Anda di halaman 1dari 5

Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem.

Di dalamnya terdapat berbagai komponen pengajaran yang saling terintegrasi dalam mencapai tujuan. Guna mencapai hasil belajar yang optimal, semua komponen di dalam proses belajar mengajar tersebut tidak boleh diabaikan. Salah satu komponen tersebut adalah penggunaan media dalam pengajaran, yang saling terkait dengan komponen lainnya dalam mencapai tujuan pengajaran. Proses belajarmengajar yang kompleks itu melibatkan sejumlah komponen yang terdiri atas: guru, tujuan pelajaran, materi pelajaran, media, sistem pengajaran, sumber pelajaran, manajemen interaksi, evaluasi dan siswa. Pada saat seorang guru mendesain suatu program pengajaran, seyogyanya komponen-komponen tersebut mendasari pemikirannya. Salah satu komponen pengajaran adalah pemanfaatan media pengajaran dalam proses belajarmengajar. Proses belajar-mengajar yang optimal dapat dicapai dengan berbagai cara, salah satunya adalah pemanfaatan media pengajaran. Penggunaan media pengajaran yang diintegrasikan dengan tujuan dan isi pelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu belajar-mengajar. Tugas dan perana media sebagai alat bantu dalam mengantarkan atau menyampaikan pesan dalam hal ini materi pelajaran dari sumber (guru) kepada penerima pesan (siswa). Di dalam kurikulum Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di kelas VIII semester 1 terdapat bermacam-macam pokok bahasan yang memberi pengetahuan umum secara mendasar bagi siswa. Salah satu materi pokok yang terkandung di dalamnya adalah mengenai Menu dan Ikon Pada Perangkat Lunak Pengolah Kata. Pengembangan kemampuan penglihatan anak dalam mengenali gambargambar menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah kata sangat diperlukan agar anak mampu memvisualisasikan gambar di dalam benak atau pikiran (visual) mereka. Berangkat dari teori kecerdasan yang diajukan oleh Gardner (1999) dalam http://indonesia-educenter.net/doc/mi/mimateri6.pdf satunya adalah kecerdasan visual-spasial merupakan suatu hal yang penting untuk dikembangkan lebih lanjut demi kepentingan pendidikan siswa. , yang salah

Menurut Gardner (1999), Kecerdasan visual-spasial ialah capacity to perceive the visual-spatial world accurately and to perform transformation on ones initial perceptions. Dalam hal ini Gardner menjelaskan bahwa individu yang menonjol kecerdasan visual-spasialnya antara lain memiliki ciri-ciri yang menonjol sebagai berikut: (a) berpikir dengan gambar, (b) menghasilkan image mental, (c) menggunakan metafora, (d) memiliki indra konfiguratif, (e) menggemari seni, (f) mudah membaca peta, grafik, dan diagram, (g) mengingat berdasarkan gambar, (h) memiliki kepekaan yang tajam terhadap warna dan struktur visual, serta (i) menggunakan seluruh indranya untuk membayangkan. Sejalan dengan itu, maka mereka yang cerdas secara visualspasial akan mudah mencerap dan merespon materi-materi pembelajaran yang

menggunakan gambar, diagram, grafik, video, concept-mapping, advance organizer, dan berbagai bentuk dan jenis visualisasi lainnya. Kecerdasan visual dapat terlihat pada kemampuan tilikan (pengamatan) siswa dalam menginterpretasikan apa yang telah dilihat sedangkan kecerdasan spasial dapat terlihat pada kemampuan siswa dalam mengimplementasikan dan menjelaskan kepada orang lain mengenai sebuah informasi yang telah dilihat. Media merupakan sarana yang efektif dalam menyampaikan pelajaran. Media visual yang sering digunakan dalam penyampaian materi pelajaran adalah gambar. Gambar dapat memberikan nilai yang sangat berarti, terutama dalam membentuk dan memperjelas pengertian baru, serta untuk memperjelas pengertian tentang sesuatu. Di samping itu, penggunaan media gambar dapat menimbulkan daya tarik bagi siswa, sehingga dapat menjadikan siswa lebih senang belajar. Pada akhirnya akan memberikan hasil belajar yang lebih baik. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah multimedia kartu bergambar.

jaran karena media tersebut mampu menarik perhatian siswa. Hal senada diungkapkan oleh

Treicher dalam Subiackti, M. A (2003) bahwa: ...pada manusia yang normlproses belajar terjadi paling ban indera (83%), bar indera pendengaran (11%) dan sisanya terbagi dalam ketiga indera yang lain.

Sementara itu ditemukan pula bahwa pada umumnya orang lain mudah mengingat apa yang mereka lihat dan dengar (50%) dari pada yang mereka

baca (10%), dengar (20%) atau lihat saja (30%).

kemampuan

tilikan

visualspasial

siswa

dalam

Mul time dia kart u berg amb ar mer upa kan sala h satu med ia yan g efek tif Untuk meningk atkan

Anda mungkin juga menyukai