Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA PESERTA

Titrasi Asam Kuat Basa Kuat

Gambar 5. Titrasi Asam Basa


(sumber: Silberberg, 2007)

Penentuan Konsentrasi Asam Klorida melalui Titrasi

A.

Nama : Amelia Fatricia Manurung


Kelas : XI MIPA 4
Hari/Tanggal : Jum’at 09 April 2021
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pembelajaran Kompetensi (IPK)
3.13. Menganalisis data hasil berbagai 3.13.5. Menuliskan reaksi netralisasi asam
jenis titrasi asam-basa kuat basa kuat
3.13.6. Mengidentifikasi indikator yang tepat
untuk titrasi asam kuat-basa kuat.
3.13.7. Menghitung konsentrasi larutan asam atau
basa berdasarkan data hasil simulasi
praktikum titrasi asam kuat-basa kuat.
4.13. Menyimpulkan hasil analisis 4.13.1. Melakukan simulasi praktikum titrasi asam
data percobaan titrasi asam-basa kuat-basa kuat.
4.13.2. Mengkomunikasikan kesimpulan
berdasarkan hasil analisis data simulasi
praktikum titrasi asam kuat-basa kuat.

B. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu menganalisis data hasil simulasi praktikum titrasi asam kuat basa kuat
Peserta didik diharapkan mampu melakukan simulasi praktikum titrasi asam kuat basa kuat melalui simulato
Peserta didik diharapkan mampu mengkomunikasikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data simulasi pe

C. Tujuan Percobaan
Menentukan konsentrasi asam klorida melalui titrasi asam kuat basa kuat menggunakan simulator “Titrasi A
PREDICT

Gambar 1. Cuka dapur berbagai macam merk


(sumber: www.google.com)
Gambar di atas merupakan cuka makan/cuka dapur, bahan yang biasa digunakan sebagai
bumbu dapur. Cuka masak/cuka dapur banyak beredar di pasaran dengan berbagai merk dan
kadarnya. Cuka dapat memberikan rasa asam dan aroma dalam makanan. Cuka yang sering ditemui
di warung atau pasar merupakan campuran antara air dengan asam asetat (CH3COOH). Rata-rata
cuka yang beredar di pasaran tercantum kadar 25% pada kemasan yang menunjukkan banyaknya
asam asetat dalam cuka tersebut. Namun, apakah benar bahwa kadar yang tercantum dalam kemasan
sesuai dengan kandungan asam asetat dalam cuka tersebut? Atau ternyata kadar asam asetat yang
ada dalam cuka berbeda dengan yang tercantum dalam kemasan? Untuk mengetahui kadar asam
asetat dalam cuka, maka dilakukanlah titrasi asam basa.
Di era pendemi COVID-19 ini ada kendala untuk melakukan titrasi asam basa “Penentuan
konsentrasi asam klorida melalui titrasi asam kuat-basa kuat”. Maka dari itu dilakukanlah simulasi
praktikum titrasi asam kuat-basa kuat melalui simulator “Titrasi Asam Basa”.

Prediksikan konsentrasi
Kita tau bahwa Asam Asetattitrasi
titik akhir dalam itu
Cuka jika diketahui
mendekati titik volume Asam Asetat
ekuivalen
sebanyak 25mL jika
sehingga dan diketahui
volume NaOH 0,5M
volume ! 25mL maka volume basa tidak
asam
akan jauh berbeda dari 25mL.
a x Va x Ma = b x Vb x Mb
1 x 25 x Ma = 1 x o,5 x 0,01
25 Ma = 0,005
Ma = 0,005/25
Ma = 0,0002 M
OBSERVE

Isilah alat dan bahan sesuai yang digunakan pada simulasi !

Alat yang digunakan Bahan yang digunakan


1. Labu Erlenmeyer 1. Larutan NaOH
2. Corong 2. Larutan HCl
3. Statif dan klem 3. Indikator
4. Buret
5. Labu ukur

Lengkapi keterangan set alat titrasi berikut !


Buret

Statif dan klem

Titran

Labu ukur

Labu erlenmenyer

Titra

Lakukan percobaan titrasi asam kuat-basa kuat sesuai dengan prosedur berikut ini !

Langkah Kerja
 Berikut langkah-langkah menggunakan simulator “Titrasi Asam Basa”:
1) Akses simulator “Titrasi Asam Basa” menggunakan laptop melalui link :
https://www.cengage.com/chemistry/discipline_content/dvd/Power_Lectures/General_Organic_
and_Biochemistry/dswmedia/Presentation_Simulations/titrations_t.swf

Tampilan simulator sebagai berikut :


Gambar 4. Ta mpilan ulator titrasi asam basa
(sumber: www.cengage.com.)

Dalam simulator ini sudah ditetapkan NaOH sebagai titran. Dan asam monoprotik
25mL sebagai titrat. Diasumsikan asam monoprotiknya yaitu asam asetat (CH3COOH).
2) Tentukan konsentrasi yang diinginkan dalam simulasi kali ini (yaitu 0,5M) dengan
cara menggeser tanda sampai konsentrasi menunjukan 0,5M.
3) Tentukan indikator yang digunakan sesuai dengan jenis titrasinya (titrasi asam
lemah basa kuat). Dalam hal ini indikator fenolftalein.
4) Mulai melakukan titrasi dengan klik tombol dibawah “add base” (tambahkan basa).
Terdapat 3 pilihan yaitu (1) 1,00mL yang berarti satu kali klik, larutan NaOH menetes
sebanyak 1,00mL. (2) 0,10mL yang berarti satu kali klik, larutan NaOH menetes
sebanyak 0,10mL. (3) 0,05mL yang berarti satu kali klik, larutan NaOH menetes
sebanyak 0,05mL. Tombol tersebut bisa digunakan fleksibel, saat awal titrasi bisa klik
tombol 1,00mL atau 0,10mL tetapi jika sudah mendekati titik akhir titrasi maka klik
tombol 0,05mL.
5) Amati perubahan warna yang terjadi.
Titrasi dihentikan saat terjadi perubahan warna pada indikator, dari larutan tak berwarna
menjadi larutan warna merah muda seulas.
6) Jika sudah sampai titik akhir titrasi, lalu hitung konsentrasi CH3COOH dan masukan
dalam kolom submit lalu klik submit.
Jika benar maka akan muncul tulisan “CORRECT” (BENAR).
Jika salah maka akan muncul tulisan “INCORRECT” (SALAH).
7) Untuk memperoleh data kedua, maka klik tombol “retitrate” (ulangi titrasi) dan ulangi
langkah 1-5.
Tidak perlu menggulangi langkah ke-6 karena dalam aplikasi tersebut jika klik tombol
“retitrate” maka tidak bisa untuk klik submit lagi untuk mengecek konsentrasinya.
(Kecuali refresh linknya. Tetapi refresh link akan membuat pH teoritisnya berbeda).
Catatlah hasil pengamatan kamu dalam tabel berikut
Volume Larutan NaOH :
Volume larutan NaOH
Volume Titrat yang
Percobaan yang
digunakan (mL)
digunakan (mL)
I 10 ml 29 ml
II 10 ml 2 ml
Rata-rata 10 ml 15,2 ml

Perubahan Warna pada Titrat :


Percobaan Perubahan Warna Titrat
Sebelum Titrasi Setelah Titrasi
Bening
I UNGU
(seperti air pada umumnya)
Bening
II UNGU
(seperti air pada umumnya)

Bedasarkan hasil percobaan jawablah pertanyaan berikut !

1. Tuliskan reaksi penetralan dari titrasi tersebut!


Jawab : Reaksi asam-basa dalam medium air biasanya menghasilkan garam dan air, yang merupakan
senyawa ionik yang terbentuk dari suatu kation selain H+ dan suatu anion selain OH- atau O2-.

2. Tuliskan persamaan ion total dari reaksi penetralan pada nomor


1! Jawab : NaOH (aq) + HCl (aq)- -> NaCl (aq) + H2O (l)

3. Manakah yang digunakan sebagai titran dan titrat?


Jawab : NaOH sebagai titran dan HCl sebagai Titrar karena NaOH ditempatkan dalam buret sedangkan HCl
ditempatkan dalam labu erlenmeyer.

4. Sebelum dilakukan titrasi, spesi apa saja yang terdapat dalam titrat?
Jawab : spesi yang terdapat pada titrat sebelum dilakukan titrasi adalah
pH.

5. Indikator apa yang digunakan pada percobaan? Jelaskan mengapa menggunakan


indikator tersebut!
Jawab : Indikator fenolftalein (PP) karena indikator tersebut dapat merubah warna dari yang tak berwana
menjadi berwarna.

5. Hitunglah konsentrasi asam klorida setelah titrasi!


Jawab : diketahui :
M1 = 0,1
VI = 15,5
V2 = 10

Ditanya : M2?
Jawab : M1.V1 = M2.V2
0,1.15,5 = M2 . 10
1,55 = M2. 10
M2 = 1,55/10
M2 = 0,155
KESIMPULAN
Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan yang telah dilakukan?

Dalam percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator PP dapat mengubah larutan HCl dan NaOH
dari yang tidak berwarna menjadi berwarna ungu.

Anda mungkin juga menyukai