V. Data Pengamatan
Percobaan
Volume Pengamatan warna Volume Pengamatan warna
pH pH
NaOH (mL) larutan NaOH (mL) larutan
5 3 Bening 24 10 Merah muda
10 6 Bening 25 10 Merah muda
15 6 Bening 26 10 Merah muda
20 6 Merah muda 30 11 Merah muda
23 10 Merah muda
VI. Pertanyaan
1. Bagaimana titik ekivalen pada titrasi tersebut di atas?
Jawaban:
Pada percobaan yang kita lakukan titik ekivalen pada larutan tersebut yaitu pH 6 pada
saat volume NaOH 20mL titrasi dengan larutan HCl mengahasilkan warna merah muda
dan tidak berubah lagi warnanya tetapi pH pada penambahakan NaOH akan berubah.
2. Tunjukkan dengan perhitungan, pH larutan dari reaksi berikut dan bandingkan hasilnya
dengan data hasil percobaan:
a. 25 mL HCl 0,1 M dengan 10 mL NaOH 0,1 M
b. 25 mL HCl 0,1 M dengan 25 mL NaOH 0,1 M
c. 25 mL HCl 0,1 M dengan 25,1 mL NaOH 0,1 M
Jawaban:
a) HCl + NaOH NaCl + H2O
M 2,5 1
B 1 1 1
S 1,5 - 1
[H ] = val M
+
1,5
=1
35
= 0,04
pH = 2-log4 ≈ 1,4
Pada perhitungan 25mL HCl dan 10mL NaOHmemiliki pH 1,4, sedangkan pada
percobaan diatas memiliki pH 6.
b) HCl + NaOH NaCl + H2O
M 2,5 2,5
B 2,5 2,5 2,5
S - - 2,5
pH =7
Pada perhitungan 25mL HCl dan 25Ml NaOH memiliki pH 7, sedangkan pada percobaan
diatas memiliki pH 10
c) HCl + NaOH NaCl + H2O
M 2,5 2,51
B 2,5 2,5 2,51
S - 0,01 2,51
[OH+] = val M
0.01
=1
50,1
= 4 ×10−4
pOH = 4 – log4 pH = 10 + log4 ≈ 10,6
Pada perhitungan 25mL HCl dan 25,1mL NaOH memiliki pH 10,6, sedangkan pada
percobaan diatas cuma hanya ada 25mL jadi dianggap sama yang memiliki pH 10
3. Mengapa dalam setiap titrasi asam-basa selalu diperlukan indikator?
Jawaban:
Karena sebagai penanda supaya proses titrasi dapat dihentikan dan nilai konsentrasi zat
yang diinginkan dapat diketahui. Titrasi asam basa adalah suatu metode yang digunakan
untuk menentukan konsentrasi asam/basa.
Ada 3 jenis titrasi asam-basa, yaitu:
1. Titrasi asam kuat-basa kuat.
2. Titrasi asam lemah-basa kuat.
3. Titrasi basa lemah-asam kuat.
Istilah yang terdapat dalam titrasi asam-basa:
a. Analit: larutan yang akan dicari konsentrasinya.
b. Titran: larutan yang sudah diketahui konsentrasinya.
c. Titik ekivalen: keadaan dimana asam dan basa tepat habis bereaksi.
d. Titik akhir titrasi: keadaan dimana titrasi harus dihentikan tepat saat indikator
berubah warna.
4. Buatlah grafik pH larutan terhadap volume larutan NaOH.
Jawaban:
TA
pH
14
TE
0
0 10
Vol NaOH 20 30
VII. Kesimpulan
Pada awalnya, larutan NaOH dan larutan HCl yang telah ditambahkan indikator dalam
kondisi bening. Pada awal proses titrasi belum terjadi perubahan warna pada HCl dalam labu
erlenmeyer. Setelah penambahan NaOH 0,5 M mencapai sejumlah 20 mL mulai terlihat
adanya perubahan warna larutan HCl dalam labu erlenmeyer menjadi merah muda.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah titik ekuivalen pada proses titrasi yang dilakukan
terdapat pada saat penambahan 20 mL NaOH.
Kondisi tersebut merupakan titik akhir titrasi yang ditandai dengan adanya perubahan warna
larutan HCl dalam labu erlenmeyer. Pada kondisi tersebut, saat ion asam dan basa tepat habis
bereaksi atau saat mol asam sama dengan mol basa.
VIII. Daftar Pustaka
https://idschool.net/sma/praktikum-titrasi-asam-basa/
https://mahasiswa.ung.ac.id/421415063/home/2016/8/12/laporan-titrasi-asam-basa.html