Anda di halaman 1dari 3

21 May 2011 0 Comments

Praktikum Titrasi Asam Basa

CONTOH LAPORAN KIMIA MENGENAI TITRASI ASAM BASA


Titrasi Asam / Basa I. Tujuan : Menentukan Konsentrasi Asam. Titrasi adalah suatu cara penentuan kadar suatu larutan dengan menambahkan larutan penguji yang dapat bereaksi dengan larutan, yang ingin ditentukan kadarnya. Larutan penguji disebut TITRAN sedangkanlarutan yang ingin diuji kadarnya disebut TITRAT / TITER Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titrat ataupun titran. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Titran ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titran dan titrat tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai titik ekuivalen. Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titrat yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titran, volume dan konsentrasi titrat maka kita bisa menghitung kadar titran. Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa. 1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titran untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah titik ekuivalent. 2. Memakai indicator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi kita hentikan. Pada umumnya cara kedua dipilih disebabkan kemudahan pengamatan, tidak diperlukan alat tambahan, dan sangat praktis. Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indicator yang perbahan warnanya dipengaruhi oleh pH. Penambahan indicator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetes.

Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik equivalent, hal ini dapat dilakukan dengan memilih indicator yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan. Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indicator disebut sebagai titik akhir titrasi. Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalent asam akan sama dengan mol-ekuivalent basa, maka hal ini dapat kita tulis sebagai berikut: mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas dengan volume maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai: NxV asam = NxV basa Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH pada basa, sehingga rumus diatas menjadi: nxMxV asam = nxVxM basa keterangan : N = Normalitas V = Volume M = Molaritas n = jumlah ion H+ (pada asam) atau OH (pada basa) III. Alat dan Bahan : Alat :

Buret Statif Klem Alat Titrasi Gelas Ukur Pipet Tabung Kimia Tabung Elemeyer

Bahan : ~ Larutan Basa NaOH 0,1M ~ Larutan Asam HCl xM ~ Indikator PP IV. Cara Kerja :

1. Pasang alat Titrasi

// // 2. Cuci alat Titrasi dengan Aquade / air kedalam buret. Buka keran biarkanhingga habis. 3. Keran tutup, musukkan larutan NaOH 0,1M dengan gelas kimia hingga larutantepan pada skala 0. 4. Ambil 10ml larutan HCl dengan gelas ukur, tuang dalam tabung Elemeyer. 5. Teteskan larutan dalam elemeyer dengan indicator PP sebanyak 2 tetes. 6. Lakukan Titrasi , hingga larutan dalam elemeyer berubah menjadi warna pink,hentikan. 7. Catat Volume NaOH yang digunakan Vakhir Vawal. 8. Lakukan langkah 4-7 sebanyak 3 kali. V. Hasil Pengamatan : Tabel Titrasi No Vol HCl xM (ml) Vol NaOH 0,1M (ml) 1 10 7(0-7) 2 10 8(7-15) 3 10 7(15-22) VI.Perhitungan : a) Hitunglah Volume rata-rata NaOH ! b) Hitung Konsentrasi HCl ! VII. Analisa Data : a. Vrata-rata = (7 + 8 + 7) : 3 = 22 :3 = 7,3b. b. V1x M1= V2x M2 10 . x = 7,3 . o,110x = 0,73x = 0,073 Jadi konsentrasi HCl adalah 0,073 M VIII. Kesimpulan : Kadar atau konsentrasi HCl (asam) dapat ditentukan melalui proses titrasi, yaitudengan mereaksikan HCl (titrat) yang ditambahkan 2 tetes indicator PP denganNaOH (titran). Titrasi harus dihentikan bila larutan HCl yang dicampurkan dengan2 tetes indikator berubah warna dari bening hingga menjadi pink. Volume NaOHyang digunakan akan mempengaruhi hasil konsentrasi dari HCl tersebut,sehingga harus sangat berhati-hati melakukan praktikum ini. Setelah volumeNaOH (basa) diketahui, barulah Konsentrasi HCl (asam) bisa dihitung. SOURCE : http://www.scribd.com/doc/51075756/Praktikum-Titrasi-Asam

Anda mungkin juga menyukai