Anda di halaman 1dari 17

Intervensi dan Implementasi Keperawatan

Di susun Oleh Kelompok IV:


Dosen Mata Kuliah : Ns. NLP Lusiana Devi, S. Kep
1. Yayan Suryanto
2. Aditya Rusdiyanto
3. Ang Kim HO
4. Dofa Iskandar
5. Fatimah Br Pane
6. Hina Nikolas Mita
7. Kade Damiarta
8. Muhammad Natsir
9. Paramita
10. Marten Lori
11. Saniparta
12. Syahdan Muliadi

PRODI D IV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM B

ITEKES BALI

2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami bisa menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “Intervensi dan Implementasi
Dalam Asuhan Keperawatan ”.
Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawata. Oleh Karena itu kami ucapakan terima kasih kepada Ns. NLP Lusiana Devi, S. Kep
selaku dosen pengampu. Terima kasih juga kami haturkan kepada semua pihak yang membantu
kesuksesan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah yang dibuat ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, besar
harapan kami akan kritik dan saran yang bersifat membangun atas penyusunan dan perbaikan
makalah ini. Demikian makalah ini kami susun. Semoga dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Aamiin.

Denpasar, 24 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 1
D. Manfaat ...................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................................. 3
A. Intervensi ................................................................................................................... 3
B. Implemntasi ............................................................................................................... 9
BAB III PEMBAHASAN ...................................................................................................... 12
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 13
B. Saran .......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses Keperawatan sebagai alat bagi perawat untuk melaksanakan Asuhan
Keperawatan yang dilakukan kepada pasien memiliki arti penting bagi kedua bela pihak
yaitu perawat dan pasien. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yang sequensial dan
berhubungan antara lain yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan/intervensi,
pelaksanaan/implementasi, dan evaluasi.
Tahap tersebut berintegrasi dalam mendefinisikan suatu tindakan perawatan.
Asuhan Keperawatan tahap intervensi/ perencanaan merupakan suatu proses penyusunan
berbagai intervensi perawatan yang dibutuhkan untuk menjaga, menurunkan atau
mengurangi masalah-masalah klien.
Perencanaan ini merupakan langkah ketiga dalam membuat suatu proses
keperawatan. Dalam menentukan tahapan perencenaan bagi perawat diperlukan berbagai
pengetahuan dan keterampilan diantaranya pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan
pasien, nilai dan kepercayaan pasien, batasan praktek keperawatan, menulis tujuan serta
memilih dan membuat strategi keperawatan yang aman dalam memenuhi tujuan dan
kemampuan dalam melaksanakan kerjasama dengan tingkat kesehatan lainnya.
Implementasi merupakan proses lanjutan dari intervensi yang telah direncanakan.
Implementasi juga memiliki tahapan-tahapan yang harus dipenuhi dalam penerapannya.
Keberhasilan implementasi tidak bisa di pisahkan dari perencanaan yang tepat. Oleh
sebab itu, pentingnya makalah ini untuk dibuat.
B. Rumusan Masalah
Masih kurangnya pengetahuan serta pemahamam tentang intervensi dan
implementasi. Sehingga penulis ingin mengetahui tentang
1. Apakah yang disebut intervensi dan implementasi keperawatan
2. Apa tujuan intervensi dan implementasi keperawatan
3. Bagaimana proses intervensi dan implementasi keperawatan
4. Bagaimana cara membuat intervensi dan implementasi
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah mempelajari tentang intervensi dan implementasi diharapkan kita sebagai
penata anestesi paham tentang intervensi dan implementasi keperawatan.

1
2. Tujuan Khusus
Setelah membuat makalah tentang intervensi dan implementasi ini kita mampu
a. Menjelaskan intervensi dan implementasi keperawatan.
b. Menjelaskan tujuan intervensi dan implementasi keperawatan.
c. Menyebutkan tahapan penyusunan intervensi dan implementasi keperawatan.
d. Membuat intervensi dan implementasi sesui dengan standar.
D. Manfaat
1. Bagi penulis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang intervensi dan
implementasi, serta dapat mengaktualisasikannya pada lingkungan sekitar.
2. Bagi Pembaca
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai intervensi dan
implementasi keperawatan .

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Intervensi Keperawatan
Intervensi Keperawatan menurut Yuli, Mulyanti. Dinarti. [2017].
1. Pengertian Intervensi
Intervensi/Perencanaan keperawatan adalah suatu rangkaian kegiatan penentuan
langkah langkah pemecahan masalah dan prioritasnya, perumusan tujuan, rencana
tindakan dan penilaian asuhan keperawatan pada pasien berdasarkan analisis data dan
diagnosa keperawatan. Pada tahap ini perawat membuat rencana tindakan
keperawatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan pasien dalam
bentuk dokumentasi.
2. Tujuan Interven Keperawatan
Intervensi keperawatan bertujuan yaitu:
a. Untuk mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok
b. Untuk membedakan tanggungjawab perawat dengan profesi kesehatan lainnya
c. Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi Keperawatan
d. Untuk menyediakan kriteria klasifikasi klien
e. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan.
3. Tahap-Tahap Dalam membuat intervensi keperawatan
Ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan sebagai berikut:
a. Menentukan Prioritas Masalah
Menentukan Prioritas masalah merupakan upaya perawat untuk
mengidentifikasi respons pasien terhadap masalah kesehatannya baik aktual
maupun potensial. Untuk menetapkan prioritas masalah seringkali digunakan
hierarki kebutuhan dasar manusia.
Pada kenyataannya perawat tidak mampu menyelesaikan permasalahan
pasien secara bersamaan, oleh karena itu diperlukan upaya untuk memprioritaskan
masalah. Prioritas masalah atau diagnosa dibedakan dengan masalah yang
penting sebagai berikut:

3
1) Prioritas masalah merupakan diagnosa keperawatan yang jika tidak diatasi
saat ini akan berdampak buruk terhadap kondisi status fungsi kesehatan
pasien.
2) Diagnosa penting adalah diagnosa atau masalah kolaboratif dimana intervensi
dapat ditunda tanpa mempengaruhi status fungsi kesehatan pasien.
3) Hierarki yang biasa dijadikan dasar untuk menetapkan prioritas masalah
adalah hirarki “Maslow” kegawatan masalah kesehatan berupa ancaman
kesehatan maupun ancaman kehidupan
4) Tingkat masalah berdasarkan aktual, risiko, potensial dan sejahtera sampai
sindrom dan keinginan pasien
b. Menentukan Tujuan dan Kriteria Hasil
Menentukan Tujuan dan Kriteria Hasil (outcome). Membuat tujuan berarti
membuat standar atau ukuran yang digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap
perkembangan pasien dan keterampilan dalam merawat pasien.
Tujuan keperawatan yang baik adalah pernyataan yang menjelaskan suatu
tindakan yang dapat diukur berdasarkan kemampuan dan kewenangan perawat.
Oleh Karena itu, kriteria hasil diagnosa keperawatan mewakili status kesehatan
pasien yang dapat dicapai atau dipertahankan melalui rencana tindakan
keperawatan yang mandiri, sehingga dapat membedakan antara diagnosa
keperawatan dan masalah kolaboratif.
Dimana hasil dari diagnosa keperawatan tidak dapat membantu
mengevaluasi efektivitas intervensi keperawatan jika tindakan medis juga
diperlukan.
1) Tujuan Perawatan berdasarkan SMART
Tujuan Keperawatan berdasarkan SMART yaitu:
 S: Spesific(tidak memberikan makna ganda)
 M: Measurable (dapat diukur, dilihat, didengar, diraba, dirasakan ataupun
dibantu)
 A: Achievable (secara realistis dapat dicapai)
 R: Reasonable (dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah)

4
 T: Time (punya batasan waktu yang sesuai dengan kondisi klien).
Contoh:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam, masalah
gangguan rasa nyaman: nyeri dapat teratasi.
2) Kriteria Hasil
Karakteristik kriteria hasil yang perlu mendapatkan perhatian adalah:
 Berhubungan dengan tujuan perawatan yang telah ditetapkan
 Dapat dicapai
 Spesifik, nyata dan dapat diukur
 Menuliskan kata positif
 Menentukan waktu
 Menggunakan kata kerja
 Hindari penggunaan kata-kata ‘normal, baik’, tetapi dituliskan hasil batas
ukuran yang ditetapkan atau sesuai. Contoh: capillary refill kurang dari 2
detik
c. Menentukan Intervensi (Rencana Tindakan)
Rencana Tindakan Keperawatan (nursing order) Rencana tindakan
yang akan diberikan pada pasien ditulis secara spesifik, jelas dan dapat di
ukur. Rencana perawatan dibuat selaras dengan rencana medis, sehingga
saling melengkapi dalam meningkatkan status kesehatan pasien.
Dalam merumuskan rencana tindakan yang perlu diperhatikan adalah:
1) Rencana tindakan keperawatan merupakan desain spesifik intervensi yang
membantu klien mencapai kriteria hasil
2) Dokumentasi rencana tindakan yang telah diimplementasikan harus
ditulis dalam sebuah format agar dapat membantu perawat untuk
memproses informasi yang didapatkan selama tahap pengkaian dan
diagnosa keperawatan
3) Perencanaan bersifat indivisual sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
pasien .
4) Bekerjasama dengan pasien dalam merencanakan intervensi.

5
Format Dokumentasi Rencana Tindakan Keperawatan

NO DX Tujuan & Rencana Rasional Nama & Paraf


Kriteria Hasil Tindakan

CONTOH KASUS:
Klien bernama Tn. Z berusia 32 tahun, dengan nomor rekam medik
0140568, jenis kelamin laki-laki, beragama Islam, belum menikah, pekerjaan
pegawai swasta, pendidikan terakhir SMA dan bertempat tinggal di Kelapa Dua
Tugu Cimanggis Depok, sumber informasi dari klien, keluarga dan status rekam
medik. Klien masuk RSUP Fatmawati Jakarta pada tanggal 24 september 2017.
Keluhan utama klien saat dilakukan pengkajian tanggal 25 September 2020 nyeri
di daerah perut kuadran kanan atas dan dibelakang tengah, faktor pencetus
berubah posisi dan melakukan aktivitas sedang seperti berjalan, karakteristik nyeri
panas dengan skala nyeri 8, intensitas 30 menit, timbul keluhan mendadak. Nyeri
semakin berat bila klien beraktivitas sedang seperti berjalan dan berkurang saat
klien tiduran dengan posisi semi fowler dan setelah diberikan obat Paracetamol 2
x 500 mg via oral. Klien mual, tidak selera makan, perut terasa begah, berat badan
turun 2 kg, makanan habis ½ porsi. Klien mengatakan minum dalam sehari
kurang lebih 1 ½ liter.
Hasil pemeriksaan fisik di dapatkan data: Keadaan umum: sedang,
kesadaran: compos mentis, GCS: 15 (E: 4, M: 6, V: 5), klien meringis sambil
memegang bagian yang nyeri perut kanan atas. Tekanan darah: 100/70 mmHg,
nadi: 128 x/menit, pernafasan: 22 x/menit, Suhu: 36.3o C. BB saat ini: 57 kg, BB
sebelum sakit: 59 Kg, tinggi badan 164 cm, BBI: 57.6-70.4 kg.
Makanan yang di sajikan habis ½ porsi, LILA: 24 cm, lingkar perut: 90
cm, konjungtiva anemis, warna kulit pucat, akral dingin, sklera ikterik, CRT: 4
detik. Pemeriksaan inspeksi permukaan Abdomen asites, auskultasi: Peristaltik

6
(+), bising usus 8 x/menit, palpasi: Perut kembung, nyeri tekan di rasakan pada
kuadran kanan atas, terdapat pembesaran hepar/hepar teraba, perkusi: Dullness
pada daerah kanan atas, timpani pada kuadran yang lain.
Pemeriksaan penunjang tanggal 24 September 2020: Hemoglobin ↓ 7.8
g/dL, Hematokrit ↓ 27 %, Leukosit ↓ 2.7 ribu/ul, Trombosit ↓ 55 ribu/ul, Eritrosit
↓ 3.40 juta/ul.

Perencanaan tindakan keperawatan yang memenuhi kriteria SMART.


a. Menentukan prioritas masalah.

NO Diagnosa Keperawatan Tanggal Tanggal Nama & Paraf


(Berdasarkan Prioritas) Ditemukan Teratasi
Perfusi Perifer Tidak Efektif 24-9-2020 Belum Teratasi Agus
Berhubungan dengan
Penurunan Hemoglobin

b. Menentukan tujuan dan kriteria hasil, mendokumentasikan rencana keperawatan


yang akan dilakukan dan rasionalisasinya.
Dokumentasi
 Nama klien / umur : Tn. Z/32 tahun
 No. Register : 01405681
 Ruangan / No. Kamar : Lantai VI utara/606B

No Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Rasional Nama


DX Tindakan & Paraf
1. Tujuan : Setelah Mandiri : Penurunan perfusi
dilakukan tindakan 1. Monitor dapat terjadi pada
keperawatan selama 3 x tandatanda vital pasien syok, dehidrasi
24 jam perfusi jaringan (jam 09.00, jam yang ditandai
adekuat. 14.30, jam penurunan tekanan
Kriteria Hasil : 21.30) darah dan peningkatan

7
- Tanda-tanda vital 2. Lakukan nadi yang merupakan
dalam batas normal : pemeriksaan tanda- tanda penurunan
 TD : 110-130 / fisik perfusi perifer.
70-90 mmHg konjungtiva, Perfusi perifer
 Nadi: 60-100 CRT, akral, berkaitan dengan hasil
x/menit warna kulit hemoglobin yang
 RR : 16-20 (jam 08.17, jam berperan dalam
x/menit 11.00, jam transport oksigen.

 Sh: 36.5-37.5o C 11.40)

- Hasil lab dalam batas Kolaborasi

normal : 1. Monitor hasil

 Hb : 13.2-17.3 laboratorium

g/dL hematologi

 Ht : 33-45 % seperti

Trom : 150-44 hemoglobin

ribu/ul dan hematokrit

- Konjungtiva (jam 14.00)

ananemis
- CRT : < 3 detik
- Warna kulit tidak
pucat TTD

- Akral hangat Agus

8
B. Implementasi Keperawatan
Implementasi Keperawatan Menurut Yuli, Mulyanti. Dinarti. [2017]:
1. Pengertian Implementasi keperawatan
Implementasi Keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus
kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Proses
pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain
yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan
kegiatan komunikasi.
2. Jenis Implementasi Keperawatan
Dalam pelaksanaannya terdapat tiga jenis implementasi keperawatan, yaitu:
a. Independent Implementations
Independent Implementations Adalah implementasi yang diprakarsai
sendiri oleh perawat untuk membantu pasien dalam mengatasi masalahnya sesuai
dengan kebutuhan, misalnya: membantu dalam memenuhi activity daily living
(ADL), memberikan perawatan diri, mengatur posisi tidur, menciptakan
lingkungan yang terapeutik, memberikan dorongan motivasi, pemenuhan
kebutuhan psiko-sosio-kultural, dan lain-lain.
b. Interdependen/Collaborative Implementations
Interdependen/Collaborative Implementations Adalah tindakan
keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim keperawatan atau dengan tim
kesehatan lainnya seperti dokter.
Contohnya dalam hal pemberian obat oral, obat injeksi, infus, kateter urin,
naso gastric tube (NGT), dan lain-lain.
c. Dependent Implementations
Dependent Implementations Adalah tindakan keperawatan atas dasar
rujukan dari profesi lain, seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan
sebagainya, misalnya dalam hal: pemberian nutrisi pada pasien sesuai dengan diit
yang telah dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan
anjuran dari bagian fisioterapi.

9
3. Prinsip Implementasi Keperawatan
Beberapa pedoman atau prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan adalah
sebagai berikut:
a. Berdasarkan respons pasien
b. Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan, standar pelayanan
profesional, hukum dan kode etik keperawatan
c. Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia
d. Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan
e. Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana intervensi
keperawatan
f. Harus dapat menciptakan adaptasi dengan pasien sebagai individu dalam upaya
meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri (self care)
g. Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status kesehatan. 8.
Menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi pasien
h. Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan
i. Bersifat holistic
j. Kerjasama dengan profesi lain
k. Melakukan dokumentasi

Format Dokumentasi Implementasi Keperawatan


No DX/ Masalah Tanggal/ Jam Tindakan Paraf
Kolaboratif

10
Contoh Implementasi Keperawatan Berdasarkan Kasus Sebelumnya
 Nama klien / umur : Tn. Z/32 tahun
 No. Register : 01405681
 Ruangan / No. Kamar : Lantai VI utara/606B

Tanggal/Jam No Dx Implementasi & Paraf & Nama Jelas


Respon
25 September 2020 Mencatat lokasi, Agus
karakteristik, durasi,
08.00 frekuensi,kualitas dan
factor presipitasi
(PQRST)

Respon Pasien terhadap Implementasi Keperawatan


Tanggal/Jam No DX Implementasi & Respon Paraf & Nama Jelas
25 September - Mencatat lokasi, karakteristik, Agus
2020 durasi, frekuensi, kualitas dan factor
presipitasi (PQRST) R/
08.00 P: nyeri timbul saat melakukan
aktivitas seperti miring kanan
miring kiri
Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk
R: nyeri didaerah perut kanan atas
S: skala 7 T: 20 menit

11
BAB III
PEMBAHASAN

Intervensi keperawatan bagian dari proses pememberian Asuhan Keperawatan yang harus
dilakukan sesuai dengan standar yang ada. Dimana Intervensi Keperawatan terdapat beberapa
rangkaian kegiatan dalam pemecahan masalah dan prioritasnya, perumusan tujuan, rencana
tindakan dan penilaian asuhan keperawatan pada pasien berdasarkan analisis data dan diagnosa
keperawatan.
Sedangkan Implementasi keperawatan itu sendiri adalah tindak lanjut dari intervensi yang
sudah ditetapkan berupa serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu
pasien mengatasi masalah status kesehatannya menuju kestatus kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Dalam pelaksanaan implementasi keperawatan
terdiri dari tiga jenis yaitu independent implementations, interdeppenden/collaburatif dan
dependent implementations. Jadi tingkat keberhasilan pemberian Asuhan Keperawatan sangat
bergantung pada intervensi dan imlpementasi yang sudah ditetapkan.

12
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Intervensi dan Implementasi dalam Asuhan Keperawatan tidak dapat dilakukan
secara bebas namun harus memenuhi langkah-langkah yang sudah ada untuk
mencapai Asuhan Keperawatan yang tepat dan berhasil dalam mengatasi masalah
yang dihadapi pasien.
B. Saran
Agar lulusan ITEKES BALI dapat menerapkan Intervensi dan Implementasi
Asuhan Keperawatan sesuai dengan ilmu dan standar yang sudah ada serta dapat
meng-upgrade ilmu terutama di bidang Intervensi dan Imlpementasi keperawatan
berdasarkan perkembangan ilmu dibidang kesehatan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Yuli, Mulyanti. Dinarti. [2017]. “Dokumentasi Keperawatan“ dalam


http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/PRAKTIKA-
DOKUMEN-KEPERAWATAN-DAFIS.pdf diakses pada tanggal 25 September 2020
jam 07.00

14

Anda mungkin juga menyukai