Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas berkat
dan campur tangan-Nya maka kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Semoga apa yang kami tulis dapat dimengerti pembaca dan dapat bermanfaat bagi pembaca
dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mohon kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga pada hakekatnya merupakan satuan terkecil sebagai inti dari suatu
sistem sosial yang ada dimasyarakat. Sebagai satuan terkecil, keluarga merupakan
miniatur dan embrio berbagai unsur sistem sosial manusia. Suasana keluarga yang
kondusif akan menghasilkan warga masyarakat yang baik karena dalam keluargalah
seluruh anggota keluarga belajar berbagai dasar kehidupan masyarakat.
Perkembangan peradaban dan kebudayaan, terutama sejak IPTEK berkembang
secara pesat, baik yang bersifat positif maupun negatif. kehidupan keluargapun banyak
mengalami perubahan dan berada jauh dari nilai-nilai keluarga yang sesungguhnya.
Dalam kondisi masa kini, yang ditandai dengan modernisasi dan globalisasi, banyak
pihak yang menilai bahwa kondisi kehidupan masyarakat dewasa ini berakar dari kondisi
kehidupan dalam keluarga (Setiawati, 2009).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah komunitas II
2. Tujuan Khusus
- Dengan menyusun makalah ini diharapkan kita sebagai perawat dapat lebih
berperan dalam komunitas keluarga
- Agar mahasiswa dapat lebih mengetahui tentang keluarga sejahtera dan
kemandirian keluarga
- Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan asuhan keperawatan keluarga di
masyarakat pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keluarga
Menurut WHO ( 1969 ) : Anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah adaptasi atau perkawinan.
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena
adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan
yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya (Bailon dan Maglaya ( 1978 ).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI ( 1988 ).
B. Struktur Keluarga
Pengertian Menurut Friedman (1998) yang dikutip dalam Murwani (2007) struktur
keluarga terdiri atas : pola komunikasi keluarga, struktur peran, struktur kekuatan, dan
nilai-nilai keluarga. Struktur dan fungsi merupakan hal yang berhubungan erat dan terus
menerus berinteraksi satu sama lain. Struktur didasarkan pada organisasi, yaitu perilaku
anggota keluarga dan pola hubungan dalam keluarga. Hubungan yang ada dapat bersifat
kompleks, misalnya seorang wanita bisa sebagai istri, sebagai ibu, sebagai menantu, dll
yang semua itu mempunyai kebutuhan, peran dan harapan yang berbeda. Pola hubungan
itu akan membentuk kekuatan dan struktur peran dalam keluarga. Struktur keluarga dapat
diperluas dan dipersempit tergantung dari kemampuan dari keluarga tersebut untuk
merespon stressor yang ada dalam keluarga. Struktur keluarga yang sangat kaku atau
sangat fleksibel dapat mengganggu atau merusak fungsi keluarga.
1. Patrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi,
dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
2. Matrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal
4. Patrilokal
5. Keluarga kawinan
Hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak
saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau
istri.
3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan
fungsinya masing-masing.
C. Fungsi Keluarga
3. Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka : mendorong kejujuran dan kebenaran
(honesty and authenticity)
Menurut Friedman (1999) dalam Sudiharto (2007), lima fungsi dasar keluarga adalah
sebagai berikut:
4. Fungsi ekonomi, adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti
sandang, pangan, dan papan
D. Tugas Keluarga
A. Keluarga Sejahtera
Keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi
kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada TYME, memiliki
hubungan serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan
masyarakat dan lingkungan.
B. Keluarga Berencana
Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
c. Kualitas keluarga
Kondisi keluarga yang mencakup aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya,
kemandirian keluarga, dan mental spiritual serta nilai-nilai agama yang merupakan dasar
untuk mencapai keluarga sejahtera.
D. Kemandirian keluarga
E. Ketahanan Keluarga
Suatu nilai yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan sosial budaya yang
membudaya dalam diri pribadi, keluarga, dan masyarakat, yang berorientasi kepada
kehidupan sejahtera dengan jumlah anak ideal untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan
kebahagiaan batin.
Indikator Keluarga Sejahtera pada dasarnya berangkat dari pokok pikiran yang
terkandung didalam undang-undang no. 10 Tahun 1992 disertai asumsi bahwa
kesejahteraan merupakan variabel komposit yang terdiri dari berbagai indikator yang
spesifik dan operasional. Karena indikator yang yang dipilih akan digunakan oleh kader
di desa, yang pada umumnya tingkat pendidikannya relatif rendah, untuk mengukur
derajat kesejahteraan para anggotanya dan sekaligus sebagai pegangan untuk melakukan
melakukan intervensi, maka indikator tersebut selain harus memiliki validitas yang
tinggi, juga dirancang sedemikian rupa, sehingga cukup sederhana dan secara operasional
dapat di pahami dan dilakukan oleh masyarakat di desa.
H. Keluarga Sejahtera
Atas dasar pemikiran di atas, maka indikator dan kriteria keluarga sejahtera yang
ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Keluarga Pra Sejahtera
Adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih dari 5 kebutuhan
dasarnya (basic needs). Sebagai keluarga Sejahtera I, seperti kebutuhan akan
pengajaran agama, pangan, papan, sandang dan kesehatan.
b. Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2 (dua) kali sehari atau lebih.
e. Bila anak sakit atau pasangan usia subur ingin ber KB dibawa kesarana/petugas
kesehatan.
Yaitu keluarga - keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kriteria keluarga
sejahtera I, harus pula memenuhi syarat sosial psykologis 6 sampai 14 (a – n) yaitu :
c. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru per tahun.
d. Luas lantai rumah paling kurang delapan meter persegi tiap penghuni rumah.
f. Paling kurang 1 (satu) orang anggota keluarga yang berumur 15 tahun keatas
mempunyai penghasilan tetap.
g. Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa membaca tulisan latin.
i. Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih pasangan usia subur memakai
kontrasepsi (kecuali sedang hamil)
Yaitu keluarga yang memenuhi syarat 1 sampai 14 dan dapat pula memenuhi syarat 15
sampai 21, syarat pengembangan keluarga yaitu :
b. Sebagian dari penghasilan keluarga dapat disisihkan untuk tabungan keluarga untuk
tabungan keluarga.
c. Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan itu dimanfaatkan
untuk berkomunikasi antar anggota keluarga.
g. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi yang sesuai dengan kondisi
daerah setempat.
Keluarga yang dapat memenuhi kriteria I sampai 21 dan dapat pula memenuhi kriteria
22 dan 23 kriteria pengembangan keluarganya yaitu :
a. Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela memberikan sumbangan bagi
kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materiil.
Adalah keluarga Pra Sejahtera alasan ekonomi dan KS - I karena alasan ekonomi
tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator yang meliputi :
b. Setahun terakhir seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian
baru.
Adalah keluarga Pra Sejahtera alasan ekonomi dan KS - I karena alasan ekonomi
tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator yang meliputi :
a. Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2 kali sehari atau lebih.
a. Prasejahtera
Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal atau
belum seluruhnya terpenuhi seperti:spiritual, pangan, sandang, papan, kesehatan dan
KB
b. Sejahtera I
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi
belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya seperti kebutuhan akan
pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi lingkungan tempat tinggal, dan
transportasi.
c. Sejahtera II
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan kebutuhan
sosialpsikologisnya tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan, seperti
kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi
d. Sejahtera III
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis dan
pengembangan, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi
masyarakat atau kepedulian sosialnya belum terpenuhi seperti sumbangan materi, dan
berperan aktif dalam kegiatan masyarakat
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis dan
pengembangan,dan telah dapat memberikan sumbangan yang teratur dan berperan
aktif dalam kegiatan kemasyarakatan atau memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
1. Pendidik
2. Koordinator
3. Pelaksana
4. Pengawas kesehatan
5. Konsultan
6. Kolaborasi
7. Fasilitator
8. Penemu kasus
9. Modifikasi lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Bailon, S.G. dan Maglaya, A.S.,. 1997. Family health Nursing: The Process. Philiphines:
UP College on Nursing Diliman
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan
Praktik. Jakarta: EGC
Shirley, M. H. H. 1996. Family Health Care Nursing : Theory, Practice, and Research.
Philadelphia : F. A Davis Company
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II (3B)
3. M.Neco
4. Siti Aisyah
5. Victiyana
AKADEMI KEPERAWATAN