Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Landasan Teknologi Pembelajaran
Oleh:
1. Harfajri Nuari (22155009)
2. M. Yakub Iskandar (21155019)
Dosen Pengampu:
Puji dan syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
Makalah ini. Shalawat beriring salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah meninggalkan dua pedoman hidup bagi umat yang dicintainya
sebagai bekal di dunia dan akhirat. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi
salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas perkuliahan pada Program Studi
Magister Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang dengan judul “Landasan Falsafah dan Teori TP”.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi pendidikan muncul menjadi isu seiring dengan
perkembangan kehidupan manusia dan kebutuhan akan pendidikan dan
pembelajaran. Awalnya Teknologi Pendidikan dianggap sebagai bidang
garapan yang terlibat dalam penyiapan fasilitas belajar (manusia) melalui
penelusuran, pengembangan, organisasi, dan pemanfaatan sistematis seluruh
sumber-sumber belajar; dan melalui pengelolaan seluruh proses ini (AECT
1972). Dan pada akhirnya diartikan sebagai studi dan praktek etis dalam
memfasilitasi proses pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan
mencipatakan, menggunakan, dan mengatur proses teknologi dan sumber daya
yang cocok (AECT, 2004).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Landasan Falsafah Teknologi Pendidikan?
2. Bagaimana Landasan Teori Teknologi Pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
mengutip Sir Eric Ashby mengemukakan bahwa terjadi empat revoluasi
di dunia pendidikan, yaitu:
(2) Revolusi kedua, terjadi pada saat guru sebagai orang yang
bertanggung jawab untuk mendidik dan melaksanakan pengajaran, serta
kegiatan pendidikan dilembagakan dengan berbagai ketentuan yang
berlaku.
3
dapat menimbulkan masalah baru, seperti yang dikemukakan oleh
Miarso (2004: 106-107) sebagai berikut:
4
dan sistemik agar mencapai hasil yang optimal. Kegiatan sistemik dan
sistematik itu dilakukan mulai dari menganalisis masalah, kemudian
merancang cara untuk mengatasi masalah, memproduksi, memanfaatkan
untuk mengatasi masalah tersebut, sambil melakukan penilaian untuk
perbaikan, serta melakukan pengelolgan terhadap keseluruhan proses
kegiatan secara terpadu. Dengan demikian, pendekatan yang digunakan
oleh teknologi pendidikan dalam pemecahan masalah belajar manusia
memerlukan suatu pendekatan baru yang menurut Miarso (2004: 108)
rnemiliki ciri, sebagai berikut:
5
c. Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga
guru dapat lebih banyak membina dan mengembangkan kega irahan
belajar anak.
2. Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual,
dengan jalan:
a. Mengurangi kontrol guru, yang kaku dan tradisional
b. Memberikan kesempatan anak berkembang sesuai kemampuannya.
3. Memberikan dasar pengajaran yang lebih ilmiah, dengan jalan:
a. Perencanaan program pengajaran yang lebih sistematik
b. Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi penelitian tentang
perilaku.
4. Lebih memantapkan pengajaran, dengan jalan:
a. Meningkatkan kapasitas manusia dengan berbagai media
komunikasi
b. Penyajian informasi dan data secara lebih konkret.
5. Memungkinkan belajar secara lebih akrab karena dapat:
a. Mengurangi jurang pemisah antara pelajaran di dalam dan di luar
sekolah
b. Memberikan pengetahuan dari tangan pertama.
6. Memungkinkan penyajian pendidikan lebih luas dan merata, terutama
dengan jalan:
a. Pemanfaatan bersama tenaga atau kejadian yang langka secara lebih
luas
b. Penyajian informasi rnenembus batas geografi.
6
belajar secara optimal. Untuk mewujudkan harapan dan keinginan
tersebut, teknologi pendidikan memiliki falsafah seperti yang
dikemu kakan oleh Miarso (2004: 199) bahwa "agar setiap orang
memperoleh kesempatan belajar, baik sendiri maupun dalam ikatan
organisasi, seoptimal mungkin melalui pendekatan sistematik dan
sistemik atas proses, sumber dan sistem belajar sedemikian rupa agar
tercapai efisiensi, efektivitas, dan keselarasan dengan perkembangan
masyarakat dan lingkungan, ke arah terbentuknya masyarakat belajar".
Falsafah teknologi pendidikan ini menginginkan agar setiap orang
memperoleh kesem patan belajar seoptimal mungkin dengan
menggunakan aneka proses dan aneka sumber yang selaras dengan
kondisi pribadi dan lingkungan menuju ke arah masyarakat belajar dan
berpengetahuan.
7
Gambar 1. Pilar-Pilar Yang Melandasi Teknologi Pendidinan
1. Komunikasi
8
teknologi pembelajaran (PTP), instrukktur, spesialis teknologi, manajer,
mitra guru, dan guru TIK memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi
secara jelas dan efektif dengan lawan bicara. Keterampilan komunikasi
tersebut akan menjadi sangat penting terutama dengan orang_ orang
yang memiliki latar belakang pendidikan dan pelatihan yang berbeda.
.Dewan standar internasional untuk pelatihan, kinerja dan pembelajaran
menemukan bahwa keterampilan yang paling penting untuk instruktur
dan pendesain pembelajaran adalah ke_ terampilan komunikasi (Klein,
Grabowski, Spector, 2006) daripada keterampilan dalam menggunakan
atau mengintegrasikan teknologi.
9
2. Interaksi
10
3. Lingkungan
4. Budaya
11
5. Pembelajaran
6. Belajar
12
pengembangan, pemanfaatan, manajemen, serta evaluasi proses dan sumber
untuk belajar. (Huang, R., et al., 2019)
13
BAB III
A. Kesimpulan
B. Saran
14
DAFTAR REFERENSI
Klein, J.D., Grabowski, B., Spector, J.M., & de la Teja, I. 2008. Competencies for
instructors: A validation study. In M. Orey, V.J. Mclendon, & R.M.
Branch (Ed.). Educationol Media and Teclmologr yearbook 2O08. NH:
Portsmouth, Greenwood.
Huang, R., Spector, J.M., & Yang, J. 2019. Educational Technology: A Primer for the
21st Century. Springer.
15