MAKALAH
HORMON, FISIOLOGI MENSTRUASI DAN KONSEPSI
DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH BIOLOGI REPRODUKSI
DAN GENETIKA DASAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya,
meskipun masih banyak kekurangan didalam makalah ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi para pelajar, dan juga
semoga dapat bermanfaat untuk kedepannya bagi kita semua. Sebelumnya kami
mohon maaf sebesar- besarnya jika ada kesalahan dalam penyusunan kata.
Penyusun
III
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………...II
Daftar Isi……………………………………………………………………………………...III
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………IV
I. Latar Belakang……………………………………………………………………….IV
II. Rumusan Masalah…………………………………………………………………….V
III. Tujuan Makalah……………………………………………………………………...IV
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………...V
1.1 Definisi Menstruasi…………………………………………………………...............V
1.2 Hormon – Hormon Reproduksi …………………….………………………………VII
1. Follicle stimulating hormone (FSH)……………………………………………..VII
2. Luteinizing hormone (LH)……………………………………………………….VII
3. Hormon testosterone…………………………………………………………….VIII
4. Hormon estrogen………………………………………………………………..VIII
5. Gonadotropin-releasing hormone (GnRH)……………………………...............VIII
6. Hormon progesterone………..…………………………………………………....IX
1.3 Fisiologi Menstruasi……………………………………………………………….....IX
1.4 Konsepsi Dalam Prespektif Islam………………………………………………….....X
1. Sulalah…………...………………………………………………………………..XI
2. Nuthfah…………………………………………………………………………..XII
3. Alaqah………………………………..................................................................XIII
4. Mudghah………………………………………………………………………...XIII
5. Izam dan Lam…………………………………………………………………...XIV
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………....XV
2.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….....XV
2.2 Saran………………………………………………………………………………...XV
2.3 Daftar Pustaka……………………………………………………………………...XVI
IV
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Menstruasi sebagai proses alamiah yang akan terjadi pada setiap remaja, dimana
terjadinya proses pengeluaran darah yang menandakan bahwa organ kandungan telah
berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge
fisiologik darah dan jaringan mukosa melalui vagina dari uterus yang tidak hamil
dibawah kendali hormonal dan berulang tanpa adanya kehamilan selama periode
reproduktif (Dorland, 2000). Menstruasi biasanya berlangsung selama lima sampai tujuh
hari dan rata-rata darah yang keluar saat menstruasi adalah 35-50 ml tanpa bekuan darah
(Wiknjosastro, 2012).
BAB II
PEMBAHASAN
selalu) bahwa seorang wanita sedang hamil. kehamilan dapat dikonfirmasi dengan
pemeriksaan darah sederhana.
Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium
(indugtelur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
siklus folikuler, siklus ovulasi dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi 4
fase, yaitu: fase menstruasi, fase post menstruasi fase intermenstruum dan fase
pramenstruum. Perubahan didalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal.
Rahim terdiri atas 3 lapisan yaitu, perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan
ototrahim yang terletak dibagian tengah) dan endometrium (lapisan terdalam rahim).
Endometrium adalah lapisan yang berperan di dalam siklus menstruasi.
TANDA DAN GEJALA MENSTRUASI berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala
a. Kram perut
b. Nyeri payudara
d. Timbul jerawat
f. Sakit punggungg
h. Kesulitan Berkonsentrasi
VII
Hormon reproduksi sangat erat kaitannya dengan kesehatan reproduksi. Pada pria
dan wanita, hormon reproduksi terlibat dalam kesuburan dan seksualitas. Hormon
reproduksi diproduksi dan bekerja sejak awal pubertas. Pada titik ini, hormon-hormon
ini memengaruhi perubahan fisik saat pubertas dimulai, seperti Payudara anak
perempuan mulai tumbuh, payudara anak laki-laki tumbuh.
Berikut ini adalah beberapa hormon reproduksi pada pria dan wanita yang perlu
Anda ketahui:
memengaruhi kerja ovarium, pelepasan sel telur (ovulasi), siklus menstruasi, dan
kesuburan. Sementara pada pria, LH merangsang produksi testosteron, yang
memengaruhi tingkat produksi sperma pria.
3. Hormon testosterone
Kadar hormon testosteron pada pria lebih tinggi dibandingkan wanita. Hormon
ini akan mengalami peningkatan selama masa pubertas, kemudian mulai menurun
sejak memasuki usia 30 tahun.
Fungsi hormon testosteron pada pria antara lain mengendalikan gairah seksual,
produksi sperma, kepadatan tulang, dan juga massa otot, sehingga hormon ini
mampu memengaruhi perubahan fisik dan emosional pria secara signifikan.
4. Hormon estrogen
Kadar hormon estrogen pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria. Hormon
estrogen pada wanita memiliki peran penting dalam perkembangan seksual saat
masa pubertas. Selain itu, hormon ini juga berperan mengendalikan pertumbuhan
dinding rahim selama siklus menstruasi dan masa awal kehamilan, serta mengatur
berbagai proses metabolisme, termasuk pertumbuhan tulang dan kadar kolesterol.
Sementara pada pria, salah satu fungsi estrogen adalah mengontrol kesehatan
sperma. Namun, jika kadar estrogen pada pria terlalu tinggi, dapat terjadi
penurunan kualitas sperma dan disfungsi ereksi.
Bagian otak yang disebut hipotalamus terlibat dalam produksi hormon GnRH.
Saat beredar di pembuluh darah, hormon ini memicu pelepasan hormon dari
kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari, yang terletak di dasar otak, melepaskan
hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinisasi (LH). Hormon FSH dan
LH selanjutnya mengatur produksi sel telur pada wanita dan produksi sperma
pada pria.
6. Hormon progesteron
Sistem reproduksi wanita juga menghasilkan progesteron. Hormon ini
diproduksi oleh luteum, kelenjar endokrin sementara di ovarium yang terbentuk
setelah ovulasi.
ك
ِ ار َّم ٍ طفَةً فِى قَ َر ْ ُثُ َّم َج َع ْل ٰنَهُ ن
ْٱل ُمضْ َغةَ ِع ٰظَ ًماwطفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْٱل َعلَقَةَ ُمضْ َغةً فَ َخلَ ْقنَا ْ ُّثُ َّم َخلَ ْقنَا ٱلن
َ ِك ٱهَّلل ُ َأحْ َس ُن ْٱل ٰ َخلِق
ين َ فَ َك َس ْونَا ْٱل ِع ٰظَ َم لَحْ ًما ثُ َّم َأن َشْأ ٰنَهُ َخ ْلقًا َء
َ َاخ َر ۚ فَتَب
َ ار
1. Sulalah
mineral ini berasal dari makanan yang dimakan oleh manusia, sama ada berupa
tumbuh – tumbuhan maupun hewan, dimana keduanya berasal dari tanah.
Apabila saripati atau elemen – elemen tanah ini berkumpul pada kantong
mani, maka akan menjadi air mani. Dengan demikian, pada hakitkatnya manusia
itu berasal dari inti pati yang berasal dari tanah. Selain diartikan sebagai saripati
tanah, ada pula ulama yang mengartikan dengan sel. Hal ini didasarkan kepada
struktur tubuh manusia itu sendiri yang terdiri dari beberapa sel.
Sedangkan komponen sel terdiri dari protein, karbohidrat dan lemak yang
sempurna itu berasal dari makanan yang dimakan manusia, sama ada berasal dari
tumbuh-tumbuhan ataupun hewan yang tentunya berasal dari tanah. Makanan
dicerna oleh sistem pencernaan, lalu diserap oleh sistem pencernaan, lalu diserap
ke sistem sirkulasi darah yang dikirim keseluruh tubuh seterusnya membentuk
komponen-komponen sel apakah sel sematik ataupun sel seksual. Sel seksual
berperan pada sel reproduksi pembiakan. Sel seksual laki-laki dinamakan sperma
dan sel seksual wanita dinamakan ovum.
2. Nuthfah
Kata Nutfah نطفهdi dalam Al-Qur’an disebut sebanyak 12 kali, kata nutfah
diartikan dengan air mani. Menurut al-Syaukani kata nuthfah secara terminologi
berarti tetesan yaitu sesuatu yang sedikit, dengan kata lain nuthfah adalah setetes
air mani. Dalam konteks sains nutfah adalah setetes sperma. Dalam kajian
embriologi, hanya sebagian kecil air mani yang mengikuti proses embrio.
Semburan air mani dari setiap ejakulasi mengandung antara 200 sampai 300 juta
sperma, sedangkan yang dapat sampai mengikuti proses persenyawa hanya sekitar
0,05 % dari jumlah tersebut hanya satu saja yang bisa bersenyawa dengan ovum
yang selanjutnya membentuk zigot sebagai cikal bakal menjadi bayi.
jam kemudian keduanya membelah menjadi 4 sel, kemudian 8 sel dan seterusnya
sehingga membentuk satu bola sel. Setelah berselang 5 hari akan membentuk
lebih 100 sel. Setelah 5 hari juga bola sel atau zigot akan sampai ke rahim,
kemudian setelah kurang lebih seminggu berlalu, janin akan tertanam pada
dinding rahim ini mengakhiri proses nuthfah.
3. Alaqah
Kata Alaqah ( ) العلقةberasal dari kata alaqa yang berarti tergantung. Alaqah
adalah sesuatu yang melekat atau bergantung pada sesuatu yang lain, alaqah juga
dapat diartikan dengan segumpal darah dan juga nama binatang, yaitu lintah atau
pacat, karena memiliki sifat yang melekat pada kulit. Thabari dan Ibn Kasir juga
menafsirkan bahwa alaqah ialah segumpal darah beku, ada juga yang berpendapat
6
dengan segumpal darah.
Proses alaqah adalah proses perkembangan janin yang telah melewati masa
nuthfah, masa pembuahan selama kurang lebih tujuh hari setelah pertemuan sel
sperma dan ovum dilanjutkan dengan perubahan- perubahan. Ia membentuk
gumpalan darah beku dan menempel pada dinding rahim. Istilah alaqah yang
secara ilmiah diartikan sebagai gumpalan, yang mengembangkan pemaknaan
bahwa proses ini sebagai cikal bakal tahap janin dalam pengembangan bentuknya
yang terdiri atas bagian dari gumpalan darah.
4. Mudghah
membentuk suatu ikatan seperti rantai (somites) yang mulai baru keluar.
Gumpalan-gumpalan daging ini nampak seperti daging yang dikunyah.
اويَةٌ َع ٰلى ُعر ُْو ِشهَ ۚا ِ اَ ْو َكالَّ ِذيْ َم َّر َع ٰلى قَرْ يَ ٍة َّو ِه َي َخ
قَا َل اَ ٰنّى يُحْ ٖي ٰه ِذ ِه هّٰللا ُ بَ ْع َد َم ْوتِهَا ۚ فَا َ َماتَهُ هّٰللا ُ ِماَئةَ َع ٍام ثُ َّم
ْْض يَ ْو ۗ ٍم قَا َل بَل َ ت يَ ْو ًما اَ ْو بَع ُ ت ۗ قَا َل لَبِ ْث َ بَ َعثَ ٗه ۗ قَا َل َك ْم لَبِ ْث
ۚ ك لَ ْم يَتَ َسنَّ ْهَ ِك َو َش َرابَ ت ِماَئةَ َع ٍام فَا ْنظُرْ اِ ٰلى طَ َعا ِم َ لَّبِ ْث
اس َوا ْنظُرْ اِلَى ِ َّك ٰايَةً لِّلن َ ۗ ار
َ َك َولِنَجْ َعل ِ مَ ح
ِ ى لٰ َِوا ْنظُرْ ا
suatu bukti yang tidak dapat dipungkiri bahwa Al-Qur’an itu adalah wahyu Allah
bukan hasil karya Nabi Saw.
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di
dalam tubafalopi. Konsepsi dapat terjadi, jika beberapa kriteria berikut di penuhi : senggama
harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat; ovarium wanita harus
melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi; pria harus mengeluarkan sperma yang cukup
normal dan sehat selama ejakulasi; tidak ada barier atau hambatan yang mencegah sperma
mencapai penetrasi dan akhirnya membuahi ovum
2.2 Saran
bijak. Selain itu,masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, sehingga diharapkan
kritik atau saran yang membangun dari pembaca untuk melengkapi makalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Benson, Ralp C & Martin L. Pernol. 2009. Buku Saku Obstetri & Ginekologi. Edisi 9. Jakarta
: EGC
Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Antenatal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Pertiwi, Wara. 2014. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu Untuk Mendukung Upaya
Peningkatan Kesehatan Ibu. Jakarta : Kemenkes RI.
Rakhmawati.2013. Hubungan Kejadian Obesitas dengan gangguan menstruasi. Jurnal ilmiah
kebidanan.
Sarwono, 2011. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal,TBS-
SP, Jakarta.
Wylie L dan H Bryce. 2010. Manajemen Kebidanan Gangguan Medis Kehamilan dan
Persalinan, Jakarta : EGC.