Anda di halaman 1dari 2

PERCOBAAN III

TITRASI ASAM BASA

Tujuan Percobaan
Melakukan titrasi asam-basa dengan menggunakan indikator.

Latar Belakang Teori


Asam kuat dan basa kuat, dalam air akan terurai dengan sempurna. Oleh karena itu, ion
hidrogen dan ion hidroksida selama titrasi dapat langsng dihitung dari jumlah asam atau basa yang
ditambahkan. Pada titik ekivalen dari titrasi asam kuat dan basa kuat, pH larutan pada temperatur
25˚C sama dengan pH air yaitu sama dengan 7. Sebagai catatan perlu dikemukakan bahwa dasar
perhitungan pada reaksi asam-basa yang terpenting adalah kesetimbangan dan stoikiometri reaksi.
Titrasi asam-basa dapat dilakukan dengan menggunakan indikator atau menggunakan pH
meter. Pada percobaan ini yang dilakukan adalah titrasi asam basa dengan menggunakan indikator.
Titrasi asam basa dengan menggunakan indikator didasarkan pada reaksi netralisasi asam dengan
basa. Pada titik ekivalen, jumlah asam yang dititrasi ekivalen dengan jumlah basa yang dipakai.
Untuk menentukan titik ekivalen ini biasanya dipakai suatu indikator asam basa, yaitu suatu zat yang
perubahan warnanya tergantung pada pH larutan. Perubahan warna indikator tertentu timbul
perubahan warna, maka titik akhir tidak selalu berimpit dengan titik ekivalen dan selisihnya disebut
kesalahan titrasi. Dengan pemilihan indikator yang tepat, kita dapat memperkecil kesalahan titrasi
ini.
Pada percobaan yang dilakukan titrasi antara asam kuat dengan basa kuat yaitu antara
larutan asam klorida (HCl) dengan larutan natrium hidroksida (NaOH).
HCl + NaOH NaCl + H2O

Alat dan Bahan


- Pipet ukur 10 mL
- Labu Erlenmeyer 3 buah
- Corong biasa
- Buret
- Statif dan klem
- Botol semprot
- Batang pengaduk
- Corong biasa
- Larutan HCl 0.1 M
- Larutan NaOH 0.2 M
- Indikator pp
- Indikator universal
- Aquadest

Prosedur Kerja
1. Isi buret dengan larutan NaOH 0.2 M.
2. Dengan menggunakan pipet ukur 10 mL, masukkan 10 mL larutan HCl 0.1 M ke dalam labu
Erlenmeyer, ukur pH larutan dengan indikator universal, tambahkan 3 tetes indikator pp.
3. Catat keadaan awal (skala) dalam buret, teteskan 1 mL larutan NaOH dari buret ke dalam
larutan HCl dengan hati-hati, ukur pH larutan.
4. Lanjutkan titrasi sampai terjadi perubahan dari tidak berwarna menjadi merah muda, ukur
pH larutan.
5. Catat keadaan akhir buret da volume NaOH yang dipakai.
6. Tambahkan lagi 1 mL larutan NaOH dengan buret dan ukur pH larutan.
Ulangi titrasi paling sedikit 2 kali

Anda mungkin juga menyukai