Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Diagnosis Keperawatan”
Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Metodologi Keperawatan

Dosen Pengampu: Kusmini Suprihatin, M.Kep, Ns, Sp.Kep.An

Disusun oleh:

Maziyya Miladia Rahmah (P27820421029)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN SIDOARJO


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SURABAYA
2021/2022

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan rahmat dan karunianya, penulis
dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Makalah yang
berjudul “Diagnosis Keperawatan” ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas individu
untuk mata kuliah Metodologi keperawatan. Selain itu, penyusunan makalah ini juga bertujuan
untuk memberikan tambahan wawasan bagi saya sebagai penulis dan bagi para pembaca, agar
lebih memahami secara menyeluruh mengenai diagnosis keperawatan sebagai bagian dari proses
asuhan keperawatan.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Besar
Muhammad SAW. Yang telah membimbing kita dari jalan yang gelap gulita, yaitu zaman
jahiliyah, menuju jalan yang terang benderang yaitu Ad-Diinul Islam.
Saya selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kusmini
Suprihatin, M.Kep, Ns, Sp.Kep.An selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi
Keperawatan, yang telah membimbing dalam penyelesaian makalah ini. Juga bagi semua pihak
yang telah mendukung penulisan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun, agar kedepannya penulis dapat
menyusun makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, terutama saya sendiri khususnya sebagai penulis.

Surabaya, 15 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................................................4
1.4 Manfaat.............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 Definisi Diagnosis Keperawatan.........................................................................................................5
2.2 Komponen dan Syarat Diagnosis Keperawatan.................................................................................6
2. 3 Macam-macam Diagnosis Keperawatan...........................................................................................7
2.4 Proses Perumusan Diagnosis Keperawatan.......................................................................................8
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................9
3.2 Saran................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Proses keperawatan merupakan suatu metode sistematis dan terorganisasi yang


digunakan perawat dalam pemberian asuhan keperawatan kepada klien, yang difokuskan pada
reaksi dan respons unik individu pada suatu kelompok atau perorangan terhadap gangguan
kesehatan yang dialami, baik actual maupun potensial (Deswani, 2009). Menurut Setiadi (2012),
pada dasarnya proses keperawatan adalah suatu metode ilmiah yang sistematis dan terorganisir
untuk memberikan asuhan keperawatan kepada klien.

Selama melaksanakan proses keperawatan, perawat menggunakan dasar pengetahuan


yang komprehensif untuk mengkaji status kesehatan klien, membuat penilaian yang bijaksana
dan mendiagnosa, mengidentifikasi hasil akhir kesehatan klien dan merencanakan, menerapkan
dan mengevaluasi tindakan keperawatan yang tepat guna mencapai hasil akhir tersebut
(Dermawan, 2012). Menurut Ali (2009), Proses keperawatan mempunyai 5 komponen yaitu:
Pengkajian, diagnosa, perencanaan, implenentasi, dan evalusi. Setelah melaksanakan langkah
pertama dari proses keperawatan yaitu pengkajian dan telah melakukan analisis data, maka
perawat perlu melaksanakan proses keperawatan yang selanjutnya yaitu menentukan diagnosa
keperawatan yang tepat untuk klien.

Menurut Sumijatun (2010) pada penelitiannya mengatakan bahwa, Diagnosa adalah


langkah dilaksanakan perawat dengan menggambarkan penilaian klinis tentang respon individu,
keluarga, kelompok maupun masyarakat terhadap permasalahan kesehatan klien baik aktual
maupun potensial. Dimana perawat mempunyai lisensi dan kompetensi untuk mengatasinya.
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, singkat yang pasti menyatakan
tentang masalah pasien yang nyata serta penyebab dan akibatnya dapat dipecahkan atau diubah
melalui tindakan keperawatan (Gordon, 1982 ; Dermawan, 2012). Diagnosa keperawatan adalah
suatu pernyataan yang singkat, tegas, dan jelas tentang respon klien terhadap masalah
kesehatan/penyakit tertentu yang aktual dan potensial karena ketidaktahuan, ketidakmauan, atau
ketidakmampuan pasien/ klien mengatasinya sendiri yang membutuhkan tindakan keperawatan
untuk mengatasinya ( Ali, 2009).

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk menjelaskan serta memberitahukan kepada
pembaca khususnya yaitu mahasiswa keperawatan mengenai apa saja komponen-komponen,
syarat-syarat, dan macam-macam diagnosis keperawatan serta pentingnya syarat dan komponen
tersebut untuk menegakkan suatu diagnosa keperawatan.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan diagnosis keperawatan?


2. Apa saja syarat dan komponen diagnosis keperawatan?
3. Apa saja macam-macam diagnosis keperawatan?
4. Bagaimana proses perumusan diagnosis keperawatan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan diagnosis keperawatan.


2. Untuk mengetahui syarat dan komponen diagnosis keperawatan.
3. Unruk mengetahui macam-macam diagnosis keperawatan.
4. Untuk mengetahui proses perumusan diagnosis keperawatan.

1.4 Manfaat

Pembuatan makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca baik dari kalangan
mahasiswa kesehatan, perawat professional maupun masyarat dalam memahami diagnosa
keperawatan.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Diagnosis Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respons manusia


(status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat
secara akontabilitas dapat mengidentifikasaikan dan memberikan interfensi secara pasti untuk
menjaga status kesehatan menurunkan membatasi, mencegah, dan merubah. Diagnosa
Keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon individu, keluarga dan masyarakat
tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan
pengalamannya, perawat secara akontabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi
secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status kesehatan
klien. Diagnosis keperawatan sejalan dengan diagnosis medis sebab dalam mengumpulkan data-
data saat melakukan pengkajian keperawatan yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnose
keperawatan ditinjau dari keadaan penyakit dalam diagnosa medis.

NANDA Menyatakan bahwa diagnosa keperawatan adalah “Keputusan klinik tentang


respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial,
sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai
dengan kewenangan perawat”. Semua diagnosa keperawatan harus didukung oleh data, dimana
menurut NANDA diartikan sebagai "definisi karakteristik". Definisi karakteristik tersebut
dinamakan "tanda dan gejala", Tanda adalah sesuatu yang dapat diobservasi dan gejala adalah
sesuatu yang dirasakan oleh klien.

Perbedaan diagnosa keperawatan dan diagnosa medis, diagnosa keperawatan berfokus


pada dan mengidentifikasi kebutuhan keperawatan dari klien. Diagnosa keperawatan
mencerminkan tingkat kesehatan atau respons terhadap penyakit atau proses patologis, status
emosional, fenomena sosiokultural, atau atau tahap perkembangan, sementara itu diagnosa medis
(kedokteran) secara menonjol mengidentifikasi status penyakit spesifik. Fokus medis adalah
pada diagnosis dan pengobatan terhadap penyakit.

2.2 Komponen dan Syarat Diagnosis Keperawatan

Diagnosa keperawata Selain memiliki tujuan juga memiliki komponen diagnosa yang
sangat penting untuk dilengkapi untuk menegakkan tipe diagnosa keperawatan yang akan di
putuskan. Komponen diagnosa keperawatan menurut Dermawan (2012) sebagai berikut:

1. Problem

Problem adalah gambaran keadaan pasien dimana tindakan keperawatan dapat diberikan.
Masalah atau problem adalah kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang
seharusnya tidak terjadi. Tujuannya yaitu menjelaskan status kesehatan pasien secara jelas

6
dan sesingkat mungkin. Diagnosis keperawatan disusun dengan menggunakan standar yang
telah disepakati, supaya:

1. Perawat dapat berkomunikasi dengan istilah yang dimengerti secara umum.


2. Memfasilitasi dan mengakses diagnosa keperawatan.
3. Sebagai metode yang berfungsi untuk mengidentifikasi perbedaan masalah
keperawatan dengan masalah medis.
4. Untuk meningkatkan kerjasama antara perawat dalam mendefinisikan diagnosis
dari data pengkajian dan intervensi keperawatan.

2. Etiologi

Etiologi atau faktor penyebab adalah faktor klinik dan personal yang dapat merubah
status kesehatan atau mempengaruhi perkembangan masalah. Merupakan pedoman untuk
merumuskan intervensi. Unsur-unsur dalam identifikasi etiologi meliputi unsur PSMM :

1. Patofisiologi penyakit: Semua proses penyakit, akut atau kronis yang dapat
menyebabkan atau mendukung masalah.
2. Situasional yang personal dan berhubungan dengan lingkungan (kurang
pengetahuan, isolasi sosial).
3. Medikasi (berhubungan dengan program perawatan atau pengobatan),
keterbatasan institusi atau rumah sakit, sehingga tidak mampu memberikan
perawatan.
4. Maturasional Adolensent (ketergantungan dalam kelompok), young adult
(menikah, hamil, menjadi orang tua), dewasa (tekanan karier).

3. Sign and symptom

Symptom terdiri dari data subyektif dan obyektif yang ditemukan sebagai komponen
pendukung terhadap diagnosa keperawatan. Sign and symptom (tanda dan gejala) adalah ciri,
tanda atau gejala yang merupakan informasi yang diperlukan untuk merumuskan diagnosa
keperawatan.

Komponen diagnosa keperawatan menurut PPNI (2010) terdiri dari masalah (P), etiologi atau
penyebab (E) dan tanda atau gejala (S) atau terdiri dari masalah dengan penyebab (PE).

Syarat-syarat diagnosis keperawatan:

1. Perumusan harus jelas dan singkat dari respon klien terhadap situasi atau
keadaan yang dihadapi.
2. Spesifik dan akurat (pasti).
3. Dapat merupakan pernyataan dari penyebab.
4. Memberikan arahan pada asuhan keperawatan.
5. Dapat dilaksanakan oleh perawat.

7
6. Mencerminkan keadaan kesehatan klien.

2. 3 Macam-macam Diagnosis Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan Aktual (Actual Nursing Diagnoses)

Diagnosa keperawatan aktual (NANDA) adalah diagnosa yang menyajikan keadaan


klinis yang telah divalidasikan melalui batasan karakteristik mayor yang diidentifikasi. Diagnosa
keperawatan mempunyai empat komponen : label, definisi, batasan karakteristik, dan faktor yang
berhubungan. Label merupakan deskripsi tentang definisi diagnosa dan batasan karakteristik.
Definisi menekankan pada kejelasan, arti yang tepat untuk diagnosa. Batasan karakteristik adalah
karakteristik yang mengacu pada petunjuk klinis, tanda subjektif dan objektif. Batasan ini juga
mengacu pada gejala yang ada dalam kelompok dan mengacu pada diagnosis keperawatan, yang
teridiri dari batasan mayor dan minor. Faktor yang berhubungan merupakan etiologi atau faktor
penunjang. Faktor ini dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan. Faktor yang
berhubungan terdiri dari empat komponen yaitu patofisiologi, tindakan yang berhubungan,
situasional, dan maturasional.

2. Diagnosa Keperawatan Resiko (Risk and High-Risk Nursing Diagnoses)

Diagnosa keperawatan resiko adalah keputusan klinis tentang individu, keluarga atau
komunitas yang sangat rentan untuk mengalami masalah dibanding individu atau kelompok lain
pada situasi yang sama atau hampir sama. Validasi untuk menunjang diagnosa resiko adalah
faktor resiko yang memperlihatkan keadaan dimana kerentanan meningkat terhadap klien atau
kelompok dan tidak menggunakan batasan karakteristik. Penulisan rumusan diagnosa ini adalah
PE (problem & etiologi).

3. Diagnosa Keperawatan Kemungkinan (Possible Nursing Diagnoses)

Merupakan pernyataan tentang masalah yang diduga masih memerlukan data tambahan
dengan harapan masih diperlukan untuk memastikan adanya tanda dan gejala utama adanya
faktor resiko.

4. Diagnosa Keperawatan Sejahtera (Wellness Nursing Diagnoses)

Diagnosa keperawatan sejahtera adalah ketentuan klinis mengenai individu, kelompok,


atau masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan khusus ke tingkat kesehatan yang lebih
baik. Cara pembuatan diagnsosa ini adalah dengan menggabungkan pernyataan fungsi positif
dalam masing-masing pola kesehatan fungsional sebagai alat pengkajian yang disahkan. Dalam
menentukan diagnosa keperawatan sejahtera, menunjukkan terjadinya peningkatan fungsi
kesehatan menjadi fungsi yang positif.

5. Diagnosa Keperawatan Sindrom (Syndrome Nursing Diagnoses)

8
Diagnosa keperawatan sindrom merupakan diagnosa keperawatan yang terdiri dari
sekelompok diagnosis keperawatan aktual atau resiko, yang diduga akan muncul karena suatu
kejadian atau situasi tertentu.

2.4 Proses Perumusan Diagnosis Keperawatan

1. Klasifikasi & analisis data

Pengelompokkan data adalah mengelompokkan data-data klien atau keadaan tertentu


dimana klien mengalami permasalahan kesehatan atau keperawatan berdasarkan kriteria
permasalahannya. Pengelmpokkan data dapat disusun berdasarkan pola respon manusia
(taksonomi NANDA) dan/atau pola fungsi kesehatan (Gordon, 1982).

2. Mengindentifikasi masalah klien

Masalah klien merupakan keadaan atau situasi dimana klien perlu bantuan untuk
mempertahankan atau meningkatkan status kesehatannya, atau meninggal dengan damai, yang
dapat dilakukan oleh perawat sesuai dengan kemampuan dan wewenang yang dimilikinya.
Identifikasi masalah klien dibagi menjadi: Pasien tidak bermasalah, pasien yang kemungkinan
mempunyai masalah, pasien yang mempunyai masalah potensial sehingga kemungkinan besar
mempunyai masalah dan pasien yang mempunyai masalah aktual.

3. Memvalidasi diagnosis keperawatan

Validasi diagnosis adalah menghubungkan dengan klasifikasi gejala dan tanda-tanda


yang kemudian merujuk kepada kelengkapan dan ketepatan data. Untuk kelengkapan dan
ketepatan data, kerja sama dengan klien sangat penting untuk saling percaya, sehingga
mendapatkan data yang tepat. Pada tahap ini, perawat memvalidasi data yang ada secara akurat,
yang dilakukan bersama klien/keluarga dan/atau masyarakat. Validasi tersebut dilaksanakan
dengan mengajukan pertanyaan atau pernyataan yang reflektif kepada klien/keluarga tentang
kejelasan interpretasi data. Begitu diagnosis keperawatan disusun, maka harus dilakukan
validasi.

4. Menyusun diagnosis keperawatan sesuai dengan prioritasnya

Setelah perawat mengelompokkan, mengidentifikasi, dan memvalidasi data-data yang


signifikan, maka tugas perawat pada tahap ini adalah merumuskan suatu diagnosis keperawatan.
Diagnosa keperawatan dapat bersifat aktual, resiko, sindrom, kemungkinan dan wellness.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respons manusia


(status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat
secara akontabilitas dapat mengidentifikasaikan dan memberikan interfensi secara pasti untuk
menjaga status kesehatan menurunkan membatasi, mencegah, dan merubah. Perbedaan diagnosa
keperawatan dan diagnosa medis, diagnosa keperawatan berfokus pada dan mengidentifikasi
kebutuhan keperawatan dari klien, sedangkan fokus medis adalah pada diagnosis dan pengobatan
terhadap penyakit. Komponen diagnosis terdiri dari problem, etiologi, dan sign and symptoms.
Proses perumusan diagnosis yaitu klasifikasi dan analisis data, identifikasi masalah klien,
validasi diagnosis keperawatan, serta menyusun diagnosis keperawatan sesuai dengan
prioritasnya.

3.2 Saran

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak ditemukan kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritikan yang membangun dari pembaca
sangat diperlukan agar kedepannya penulis dapat menyusun makalah dengan lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Wahid dan Imam Suprapto. (2012). Dokumentasi Proses Keperawatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.

Dermawan, D. (2012). Proses Keperawatan: Penerapan Konsep & Kerangka Kerja.


Yogyakarta: Gosyen.

Herdman,T.Heather.2012.NANDA International,Diagnosis Keperawatan: Definisi dan


Klasifikasi 2012-2014.Jakarta: EGC

Rachmania, D. (2016). Pengembangan Instrument Diagnosis & Intervensi Keperawatan


Berbasis Standardized Nursing Language (NANDA-I, NOC, NIC). Jurnal Ners. 11(2)

Simamora, R. H. (2010). Komunikasi Dalam Keperawatan. Jember University Press.

Simamora, R.H. (2008). Peran Manajer Dalam Pembinaan Etika Perawat Pelaksana Dalam
Peningkatan Kualitas Pelayanan Asuhan Keperawatan. Jurnal IKESMA, 4(2).

11

Anda mungkin juga menyukai