MODEL
PEMBELAJARAN MENURUT DIAMOND
Konsep Diamond Strategy
1. PERUMUSAN
Menjelaskan tahap pertama dari faktor yang mencakup analisis lingkungan intern
maupun ekstern adalah penetapan visi dan misi, perencanaan dan tujuan strategi.
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan
yang maksudnya untuk membangun visi dan misinya, merupakan tujuan strategi serta
merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan
customer value terbaik.
Untuk itu ada beberapa langkah yang perlu dilakukan seorang pemimpin, yaitu:
Identifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh pemimpin. menentukan misi
untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
melakukan analisis lingkungan intern dan ekstern untuk mengukur kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi. Dan juga mentukan
tujuan dan target.
Dalam tahap strategi di atas, seorang pemimpin memulai dengan menentukan
visinya ingin menjadi apa di masa datang dalam lingkungan terpilih dan misi apa yang
harus ditunaikan atau dilakukan sekarang untuk mencapai cita-cita tersebut.
2. PELAKSANAAN
Setelah tahap perumusan strategi diselesaikan maka berikutnya yang
merupakan tahap krusial dalam strategi perusahaan adalah tentang
pelaksanaan strategi.
Pelaksanaan strategi adalah proses dimana strategi dan kebijaksanaan
dijalankan melalui pembangunan struktur, pengembangan program, budget
dan prosedur pelaksanaan. Pelaksanaan strategi merupakan tahap yang paling
sulit dalam proses strategi mengingat banyak sekali faktor yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan di lapangan dan mungkin tidak sesuai dengan
perkiraan semula. Strategi yang berhasil harus didukung perusahaan yang
capable dengan seorang pemimpin yang solid, alokasi sumber daya yang
cukup, kebijaksanaan yang tepat, budaya, situasi dan kondisi terhadap
keberhasilan pelaksanaan strategi.
TEORI-TEORI DARI GAMBAR DIAMOND STRATEGY
Pendekatan Cluster model Porter merupakan pengembangan dari industrial district atau
kawasan industri yang dikembangkan oleh Alfred Marshall pada 1920 (Desrochers dan Sautet,
2004). Berbeda dengan Marshall yang hanya fokus pada perusahaan-perusahaan sejenis, Cluster
model Porter tidak membatasi hanya pada satu industri, tetapi lebih luas lagi. Diamond Cluster
Model, meliputi industri-industri terkait, serta perusahaan-perusahaan lain yang mempunyai
keterkaitan dalam teknologi, input yang sama. Dengan bekerja sama dalam satu klaster, maka
perusahaan/industri terkait akan memperoleh manfaat sinergi dan efisiensi yang tinggi
dibandingkan bekerja sendiri-sendiri. Menurut Porter (2002) Klaster dapat terbentuk pada kota,
kawasan regional, bahkan negara.
Determinan Daya Saing Porter
Dari Porter’s Diamond Model di atas merupakan sumber-sumber utama keunggulan kompetitif
suatu Negara. Karena menurut Porter, daya saing erat kaitannya dengan konsep keunggulan
kompetitif. Kondisi faktor disini adalah sumber daya (resources) yang dimiliki suatu negara atas
lima kategori sebagai berikut:
Sumber daya alam
(Physical Resources)
Sumber
Sumber daya
daya modal
modal Sumber daya manusia (human Sumber
Sumber daya
daya teknologi
teknologi
(Capital
(Capital Resources)
Resources) Resources) (Knowledge
(Knowledge Resources)
Resources)
Tesis ini membahas business plan untuk mendirikan one-stop sports center di Bintaro
dalam konteks manajemen keuangan. Penilaian ini adalah penilaian kualitatif berupa
Innovation plan yang difokuskan untuk menciptakan konsep-konsep baru tentang
inovasi di bidang jasa. Untuk penyusunan strategi, penelitian ini menggunakan
Diamond Model Strategy sebagai acuannya. Selain itu, penulisan ini berfokus pada
analisis kelayakan investasi terhadap perencanaan bisnis ini. Dalam melakukan
analisis kelayakan investasi, tools yang digunakan adalah nilai bersih sekarang,
tingkat pengembalian internal, periode pengembalian, periode pengembalian yang
di diskon, indeks profitabilitas dan pengembalian akuntansi.
Contoh Tesis 2 :
Analisa Strategi Diamond Pada Whiz Hotel Yogyakarta
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah strategi yang telah
dirumuskan dan diterapkan Whiz Hotel Yogyakarta sebagai salah satu pelaku bisnis dalam
industri perhotelan Yogyakarta, benar-benar telah sesuai dengan kondisi lingkungan
eksternal bisnis maupun keadaan internal perusahaan untuk mengahadapi persaingan
industri yang tinggi dengan ditandai adanya penurunan okupansi (tingkat hunian kamar)
pada industri perhotelan di Yogyakarta. Pendekatan analisa yang dilakukan dalam
penelitian ini yaitu dengan menggunakan tools Strategi Diamond. Kerangka ini meliputi
dari lima elemen strategi yang saling berkaitan, yaitu: Arenas, Vehicles, Differentiator,
Staging, Economic Logic. Melalui kerangka ini kita dapat mengetahui apakah strategi yang
dijalankan sebuah perusahaan telah benar-benar menjadi sebuah strategi yang dapat
dimplementasikan secara komprehensif sesuai dengan faktor eksternal yang
mempengaruhi persaingan bisnis yang dimasuki oleh sebuah perusahaan maupun faktor
internal dan visi misi perusahaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan baik saat ini
maupun masa yang akan datang.
Hasil dari analisis penelitian ini dapat menjelaskan bagaimana Whiz Hotel
Yogyakarta terus melakukan perbaikan, peningkatan kualitas (fasilitas,
pelayanan, dan sumber daya manusia), kerjasama dan penyesuaian terhadap
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persaingan yang ada, baik faktor
eksternal maupun faktor internal perusahaan. Lima elemen strategi pada tools
Strategi Diamond yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan telah di
miliki oleh Whiz Hotel Yogyakarta guna mengahadapi persaingan bisnis yang
ada, namun diharapkan Whiz Hotel Yogyakarta terus konsisten dengan misi dan
visi perusahaan untuk mencapai tujuan saat ini maupun di masa yang akan
datang.
Contoh Tesis 3 :
Penerapan Diamond Strategy pada Usaha Kecil dan Menengah di
Surabaya
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Latar
Belakang dari penelitian ini adalah penetapan BUKU III yang memaksa Bank Jatim
wajib menyalurkan kredit produktifnya minimal 60% dari portofolio kredit.
Berdasarkan latar belakang tersebut dirumuskan rumusan masalahnya: bagaimana
strategi Bank Jatim dalam memasarkan kredit prouktif.
Televisi saat ini merupakan salah satu pilihan media hiburan bagi masyarakat.
Perkembangan Televisi dimulai dari nasional ditandai oleh penyiaran upacara
pembukaan Asean Games ke IV pada tanggal 24 Agustus 1962 Oleh Saluran
Televisi Republik Indonesia (TVRI). Menurut Nielsen Media dengan penetrasi
terbesar yaitu sebesar 96%. Namun di penelitian itu juga ditemukan fakta
bahwa akses internet juga meningkat dari tahun tahun sebelumnya. Dari survey
tersebut ditemukan juga bahwa akses konten video melalui platform digital juga
meningkat. Baik dalam bentuk website atau melalui tv internet berlangganan.
Penelitian Nielsen pada tahun 2011 juga menunjukan kecilnya proporsi
penonton yang di dapat oleh TV lokal.
Contoh Tesis 7 :
Implementasi Diamond Strategy Pada Usaha Kecil dan Menengah
Ekonomi Kreatif Subsektor Fashion Produk Daur Ulang di Surabaya.
Hasil Survei Industri Mikro dan Kecil 2011 menyatakan bahwa lebih
dari 50% pembentukan Growth Domestic Product didominasi oleh
Usaha Kecil dan Menengah (UKM), termasuk sektor ekonomi
kreatif. Indonesia memiliki 14 subsektor ekonomi kreatif, di mana
bidang fashion telah menjadi subsektor yang menghasilkan nilai
tambah hingga 44,3% dari total kontribusi sektor ekonomi kreatif,
dengan penyerapan tenaga kerja 54,3% yang tersalurkan melalui
jumlah usaha sebesar 51,7%. Namun sayang mayoritas UKM yang
berdampak positif pada pembangunan ekonomi ini ternyata masih
menghadapi beberapa masalah dalam pelaksanaan bisnis karena
minimnya perancangan strategi bisnis yang terstruktur.
Hambrick dan Fredericksen pada tahun 2005 telah memperkenalkan
kerangka Diamond Strategy yang memberikan lima pokok pertanyaan dasar
untuk menetapkan strategi bisnis, khususnya perusahaan besar. Padahal,
strukturisasi strategi bisnis berdasarkan panduan pertanyaan tersebut
sebenarnya juga dapat menuntun UKM. Oleh sebab itu penelitian ini
membahas rancangan strategi bisnis yang komprehensif bagi UKM ekonomi
kreatif subsektor fashion melalui Diamond Strategy.
Fokus penelitian dibatasi pada green jobs manajemen sampah, mengingat
isu lingkungan di Indonesia kian berkembang. Metode yang digunakan
adalah content analysis yang didukung uji trusworthiness dengan konsep
looking backward melalui wawancara pada lima UKM di bidang fashion serta
looking forward melalui analisis strategik dan benchmarking bagi UKM
Startic, yaitu UKM yang menghasilkan produk daur ulang fashionable. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa UKM yang telah sukses berkembang pada
umumnya telah mengalami berbagai perubahan strategi bisnis yang
mencakup aspek-aspek Diamond Strategy, meski belum dipetakan secara
terstruktur. Oleh sebab itu, Diamond Strategy dapat dijadikan kerangka
strategi bisnis yang holistik bagi UKM-UKM, khususnya produk daur ulang
agar dapat merancang aktivitas bisnis yang strategis dan berkelanjutan untuk
bersaing tepat sasaran.
TERIMA KASIH