Titrasi dilakukan dengan cara membuka kran buret pelan-pelan. Titik akhir titrasi
terjadi pada saat terjadi perubahan warna. Perubahan warna dapat dilihat dengan
menggunakan zat penunjuk atau indikator. Pada saat itulah gram ekivalen dari titran
sama dengan gram ekivalen dari zat yang dititrasi, dimana jumlah mol asam setara
dengan jumlah mol basa.
Proses penetapan kadar suatu larutan asam dengan larutan standar basa yang
diketahui normalitasnya atau sebaliknya disebut titrasi asam-basa. Titrasi asam-basa
terdiri atas :
Untuk menentukan titik ekivalen ini digunakan indikator asam-basa, yaitu suatu zat
yang berubah warnanya tergantung pH-nya. Jika pada suatu titrasi dengan indikator
tertentu timbul perubahan warna, maka titik akhir titrasi telah tercapai dan titik
tersebut dinamakan titik akhir titrasi.
Bahan Jumlah
Larutan HCl 0,1M Secukupnya
Larutan NaOH 0,1M Secukupnya
Indikator Fenolftalein Secukupnya
Indikator universal Secukupnya
V. Data Pengamatan
Percobaan
Volume pH Pengamatan Volume pH Pengamatan
NaOH warna NaOH warna
(mL) larutan (mL) larutan
5 2-3 Bening 24 10 Pink
10 4-6 Bening 25 11 Pink
15 6 Bening 26 12 Pink,
semakin
pink
20 8 Bening 30 13 Pink pekat
pink
23 10 pink
VI. Pertanyaan
1. Bagaimana titik ekuivalen pada titrasi tersebut di atas?
JAWABAN:
Titik ekuivalen ditentukan karena volume NaOH berada di tengah rata-rata yaitu
15mL NaOH Ph yang tercatat = 6
2. Tunjukkan dengan perhitungan, pH larutan dari reaksi berikut dan bandingkan
hasilnya dengan data hasil percobaan :
a. 25mL HCl 0,1M dengan 10mL NaOH 0,1M
b. 25mL HCl 0,1M dengan 25mL NaOH 0,1M
c. 25mL HCl 0,1M dengan 25,1mL NaOH 0,1M
JAWABAN:
a) HCl + NaOH → NaCl + H2O
M 2,5mmol 1mmol
B 1mmol 1mmol 1mmol
S 1,5mmol - 1mmol
¿
pH=2-log4,2
Jika dibanding dengan pH percobaan, maka pH pada perhitungan memiliki nilai yang jauh
lebih rendah
b) HCl + NaOH → NaCl + H2O
M 2,5mmol 2,5mmol
B 2,5mmol 2,5mmol 2,5mmol
S - - 2,5mmol
pH=7
pH pada percobaan ketika volume NaOH 25mL lebih tinggi dibanding pH pada perhitungan
c) HCl + NaOH → NaCl + H2O
M 2,5mmol 2,51mmol
B 2,5mmol 2,5mmol 2,5mmol
S - 0,01 2,5mmol
¿
pOH=4-log2
pH=10+log2
pH pada percobaan dari pH pada perhitungan untuk penambahan NaOH
2,51mL tidak berbeda jauh dibanding yang sebelumnya
3. Mengapa dalam setiap titrasi asam –basa selalu diperlukan indikator?
JAWABAN:
Indikator asam basa dalam proses titrasi diperlukan karena sebagai penanda kapan
proses titrasi tersebut dapat dihentikan ketika titik akhir titrasi telah tercapai dan
konsentrasi zat yang diinginkan telah tercapai
4. Buatlah grafik pH larutan terhadap volume larutan NaOH.
JAWABAN:
14
12
10
8
pH
0
5 10 15 20 23 24 25 26 30
Volume NaOH
Series1
VII. Kesimpulan
Dengan demikian titrasi asam basa bertujuan untuk penentuan kadar suatu asam
dengan larutan basa yang diketahui, dengan didasarkan pada reaksi netralisasi, titrasi
asam dan basa harus dilakukan sebanyak 3 kali agar hasilnya lebih akurat, dengan
mempertimbangkan kira-kira di mana titik akhir akan terjadi
VIII. Saran
Jika mengambil larutan HCl berhati-hatilah karena larutan ini bersifat asam (bersifat
korosif) dan bisa membuat tangan rusak. Pakailah sarung tangan yang benar jika
mengambil larutan yang asam. Gunakan pipet tetes juga untuk mengambil semua
bahan kimia. Jangan lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah praktikum supaya
menghindari bahan kimia yang berbahaya
Dianjurkan juga memakai masker dan tidak makan minum di lap supaya tidak
terjadinya kerusakan pada organ tubuh jika sedang praktek.