Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REVIEW

Etika dan Estetika Ilmu: Kajian Filsafat Ilmu

(Achmad Charris Zubair, 2015)

NAMA MAHASISWA : Rian Shakira

NIM : 2203151017

DOSEN PENGAMPU : Drs. Jasper Simanjuntak, M.Pd.

MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Oktober 2020
RINGKASAN EKSEKUTIF

Latar belakang

Filsafat adalah suatu pemikiran dan kajian kritis terhadap kepercayaan dan sikap
yang sudah dijunjung tinggi kebenarannya melalui pencarian dan analisis konsep
dasar mengenai bidang kegiatan pemikiran seperti: prinsip, keyakinan, konsep dan
sikap umum dari suatu individu atau kelompok untuk menciptakan kebijaksanaan
dan pertimbangan yang lebih baik.

Filsafat adalah akar dari semua ilmu. Pernyataan itu akan memberikan banyak
jawaban dari pertanyaan perihal kegunaan filsafat. Tanpa pertanyaan filosofis, tidak
akan ada persoalan baru yang harus dipecahkan dan menjadi ilmu yang berguna bagi
kehidupan manusia.

Filsafat ilmu membentuk ilmu pengetahuan yang berawal dari hipotesis semata, lalu
berkembang menjadi tesis yang dapat dipertanggungjawabkan, hingga menjadi
hukum yang terbukti memiliki fakta yang sama kapan pun, di mana pun dalam
konteks apapun.

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
CBR FILSAFAT PENDIDIKAN guna memenuhi tugas Critical Book Review.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh sebab itu, kritik serta saran
yang membangun saya harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. saya
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Filsafat
Pendidikan, yaitu Bapak Drs. Jasper Simanjuntak, M.Pd.

Medan, Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF……………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….…………1

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR…………………………………………………………….…….1


B. Tujuan Penulisan CBR……………………………………………………………………….……..1
C. Manfaat CBR……………………………………………………………………………………..……..1
D. Identitas Buku………………………………………………………………………………….……..1

BAB II RINGKASAN ISI BUKU……………………………………………………………………….……3

A. BAB I Ilmu Pengetahuan sebagai Fenomena Kemanusiaan………………...………3


B. BAB II Manusia dan Kodratnya…………………………………………………………………3
C. BAB III Struktur Pengetahuan Manusia…………………………………………………….4

BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………5

A. Pembahasan Isi Buku…………………………………………………………………….………...5


B. Kelebihan dan Kekurangan Buku………………………………………………...…………...5

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………………..………….7

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………..…………7
B. Saran………………………………………………………………………………………………………7

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………….………...8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Critical Book Review (CBR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa,
karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
Terdapat beberapa hal penting sebelum kita mereview buku, seperti menemukan
buku yang sesuai dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi buku
dan mencoba untuk menuliskan kembali dengan bahasa sendiri isi dari buku
tersebut.

B. Tujuan Penulisan CBR


1. Memahami dan menganalisis kelebihan dan kelemahan dari suatu buku.
2. Untuk memenuhi tugas critical book review pada mata kuliah Filsafat
Pendidikan.
3. Menambah serta meningkatkan pengetahuan mengenai filsafat.

C. Manfaat CJR
Untuk mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah
dilengkapi dengan ringkasan buku, pembahasan isi buku serta kekurangan dan isi buku.

D. Identitas Buku
Buku Utama
1. Judul : Etika dan Estetika Ilmu: Kajian Filsafat Ilmu
2. Cetakan : 1
3. Pengarang/Editor : Achmad Charris Zubair/Matori A Elwa & Ika Fibriyanti
4. Penerbit : PENERBIT NUANSA CENDIKIA
5. Kota terbit : Bandung
6. Tahun terbit : 2015
7. ISBN : 978-602-350-033-8

Buku Pembanding
1. Judul : Filsafat Pendidikan
2. Cetakan :1

1
3. Penulis : Drs. Edward Purba dan Prof. Dr. Yusnadi, MS
4. Penerbit : UNIMED Press
5. Kota terbit : Medan
6. Tahun terbit : 2013
7. ISBN : 978-602-7938-38-0

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. BAB I
ILMU PENGETAHUAN SEBAGAI FENOMENA KEMANUSIAAN
Ilmu merupakan ciri yang membedakan antara manusia dan makhluk lain.
Selain menjadi pertanda kehadiran manusia, juga menjadi keniscayaan bagi
manusia dalam mengarungi hidupnya. Setidaknya ada tiga alasan mengapa
manusia harus berilmu agar martabatnya sebagai makhluk hidup tetap terjaga
dan dapat menghadapi kehidupannya secara optimal.
Pertama, manusia tidak siap hidup di alam pertama yang bermakna alam asli,
alam yang belum terolah dan belum tersentuh teknologi. Manusia harus hdup di
alam kedua yang bermakna pengolahan, budidaya dan teknologi.
Kedua, manusia merupakan makhluk yang tidak pernah merasa puas dengan
apa yang telah dilakukan dan dicapainya. Ketdakpuasan manusia dapat
mendorong munculnya kreativitas manusia itu sendiri, namun tak jarang malah
menimbulkan destruktivitas. Destruktivitas ini dapat terjadi apabila manusia
terus mengikuti hawa nafsu mereka.
Ketiga, ilmu juga berkembang dan sekaligus menjadi kebutuhan karena
manusia merupakan makhluk yang memiliki kebutuhan akan jawaban atas
pertanyaan tentang makna sebagai sesuatu yang bersifat immaterial dan batin.

B. BAB II
MANUSIA DAN KODRATNYA
Manusia menghadapi 3 persoalan yang bersifat universal; dikatakan demikian
karena persoalan tersebut tidak tergantung pada kurun waktu tertentu ataupun
latar be;akang historis kultural tertentu.
Ketiga persoalan dan jawaban manusia yang bersifat universal tersebut
mengisyaratkan adanya pola tata hubungan antara keterpaksaan dan kebebasan
manusia, ada ketentuan dan ikhtiar. Keterpaksaan dan takdir manusia ada pada
dependensinya; ketrbatasan jasmani serta realitas kedirian dan kesendiriannya.
Sementara itu kebebasan manusia justru terletak pada kemampuan, sekaligus
kewajibannya, untuk mengembangkan otonominya, mengangkat kebutuhan

3
jasmaninya ke tingkat ruhani dan meneguhkan eksistensi dirinya dengan
memiliki kehidupan yang berarti bagi orang lain. Inilah makna gelar amal
manusia.

C. BAB III
STRUKTUR PENGETAHUAN MANUSIA
Alat-alat Manusia dalam Menangakap Realitas
Manusia tidak dapat menangkap dan memahami realitas tanpa adanya alat
yang dapat dikatakan sebagai modal untuk membangun pengetahuannya. Indera
dapat disebut sebagai pintu gerbang pertama yang mengantarkan manusia
berpengetahuan.
Selain indera, manusia juga memiliki alat yang bernama naluri. Naluri
merupakan kekuatan yang dimiliki oleh seluruh makhluk biologis. Naluri pada
dasarnya merupakan kekuatan untuk memprtahankan hidup dan melangsungkan
kehidupan biologis kemakhlukan.
Alat lainnya yang dimiliki manusia adalah rasio. Rasio menjadi kekuatan yang
penting bagi hidup manusia, karena rasio menjadi batas pembeda bagi makhluk
tingkat rendah biologis-jasmaniah dengan manusia.
Kemudian ada alat lain yang dimiliki manusia, yakni imajinasi. Imajinasi
manusia sering disebut sebagai anugrah alam dan anugrah Tuhan.
Alat selajutnya adalah hati nurani. Hati nurani merupakan kemampuan
manusiawi lainnya yang beertugas mengantarkan pemahaman yang membangun
kesadaran akan martabat manusia sebagai makhluk spiritual.
Dengan keterangan tersebut, dapat dikatakan bahwa alat untuk memahami
kebenaran dan mengembangkan ilmu bukan sekedar rasionalitas manusia,
melainkan seluruh potensi kemanusiaan harus secara sungguh-sungguh
dioptimalisasikan.

4
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Buku
a. Pembahasan BAB I tentang mengapa manusia harus berilmu. Sedangkan
pada buku pembanding dipaparkan alasan mengapa manusia harus
berfilsafat.
Jadi, manusia tidak dapat hidup di alam yang belum tersentuh teknologi,
juga memiliki sifat yang tidak cepat puas, sehingga ilmu menjadi sebuah
kebutuhan.
b. Pembahasan BAB II tentang kodrat manusia. Pada buku pembanding
membahas tentang filsafat pendidikan. Perbandinganya adalah buku
pembanding lebih fous membahas mengenai filsafat pendidikan,
sedangkan buku utama membahas tentang kajian filsafat.
c. Pembahasan pada BAB III membahas tentang alat-alat manusia dalam
menangkap realita. Pada buku pembanding lebih membahas seputar aliran
aliran filsafat. Menurut saya ini bia dihubungkan karena pada aliran aliran
filsafat ini pasti menggunakan alat-alat manusia dalam menangkap realita
tersebut, sebagaimana dijelaskan pada buku utama.

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku


a. Buku Utama
Kelebihan:
1. Buku ini menjelaskan secara lengkap mengenai filsafat ilmu, disertai
dengan permisalan sehingga mempermudah pembaca untuk
memahami materi.
2. Cover buku sesuai dengan judul buku sehingga membuat orang mudah
mengenali buku tersebut membahas tentang apa.
Kekurangan:
1. Pada cover buku ini walaupun sesuai dengan tema yang ada pada buku,
namun cover ini agak ketinggalan zaman. Membuatnya seperti buku
tua. padahal buku ini belum terlalu lama.

5
b. Buku Pembanding
Kelebihan:
1. Penulis membuat buku ini dengan penjelasan tentang setiap materi mudah
dimengerti oleh pembaca. Hal ini tentu menjadi nilai plus bagi buku ini,
karena para pembaca tidak sulit memahami apa yang disampaikan buku.
2. Buku ini memaparkan gambaran mengenai berbagai contoh percobaan
yang disertai oleh keterangan pada gambar yang membuat pembaca lebih
mudah memahami nya.
Kekurangan:
1. Bahasanya terlalu kaku, ada beberapa kata yang dalam penyusunannya
kurang enak dibaca sehingga menjadikan pembaca harus mengulang
kembali membaca untuk bisa memahaminya.

6
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia tidak bisa hidup di alam tanpa teknologi, manusia tidak cepat puas,
dari ketidakpuasan manusia tersebut membuat manusia melahirkan
kreativitas. Namun ketidakpuasan itu juga malah bisa membuat kehancuran.
Ilmu telah menjadi kebutuhan bagi manusia. Manusia tidak bisa hidup tanpa
ilmu.
B. Saran
Berdasarkan hasil dari critical book review yang telah di-review, pe-review
menyarankan agar ilmu mengenai filsafat dipelajari dan dipahami, baik bagi
kalangan pelajar, pendidik, maupun umum. Kedua buku ini cocok untuk
menambah wawasan kita mengenai filsafat. Tentu saja selain kedua buku ini
masih banyak sekali buku yang dapat menambah pengetahuan kita.

7
DAFTAR PUSTAKA
Zubair, Achmad Charris (Ed.). 2015. Etika dan Estetika Ilmu: Kajian Filsafat Ilmu.
Bandung: PENERBIT NUANSA CENDIKIA.
Purba, Edward dan Yusnadi. 2013. Filsafat Pendidikan. Medan: UNIMED Press.

Anda mungkin juga menyukai