Makhluk hidup merupakan suatu organisme yang memiliki kemampuan untuk bernapas,
berpindah tempat, merespon perubahan diri dan lingkungannya. Makhluk hidup terbagi
menjadi tiga kelompok yang berbeda, yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Dari ketiga
jenis makhluk hidup tersebut, kehidupan saling berinteraksi satu sama lain.
Contohnya adalah manusia selalu membutuhkan makanan yang bersumber dari hewan
dan juga tumbuhan. Sementara hewan juga memakan hewan lain atau tumbuhan lain
untuk bertahan hidup di lingkungannya.
Begitu juga dengan tumbuhan yang memerlukan energi dari alam di sekitarnya dengan
cara menghasilkan makanannya secara mandiri melalui proses fotosintesis.
Selain itu, makhluk hidup juga pasti tumbuh dan berkembang, bereproduksi,
memerlukan makanan, mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya dan
ekskresi.
Tiap-tiap makhluk hidup diketahui memiliki berbagai jenis organ untuk bernapas. Organ-
organ ini tergantung pada ukuran tubuh, habitat, dan riwayat evolusi makhluk hidup
masing-masing.
Begitu juga dengan hewan seperti gurita yang bergerak menggunakan tentakel atau
lintah yang bergerak menggunakan otot perut.
Misalnya pada hewan, ayam jantan yang selalu berkokok di pagi hari, putri malu yang
menurunkan daunnya saat disentuh, atau tikus yang hidungnya sangat peka dalam
mencium aroma makanan.
Manusia dan hewan diketahui memiliki kerangka tulang yang terus mengalami
pertumbuhan. Proses pertumbuhan tulang di masa awal adalah proses penulangan
primer di mana tulang yang terbentuk adalah tulang rawan atau kartilago. Inilah yang
menyebabkan tulang tersebut terasa lunak.
Di bagian tengah tulang ada banyak sekali osteosit atau sel tulang yang bakal tumbuh
menjadi tulang sejati. Melalui proses inilah, makhluk hidup disebut melakukan
pertumbuhannya.
Namun, definisi perkembangan pada tumbuhan cukup berbeda. Berkembang dalam hal
ini merupakan bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi alat-alat tubuh. Misalnya
kecambah akan berkembang menjadi daun, buah, dan juga akar sejati seiring
berjalannya waktu.
Proses reproduksi seksual biasanya membutuhkan waktu yang relatif lama. Sebab
proses ini memerlukan perkembangan alat reproduksi dan proses pencarian pasangan
yang tepat. Berbeda halnya dengan proses reproduksi aseksual yang hanya
membutuhkan satu individu, namun minim membawa variasi genetika.
Contoh proses aseksual pada hewan terjadi pada protozoa yang bereproduksi dengan
cara membelah diri atau bertunas seperti hydra. Sementara proses seksual terjadi pada
monyet yang melahirkan ataupun ikan yang bertelur meski hidup di dalam air.
Berbeda dengan tumbuhan yang melakukan proses reproduksi secara vegetatif dan
generatif. Untuk reproduksi vegetatif biasanya terjadi pada umbi-umbian. Sementara
reproduksi generatif adalah proses penyerbukan oleh alat kelamin jantan yang berupa
benang sari pada alat kelamin betina berupa putik. Sehingga proses reproduksi
generatif lebih sering terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dan buah.
Pada dasarnya, adaptasi yang dilakukan oleh sebagian besar makhluk hidup ini terbagi
menjadi tiga macam, yaitu bentuk tubuh atau morfologi, adaptasi proses metabolisme
tubuh atau fisiologi, dan yang terakhir adaptasi perilaku.
Contoh adaptasi morfologi bisa kita lihat pada bentuk paruh setiap burung. Begitu juga
dengan aneka bentuk gigi hewan yang berbeda-beda tergantung jenis makanan yang
dikonsumsinya.
Sementara contoh adaptasi fisiologi bisa ditemukan pada hewan ruminansia seperti
sapi, kerbau, dan lembu yang memiliki enzim selulase untuk mencerna makanan di
dalam tubuh. Tak ketinggalan contoh adaptasi perilaku dari ikan paus yang bergerak
menuju permukaan laut untuk sekadar mengambil udara sebagai proses bernapas.
8. Makhluk Hidup Mengalami Ekskresi
Makhluk hidup yang selalu memerlukan makanan untuk bertahan hidup sehingga selalu
mengeluarkan sisa-sisa makanan melalui sistem ekskresi. Contohnya adalah tumbuhan
yang pasti melepas oksigen. Kemudian pada hewan singa yang akan mengeluarkan air
seni dan feses dari tubuhnya sebagai bahan buangan yang tidak diperlukan oleh tubuh.
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, alam semesta ini ternyata tidak hanya dihuni
oleh manusia saja, tapi juga ada jenis makhluk hidup lain yang memiliki hak hidup yang
sama. Jumlahnya pun tak terhitung karena terdiri dari beraneka jenis spesies yang
berbeda.