Anda di halaman 1dari 10

Kapita Selekta Pendidikan IPA

MATERI “MAKHLUK HIDUP”

Dosen Pengampuh : Gusniwati,M.Pd

Oleh:

Erin Pradina Fitri. As (18.84206.006)

Jumriani (18.84206.017)

TADRIS IPA

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PAREPARE

2022
PEMBAHASAN

MAKHLUK HIDUP

A. Ciri-ciri Makhluk Hidup

Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk tak hidup. Ciri-ciri
tersebut antara lain;

1. Makhluk Hidup Berkembang Biak

Berkembang biak merupakan kemampuan makhluk hidup untuk memperbanyak keturunan.


Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah untuk melestarikan keturunan. Cara perkembangbiakan
makhluk hidup dibagi menjadi dua, yaitu perkembangbiakan secara vegetatif (tidak kawin) dan
perkembangbiakan secara generatif (kawin). Pada hewan tingkat tinggi umumnya perkembangbiakan
dilakukan secara generatif. Sementara, pada hewan tingkat rendah perkembangbiakan pada umumnya
dilakukan secara vegetatif. Pada tumbuhan, perkembangbiakan juga dilakukan secara vegetatif dan
generatif. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat berupa tunas, stek, stolon, geragih. Adapun
perkembangbiakan secara generatif dilakukan dengan menggunakan biji.

2. Makhluk Hidup Bernapas

Semua makhluk hidup pasti melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah mengambil udara
dari luar (O2) dan mengeluarkan udara dari dalam (CO2) dari dalam tubuh. Proses pernapasan ini
berguna untuk menghasilkan energi atau yang lebih dikenal dengan proses oksidasi. Oksidasi merupakan
proses pembakaran makanan dalam tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan energei yang berguna bagi
makhluk hidup untuk mampu beraktivitas.

Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, bergantung pada tempat dan jenis makhluk
hidup. Makhluk hidup yang hidup di darat akan memiliki sistem pernapasan yang berbeda dengan
makhluk hidup yang hidup di air ataupun makhluk hidup amphibi. Makhluk hidup yang hidup di darat
seperti manusia, kucing dan kambing bernapas dengan menggunakan paru-paru. Sementara ikan,
bernapas dengan menggunakan insang. Lain halnya dengan makhluk hidup amfibi yang bernapas dengan
menggunakan insang, kulit dan paru-paru. Makhluk hidup seperti tumbuhan juga bernapas. Alat
pernapasannya berupa stomata dan lentisel.
3. Makhluk Hidup Bergerak

Salah satu ciri yang sangat membedakan antara makhluk hidup dengan makhluk tak hidup adalah
bergerak. Gerak pada manusia dan hewan akan nampak sangat jelas karena manusia dan hewan
mempunyai alat gerak. Alat gerak pada manusia berupa kaki dan tangan. Sementara alat gerak pada
hewan dapat berupa kaki, sayao, sirip, silia, dan lainnya.

Selain hewan dan manusia, tumbuhan juga mampu bergerak. Gerak pada tumbuhan memang sulit kita
amati secara kasat mata. Contoh gerakan pada tumbuhan adalah gerak menutupnya daun putri malu bila
disentuh, menutupnya daun petai cina pada sore hari.

4. Makhluk Hidup Menerima dan Menganggapi Rangsangan (Iritabilitas)

Kemampuan menerima dan memberikan tanggapan terhadap rangsang adalah salah satu hal yang
membedakan makhluk hidup dengan makhluk tak hidup. Dengan istilah ini, tidak berarti manusia, gajah,
atau pohon mudah terangsang. Tetapi yang kita maksudkan mereka memberikan tanggapan terhadap
perubahan dalam lingkungannya.

Tanggapan makhluk hidup terhadap rangsang umumnya diperlihatkan dalam bentuk gerak. Gerak
tumbuh, gerak sebagian tubuh ataupun gerak berpindah tempat. Sebagian dari makhluk tak hidup, ada
juga yang secara sepintas, kita menganggapnya dapat bergerak.

Untuk membuktikan adanya gerak pada hewan sebagai tanggapan terhadap rangsang, bukanlah
merupakan suatu masalah, kita dengan mudah dapat melakukannya. Tetapi untuk tumbuhan, kita perlu
melakukan secara seksama. Karena, hanya beberapa jenis tumbuhan saja yang dapat mudah teramati.
Misalnya gerak menutup daun putri malu bila menerima rangsangan berupa sentuhan.

5. Makhluk Hidup tumbuh dan Berkembang

Tumbuh merupakan suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk, dan penambahan ukuran
ini tidak kembali kepada ukuran semula. Sedangkan kembang, merupakan suatu proses pencapaian
kedewasaan, mulai dari bentuk atau keadaan yang sederhana, misalnya biji ke bentuk atau keadaan yang
makin kompleks, misalnya pohon. Penambahan ukuran dan pencapaian kedewasaan ini terjadi karena
adanya proses pembentukan jaringan baru yang diawali oleh penambahan jumlah, ukuran dan fungsi dari
sel. Tentu saja pertambahan jumlah dan ukuran ini hanya dapat terjadi jika ada penambahan materi
berupa zat-zat yang diproleh dari makanan.
6. Makhluk Hidup Memerlukan Makanan dan Air

Makanan diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber tenaga, untuk tumbuh kembang, dan
untuk mengganti sel-sel yang telah rusak. Sedangkan air diperlukan untuk keseimbangan tubuh, pelarut
beberapa zat, vitamin dan mineral. Makanan diubah menjadi zat-zat yang diperlukan tubuh setelah
melalui proses biologi dan kimiawi. Sebagian dari zat makanan tersebut kemudian melalui proses
pembakaran diubah menjadi energi. Untuk proses ini diperlukan oksigen yang didapat dari proses
pernafasan.

7. Makhluk Hidup Mengeluarkan Zat Sisa

Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam
tubuh.Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat. Alat pengeluaran zat sisa pada
hewan atau manusia , yaitu :

a. Paru paru mengeluarkan CO2


b. Kulit mengeluarkan keringat
c. Ginjal mengeluarkan urine
B. Klasifikasi Makhluk Hidup

Para ahli taksonomi modern mengklasifikasikan semua makhluk hidup menjadi 6 kingdom yang
meliputi, Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.

1) Archaebacteria

Archaebacteria merupakan organisme prokariotik uniseluler yang hidup di lingkunngan anerob


dengan kondisi yang ekstrem, misalnya kawah gunung berapi dan sumber air panas. Ada yang merupakan
autotrof, tetapi sebagian besar merupakan heterotrof.

2) Eubacteria

Anggotanya merupakan organisme prokariotik uniseluler, meskipun ada pula yang berkoloni
membentuk filamen. Bakteri termasuk organisme autotrof atau heterotrof dengan tiga bentuk dasar, yaitu
bulat, batang dan spiral.

3) Protista

Ciri-ciri protista adalah eukariotik (mempunyai membran inti), uniseluler atau multiseluler (bersel
banyak), dan autotrof atau heterotrof.
Jenis-jenis protista:

Protista mirip hewan (Protozoa). Berikut ini yang termasuk protista yang memiliki ciri seperti hewan
(protozoa).

1. Rhizopoda

Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau pseupodia.
Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh: Entamoeba histolityca (penyebab
disentri).

2. Flagellata

Flagellata bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut, air tawar, tubuh hewan,
atau manusia. Contoh: Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra pada hewan ternak).

3. Cilliata

Cilliata hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut getar silia. Contoh:
Paramecium caudatum.

4) Fungi

Fungi ialah makhluk hidup eukariotik heterotrof yang menyerap molekul nutrisi menuju sel-sel
makanan yang dicerna dari luar tubuhnya. Fungi terdiri atas berbagai jenis diantaranya adalah
kapang, khamir, ragi, dan masih banyak lagi. Fungi berkembang biak dengan cara seksual dan
aseksual.

5) Plantae
Plantae pada umumnya bersifat autotroph, yakni mampu menghasilkan makanannya sendiri
kecuali pada tumbuhan yang hidup dengan cara menggantungkan hidupnya pada inangnya
(parasit).
6) Animalia (Hewan)

Dunia hewan atau animalia meliputi dua kelompok besar, yaitu invertebrata (hewan yang tidak
memiliki tulang belakang) dan vertebrata (hewan yang memiliki tulang belakang).

a. Invertebrata
Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Animali yang
termasuk dalam kelompok ini memiliki habitat yang sangat bervariasi, dari laut, sungai, darat, bahkan
sampai di pegunungan. Hewan-hewan yang termasuk invertebrata antara lain: porifera (hewan berpori),
coelenterata (hewan berongga), platyhelminthes (cacing pipih), nemathelmintes (cacing benang atau
cacing gilik), annelida (cacing gelang), mollusca (hewan bertubuh lunak), anthropoda (hewan yang
memiliki kaki bersendi-sendi) dan echinodermata (hewan berkulit duri).
b. Vertebrata

Vertebrata pada umumnya terbungkus oleh lapisan tubuh (epidermis dan dermis). Vertebrata
yang hidup di darat biasanya memiliki kulit menanduk dan memiliki tulang. Pada vertebrata tingkat
rendah endosekeleton berupa tulang rawan. Adapun vertebrata yang sudah maju , endosekeleton berupa
tulang keras. Sistem peredaran darah dilengkapi jantung dengan atriun dan ventrikel. Sistem pernafasan
dilengkapi organ berupa ingsang, kulit dan paru-paru. Sistem eksresi dilengkapi dengan organ ginjal.
Sistem reproduksi secara seksual antara hewan jantan dan betina.

Hewan yang termasuk vertebrata adalah :

1. Pisces

Tubuh pisces ditutupi oleh sisik, memiliki alat gerak berupa sirip. Suhu tubuhnya berubah-ubah
sesuai dengan lingkungan disebut poikilotermis. Habitatnya diperairan tawar, perairan laut dan perairan
payau. Hewan ini bernapas menggunakan ingsang memiliki alat khusus yang berfungsi untuk mengetahui
arah atau arus air disebut gurat sisi. Reproduksi terjadi secara seksual, pertemuan sel telur dan sperma
terjadi diluar tubuh disebut pembuahan eksternal. Kelas pisces dibagi mennjadi tiga ordo, yaitu Agnatha,
Chondrichtyes, dan Osteichthyes.

2. Amphibia

Amphibia merupakan kelompok hewan dengen fase hidup yang berlangsung di air dan darat.
Amphibia merupakan kelompok Vertebrata yang pertama keluar dari kehidupan dalam air. Amphibia
memiliki kulit yang selalu basah dan berkelenjar, tidak memiliki sisip. Alat gerak berupa dua pasang kaki
untuk berjalan atau berenang, berjari empat atau lima atau lebih sedikit, tidak bersirip. Mata memiliki
kelopak yang dapat digerakkan. Mata juga memiliki selaput yang menmutupi mata saat berada dalam air
(disebut Membrana niktitans).

Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat dijulurkan. Pada saat masih kecil (berudu) bernapas dengan
insang. Setelah dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit. Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan
lingkungannya disebut poikilotermis. Reproduksi amphibia berlangsung dengan pembuahan eksternal.
Tubahnya memiliki sistem urogenital, artinya saluran kelamin dan saluran ekskresi bergabung menjadi
satu dalam kloaka. Amphibia dibagi menjadi 3 ordo, yaitu stegoephalia, caudata, dan anura.

3. Reptilia

Reptilia merupakan vertebrata yang mampu menyesuaikan diri di lingkungan kering di tanah.
Kulitnya mengalami penandukkan (kornifikasi) untuk mencegah banyak hilangnya cairan tubuh. Tubuh
dilengkapi dengan 2 pasang anggota gerak, masing-masing memiliki 5 jari, ada jenis yang tidak memiliki
kaki. Reptilia berkembang biak dengan bertelur. Telur diletakkan disuatu tempat dan dibiarkan menetas
sendiri. Namun, ada beberapa hewan yang mrngerami telurnya. Reptilia memiliki lubang kloaka yang
transversal (plagiotremata). Reptilia memiliki gigi untuk mempertahankan diri serta mengunyah
makanan. Pernapasan reptilia selalu dengan paru-paru. Pada chelonia bernapas juga dengan kloaka.
Sistem peredaran darah berupa jantung yang terdiri atas 2 serambi dan 2 bilik dengan sekat yang tidak
sempurna (foramen panizzae) contohnya pada crocodilia sehingga pemisah darah tidak sempurna.
Reptilia dibagi menjadi empat ordo, yaitu Chelonia, Rhynchocephalia, Squamata, dan Brocodilia.

C. Kenaekaragaman Makhluk Hidup


1. Keanekaragaman Ekosistem

Ekosistem merupakan suatu satuan lingkungan yang terdiri atas unsur-unsur biotik (jenis-jenis
makhluk hidup), faktor-faktor fisik (iklim, air, dan tanah) dan kimia (keasaman, salinitas) yang saling
berinteraksi satu sama lainnya. Ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai jenis, kondisi lingkungan fisik
dan kimia yang beraneka ragam. Oleh karena itu, jika susunan komponen jenis dan susunan faktor fisik
serta kimianya berbeda, ekosistem yang dihasilkanpun akan berbeda. Ekosistem yang satu dengan
ekosistem yang lain tidak mungkin akan tersusun dari organisme-organisme yang sama serta unsur-unsur
kimia yang sama pula. Dengan demikian, suatu tipe ekosistem tertentu akan terdiri atas kombinasi
organisme dan unsur lingkungan yang khas, yang berbeda dengan susunan kombinasi ekosistem yang
lain.

2. Kenaekaragaman Jenis

Jenis merupakan satuan organisme yang dapat dikenal dari bentuk dan penampilannya yang
terdiri atas pengelompokan populasi dan bagian individu yang mampu salin berkawin sesamanya secara
bebas (tetapi tidak dapat melakukannya dengan jenis lain), untuk menghasilkan keturunan yang
menyerupai tetuanya. Untuk kelompok individu yang tidak berkembang biak secara kawin, misalnya pada
kebanyakan jenis mikrobia batasan jenis ditentukan oleh kemampuannya dalam menduduki relung yang
sama.
Jenis terbentuk dari kesesuaian kandungan genetik yang mengatur sifat-sifat kebakaan dengan lingkungan
tampat hidupnya. Karena lingkungan tempat hidup jenis beraneka ragam, maka jenis yang dihasilkan
akan beraneka ragam pula. Pada umumnya proses terjadinya jenis berlangsung secara perlahan-lahan dan
dapat memakan waktu ribuan tahun. Proses ini berlangsung melalui perubahan penyesuaian atau evolusi
jenis lain yang sudah ada sebelumnya. Dalam waktu yang sangat lama proses evolusi telah membentuk
jutaan jenis yang berbeda-beda. Proses ini mengakibatkan terdapatnya keterkaitan antara jenis yang satu
dengan jenis yang lainnya. Keterkaitan inilah yang dikenal dengan kekerabatan.

3. Keanekaragaman Genetik

Setiap jenis, umumnya terdiri dari beberapa populasi, yang tersusun dari sekumpulan individu
yang banyak sekali jumlahnya. Seluruh warga suatu jenis memiliki kerangka dasar komponen genetik
yang sama. Akan tetapi setiap kerangka dasar tadi tersusun oleh ribuan faktor pengatur kebakaan. Faktor
inilah yang menentukan apakah suatu bibit jagung berbiji putih, kuning, merah, ungu atau lainnya, atau
apakah seekor ayam akan berbulu hitam, coklat, putih, abu-abu atau totol. Untuk setiap sifat yang nampak
tadi, atau juga yang tidak jelas terlihat, akan ada satu faktor pengaturnya yang disebuut gen.

Sekalipun individu-individu suatu jenis memiliki kerangka dasar komponen genetik yang sama, setiap
individu ternyata memiliki komponen faktor yang berbeda-beda bergantung peda penurunnya. Susunan
perangkat faktor genetik ini menentukan sifat yang disandang individu yang bersangkutan.
Keanekaragaman genetik suatu jenis ditentukan oleh keanekaragaman susunan faktor genetik yang
terkandung dalam jenis yang bersangkutan.

Jadi, masing-masing individu dalam suatu jenis mempunyai susunan faktor genetik yang tidak sama
dengan susunan genetik individu yang lain, meskipun dalam jenis yang sama. Selain ditentukan oleh
faktor genetiknya, sifat yang terlihat dari luar pada masing-masing individu, ditentukan pula oleh keadaan
lingkungan atau perpaduan keduanya. Dua individu yang mempunya susunan genetik yang sama akan
menunjukkan sifat luar yang sangat berbeda. Jika masing-masing lingkungan hidupnya sangat berbeda.
Sebaliknya dua individu yang memiliki susunan genetik yang berbeda boleh jadi akan menunjukkan
beberapa sifat luar yang mirip bila keduanya hidup dalam lingkungan yang sama.

D. Persamaan dan Perbedaan makhluk hidup antara lain :


1. Bernafas
(Tumbuhan)
a) System bernafas dengan aerob
b) System bernafas dengan difusi
(Hewan)
a) System bernafas dengan anaerob
b) System bernafas dengan trakea
c) System bernafas dengan insang
2. Berkembang biak
(Tumbuhan)
a) Berkembang secara generative (penyerbukan)
b) Berkembang secara generative (eksternal,internal),
(Hewan)
a) (ovipar,vivipar,ovovivipar)
b) Berkembang secara vegetative (alami,buatan)

3. Tanggap terhadap rangsangan (Iribalitas)


(Tumbuhan)
a) Gerak autonom
b) Gerak esionom
c) Gerak higroskofis

(Hewan)

a) Gerak melompat
b) Gerak merayap
c) Gerak terbang
4. Tumbuh dan berkembang

(Tumbuhan)

a) Pengaruh cahaya matahari


b) Pengaruh Suhu dan kelembaban
c) Pengaruh Air dan unsur tanah

(Hewan)
a) Tumbuh besar
b) Tumbuh dewasa

5. Memerlukan makan dan air


(Tumbuhan)
a) Pupuk
b) Air dan udara
c) Nutrisi unsur hara tanah
(Hewan)
a) Makanan atau nutrisi
b) Air dan udara

E. Tata Cara Pemberian Nama Makhluk Hidup


Pemberian nama ilmiah pada makhluk hidup dilakukan dengan cara dan aturan
Binominal nomenclature atau Sistem Tatanam Ganda. Sistem penamaan ini memiliki aturan
sebagai berikut:
a) Terdiri dari 2 kata: Kata pertama menunjukkan Genus dan kata kedua menunjukkan Spesies
b) Huruf pertama pada kata pertama ditulis dengan Kapital
c) Huruf pertama pada kata kedua ditulis dengan huruf kecil
d) Ditulis dengan cetak miring atau digaris bawah

Contoh: Musa paradisiaca atau Musa paradisiaca (pisang); Bufo sp. Atau Bufo sp. (kodok)

Anda mungkin juga menyukai