Anda di halaman 1dari 1

Praktikum Titrasi Asam Basa dan Contoh

Bentuk Laporannya
2 Comments / SMA / By admin

Titrasi asam basa adalah suatu teknik yang


digunakan untuk mengetahui konsentrasi suatu
larutan asam basa. Langkah kerja yang dilakukan
dalam proses praktikum adalah meneteskan titran
tetes demi tetes dari buret ke dalam labu erlenmeyer
yang berisi titer. Proses dilakukan sampai mencapai
keadaan ekuivalen yaitu saat titran dan titer tepat
habis bereaksi (secara stoikiometri).

-40%

Aneka Kebutuhan Rumah


Shopee

Pada keadaan ekuivalen dalam proses praktikum


titrasi asam basa mencapai titik ekuivalen. Pada saat
proses yang dilakukan mencapai titik ekuivalen, maka
proses titrasi dihentikan.

Dari titik ekuivalen dapat diketahui volume titran yang


diperlukan saat mencapai titik ekuivalen. Volume
yang dibutuhkan ini kemudian digunakan dalam
perhitungan.

Apa saja alat yang dibutuhkan pada praktikum titrasi


asam basa? Bagaimana langkah kerja praktikum
titrasi asam basa? Bagaimana bentuk laporan
praktikum titrasi asam basa? Sobat idschool dapat
mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.

Daftar isi:
Tujuan Praktikum Titrasi Asam Basa
Landasan Teori Praktikum Titrasi Asam Basa
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan pada
Praktikum Titrasi Asam Basa
Langkah Kerja Praktikum Titrasi Asam Basa
Hasil Percobaan dan Perhitungan
Pembahasan dan Kesimpulan

Baca Juga: Praktikum Kimia untuk Menentukan


Perubahan Entalpi (ΔH) dengan Kalorimeter

Tujuan Praktikum
Titrasi Asam Basa
Adapun tujuan praktikum titrasi asam basa meliputi:

1) Menentukan kemolaran atau konsentrasi larutan


2) Mengetahui proses penetralan asam basa dengan
metode titrasi
3) Memahami dan mengetahui proses kerja titrasi
asam basa

Landasan Teori
Praktikum Titrasi Asam
Basa
Larutan asam kuat memiliki ion hidrogen (H+),
sementara basa kuat memiliki ion hidroksida (OH‒).
Diketahui bahwa asam kuat dan basa kuat dalam air
akan terurai sempurna. Sehingga ion hidrogen dan
hidroksida dalam proses titrasi dapat langsung
dihitung dari jumlah asam atau basa yang
ditambahkan.

Titrasi adalah sebuah proses untuk menentukan


kadar suatu larutan (yang belum diketahui
konsentrasinya) menggunakan larutan standar yang
telah diketahui konsentrasinya. Larutan yang akan
dicari konsentrasi atau kadarnya pada praktikum
titrasi asam basa disebut titrat atau analit.

Sedangkan larutan yang telah diketahui


konsentrasinya disebut dengan titer atau titran.
Larutan yang kosentrasinya telah diketahui
(titran/titer) pada praktikum titrasi asam basa
merupakan larutan standar atau larutan baku.

Prinsip kerja dari titrasi berdasarkan pada reaksi


penetralan yaitu kadar larutan asam ditentukan
dengan larutan basa, begitu juga dengan sebaliknya.

Langkah kerja dalam praktikum titrasi asam basa


dilakukan dengan mengupayakan titran dan titrat
habis bereaksi. Pada saat titran dan tirat habis
bereaksi memenuhi kondisi mol asam sama dengan
mol basa.

Titik di mana saat kondisi mol asam sama dengan


mol basa disebut dengan titik ekuivalen.

Cara menentukan titik ekuivalen dapat dilakukan


dengan bantuan indikator asam basa. Indikator ini
ditambahkan pada titran sebelum melakukan proses
titrasi. Penambahan indikator diusahakan sesedikit
mungkin dan umumnya adalah 2 ‒ 3 tetes
menggunakan pipet.

Perubahan warna saat titran yang telah ditambahkan


indikator menjadi tanda bahwa proses yang
berlangsung telah mencapai titik ekivalen. Proses
titrasi segera dihentikan saat mulai mulai terjadi
perubahan warna larutan.

Atau dapat dikatakan bahwa kondisi saat terjadinya


perubahan warna indikator menjadi titik akhir titrasi.
Besar volume titran yang dibutuhkan selama proses
titrasi digunakan dalam perhitungan.

Hubungan kemolaran larutan asam asa pada proses


titrasi pada titik ekuivalen memenuhi persamaan
berikut.

Keterangan:
a = valensi asam (jumlah ion H+)
Va = volume larutan asam
Ma = konsentrasi larutan asam
b = valensi basa (jumlah ion OH–)
Vb = volume larutan basa
Mb = konsentrasi larutan basa

Baca Juga: Cara Pemekatan dan Pengenceran


Larutan

Alat dan Bahan yang


Dibutuhkan pada
Praktikum Titrasi Asam
Basa
Daftar alat dan bahan yang dibutuhkan pada
praktikum titrasi asam terdapat pada daftar berikut.

Keterangan dan Sumber gambar:


1. Statif dan klem (indonetwork);
2. gelas kimia (qiano laboratory);
3. burette (alatlabor);
4. labu ukur (alatlabor);
5. corong gelas (medicalogy);
6. Labu Erlenmeyer (medicalogy);

Alat yang dibutuhkan:


1. Buret: 1 buah
2. Erlenmeyer: 3 buah
3. Pipet Tetes: 1 buah
4. Gelas kimia 200 cm3: 2 buah
5. Labu takar 100 cm3: 1 buah
6. Corong gelas: 1 buah
7. Statif

Bahan yang dibutuhkan:


1. Larutan HCl (belum diketahui konsentrasinya)
2. NaOH 0,5 M
3. Indikator Fenolftalein
4. Akuades

Baca Juga: [Praktiku Kimia] Faktor-Faktor yang


Memengaruhi Laju Reaksi

Langkah Kerja
Praktikum Titrasi Asam
Basa
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan
praktikum titrasi asam basa sesuai pada cara-cara
berikut.

1. Melakukan pengenceran HCl: mengambil larutan HCl


sebanyak 5mL, memasukkan ke dalam labu takar 100
cm3, dan menambahkan akuades ke dalam labu
takar sampai tanda batas.
2. Mengisi buret dengan larutan NaOH 0,5 M sebanyak
50 mL.
3. Mengambil 10 mL HCl yang telah diencerkan dan
masukkan ke dalam labu erlenmeyer.

4. Menambahkan 2 tetes indikator fenolftalein ke dalam


larutan HCl pada labu erlemneyer.
5. Melakukukan titrasi dengan cara meneteskan larutan
NaOH 0,5 M ke dalam labu erlenmeyer yang berisi
larutan HCl dan indikator fenolftalein.
6. Menggoyangkan labu erlenmeyer secara perlahan
selama proses titrasi berlangsung.

7. Menghentikan proses titrasi jika larutan dalam labu


erlenmeyer telah berubah warna menjadi merah
muda dan permanen (tidak hilang saat labu
erlenmeyer digoyangkan).
8. Mencatat volume NaOH 0,5M yang digunakan.
9. Ulangi percobaan yang sama pada langkah 1 – 8
sebanyak 3 kali.

Baca Juga: [Praktikum Kimia] Hubungan Koefisien


Reaksi dan Jumlah Mol Reaktan

Hasil Percobaan dan


Perhitungan
Dari percobaan yang dilakukan diperoleh hasil yang
sesuai seperti pada tabel berikut.

Rata-rata volume NaOH 0,5 M yang dibutuhkan pada


hasil percobaan digunakan pada perhitungan untuk
menentukan konsentrasi HCl. Perhitungan untuk
menentukan konsentrasi HCl dilakukan seperti pada
proses berikut.

Diketahui:
Valensi asam: a = 1
Volume asam: Va = 10 mL
Valensi basa: b = 1
Konsentrasi basa: Mb = 0,5 M
Volume basa: Vb = 10,2 mL

Menentukan konsentrasi HCl (Ma):


a × Va × Ma = b × Vb × Mb
1 × 10 × Ma = 1 × 10,2 × 0,5
10 × Ma = 5,1
Ma = 5,1/10 = 0,51 M

Baca Juga: [Praktikum Kimia] Hukum Kekekalan


Massa

Pembahasan dan
Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dan perhitungan
diperoleh bahwa konsentrasi HCl yang digunakan
pada praktikum titrasi asam basa sama dengan 0,51
M.

Pada awalnya, larutan NaOH dan larutan HCl yang


telah ditambahkan indikator dalam kondisi bening.
Pada awal proses titrasi belum terjadi perubahan
warna pada HCl dalam labu erlenmeyer.

Setelah penambahan NaOH 0,5 M mencapai


sejumlah 10 mL mulai terlihat adanya perubahan
warna larutan HCl dalam labu erlenmeyer menjadi
merah muda.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah titik ekuivalen


pada proses titrasi yang dilakukan terdapat pada
saat penambahan 10,1 mL NaOH.

Kondisi tersebut merupakan titik akhir titrasi yang


ditandai dengan adanya perubahan warna larutan
HCl dalam labu erlenmeyer. Pada kondisi tersebut,
saat ion asam dan basa tepat habis bereaksi atau
saat mol asam sama dengan mol basa.

Sekian ulasan praktikum titrasi asam basa yang


meliputi cara kerja dan contoh bentuk laporannya.
Terima kasih sudah mengunjungi idschool(dot)net,
semoga bermanfaat!

Baca Juga: 5 Hukum Dasar Kimia

Previous Post

Next Post

Mungkin kamu butuh:

11 Sifat-Sifat Logaritma Penting +3


Contoh +Bahas

Sifat Sifat Eksponen + Contoh Soal


+Pembahasan

Pengertian Turunan Fungsi (+8


Teorema Turunan)

2 thoughts on “Praktikum
Titrasi Asam Basa dan
Contoh Bentuk
Laporannya”

TAMA
AT 5:22 AM

Halo , salam, Bukannya yang berubah warna


titrat ya ? Bukan titran ,coba cek lagi terimakasih

Reply

ADMIN
AT 8:01 AM

Halo Tama, titrat adalah larutan yang belum


diketahui kosentrasinya dan titran adalah
larutan standar yang sudah diketahui
konsentrasinya. Perubahan warna terjadi
pada titrat yang telah ditetesi titran
(+indikator). Terima kasih kunjungan dan
komentarnya, sukses selalu…

Reply

Leave a Comment
Your email address will not be published.
Required fields are marked *

Type here..

Name*

Email*

Website

POST COMMENT »

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your


comment data is processed.

SNPMB 2024

Rangkuman Sosialsasi Pelaksanaan SNMPB 2024,


CAMABA WAJIB TAHU!

Kumpulan soal UTBK SNBT 2023 dan Pembahasannya

Copyright © 2024 idschool.net | Made with By idschool.net

Twitter YouTube

Anda mungkin juga menyukai