Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

D DENGAN KERACUNAN
MAKANAN DI RUANG ICU RSU RADEN MATAHER
JAMBI

Dosen Pembimbing :
Ns. Hasyim Kadri, S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh :
Rosmala Dewi, S.Kep
2020 91 042

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM
2021
BAGIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PROGRAM STUDI ILMU
KEPERAWATAN STIKBA JMABI
FORMAT PENGKAJIAN
(ICU, CVCU, HCU atau HCU)

Nama Mahasiswa : Rosmala Dewi Tanggal Praktek : 08 Juni 2021


No NPM : 2020 91 042 Tempat Praktek : ICU
Nama Pasien : Tn. D Umur : 33 Tahun

I. Pengkajian Primer
Airway : tidak ada sumbatan dijalan napas, jalan napas paten

Breathing : irama pernafasan : cepat, kedalaman : dangkal, RR: 27x/menit , bunyi


nafas ronchi

Circulation : TD : 100/60 mmHg, Nadi : 56x/menit, CRT :<3 detik, akral teraba
dingin, EKG : menunjukkan sinus bradikardia, membrane mukosa pucat

Disability : reaksi pupil kiri/kanan (+/+), terhadap cahaya, ukuran pupil kiri/kanan :
2mm/2mm. kesadaran samnolen, GCS : E2 V3 M4 = 9.

II. Identitas Pasien


Nama Pasien : Tn. D Tanggal Masuk : 08 Juni 2021
Tampat/tgl lahir : 10-09-1988 Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam Suku : Melayu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta Lama bekerja : 10 Tahun
Alamat : Kenali Besar

Sumber Informasi : Istri Klien


Keluarga dekat yang dapat dihubungi:
Nama : Ny. K
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Kenali Besar

III. Status Kesehatan Saat Ini


Alasan Kunjungan/keluhan utama:
Istri klien mengatakan klien masuk rumah sakit dengan keluhan muntah-muntah
setelah memakan tempe bongkrek dan terjadi penurunan kesadaran. Istri klien
mengatakan klien mengalami diare (Sudah BAB x setelah makan tempe bongkrek,
feses cair).

Faktor Pencetus
Istri klien mengatakan keluhan dirasakan setelah klien memakan tempe bongkrek
yang dibeli nya di warung

Lama keluhan
Istri klien mengatakan keluhan dirasakan 2 jam sebelum masuk rumah sakit, awalnya
klien muntah-muntah kemudian terjadi penurunan kesadaran

Faktor yang memperberat


Istri klien mengatakan keluhan diperberat dengan sesak nafas

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi


Istri klien mengatakan memberikan klien minum air mineral yang banyak, namun
klien tetap muntah, saat terjadi penurunan kesadaran baru lah klien dibawa IGD RS

Diagnosa medic
Keracunan makanan

IV. Riwayat Kesehatan yang Lalu


Riwayat kesehatan Dahulu
Istri klien mengatakan klien belum pernah mengalami penyakit seperti sekarang ini.

Alergi
Istri klien mengatakan sebelumnya klien tidak memiliki mempunyai alergi makanan
ataupun alergi lainnya.

Kebiasaan merokok / kopi / alcohol / dll


Istri klien mengatakan klien merupakan seorang perokok aktif, sehari bisa
menghabiskan sebungkus rokok
Obat-obatan yang sering digunakan (nama dan frekuensi)
Istri klien mengatakan klien tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan apapun sebelum
ini

Pola Nutrisi
BB : 82 Kg TB : 170 cm
Frekuensi makan : istri klien mengatakan klien makan 3xsehari dengan porsi bergizi
Jenis makanan : makanan padat
Makanan yang disukai : istri klien mengatakan klien menyukai makanan pedas
Nafsu makan dalm 6 bulan terakhir : istri klien mengatakan nafsu makan klien dalam
6 bulan terakhir baik
Perubahan berat badan dalm 6 bulan terakhir : tidak ada +/-

Pola Eliminasi
Buang air besar
Frekuensi : 6x/hari Waktu : setelah makan tempe
Warna : kuning keputihan Konsentrasi : cair
Kesuliatan : tidak ada
Buang air kecil
Frekuensi : 5-6x/hari Warna : kuning
Kesuliatan : klien terpasang kateter dengan jumlah urin sebanyak 250-450cc/hari

Pola tidur dan istirahat


Lama tidur : pasien banyak menghabiskan waktunya dengan tidur dikarenakan pasien
mengalami penurunan kesadaran
Waktu : pagi, siang,sore, malam
Kesulitan : tidak ada

Pola Aktifitas dan latihan


Kegiatan dalam pekerjaan:
Istri klien mengatakan klien mempunyai toko percetakan
Olahraga : -
Keluhan dalam beraktifitas : klien hanya terbaring ditempat tidur karena mengalami
penurunan kesadaran

Pola pekerjaan
Jenis : wiraswasta Lama : ±10 jam
Jadwal : pagi hingga sore Jumlah jam : ±10 jam/hari
V. Riwayat Keluarga
RKK :
Istri klien mengatakan tidak ada anggota keluarga suami nya yang memiliki penyakit
keturunan, dan tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal yang sama seperti
pasien
c. Genogram

Keterangan:
Laki-laki (hidup) :
Laki-laki (meninggal) :
Wanita (hidup) :
Wanita (meninggal) :
Pasien :
Penderita penyakit (.....) :
Serumah dengan pasien : ………..
Klien mengatakan tinggal serumah dengan istri dan dua orang anaknya.

VI. Pemeriksaan Fisik


Kepala
Inspeksi :
Tidak ada lesi dikepala, rambut pendek dan berwarna hitam
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Keluhan :
Klien mengeluh sakit kepala
Mata (I/P/P/A)
Fungsi penglihatan :baik
Ukuran pupil 2mm/2mm Isokor
Konjungtiva : anemis
Skelerra : ikterik
Edema Palpebra : tidak
Keluhan : tidak ada keluhan

Telinga
Inspeksi :
Tidak terdapat lesi
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan
Fungsi pendengaran : baik
Fungsi keseimbangan:klien mengalami penurunan kesadaran
Keluhan : tidak ada keluhan

Mulut dan tenggorokan


Inspeksi :
bibir pucat, tidak terdapat lesi
Keadaan gigi:
Gigi lengkap
Membran mukosa:
Membrane mukosa kering
Kesulitan menelan : Tidak

Leher
Inspeksi :tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Palpasi : kelenjar tiroidd tidak teraba, tidak ada nyeri tekan

Thoraks
Inspeksi : simetris kiri-kanan, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : ronchi

Jantung
Perkusi : pekak
Auskultasi : S1-S2 normal tidak ada suara tambahan
EKG : sinus rhitme
JVP : 5+2
Frekuensi nadi : 56x/i Sa O2 : 99%
TD : 100/60 mmHg
Suhu : 36,5˚ Suhu ekstremitas : 36,5˚
Sianosis bibir / kuku : tidak Pucat : ya
Turgor :kering

Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus 28x/i
Jenis diet : diet cair Nafsu makan : klien mengalami penurunan kesadaran
NGT : 200-400 cc/hari

Pola Eliminasi
Buang air besar
Frekuensi : 6x/hari Waktu : setelah makan tempe
Warna : kuning keputihan Konsentrasi : cair
Kesuliatan : tidak ada
Buang air kecil
Frekuensi : 5-6x/hari Warna : kuning
Kesuliatan : klien terpasang kateter dengan jumlah urin sebanyak 250-450cc/hari
Riwayat Kehamilan : -
Perdarahan pervaginam : -
Keluhan sistem Reproduksi : tidak ada
Ekstremitas
Inspeksi : simetris kiri-kanan,tidak ada lesi
Masa otot : baik Tonus Otot : 555
Kekakuan :tidak .kejang : tidak

VII. Data Laboratorium


Hasil pemeriksaan feses :
Bakteri (+)
Hasil pemeriksaan darah rutin :
hemoglobin 14,1 g/dL
Hematokrit 40.3%
Leukosit 5500 Ribu/mm3
Trombosit 158000 Ribu/uL
Eritrosit 4.58 Juta/uL
MCV 88,1 fL
MCH 30.7 Pg
MCHC 34.9%
Segmen 63.%
Limfosit 27.2%,
MID %

VIII. Hasil pemeriksaan Diagnostik :


EKG : Kesan : Sinus Bradikardia

IX. Pengobatan
- Ceftriaxon 2x1 gr
- Ranitidine 2x1 amp
- IVFD RL 20 tpm
- 02 via nasal kanul 4l/i
- ZINC
X. Kesimpulan :
Keracunan makanan
BAGIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN BAITURRAHIM

LEMBAR OBSERVASI
Nama Mahasiswa : Rosmala Dewi Tanggal Praktek : 08 Juni 2021
No NPM : 2020 91 042 Tempat Praktek : ICU
Nama Pasien : Tn. D Umur : 33 Tahun

Tanggal : 08 Juni 2021 Jam


10.00 11.00 12.00 13.00 14.00
Sistem Tingkat Samnolen Samnolen Samnolen Samnolen Samnolen
Neurologi kesadaran
Ukuran 2mm/2m 2mm/2m 2mm/2m 2mm/2m 2mm/2m
Pupil m m m m m
Reaksi +/+ +/+ +/+ +/+ +/+
Pupil
GCS 9 9 9 9 9
Sistem Jenis
pernafasan Ventilato
r
PEEP
Ferkuensi 27x/i 28x/i 26x/i 27x/i 26x/i
Nafas
Sistem Tekanan 100/60 100/60 110/60 110/60 100/70
kardiovasule darah
r MAP
Frekuensi 56x/i 60x/i 59x/i 62x/i 69x/i
Nadi
CVP
Suhu 36,5˚ 36,5˚ 36,5˚ 36,5˚ 36,5˚
Tubuh
PA
Sistolik
PA
Diastolik
PA Mean
Sat O2
Cairan Enteral 50cc - 50cc - 50cc
Masuk Parentera 100cc 50cc 50cc 50cc 50cc
l
Lain
Cairan Urin 40cc 20cc 10cc 20cc 20cc
keluar Enteral
Lain
Analisa Gas Pa H
Darah Pa O2
Pa CO2
HCO3
Sa O2
BE
Elektrolit Na
K
Cl
ANALISA DATA

No Data Penyebab Masalah


DS : Hipoventilasi perfusi jaringan
1 - Istri klien mengatakan serebral tidak
klien mengalami efektif
penurunan kesadaran

DS :
- Kesadaran samnolen
- GCS : 9 = E2 V3 M4
- Klien tampak hanya
berbaring ditempat
tidur
- TD : 100/60 mmHg
- Nadi : 56x/menit
- CRT :<3 detik
- EKG : menunjukkan
sinus bradikardia

2
DS :
Distress pernapasan Pola Napas tidak
- Istri klien mengatakan
efektif
keluhan diperberat
dengan sesak napas

Do :
- Klien terpasang 02 4L/i
- Rr : 27xi
- Suara napas ronchi
- Napas dangkal
- Irama pernapasan cepat
- Tampak penggunaan
otot bantu napas

3
DS :
Proses infeksi Diare
- Istri klien mengatakan
klien muntah-muntah
setelah makan tempe
borek
- Istri klien mengatakan
klien mengalami diare
(Sudah BAB x setelah
makan tempe
bongkrek, feses cair).

DO :
- Frekuensi BAB 6x/hari
- Konsistensi cair
- Warna feses kuning
- Pemeriksaan kultur
feses : bakteri (+)
- Bising usus : 28x/I
- Akral dingin
- Mukosa bibir kering

Diagnosa Keperawatan :
1. Perfusi jaringan serebral tidak efektif b/d hipoventilasi
2. Pola napas tidak efektif b/d distress pernapasan
3. Diare b/d proses infeksi
NCP (Nursing Care Plan)

Nama Mahasiswa :Rosmala Dewi


NPM : 2020 91 042

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


1 Ketidakefektifan perfusi NOC: perfusi jaringan: cerebral NIC: Monitor tekanan intra kranial
jaringan otak
Setelah dilakukan tindakan selama 1 x 24 jam 1. berikan informasi kepada keluarga/
Faktor resiko: masalah teratasi dengan kriteria hasil: orang penting lainnya
1. Perubahan status mental No Skala Awal Akhir 2. monitor status neurologis
2. Perubahan perilaku 1 TD sistolik dan diastolik 3. periksa pasien terkait ada tidaknya
3. Perubahan respon 2 Bruit pembuluh darah besar kaku kuduk
motorik 3 Hipotensi ortostatik 4. Berikan antibiotik
4. Perubahan reaksi pupil 4 Berkomunikasi dengan 5. sesuaikan kepala tempat tidur
5. Kesulitan menelan jelas dan sesuai dengan usia untuk mengoptimalkan perfusi
6. Kelemahan atau paralisis serta kemampuan serebral.
ekstremitas 5 Menunjukkan perhatian, 6. Beritahu dokter untuk peningkatan
7. Paralisis konsentrasi dan orientasi TIK yang tidak bereaksi sesuai
8. Ketidaknormalan dalam kognitif peraturan perawatan.
berbicara 6 Menunjukkan memori
jangkan panjang dan saat
ini
7 Mengolah informasi
8 Membuat keputusan yang
tepat
Indikator:
1. gangguan eksterm
2. berat
3. sedang
4. ringan
5. tidak ada gangguan

2 Pola napas tidak efektif b/d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Manajemen jalan napas
distress pernapasan jam maka diharapkan pola napas membaik dengan Observasi
kriteria hasil : 1. Monitor pola napas (frekuensi,
1. Dispnea menurun kedalaman dan usaha napas)
2. Penggunaan otot bantu napas menurun 2. Monitor bunyi napas tambahan (mis.
3. Kedalaman napas membaik Gurgling, mengi, wheezing, ronki)
4. Frekuensi napas membaik 3. Monitor sputum (jumlah, warna,
5. Orthopnea menurun aroma)
Terapeutik
1. Perhatikan kepatenan jalan napas
dengan head tilt dan chin lift (jaw
thrust jika curiga trauma cervical)
2. Posisikan somi fowler atau fowler
3. Berikan minum hangat
4. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
5. Lakukan penghisapan lendir kurang
dari 15 detik
6. Lakukan hiperoksigenasi sebelum
penghisapan endetrakeal
7. Keluarkan sumbatan benda padat
dengan forsepMcGill
8. Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan asupan cairan 2000 l/hari
2. Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik jika perlu

3 Diare b/d proses infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Observasi
jam maka diharapkan eliminasi fekal membaik 1. Identifikasi penyebab diare (mis.
dengan kriteria hasil : Inflamasi gastrointestinal, iritasi
1.konsistensi feses membaik gastrointestinal)
2. frekuensi defekasi membaik 2. Identifikasi riwayat pemberian
3. peristaltic usus membaik makanan
4. nyeri kram abdomen menurun 3. Identifikasi gejala invaginasi
4. Monitor warna, volume, frekuensi
dan konsistensi tinja
5. Monitor tanda dan gejala
hipovolemia
6. Monitor iritasi dan ulserasi kulit
didaerah perineal
7. Monitor jumlah pengeluaran diare
8. Monitor keamanan penyiapan
makanan

Terapeutik

1. Berikan asupan cairan oral


2. Pasang jalur intravena
3. Berikan cairan intravena
4. Ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolit
5. Ambil sampel feses untuk kultur,
jika perlu

Edukasi

1. Anjurkan makanan porsi kecil dan


sering secara bertahap
2. Anjurkan menghindari makanan,
pembentukan gas, pedas dan
mengandung lactose
3. Anjurkan melanjutan pemberian ASI

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian obat


antimotilitas
2. Kolaborasi pemberian obat
antispasmodic/spasmolitik
3. Kolaborasi pemberian obat pengeras
feses
IMPLEMENTASI

Nama Mahasiswa : Rosmala Dewi


NPM : 2020 91 042

CATATAN PERKEMBANGAN HARI PERTAMA

Hari/Tanggal Diagnosa Jam Implementasi Jam Evaluasi


Keperawatan

Selasa, 09 perfusi jaringan 10.00 1. Mem berikan informasi kepada 14.00 S :


Juni 2021 WIB
cerebral tidak keluarga/ orang penting lainnya WIB - Istri klien mengatakan
efektif b/d 2. Memonitor status neurologis klien masih tampak
hipoventilasi 3. Memeriksa pasien terkait ada mengantuk

tidaknya kaku kuduk O:


4. Memberikan antibiotik - Akral dingin
5. Menyesuaikan kepala tempat - Kesadaran delirium
- GCS : E2 V3 M4
tidur untuk mengoptimalkan - Edema palpebra
perfusi serebral. - TTV : TD : 100/70, N:
6. Memberitahu dokter untuk 60x/menit

peningkatan TIK yang tidak A:


bereaksi sesuai peraturan - Masalah perfusi jaringan
perawatan. cerebral tidak efektif b/d
hipoventilasi teratasi
sebagian
P:
- Intervensi dilanjutkan
(2,3,4,5,6)
Selasa, 09 Pola napas tidak 11.00 WIB 1. Memonitor pola napas (frekuensi, 14.00 S :
Juni 2021 kedalaman dan usaha napas) -
efektif b/d distress
2. Memonitor bunyi napas tambahan
pernapasan (mis. Gurgling, mengi, wheezing, O:
ronki) - Rr : 27 x/menit
3. Memberikan oksigen simple - Tampak retraksi otot dada
mask 4L/menit - Tampak distensi vena
4. Memposisikan somi fowler atau jugularis
fowler - Terdapat bunyi napas
5. Memberikan minum hangat tambahan : ronki
6. Melakukan fisioterapi dada A:
- Masalah Pola nafas tidak
efektif b/d distress
pernapasan teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
(1,2,3,4,5,6,7)
Selasa, 09 Diare b/d proses 13.00 WIB 1. Memonitor warna, volume, 14.00 S:
Juni 2021 infeksi frekuensi dan konsitensi tinja WIB - Istri klien mengatakan klien
2. Warna :kuning, frekuensi masih diare
5x/hari, konsistensi cair
O:
3. Memonitor tanda dan gejala
- Warna feses kuning
hipovolemia
- Konsistensi cair
4. Memonitor iritasi dan ulserasi
- Frekuensi 4 kali/hari
kulit didaerah perineal
- Pengeluaran diare ±80 cc
5. Memonitor jumlah pengeluaran
A:
diare
- Masalah diare b/d
6. .Kolaborasi pemberian obat
proses infeksi
Memberikan obat antimotilitas
teratasi sebagian
dan spasmodic
A:
- Intervensi 1,2, 3
dilanjutkan
(1,2,3,4,5,6)
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KEDUA

Hari/Tanggal Diagnosa Jam Implementasi Jam Evaluasi


Keperawatan

Rabu, 09 perfusi jaringan 10.00 1. Memonitor status neurologis 14.00 S :


juni 2021 WIB
cerebral tidak 2. Memeriksa pasien terkait ada WIB - Istri klien mengatakan
efektif b/d tidaknya kaku kuduk suaminya masih sering
hipoventilasi 3. Memberikan antibiotik mengantuk dan tertidur
jika tidak diajak bicara
4. Menyesuaikan kepala tempat
tidur untuk mengoptimalkan O:

perfusi serebral. - TTV : TD : 110/60, N:


5. Memberitahu dokter untuk 72x/menit
- Kesadaran delirium
peningkatan TIK yang tidak
- GCS : E3 V2 M5 = 11
bereaksi sesuai peraturan
A:
perawatan.
- Masalah perfusi jaringan
cerebral tidak efektif b/d
hipoventilasi teratasi
sebagian
P:
- Intervensi dilanjutkan
(1,2,3,4,5)
Rabu, 09 Pola napas tidak 10.00 1. Memonitor pola napas (frekuensi, 14.00 S :
Juni kedalaman dan usaha napas) - Istri klien mengatakan sesak
efektif b/d distress
2021 2. Memonitor bunyi napas tambahan klien tampak sedikit
pernapasan (mis. Gurgling, mengi, wheezing, berkurang
ronki)
3. Memberikan oksigen simple O:
mask 4L/menit - Rr : 26 x/menit
4. Memposisikan somi fowler atau - Tampak retraksi otot dada
fowler - Terdapat bunyi napas
5. Memberikan minum hangat tambahan : ronki
6. Melakukan fisioterapi dada A:
- Masalah Pola nafas tidak
efektif b/d distress
pernapasan teratasi sebagian
P:
- Intervensi dilanjutkan
(1,2,3,4,5,6,7)

Rabu, 09 Diare b/d proses 13.00 1. Memonitor warna, volume, 14.00 S :


Juni infeksi frekuensi dan konsitensi tinja. WIB - Istri klien mengatakan BAB
2021
2. Memonitor tanda dan gejala suaminya masih cair
hipovolemia
O:
3. Memonitor iritasi dan ulserasi
- Warna feses kuning
kulit didaerah perineal
- Konsistensi cair
4. Memonitor jumlah pengeluaran
- Frekuensi 3 kali/hari
diare
- Pengeluaran diare ±60cc
5. Kolaborasi pemberian obat
A:
- Memberikan obat antimotilitas
- Masalah diare teratsi
dan spasmodic
sebagian
P:
- Intervensi
dilanjutkan
(1,2,3,4,5)
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KETIGA
Hari/Tanggal Diagnosa Jam Implementasi Jam Evaluasi
Keperawatan

Kamis, perfusi jaringan 10.00 1. Memonitor status neurologi 14.00 S :


10 Juni WIB
cerebral tidak 2. Memeriksa pasien terkait ada WIB - Istri klien mengatakan
2021
efektif b/d tidaknya kaku kuduk suaminya sudah mulai
hipoventilasi 3. Memberikan antibiotic pulih kesadaran nya

4. Menyesuaikan kepala tempat O:


tidur untuk mengoptimalkan - TTV : TD : 110/90, N:
perfusi serebral. 89x/menit
5. Memberitahu dokter untuk - Kesadaran composmentis
- GCS : E4 V4 M5 = 14
peningkatan TIK yang tidak
bereaksi sesuai peraturan A:

perawatan. - Masalah perfusi jaringan


cerebral tidak efektif b/d
hipoventilasi teratasi
sebagian
P:
- Intervensi dilanjutkan
(1,2,3,4,5)
Kamis, Pola napas tidak 10.00 1. Memonitor pola napas (frekuensi, 14.00 S :
10 Juni kedalaman dan usaha napas) - Istri klien mengatakan sesak
efektif b/d distress
2021 2. Memonitor bunyi napas tambahan napas klien sedikit
pernapasan (mis. Gurgling, mengi, wheezing, berkurang
ronki) O:
3. Memberikan oksigen nasal kanul - Rr : 26 x/menit
2L/menit - Tampak retraksi otot dada
4. Memposisikan semi fowler atau - Terdapat bunyi napas
fowler tambahan : vesikuler
5. Memberikan minum hangat A:
6. Melakukan fisioterapi dada - Masalah Pola nafas tidak
efektif b/d distress
pernapasan teratasi sebagian
P:
- Intervensi dilanjutkan
(1,2,3,4,5,6,7)

Kamis, Diare b/d proses 13.00 1. Memonitor warna, volume, 14.00 S :


10 Juni infeksi frekuensi dan konsitensi tinja. WIB
- Istri klien mengatakan klien
2021
2. Memonitor tanda dan gejala sudah tidak BAB lagi
hipovolemia
O:
3. Memonitor iritasi dan ulserasi
kulit didaerah perineal - Klien tampak sudah mulai

4. Memonitor jumlah pengeluaran tenang

diare - Warna feses kuning


5. Kolaborasi pemberian obat - Konsistensi cair
- Memberikan obat antimotilitas - Frekuensi 2 kali/hari
dan spasmodic - Pengeluaran diare ±20cc
A:
- Masalah diare
teratasi
P:

- Intervensi dihentikan
metabolisme ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b/d
Ketidakmampua mengabsorbsi
makanan
P:
- Intervensi dilanjutkan
(1,2,3,4)

Anda mungkin juga menyukai