Anda di halaman 1dari 29

HAK-HAK KELOMPOK

KHUSUS

KELOMPOK 6
KELOMPOK 6
1. Kartika Sri Dewi
2. Lidya
3. Pebi Hidayat
4. Puspa Maulud Dianti
5. Rahmadinor
6. Restu Imbang Pribadi
7. Wahyu Ikhsan S
8. Yuyun Ayu Lestari
Pengertian Hak-hak Kelompok Khusus

Hak adalah tuntutan seseorang terhadap


sesuatu yang merupakan kebutuhan
pribadinya sesuai dengan keadilan,
moralitas, dan legalitas.
Kelompok khusus adalah sekelompok
masyarakat atau indivdu oleh karena keadaan
fisik, mental, sosial, budaya, dan ekonomi
perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan
pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan,
karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan
mereka dalam memelihara kesehatan dan
keperawatan terhadap dirinya sendiri.
Hak individu dengan cacat fisik dan mental

Termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang


tidak mampu meyakinkan keberadaan dirinya
dalam kehidupan social atau perorangan secara
normal. Hal ini terjadi akibat adanya kelemahan ini,
sebagai warga Negara maupun sebagai makhluk
Tuhan, tetap harus dihargai karena mereka juga
mempunyai hak yang sama dengan orang yang
sehat.
Hak-hak tersebut antara lain:

• Hak mendapatkan penghargaan dan martabat sebagai manusia sehingga


dapat menikmati kehidupan sepenuhnya dan sebaik mungkin.

• Hak sebgai panduduk dan berpolitik sesuai kemauan dan kemampuannya.

• Hak atas tindakan yang telah ditetapkan agar mereka dapat percaya diri.

• Hak memperoleh tindakan atau pengobatan medis, psikologi0s fungsional


(penggunaan alat Bantu) seperti protesa, rehabilitasi, social, pendidikan,
dan sebagainya, yang memungkinkan dikembangkannya kemampuan dan
atau keterampilan secara maksimal agar dapat mempercepat proses
integrasi dan reintegrasi social.
Lanjutan…
• Hak memperoleh kesejahteraan social dan ekonomi
pada tingkat kehidupan yang layak (sesuai dengan
kemampuannya untuk mendapatkan pekerjaan).
• Hak mendapatkan kebuhtuhan spesifik dan harus
dipertimbangkan dalam semua tingkat
perencanaan baik social atau ekonomi.
• Hak untuk tinggal bersama keluarga atau orang tua
angkat dan berpartisipasi dalam kegiatan social,
kreatif, atau rekreasi.
• Hak mendapatkan perlindungan terhadap hal-hal yang
menyangkut diskriminasi atau tindakan kejam dari
pihak lain.
• Mereka harus mampu menggunakan kesempatan dan
memanfaatkan bantuan hokum apabila bantuan
tersebut diperlukan untuk pribadi atau
mempertahankan hak-hak yang dimilikinya.
• Organisasi orang cacat dapat berkonsultasi kepada
instansi atau lembaga terkait mengenai hal-hal yang
menyangkut hak-hak mereka.
• Orang-orang dengan kecacatan, keluarga, dan
masyarakat harus diberikan informasi tentang hak-hak
mereka
Hak individu yang akan meninggal

• Hak diperlakukan sebagaimana manusia yang


hidup sampai ajal tiba.
• Hak mempertahankan harapannya, tidak peduli
apapun perubahan yang terjadi.
• Hak mendapatkan perawatan yang dapat
mempertahankan harapannya, apapun perrubahan
yang terjadi.
• Hak mengekspresikan perasaan dan emosinya
sehubungan dengan kematian yang sedang
dihadapinya.
• Hak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
berkaitan dengan perawatannya.
• Hak memperoleh perhatian dalam pengobatan dan
perawatan secara berkesinambungan, walaupun tujuan
penyembuhannya harus diubah menjadi tujuan
memberikan rasa nyaman.
• Hak untuk tidak meninggal dalam kesendirian.
• Hak untuk bebas dari rasa sakit.
• Hak uuntuk memperoleh jawaban atas pertanyaannya
secara jujur.
• Hak untuk memperoleh bantuan perawat atau medis
untuk keluarga yang ditinggalkan agar dapat
menerima kematiannya.
• Hak untuk meninggal dalam damai dan bermartabat.
• Hak untuk tetap dalam kepercayaan atau agamanya
dan tidak diambil keputusan yang bertentangan
dengan kepercayaan yang dianutnya.
• Hak untuk memperdalam dan meningkatkan
kepercayaannya, apapun artinya bagi orang lain.
• Hak untuk mengharapkan bahwa kesucian raga
manusia akan dihormati setelah yang
bersangkutan meninggal.
• Hak untuk mendapatkan perawatan dari orang
yang professional, yang dapat mengerti
kebutuhan dan kepuasan dalam menghadapi
kematian.
Hak Dengan Retardasi Mental

• Hak menunjukkan tingkat maksimum dari

kemampuannya yang sama dengan orang lain.

• Hak memperoleh asuhan medis, fisioterapi, pendidikan,

latihan, rehabilitasi, serta bimbinmgan yang tepat, sesuai

dengan kemampuan dan potensinya yang maksimal.

• Hak memperoleh standar hidup yang layak dan

keamanan dalam hal ekonomi dan berhak melakukan

pekerjaan yang produktif sesuai dengan kemampuannya.


• Hak untuk tinggal besama keluarga atau orang tua
angkat dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk
kehidupan dalam masyarakat secara layak, bila mungkin.
• Hak atas penjagaan apabila diperlukan untuk melindungi
diri dan kepentingannya.
• Hak mendapatkan perlindungan atas tindakan
kekerasan, apabila dituntut atas suatu pelanggaran, ia
berhak mendapatkan pertimbangan hokum dan
pengakuan penuh terhadap derajat tanggung jawab
mentalnya.
• Apabila mereka tidak mempunyai kemampuan
karena keadaan cacatnya yang berat, mereka dapat
dilatih untuk memahami hak mereka melalui
prosedur yang berlaku yang didasarkan pada evaluasi
seorang ahli.
• Hak memperoleh perawatan, bila diperlukan, dari
orang yang berpengetahuan dan mengerti akan
kebutuhannya serta dapat membantu dalam
menghadapi kesulitan memperoleh penmgakuan
terhadap dirinya.
Hak Wanita Hamil

• Wanita hamil berhak memperoleh informasi tentang

obat yang diberikan kepadanya dan pelaksaan prosedur oleh petugas

kesehatan yang merawatnya, terutama yang berkaitan denganefek-efek

yang mungkin terjadi secara langsung maupun tidak langsung, risiko

bahaya yangmungkin tejadi pada diri atau bayinya slama masa

kehamilan, melahirkan, dan laktasi.

• Wanita hamil berhak untuk mendapatkan informasi tentang hal-

hal yang menyangkut persiapan kelahiran dan cara-cara mengatasi

ketidaknyamanan dan stress serta informasi sedini mungkintentang

kehamilan.
• Wanita hamil berhak mendapatkan informasi tentang obat-
oabatan yang diberikan kepadanya serta pengaruhnya
secara langsung maupun tidak langsung terhadap bayi
yang dikandungnya.
• Wanita hamil yang akan dioperasi sesar, sebaiknya diberi p
remedikasi sebelum operasi.
• Wanita hamil berhak
untuk memperoleh informasi tentang pengaruh
terhadap fisik, mental,maupun neurologis terhadap
pertumbuhan bayinya.
• Wanita hamil berhak untuk mengetahui nama obat dan 
nama pabriknya, bila diperlukan,sehingga dapat
memberikan keterangan kepada petugas kesehatan yang
professional bila terjadi reaksi terhadap obat tersebut.
• Wanita hamil berhak untuk membuat keputusan tentang
diterima atau ditolaknya suatu terapi yang dianjurkan
setelah mengetahui kemungkinan risiko yang akan terjadi
pada dirinya, tanpa tekanan dari pihak lain.
• Wanita hamil berhak untuk mengetahui nama
dan kualifikasi orang yang memberikan obat atau
melakukan prosedur selama melahirkan.
• Wanita hamil berhak
untuk memperoleh informasi tentang keuntungan
suatu prosedur bagi bayidan dirinya sesuai indikasi
medis.
• Wanita hamil berhak untu didampingi oleh orang yang
merawatnya selama dalam keadaan stress persalinan.
• Setelah melakukan konsultasi medis, wanita
hamil berhak untuk memilih posisi melahirkanyang
tidak menimbulkan stress bagi diri sendiri maupun
bayinya.
• Wanita hamil berhak untuk meminta agar perawatan
bayinya dilakukan satu kamar dengannya, bila
bayinya normal dan dapat memberi minum bayinya
sesuai kebutuhan, dan bukan menurut aturan rumah
sakit.
• Wanita hamil berhak untuk mendapatkan
informasi tentang orang yang
menolong persalinannya serta kualifikasi
profesionalnya untuk kepentingan surat keterangan
kelahiran.
• Wanita hamil berhak untuk mendapatkan informasi
tentang kondisi diri sendiri dan bayinnyayang dapat
menimbulkan masalah atau penyakit di kemudian hari.
• Wanita hamil berhak atas dokumen lengkap tentang diri
dan bayinya, termasuk catatan perawatyang disimpan
salama kurun waktu tertentu.
•  Wanita hamil berhak untuk menggunakan dokumen
medis lengkap, termasuk catatan perawatdan bukti
pembayaran selama dirawat di rumah sakit.
Hak Lansia

Termasuk kelompok lansia adalah orang yang berusia lebih


dari 65 tahun. Seseorang yang berusia lebih dari 65 tahun,
pada umumnya tidak dapat melanjutkan kegiatan dan
minatnya sebagaimana mestinya karena terjadinya
perubahan-perubahan fisiologis. Hal ini dapat mengakibatkan
lansia menyadari kehilangan kemampuannya, merasa makin
tergantung pada orang lain, sulit menerima kenyataan,
namun ada juga lansia yang sudah jauh hari sebelumnya
mempersiapkan dirinya dengan menekuni hobi sehingga

masalah yang mungkin terjadi suda dapat diantisipasi.


Kemunduran yang terjadi pada lansia dapat
terlihat pada :
1. Fungsi panca indra yang menurun
2. Keterampilan motorik berkurang
3. Keterampilan koordinasi motorik (refleks)
berkurang
4. Kemampuan intelektual yang sebenarnya
mungkin dapat dipertahankan lebih lama.
Hak-hak lansia sbb :
• Hak untuk diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai harga
diri dan martabat.
• Hak menikmati kehidupan pada masa tua, tanpa tekanan.
• Hak mendapat perlindungan dari keluarga dan instansi yang
berwenang.
• Hak mendapatkan perawatan dan pengobatan yang optimal.

• Hak untuk tinggal di lingkungan keluarga atau panti, bila ia


menginginkannya
• Hak memperoleh pendidikan yang dibutuhkan untuk
menghabiskan sisa hidupnya misalnya pendidikan agama dan
sebagainya.
• Hak berkreasi dan mengatur hobinya, bila
diingininkan.
• Hak untuk dihargai dan menghargai dirinya
dan orang lain.
• Hak menerima kasih sayang dari anak,
keluarga, dan masyarakat.
Hak Anak

Kurang diperhatikannya hak-hak anak dapat memunculkan gangguan terhadap


perkembangan fisik maupun mental, yang tentu saja akan merugikan masa
depan anak tersebut. Untuk itu, Departemen Kesehatan sedang
mengembangkan kebijakan untuk menerapkan paradigm baru dalam
pembangunan kesehatan.

Paradigma sehat yang diartikan sebagai pemikiran dasar sehat berorintasi pada
peningkatan dan perlindungan anak sehat, bukan merupakan penyeembuhan
anak yang sakit. Kebijakan tersebut ditekankan pada upaya promotif dan
preventif dengan tujuan untuk melindungi dan meningkatkan kondisi anak
yang sehat agar lebih produktif dan inovatif sesuai dengan Undang-Undang RI
No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 7 ayat 1 dan 2.
Ayat 1 : Kesehatan anak diselenggarakan untuk
mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Ayat 2 : Kesehatan anak dilakukan melalui peningkatan


kesehatan anak dalam kandungan, masa bayi, massa
balita, usia pra sekolah, dan usia sekolah.
Hak-hak anak dpat diuraikan sebagai berikut :

• Hak untuk bermain

• Hak untuk mendapatkan pendidikan

• Hak untuk mendapatkan perlindungan 

• Hak untuk mendapatkan nama (identitas) 

• Hak untuk mendapatkan status kebangsaan

• Hak untuk mendapatkan makanan

• Hak untuk mendapatkan akses kesehatan

• Hak untuk mendapatkan rekreasi

• Hak untuk mendapatkan kesamaan

• Hak untuk memiliki peran dalam pembangunan.


Sekian
&
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai