Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEPERAWATAN KRITIS

TERAPI MODALITAS KEPERAWATAN KRITIS DAN PENDIDIKAN


KESEHATAN PADA PASIEN KRITIS

Dosen Pembimbing:
Hepta Nur Anugrahini, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Disusun Oleh:
1. Alda Nasisah Fitriani (P27820720003)
2. Pramitha Kusumawardani (P27820720035)
3. Ahmad Rofiq Wahyu Kurniawan (P27820720049)
4. Andwani Lina Sugendi (P27820720052)

TINGKAT III SEMESTER V


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
JENJANG SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Makalah : Makalah Keperawatan Kritis “Terapi modalitas keperawatan


pada kondisi kritis & pendidikan kesehatan pada pasien
kritis”
Disusun oleh : Anggota kelompok 19
1. Alda Nasisah Fitriani (P27820720003)
2. Pramitha Kusumawardani (P27820720035)
3. Ahmad Rofiq Wahyu Kurniawan (P27820720049)
4. Andwani Lina Sugendi (P27820720052)
Jurusan : Pendidikan Profesi Ners Jenjang Sarjana Terapan Smt 5
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah yang kami
selesaikan adalah benar. Dengan ini kami menyatakan penulisan makalah dengan
judul Makalah Keperawatan Kritis “Terapi modalitas keperawatan pada kondisi
kritis & pendidikan kesehatan pada pasien kritis” telah memenuhi semua syarat
serta ketentuan yang ditetapkan oleh Ibu dosen.

Surabaya, 30 Juli 2022


Yang membuat penyataan Yang memberi pengesahan

Kelompok 19 Hepta Nur Anugraheni, S.Kep., Ns.,M.Kep


NIP. 19800325 200501 2 004

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis atas kehadirat Allah SWT, karean berkat limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Makalah Keperawatan Kritis “Terapi modalitas keperawatan pada kondisi kritis &
pendidikan kesehatan pada pasien kritis” dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
penulis miliki masih sangat kurang. Oleh kerena itu penulis harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 30 Juli 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i


KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
1.4 Manfaat ...................................................................................................... 2
BAB 2 ................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
2.1 TERAPI MODALITAS KEPERAWATAN PADA KONDISI KRITIS ...... 3
2.1.1 Pengertian ............................................................................................ 3
2.1.2 Tujuan.................................................................................................. 3
2.1.3 Terapi Modalitas Nyeri ........................................................................ 4
2.1.4 Terapi Modalitas Sistem Pernafasan ..................................................... 4
2.1.5 Fisioterapi Dada ................................................................................... 5
2.2 PENDIDIKAN KESEHATAN PADA PASIEN KRITIS ............................ 5
2.2.1 Pengertian ............................................................................................ 5
2.2.2 Peran Perawat Dalam Pemberian Pendidikan Kesehatan....................... 6
2.2.3 Hambatan Perawat Dalam Pemberian Pendidikan Kesehatan ............... 6
BAB III................................................................................................................ 7
PENUTUP ........................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 7
3.2 Saran .......................................................................................................... 7
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terapi modalitas adalah suatu sistem yang di fokuskan pada tingkah laku
seseorang.Terapi modalitas adalah penerimaan tanggung jawab pribadi yang
disamakan dengan kesehatan mental.Glaser mengembangkan terapi modalitas
dari keyakinan bahwa psikiatri konvensional sebagian besar berlandaskan asumsi-
asumsi yang keliru,Terapi modalitas merupakan suatu teknik terapi dengan
menggunakan pendekatan secara spesifik kepada klien.
Suatu sistem terapi psikis yant keberhasilahnya sangat tergantung pada
adanya komunikasi atau perilaku timbal balik antara pasien dan terapis.Terapi
yang diberikan dalam upaya mengubah perilaku mal adaptif menjadi perilaku
adaptif
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang
yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu,dan
masyarakat.Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh
orang lain ,bukan seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan atau yang harus
di capai tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses perkembangan yang di ubah
secara dinamis yang di dalamnya seorang menerima atau menolak informasi
,sikap,maupun praktek baru,yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat.
Pendidikan kesehatan dalam keperawatan saat ini sangatlah penting untuk
dipelajari oleh perawat ,mengingat bahwa saat ini dorongan jaman terus menuntut
agar perawat dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi klien.Pendidikan
kesehatan juga bertujuan agar perawat dapat secara mandiri melaksanakan asuhan
keperawatan kepada klien tanpa bergantung pada orang lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu terapi modalitas pada klien kondisi kritis ?
2. Apa tujuan terapi modalitas pada klien kondisi kritis?
3. Apa pengertian pendidikan kesehatan?
4. Apa Tujuan pendidikan kesehatan ?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu terapi modalitas pada klien kritis
2. Untuk mengetahui tujuan apa terapi modalitas pada klien kondisi kritis
3. Untuk mengetahui pengertian pendidikan kesehatan pada klien kritis
4. Untuk mengetahui apa tujuan pendidikan kesehatan

1.4 Manfaat
Hasil dari pembuatan makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan
pembelajaran bagi mahasiswa dan masyarakat umum mengenai pemberian nutrisi
pada pasien di unit kritis.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 TERAPI MODALITAS KEPERAWATAN PADA KONDISI KRITIS


2.1.1 Pengertian
Merupakan suatu tehnik terapi dengan menggunakan pendekatan secara
spesifik kepada pasien Merupakan suatu sistem terapi psikis yang keberhasilannya
sangat tergantung pada adanya komunikasi atau perilaku timbal balik antara
pasien dan terapis. Terapi yang diberikan dalam upaya mengubah perilaku mal
adaptif menjadi perilaku adaptif ( Perko & Kreigh, 1988). Merupakan terapi yang
melibatkan perlakuan fisik terhadap pasien seperti latihan fisik,elektroterapi,
kemoterapi atau krioterapi bahkan juga tindakan pembedahan.Pemberian obat dan
pemilihan jenis tindakan penunjang juga merupakan modalitas terapi yang di
gunakan dalam rangka penatalaksanaan suatu penyakit.Terapi modalitas biasanya
diberikan tidak secara tersendiri tetapi perlu diberikan latihan fisik ataupun
intervensi farmakologis.

2.1.2 Tujuan
Terapi modalitas membantu individu menjadi lebih kompeten dan adaptif
dalam praktik keperawatan profesional sebagai aplikasi perawatan yang holistik
/menyeluruh. Perawat harus memahami berbagai macam bentuk terapi modalitas
sehingga dapat menentukan terapi yang cocok untuk klien. Terapi Modalitas pada
pasien kritis bisa digunakan untuk mengurangi nyeri,meningkatkan
sirkulasi,mengurangi pembengkakan, mengurangi kekakuan otot, dan juga
memberikan obat-obatan bersama dengan prosedur lain.
Beberapa masalah yang muncul pada pasien kritis dan bisa dilakukan modalitas
terapi antara lain :
1. Nyeri
2. Gangguan Sistem
3. Pernafasan
4. Gangguan Sitem Sirkulasi
5. Resiko Kerusakan Integritas Kulis

3
6. Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
7. Gangguan Sistem Neuro, Musculo, Skeletal

2.1.3 Terapi Modalitas Nyeri


Diagnosis Nyeri harus ditegakkan terlebih dahulu
Memilih Modalitas terapi nyeri
a. Modalitas fisik
b. Modalitas kognitif-behavioral melalui pendekatan psikososialc.
c. Modalitas invasive melalui pendekatan perioperatif dan radioterapid.
d. Modalitas psikoterapie.
e. Modalitas farmakologis
Modalitas Farmakologis merupakan pilihan pada kondisi kegawatan. Prinsip
pemberian modalitas farmakologis dengan diberikan analgesik maka perluada
proses monitoring, evaluasi respon pasien dan pemberian berikutnya. Pada
keadaan nyeri akut, lebih banyak digunakan modalitas farmakologis tanpa
mengesampingkan modalitas lain. Perlu dikembangkan pedoman atau protokol
yang meliputi penilaian nyeri yang adekuat,pemilihan analgesik yang efektif,
monitoring dari terapi yang diberikan, penilaian kembali atas terapi yang
diberikan serta penambahanan analgesik bila diperlukan.

2.1.4 Terapi Modalitas Sistem Pernafasan


Dalam kondisi kritis sering terjadi permasalahan yang berhubungan
dengan sistem pernafasan. Pasien dengan ARDS (Acut Respiratory Distress
Syndrome), Kelainan Jantung dengan tirah baring lama, diabetik ketoacidosis,
Stroke Perdarahan, Penurunan Kesadaran dan beberapa penyakit berat lain
memerlukan terapi modalitas untuk menyokong proses respirasinya.
a. Klasifikasi Terapi
1. SIMPLE (Non Invasive Respiratory Therapy) Fisioterapi Dada, Latihan
Pernafasan dan Terapi Oksigen
1. 2.COMPLEX (Invasive Respiratory Therapy) Ventilasi Mekanik,Tindakan
Pembedahan

4
2.1.5 Fisioterapi Dada
Termasuk dalam fisoterapi dada ini adalah tindakan-tindakan seperti:
1. Postural drainase (pengaturan posisi),
2. Perkusi
3. Vibrasi
4. Latihan pernafasan
5. Tindakan suction
Tujuan Fisioterapi Dada
1. Untuk menghilangkan sekresi
2. Meningkatkan ventilasi
3. Meningkatkan efiensi kerja otot-otot .

2.2 PENDIDIKAN KESEHATAN PADA PASIEN KRITIS


2.2.1 Pengertian
Kondisi kritis merupakan suatu keadaan yang mengancam kehidupan pasien
dan apabila tidak segera mendapat pertolongan akan menyebabkan kematian.
Pasien kritis yang menjalani perawatan di ICU, ICCU, dan HCU memiliki
berbagai kondisi yang menyebabkan pasien mendapatkan perawatan secara
khusus. Beberapa kondisi seperti: stabilisasi hemodinamik, pemasangan alat
monitoring maupun support kehidupan, post operasi dan penurunan status
kesadaran menjadi tantangan bagi perawat untuk melakukan asuhan keperawatan.
Kompleksitas program terapi dan pemantuan pasien kritis menekankan perawat
agar fokus terhadap stabilisasi respirasi, sirkulasi dan status fisiologis lainya untuk
mempertahankan kehidupan pasien.
Meskipun pada pasien kritis kebanyakan adalah pasien yang tidak sadarkan
diri, tetapi pasien tetap bisa merasakan stress yang dapat berpengaruh pada
kondisinya. Menurut Raisa Indi Pardini (2019, h1-2) menjelaskan bahwa stress
fisik atau emosional mengaktivasi amygdala yang merupakan bagian dari sistem
limbik yang berhubungan dengan komponen emosional dari otak. Respon
emosional yang timbul ditahan oleh input dari pusat yang lebih tinggi di
forebrain. Respon neurologis dari amygdala ditransmisikan dan menstimulasi
respon hormonal dari hipotalamus. Hipotalamus akan melepaskan hormon

5
CRF (corticotropin-releasing factor) yang menstimulasi hipofisis untuk
melepaskan hormon lain yaitu ACTH (adrenocorticotropic hormone) ke dalam
darah. ACTH sebagai gantinya menstimulasi kelenjar adrenal untuk
menghasilkan kortisol, suatu kelenjar kecil yang berada di atas ginjal. Semakin
berat stress, kelenjar adrenal akan menghasilkan kortisol semakin banyak dan
menekan sistem imun. Melalui pemberian pendidikan kesehatan diharapkan
dapat menurunkan hormon-hormon stressor, mengaktifkan hormon
endorfinalami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari
rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga
menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung,
denyut nadi, aktivitas gastrointestinal dan aktivitas gelombang otak.

2.2.2 Peran Perawat Dalam Pemberian Pendidikan Kesehatan


Peran perawat sebagai edukator sangat dibutuhkan dalam perawatan diri
pasien kritis terutama keluarga dari pasien. Perencanan pemberian edukasi yang
baik dan konfrehensif serta sesuai dengan kebutuhan pembelajaran pasien akan
mengurangi biaya pelayanan kesehatan, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

2.2.3 Hambatan Perawat Dalam Pemberian Pendidikan Kesehatan


Menurut Bastable (2002), hambatan dari perawat antara lain perawat tidak
siap memberikan pendidikan kesehatan, karakter pribadi parawat dan keterbatasan
waktu. Selain itu hambatan dari perawat yaitu kurang distandarisasikan dan
kurang jelasnya materi pendidikan, delegasi, pendokumentasian dan koordinasi,
kurangnya komunikasi antara perawat dan tenaga kesehatan yang lain serta materi
diambil dari berbagai sumber yang belum valid. Hambatan pendidikan kesehatan
dari pasien antara lain tingkat pendidikan yang rendah, karakter pribadi peserta
didik, efek hoptalisasi, stres akibat penyakit, ansietas, menurunnya fungsi tubuh
(pancaindra), kurangnya waktu untuk belajar, kompleksitas target yang harus
dicapai, ketidaknyamanan dan fragmentas.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Terapi modalitas adalah penerimaan tanggung jawab pribadi yang
disamakan dengankesehatan mental.Suatu sistem terapi psikis yant
keberhasilahnya sangat tergantung pada adanya komunikasi atau perilaku timbal
balikantara pasien dan terapis.Terapi yang diberikan dalam upaya mengubah
perilaku mal adaptif menjadi perilaku adaptif. Terapi modalitas membantu
individu menjadi lebih kompeten dan adaptif dalam praktik keperawatan
profesional sebagai aplikasi perawatan yang holistik / menyeluruh.
Pasien kritis yang menjalani perawatan di ICU, ICCU, dan HCU memiliki
berbagai kondisi yang menyebabkan pasien mendapatkan perawatan secara
khusus. Beberapa kondisi seperti: stabilisasi hemodinamik, pemasangan alat
monitoring maupun support kehidupan, post operasi dan penurunan status
kesadaran menjadi tantangan bagi perawat untuk melakukan asuhan keperawatan.
Meskipun pada pasien kritis kebanyakan adalah pasien yang tidak sadarkan diri,
tetapi pasien tetap bisa merasakan stress yang dapat berpengaruh pada kondisinya.

3.2 Saran
Dalam menulis makalah diharapkan memperhatikan sistematika penulisan
sesuai jenisnya sehingga makalah dapat diterima oleh berbagai kalangan.Dalam
menulis makalah penulis diharapkan dapat menyajikan berbagai fenomena dan
permasalahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini sehingga karya ilmiah dapat
menjadi menarik dan bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan para
pembaca dapat memulai dan meningkatkan kekreativitasannya dan kekritisannya
dalam berfikir saat membuat makalah.

7
DAFTAR ISI

Aan diyanah. 2015. EFEKTIFITAS PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN


TENTANG PERAWATAN KRITIS ANAK TERHADAP TINGKAT
KECEMASAN ORANG TUA DI RUANG PICU RSUD TARAKAN.
JAKARTA PUSAT. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Niken, Henni. 2013. SEMINAR DAN PRESENTASI ILMIAH KEPERAWATAN


“Adult Nursing Practice: Using Evidence in Care”. Semarang.
DIPUBLIKASIKAN OLEH PSIK FK UNDIP

Barbara C Long,(2004). Keperawatan Medikal bedah (suatu pendekatan proses


keperawatan).

Hidayat. A. (2004). Keperawatan kritis pendekatan holistic :EGC Jakarta

Anda mungkin juga menyukai