Titrasi adalah prosedur menetapkan kadar suatu larutan dengan mereaksikan sejumlah
larutan tersebut yang volumenya terukur dengan suatu larutan lain yang telah diketahui
kadarnya (larutan standar) secara bertahap. Berdasarkan jenis reaksi yang terjadi, titrasi
dibedakan menjadi titrasi asam basa, titrasi pengendapan, dan titrasi redoks. Dalam
artikel ini, yang akan dibahas lebih lanjut hanya titrasi asam basa saja.
Pause
Unmute
Loaded: 15.91%
Fullscreen
Pada label yang tertera pada botol cuka makan umumnya terdapat informasi kadar cuka
tersebut. Misalkan, pada suatu botol cuka tertulis 25% asam cuka, bagaimana cara
memastikan kebenaran dari kadar tersebut? Penentuan kadar asam cuka dapat
dilakukan dengan prosedur eksperimen menggunakan metode titrasi.
Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Sifat Koligatif Larutan
Ikatan Kimia
Dalam menentukan kadar asam cuka, metode titrasi yang digunakan adalah titrasi asam
basa. Titrasi asam basa adalah penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan
asam yang diketahui kadarnya atau sebaliknya, kadar suatu larutan asam dengan
larutan basa yang diketahui, dengan didasarkan pada reaksi netralisasi. Titrasi harus
dilakukan hingga mencapai titik ekivalen, yaitu keadaan di mana asam dan basa tepat
habis bereaksi secara stoikiometri. Titik ekivalen umumnya dapat ditandai dengan
perubahan warna dari indikator. Keadaan di mana titrasi harus dihentikan tepat pada
saat indikator menunjukkan perubahan warna disebut titik akhir titrasi. Jadi, untuk
memperoleh hasil titrasi yang tepat, maka selisih antara titik akhir titrasi dengan titik
ekivalen harus diusahakan seminimal mungkin. Hal ini dapat diupayakan dengan
memilih indikator yang tepat pada saat titrasi, yakni indikator yang mengalami
perubahan warna di sekitar titik ekivalen.
[X]
Kurva titrasi CH3COOH dengan NaOH dan titrasi HCl dengan NaOH
(Sumber: McMurry, John E., Fay, Robert C., & Robinson, Jill K. 2016. Chemistry (7th
edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.)
Dari kurva tersebut dapat disimpulkan:
2. Menyatakan perbandingan jumlah mol asam A dan basa B yang bereaksi agar tepat
habis bereaksi
3. Menghitung konsentrasi larutan asam/basa dari persamaan perbandingan tersebut
dengan, = jumlah mol asam A dan basa B
Praktikum I
Tujuan Praktikum :
Menentukan konsentrasi Asam klorida (HCl) dengan cara titrasi asam basa.
a. Alat
Buret
Statif
Tabung Erlenmeyer (tabung reaksi berbentuk labu)
Pipet Volume
b. Bahan
Langkah-langkah Praktikum
Praktikum 2
Tujuan Praktikum
a. Alat
Gelas Arloji
Labu ukur 100 ml
Tabung erlenmeyer 250 ml
Corong kecil
Tabung buret volume 50 ml
Spatula
Timbangan
Gelas Piala
b. Bahan
Air mineral
Indikator Fenolftaleiin (PP)
NaOH encer
Asam oksalat 0,63 gram
Proses Titrasi
Ambil larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan buret. Cata volume pada
buret
Lakukan titrasi setetes demi setetes ke dalam larutan Asam oksalat. Amati
dengan seksama.
Hentikan penetesan apabila telah terjadi perubahan warna dari warna
bening (tidak berwarna) menjadi merah muda.
Lakukan hal yang sama sebanyak 3 kali kemudian hitung rata-rata volume
Natrium hidroksida yang ditambahkan.