MENSTRUASI
Dosen Pembimbing:
Rini Ambarwati S. Kep., N.s., M. Si
Disusun Oleh:
Ahmad Rofiq Wahyu Kurniawan
NIM. P27820720049
1
LEMBAR PENGESAHAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah yang saya
selesaikan adalah benar. Dengan ini saya menyatakan penulisan makalah dengan
judul menstruasi telah memenuhi semua syarat serta ketentuan yang ditetapkan
oleh ibu dosen.
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................4
BAB Ⅰ.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN....................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................6
1.3 Tujuan................................................................................................................6
1.4 Manfaat..............................................................................................................6
BAB Ⅱ......................................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................7
2.1 Pengertian Menstruasi........................................................................................7
2.2. Sindrom Pra-Haid..............................................................................................8
2.3 Siklus Menstruasi.............................................................................................10
2.4 Daur Menstruasi dan Tanda dan Gejala Menstruasi........................................16
2.6 Hubungan Hipotalamus dan Hipofisis.............................................................20
BAB Ⅲ...................................................................................................................23
PENUTUP..............................................................................................................23
3.1 Kesimpulan......................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
3
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah Swt., yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayahnya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah
ini dengan tepat waktunya. Tugas ini kami buat untuk melatih kami agar dapat
membuat makalah yang baik dan benar. Karena hasil yang memuaskan
membutuhkan kerja keras dan bersungguh-sungguh. Kami sadar apabila di dalam
maklah ini masih banyak kesalahan penulisan dan tanda baca yang jauh dari
harapan dosen pembimbing. Namun sebagai awal pembelajaran dan penambah
semangat belajar tidak ada salahnya jika kami mengucapkan rasa syukur dan
hamdalah.
Terima kasih kepada dosen telah mempercayai kami untuk mengerjakan tugas
ini. Kesalahan yang ada di dalam makalah ini bukanlah disengaja namun karena
kekhilafan, kelupaan dan kurang ketelitian kami dalam mengerjakannya. Kami
telah berusaha dan semaksimal mungkin untuk memberikan makalah ini
selengkap-lengkapnya. Kami telah berusaha dan semaksimal mungkin untuk
memberikan makalah ini selengkap-lengkapnya dan sebaik-baiknya. Saya harap
dosen dan teman-teman dapat menerima makalah dari kami ini.
Penyusun
4
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN
Lama haid biasanya antara 3 – 6 hari, ada yang 1 – 2 hari dan diikuti darah
sedikit sedikit kemudian, dan ada yang sampai 7 – 8 hari. Pada setiap wanita
biasanya lama haid itu tetap. Kurang lebih 50% darah menstruasi dikeluarkan
dalam 24 jam pertama. Cairan menstruasi terdiri dari autolisis fungsional,
exudat inflamasi, sel darah merah, dan enzym proteolitik.
5
1.2 Rumusan Masalah
1.4 Manfaat
6
BAB Ⅱ
PEMBAHASAN
7
Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan
tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa
tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan hipotalamus,
kelenjar dibawah otak depan dan indung telur. Pada permulaan daur , lapisan sel
rahim mulai berkembang dan menebal. Lapisan ini berperan sebagai penyokong
bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita tersebut hamil. Hormon memberi
sinyal pada telur didalam indung telur untuk mulai berkembang. Tak lama
kemudian, sebuah telur dilepaskan dari indung telur wanita dan mulai bergerak
menuju tuba falopii dan menuju ke rahim. Bila telur tidak dibuahi oleh sperma
pada saat berhubungan intim, lapisan rahim akan berpisah dari dinding dan mulai
luruh serta akan dikeluarkan melalui vagina. Periode pengeluaran darah dikenal
sebagai periode menstruasi yang berlangsung srkitar 3-7 hari. Bila seorang wanita
mengalami kehamilan maka, menstruasi bulanannya akan berhenti. Oleh karena
itu, menghilangnya menstruasi bulanan merupakan tanda (walaupun tidak selalu)
bahwa seorang wanita sedang hamil. kehamilan dapat di konfirmasi dengan
pemeriksaan darah sederhana.
Gejala PMS dapat dimulai sekitar hari ke-14 dan berlangsung hingga tujuh
hari setelah menstruasi dimulai. Gejala sindrom prahaid biasanya ringan sampai
sedang. Tingkat keparahannya pun bervariasi, tergantung individu masing-masing
8
2. Pusing atau pingsan
4. Sakit kepala
9. Jerawat.
Bagi sebagian orang, rasa sakit secara fisik dan stres emosional yang cukup
parah memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Namun, apapun keparahan
gejalanya, tanda dan gejala biasanya menghilang dalam waktu empat hari setelah
periode menstruasi dimulai.
Namun pada sebagian kecil wanita, gejala prahaid membuat mereka tidak bisa
melakukan apapun. Bentuk PMS ini disebut gangguan dysphoric pramenstruasi
atau premenstrual dysphoric disorder (PMDD).
9
2.3 Siklus Menstruasi
1. Siklus uterus
10
Setiap satu siklus menstruasi terdapat 4 fase perubahan yang terjadi dalam
uterus. Fase-fase ini merupakan hasil kerjasama yang sangat terkoordinasi antara
hipofisis anterior, ovarium, dan uterus. Fase-fase tersebut adalah :
a) Fase menstruasi atau deskuamasi
Pada masa ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai dengan
perdarahan. Hanya lapisan tipis yang tinggal yang disebut dengan stratum basale,
stadium ini berlangsung 4 hari. Potongan-potongan endometrium dan lendir akan
keluar ketika menstruasi, darah menstruasi tidak membeku karena adanya fermen
yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan - potongan mukosa.
b) Fase post menstruasi
Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan endometrium secara berangsur -
angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang tumbuh dari sel
- sel epitel kelenjar endometrium. Pada waktu ini tebal endometrium ± 0,5 mm,
stadium ini dimulai waktu stadium menstruasi dan berlangsung ± selama 4 hari.
11
sempit. Bentuk kelenjar ini merupakan ciri khas fase proliferasi : sel - sel
kelenjar mengalami mitosis.
1) Fase sekresi dini, pada fase ini endometrium lebih tipis dari fase
sebelumnya karena kehilangan cairan.
2) Fase sekresi lanjut, pada fase ini kelenjar dalam endometrium berkembang
dan menjadi lebih berkelok-kelok dan sekresi mulai mengeluarkan getah
yang mengandung glikogen dan lemak. Akhir masa ini, stroma
endometrium berubah kearah sel-sel; desidua, terutama yang ada di
seputar pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan terjadinya
nidasi. Disamping itu dalam siklus menstruasi hormone sangat
berpengaruh diantaranya adalah yang dihasilkan gonadotropin hipofisis
yaitu : Luteinizing Hormon (LH) yang dikeluarkan oleh hipotalamus
12
untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH. LH merupakan
glikoprotein yang dihasilkan oleh sel-sel asidofilik (afinitas terhadap
asam), bersama dengan FSH berfungsi mematangkan folikel dan sel telur,
serta merangsang terjadinya ovulasi. Folikel yang melepaskan ovum
selama ovulasi disebut korpus rubrum yang disusun oleh sel-sel lutein dan
disebut korpus luteum.
2. Siklus Ovarium
13
Siklus indung telur (ovarium) terbagi menjadi 3 bagian, yaitu siklus folikuler,
siklus ovulasi dan siklus luteal.
Pada awal siklus, kadar FSH dan LH relatif tinggi dan memicu / merangsang
pertumbuhan 10 – 20 folikel namun hanya 1 folikel yang ‘dominan’ yang menjadi
matang dan sisanya akan mengalami atresia.
Kadar FSH dan LH yang tinggi disebabkan oleh kadar estrogen dan progesteron
yang rendah pasca fase haid sebelumnya.
Selama dan segera setelah haid, kadar estrogen relatif rendah namun akan kembali
meningkat setelah masuk fase proliferasi
14
3. Sejalan dengan maturasi folikel maka produksi estrogen (terutama
estradiol) oleh sel granulosa meningkat dan mencapai puncaknya 18
jam menjelang ovulasi.
4. Peningkatan estradiol menyebabkan penurunan FSH dan LH
( proses umpan balik negatif )
A. Sel-sel granulosa dari sisa folikel yang telah mengalami ovulasi mengalami
luteinisasi dan sisa folikel berubah menjadi CORPUS LUTEUM
B. Pada pasca ovulasi, corpus luteum merupakan sumber estrogen dan
progesteron utama dari ovarium
C. Bila terjadi konsepsi, struktur corpus luteum dipertahankan oleh hCG yang
dihasilkan oleh hasil konsepsi.
15
D. Bila tidak terjadi konsepsi, corpus luteum mengalami regresi dan siklus haid
akan dimulai kembali.
E.
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat
masa menstruasi :
a) Kram perut
b) Nyeri payudara
c) Perubahan suasana hati
d) Timbul jerawat
e) Tekanan pada panggul
f) Sakit punggung
g) Sakit kepala dan Kelelahan
h) Kesulitan Berkonsentrasi
16
a. Premenstrual Tension (Ketegangan Prahaid)
17
mengontrol produksi kedua hormon tersebut. Wanita yang mengalami
sindroma pre-menstruasi tersebut kadar prolaktin dapat tinggi atau normal.
Gangguan metabolisme prostaglandin akibat kurangnya gamma linolenic
acid (GLA). Fungsi prostaglandin adalah untuk mengatur sistem
reproduksi, sistem saraf, dan sebagai anti peradangan.
b. Disminore
18
c. Pendarahan Uterus Abnormal
a) Hipermenore
b) Amenore
19
pengatur komunikasi antara sistem hormon dan sistem saraf. Selain itu, berperan
juga dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan manusia. Hipotalamus
dapat berkomunikasi dengan kelenjar hipofisis dengan dua cara, yaitu dengan
impuls saraf atau dengan mengeluarkan hormon. Misalnya, jika tekanan darah
turun, hipotalamus mengirimkan implus saraf ke kelenjar hipofisis bagian depan.
Akbatnya, hipofisis menyekresikan ADH (antidiuretic hormone) yang
menyebabkan tekanan darah naik. Hipotalamus juga dapat mengeluarkan hormon
yang disebut releasing hormone dan inhibiting hormone.
a. Hipofisis Anterior
b. Hipofisis Posterior
Bagian hipofisis (belakang) ini menghasilkan hormon-hormon sebagai
berikut :
1) ADH (antidiuretic hormone), mengontrol keseimbangan cairan tubuh
melalui mekanisme pengeluaran urine.
20
2) Oxytocin, merupakan hormon yang berperan dalam kontraksi otot rahim
pada saat seorang wanita melahirkan. Proses terjadinya haid sangat
tergantung pada Mekanisme Umpan Balik antara Hipotalamus-Pituitary-
Ovarium (HPO Axis). Hipotalamus menghasilkan GnRH yang
merangsang Kelenjar Hipofisis (pituitary) untuk mengeluarkan FSH
(follicle stimulating hormone) yang berfungsi mematangkan folikel dan
LH (luteinizing hormone) yang berperan dalam proses ovulasi. Dalam
setiap siklus, folikel yang mengalami proses pematangan berjumlah lebih
dari satu, namun dalam perjalanannya, hanya ada satu folikel yang
disiapkan untuk ovulasi, sementara yang lain mengalami atresia. Folikel
yang matang tersebut mengluarkan hormon estrogen, oleh karena itu kadar
hormon estrogen dalam awal siklus relatif meningkat.
Bila terjadi konsepsi, selanjutnya corpus luteum akan dipelihara oleh hCG.
Bila tidak terjadi konsepsi, secara perlahan corpus luteum menjadi atresia
menjadi corpus albicans disertai dengan penurunan kadar estrogen dan
21
progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron memberikan negative
feedback pada hipotalamus dan hipofisis hingga memulai siklus baru.
22
BAB Ⅲ
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sindrom pra-haid ini tidak selalu sama pada setiap orang, begitu juga
dengan siklus haid juga berbeda antara setiap perempuan walau saudara kembar
sekalipun. Siklus haid biasanya 28 hari, yang berlangsung selama 3-7 hari. Siklus
ini tidak selalu sama setiap bulannya. Perbedaan siklus ini ditentukan oleh
beberapa faktor, misalnya gizi, stres dan usia.
Siklus haid ini berlangsung dalam 4 masa (stadium) yaitu stadium menstruasi,
stadium post menstruasi, stadium intermenstruasi dan stadium pramenstruasi.
Sekarang para perempuan aktif yang sibuk bekerja, baik didalam maupun diluar
rumah tidak perlu khawatir lagi karena mereka dapat mengatur siklus haid mereka
dengan cara mengkonsumsi kontrasepsi oral yang mengandung hormone estrogen
dan progesterone.
23
Adapun gangguan haid yang terjadi dalam masa reproduksi seperti
hipermenore, polimenorea, oligomenorea, amenorea, premenstrual mention,
mastalgia, disminorea, dan masih banyak gangguan haid lainnya yang sering
dirasakan oleh setiap perempuan.
24
DAFTAR PUSTAKA
http://docshare01.docshare.tips/files/28618/286187088.pdf
https://www.alodokter.com/mengenal-macam-macam-hormon-pada-wanita-
dan-fungsinya
https://hellosehat.com/wanita/menstruasi/pms-sindrom-prahaid/
https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-menstruasi
http://rahmawatifattah.blogspot.com/p/blog-page.html?m=1
http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/05/08/daur-menstruasi/
25