100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
834 tayangan4 halaman
Permendikbud No. 22/2016 memperkenalkan konsep rombongan belajar dan menambahkan beberapa ketentuan baru terkait pengelolaan kelas dan penilaian proses pembelajaran.
Permendikbud No. 22/2016 memperkenalkan konsep rombongan belajar dan menambahkan beberapa ketentuan baru terkait pengelolaan kelas dan penilaian proses pembelajaran.
Permendikbud No. 22/2016 memperkenalkan konsep rombongan belajar dan menambahkan beberapa ketentuan baru terkait pengelolaan kelas dan penilaian proses pembelajaran.
Perbedaan Permendikbud No. 65 tahun 2013 dan Permendikbud No.
22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah Dimensi Permendikbud No. 65 tahun 2013 Permendikbud No. 22 tahun 2016 Pembelajaran sesuai Tidak terdapat rombongan belajar Rombongan Belajar dengan waktu yang Jumlah rombongan belajar persatuan pendidikan dan jumlah dijadwalkan. maksimum peserta didik dalam setiap rombongan belajar dinyatakan dalam tabel berikut : No Satuan Jumlah Jumlah maksimum Pendidikan rombongan peserta didik per belajar rombongan belajar 1. SD/MI 6-24 28 2. SMP/MTS 3-33 32 3. SMA/MA 3-36 36 4. SMK 3-72 36 5. SDB 6 5 6. SMPLB 3 8 7. SMALB 3 8 Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas dan laboratorium a) Guru menyesuaikan pengaturan tempat a) Guru wajib menjadi teladan yang baik bagi peserta duduk peserta didik seduai dengan tujuan didik dalam menghayati dan menyamakan alas an dan karakteristik proses pembelajaran. agama yang dianutnya, serta mewujudkan kerukunan dalam kehidupan bersama. b) Volume dan intonasi suara guru dalam b) Guru wajib menjadi teladan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran harus dapat didengar memngahyati dan mengamalkan perilaku jujur , dengan baik oleh peserta didik. disiplin, tanggung jawab, peduli (gotog royong, kerja sama,toleran, damai), santun, respontif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan soaial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. c) Guru wajib menggunakan kata-kata c) Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk santun, lugas dan mudah dimengerti peserta didik dan sumber daya lain sesuai dengan oleh peserta didik. tujuan dan karakteristik proses pembelajaran. d) Guru menyesuaikan materi pelajaran d) Volume dan intonasi suara guru dalam proses dengan kecepatan dan kemampuan pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh belajar peserta didik. peserta didik. e) Guru menciptakan ketertiban, e) Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas kedisiplinan, kenyamanan, dan dan mudah dimengerti oleh peserta didik. keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. f) Guru memberikan penguatan dan umpan f) Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan balik terhadap respons dan hasil belajar kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik. peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. g) Guru mendorong dan menghargai peserta g) Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, didik untuk bertanya dan mengemukakan kenyamanan, dan keselamatan dalam pendapat. menyelenggarakan proses pembelajaran. h) Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi. h) Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. i) Pada tiap awal semester, guru i) Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk menjelaskan kepada peserta didik silabus bertanya dan mengemukakan pendapat. mata pelajaran; dan j) Guru memulai dan mengakhiri proses j) Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi. pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. k) Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran; dan l) Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan Penilaian Proses dan Penilaian proses pembelajaran menggunakan Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan hasil Pembelajaran pendekatan penilaian otentik (authentic penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan assesment) yang menilai kesiapan peserta peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan Keterpaduan penilaian ketiga komponen menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, peserta didik yang mampu menghasilkan dampak dan perolehan belajar peserta didik yang instruksional (instructional effect) pada aspek pengetahuan mampu menghasilkan dampak instruksional dan dampak pengiring (nurturant effect) pada aspek sikap. (instructional effect) pada aspek pengetahuan Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk merencanakan dan dampak pengiring (nurturant effect) pada program perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan aspek sikap. (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk penilaian otentik digunakan sebagai bahan untuk merencanakan program perbaikan (remedial) memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan otentik digunakan sebagai bahan untuk alat: lembar pengamatan, angket sebaya, rekaman, catatan memperbaiki proses pembelajaran sesuai anekdot, dan refleksi. Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi saat proses pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran proses pembelajaran dilakukan saat proses dengan menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan, pembelajaran dengan menggunakan alat: dan tes tulis. Hasil evaluasi akhir diperoleh dari gabungan lembar pengamatan, angket sebaya, rekaman, evaluasi proses dan evaluasi hasil pembelajaran. catatan anekdot, dan refleksi.