D DENGAN KERACUNAN
MAKANAN DI RUANG ICU RSU RADEN MATAHER
JAMBI
Dosen Pembimbing :
Ns. Hasyim Kadri, S.Kep, M.Kes
Disusun Oleh :
Rosmala Dewi, S.Kep
2020 91 042
I. Pengkajian Primer
Airway : tidak ada sumbatan dijalan napas, jalan napas paten
Circulation : TD : 100/60 mmHg, Nadi : 56x/menit, CRT :<3 detik, akral teraba
dingin, EKG : menunjukkan sinus bradikardia, membrane mukosa pucat
Disability : reaksi pupil kiri/kanan (+/+), terhadap cahaya, ukuran pupil kiri/kanan :
2mm/2mm. kesadaran samnolen, GCS : E2 V3 M4 = 9.
Faktor Pencetus
Istri klien mengatakan keluhan dirasakan setelah klien memakan tempe bongkrek
yang dibeli nya di warung
Lama keluhan
Istri klien mengatakan keluhan dirasakan 2 jam sebelum masuk rumah sakit, awalnya
klien muntah-muntah kemudian terjadi penurunan kesadaran
Diagnosa medic
Keracunan makanan
Alergi
Istri klien mengatakan sebelumnya klien tidak memiliki mempunyai alergi makanan
ataupun alergi lainnya.
Pola Nutrisi
BB : 82 Kg TB : 170 cm
Frekuensi makan : istri klien mengatakan klien makan 3xsehari dengan porsi bergizi
Jenis makanan : makanan padat
Makanan yang disukai : istri klien mengatakan klien menyukai makanan pedas
Nafsu makan dalm 6 bulan terakhir : istri klien mengatakan nafsu makan klien dalam
6 bulan terakhir baik
Perubahan berat badan dalm 6 bulan terakhir : tidak ada +/-
Pola Eliminasi
Buang air besar
Frekuensi : 6x/hari Waktu : setelah makan tempe
Warna : kuning keputihan Konsentrasi : cair
Kesuliatan : tidak ada
Buang air kecil
Frekuensi : 5-6x/hari Warna : kuning
Kesuliatan : klien terpasang kateter dengan jumlah urin sebanyak 250-450cc/hari
Pola pekerjaan
Jenis : wiraswasta Lama : ±10 jam
Jadwal : pagi hingga sore Jumlah jam : ±10 jam/hari
V. Riwayat Keluarga
RKK :
Istri klien mengatakan tidak ada anggota keluarga suami nya yang memiliki penyakit
keturunan, dan tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal yang sama seperti
pasien
c. Genogram
Keterangan:
Laki-laki (hidup) :
Laki-laki (meninggal) :
Wanita (hidup) :
Wanita (meninggal) :
Pasien :
Penderita penyakit (.....) :
Serumah dengan pasien : ………..
Klien mengatakan tinggal serumah dengan istri dan dua orang anaknya.
Telinga
Inspeksi :
Tidak terdapat lesi
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan
Fungsi pendengaran : baik
Fungsi keseimbangan:klien mengalami penurunan kesadaran
Keluhan : tidak ada keluhan
Leher
Inspeksi :tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Palpasi : kelenjar tiroidd tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
Thoraks
Inspeksi : simetris kiri-kanan, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : ronchi
Jantung
Perkusi : pekak
Auskultasi : S1-S2 normal tidak ada suara tambahan
EKG : sinus rhitme
JVP : 5+2
Frekuensi nadi : 56x/i Sa O2 : 99%
TD : 100/60 mmHg
Suhu : 36,5˚ Suhu ekstremitas : 36,5˚
Sianosis bibir / kuku : tidak Pucat : ya
Turgor :kering
Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus 28x/i
Jenis diet : diet cair Nafsu makan : klien mengalami penurunan kesadaran
NGT : 200-400 cc/hari
Pola Eliminasi
Buang air besar
Frekuensi : 6x/hari Waktu : setelah makan tempe
Warna : kuning keputihan Konsentrasi : cair
Kesuliatan : tidak ada
Buang air kecil
Frekuensi : 5-6x/hari Warna : kuning
Kesuliatan : klien terpasang kateter dengan jumlah urin sebanyak 250-450cc/hari
Riwayat Kehamilan : -
Perdarahan pervaginam : -
Keluhan sistem Reproduksi : tidak ada
Ekstremitas
Inspeksi : simetris kiri-kanan,tidak ada lesi
Masa otot : baik Tonus Otot : 555
Kekakuan :tidak .kejang : tidak
IX. Pengobatan
- Ceftriaxon 2x1 gr
- Ranitidine 2x1 amp
- IVFD RL 20 tpm
- 02 via nasal kanul 4l/i
- ZINC
X. Kesimpulan :
Keracunan makanan
BAGIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN BAITURRAHIM
LEMBAR OBSERVASI
Nama Mahasiswa : Rosmala Dewi Tanggal Praktek : 08 Juni 2021
No NPM : 2020 91 042 Tempat Praktek : ICU
Nama Pasien : Tn. D Umur : 33 Tahun
DS :
- Kesadaran samnolen
- GCS : 9 = E2 V3 M4
- Klien tampak hanya
berbaring ditempat
tidur
- TD : 100/60 mmHg
- Nadi : 56x/menit
- CRT :<3 detik
- EKG : menunjukkan
sinus bradikardia
2
DS :
Distress pernapasan Pola Napas tidak
- Istri klien mengatakan
efektif
keluhan diperberat
dengan sesak napas
Do :
- Klien terpasang 02 4L/i
- Rr : 27xi
- Suara napas ronchi
- Napas dangkal
- Irama pernapasan cepat
- Tampak penggunaan
otot bantu napas
3
DS :
Proses infeksi Diare
- Istri klien mengatakan
klien muntah-muntah
setelah makan tempe
borek
- Istri klien mengatakan
klien mengalami diare
(Sudah BAB x setelah
makan tempe
bongkrek, feses cair).
DO :
- Frekuensi BAB 6x/hari
- Konsistensi cair
- Warna feses kuning
- Pemeriksaan kultur
feses : bakteri (+)
- Bising usus : 28x/I
- Akral dingin
- Mukosa bibir kering
Diagnosa Keperawatan :
1. Perfusi jaringan serebral tidak efektif b/d hipoventilasi
2. Pola napas tidak efektif b/d distress pernapasan
3. Diare b/d proses infeksi
NCP (Nursing Care Plan)
2 Pola napas tidak efektif b/d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Manajemen jalan napas
distress pernapasan jam maka diharapkan pola napas membaik dengan Observasi
kriteria hasil : 1. Monitor pola napas (frekuensi,
1. Dispnea menurun kedalaman dan usaha napas)
2. Penggunaan otot bantu napas menurun 2. Monitor bunyi napas tambahan (mis.
3. Kedalaman napas membaik Gurgling, mengi, wheezing, ronki)
4. Frekuensi napas membaik 3. Monitor sputum (jumlah, warna,
5. Orthopnea menurun aroma)
Terapeutik
1. Perhatikan kepatenan jalan napas
dengan head tilt dan chin lift (jaw
thrust jika curiga trauma cervical)
2. Posisikan somi fowler atau fowler
3. Berikan minum hangat
4. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
5. Lakukan penghisapan lendir kurang
dari 15 detik
6. Lakukan hiperoksigenasi sebelum
penghisapan endetrakeal
7. Keluarkan sumbatan benda padat
dengan forsepMcGill
8. Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan asupan cairan 2000 l/hari
2. Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik jika perlu
3 Diare b/d proses infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Observasi
jam maka diharapkan eliminasi fekal membaik 1. Identifikasi penyebab diare (mis.
dengan kriteria hasil : Inflamasi gastrointestinal, iritasi
1.konsistensi feses membaik gastrointestinal)
2. frekuensi defekasi membaik 2. Identifikasi riwayat pemberian
3. peristaltic usus membaik makanan
4. nyeri kram abdomen menurun 3. Identifikasi gejala invaginasi
4. Monitor warna, volume, frekuensi
dan konsistensi tinja
5. Monitor tanda dan gejala
hipovolemia
6. Monitor iritasi dan ulserasi kulit
didaerah perineal
7. Monitor jumlah pengeluaran diare
8. Monitor keamanan penyiapan
makanan
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
- Intervensi dihentikan
metabolisme ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b/d
Ketidakmampua mengabsorbsi
makanan
P:
- Intervensi dilanjutkan
(1,2,3,4)