0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
73 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat era Patristik yang meliputi periode antara abad pertama hingga awal abad ke-8 Masehi. Pada masa ini para pemikir Kristen berusaha merumuskan ajaran-ajaran agama Kristen secara filosofis dengan mengambil unsur-unsur dari filsafat Yunani seperti Platonisme dan Neoplatonisme. Tokoh-tokoh pentingnya antara lain Santo Agustinus, Basilius Agung, Gregorius dari Naz
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat era Patristik yang meliputi periode antara abad pertama hingga awal abad ke-8 Masehi. Pada masa ini para pemikir Kristen berusaha merumuskan ajaran-ajaran agama Kristen secara filosofis dengan mengambil unsur-unsur dari filsafat Yunani seperti Platonisme dan Neoplatonisme. Tokoh-tokoh pentingnya antara lain Santo Agustinus, Basilius Agung, Gregorius dari Naz
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat era Patristik yang meliputi periode antara abad pertama hingga awal abad ke-8 Masehi. Pada masa ini para pemikir Kristen berusaha merumuskan ajaran-ajaran agama Kristen secara filosofis dengan mengambil unsur-unsur dari filsafat Yunani seperti Platonisme dan Neoplatonisme. Tokoh-tokoh pentingnya antara lain Santo Agustinus, Basilius Agung, Gregorius dari Naz
Ayu Alyasari (6661180066) Firda Syafitri (6661180072) Hawali Nurhidayat M (6661180067) Gusti Maulana (6661180073) Annisa Aprilia (6661180068) Mia Dehan Rosanda (6661180069) Novi Eka Pratiwi (6661180070) Latar Belakang • Timbulnya agama kristen pada awal abad masehi menyebabkan filsafat di barat • Semula para pengikut menduduki tempat yang baru. agama kristen memang Disamping hikmah hidup yang terdiri dari orang-orang dikemukakan oleh filsafat sederhana, dari golongan timbullah hikmah hidup yang rakyat jelata, yang bukan dikemukakan oleh agama ahli pikir. Oleh karena itu kristen. Keduanya bukan hidup semula tiada pembelaan berdampingan secara damai, secara filsafati. Akan tetapi melainkan berkonfrontasi. kemudian masuklah juga orang-orang dari golongan atasan, golongan ahli pikir, menjadi pengikut agama kristen. Sejak itu bangkitlah para ahli pikir kristen, yang menentukan sikap mereka terhadap filsafat yunani. Istilah Patristik adalah istilah khas gereja yang diambil dari kata pater yang artinya bapa atau “para bapa perintis gereja” di Eropa (Harun Hadiwijono, 1994 : 70). zaman ini meliputi zaman diantara para rosul (abad pertama) hingga kira-kira awal abad ke-8. Para pemikir kristen pada zaman partistik mengambil sikap yang bermacam-macam. Problem-problem utama adalah mengenai adanya tuhan yang maha esa, Trinitas, Allah yang menjadi manusia, hubungan antara tuhan dengan manusia, dosa, dan sebagainya. Sejarah Perkembangan Sejarah Filsafat Era Patristik Permulaan Zaman Filsafat Patristik • Bapak Geraja merintis jalan dalam memperkembangkan teologi Kristiani. Secara kronologis mereka masih termasuk masa kuno, tetapi dari sudut perkembangan sejarah filsafat sebaiknya mereka dipandang sebagai masa peralihan menuju pemikiran Abad pertengahan. Orang yang digelari sebagai filsuf Kristen yang pertama adalah JUSTINUS MARTYR (abad 2). Ia mempelajari berbagai filsafat dan sesudah masuk agama Kristen ia masih tetap memakai nama “filsuf”. Zaman Keemasan Filsafat Patristik • Zaman Keemasan Filsafat Patristik Yunani • Zaman ini bermula 312 M pada masa ini bapa gereja terbesar yunani yaitu GREGORIUS DARI NAZIANZA (330-390), BASILIUS AGUNG (330-379), dan adik BASILIUS yang bernama GREGORIUS DARI NYSSA (335-394). Mereka menciptakan sintesa antara kristen dan kebudayaan hellenis. Ketiganya dianggap paling pandai dalam filsafat dan menggunakan madhab Neoplatonisme, namun menolak pendapat yang memandang rendah materi, kejahatan berasal dari kehendak manusia bebas dan bukan dari materi. • Zaman Keemasan Filsafat Patristik Latin Beberapa nama yang pantas disebut ialah Ambrosius dari Milano dan Hieronymus. Tetapi tidak dapat disangsikan bahwa yang paling besar diantara Bapa-bapa Gereja Barat adalah Agustinus (354-430). Jika mempelajari pemikiran Agustinus, kesulitan besar yang kita hadapi ialah bahwa dalam karya-karya filsafat tidak bisa dipisah dari teologi. Sebetulnya kesulitan yang sama terdapat juga pada Bapa-bapa Gereja lain, tetapi secara khusus dirasakan pada Agustinus, karena seluruh pemikirannya bersandar pada pengalaman rohani yang pribadi. Zaman Kemunduran Filsafat era Patristik • Masa patristik yunani berakhir dengan Johannes Damascenus ( Awal abad 8 ). Menurut para sejarawan, filsafat Patristik mengalami kemunduran sejak abad V hingga abad VIII. Selanjutnya di barat dan timur muncul tokoh-tokoh dan pemikir-pemikir baru dengan corak pemikiran yang mulai berbeda dengan masa Patristik. Tokoh-tokoh penting filsafat era patristik • Bapak Gereja terpenting masa itu antara lain Tertullianus, Justinus, Clemens dari Alexandria, dan Origenes adalah pemikir-pemikir pada masa awal partistik. Gregorius dari Nazianza, Basilius, Gregorius dari Nyssa, Dyonisius Areopagita, dan Johanes Damascenus adalah tokoh-tokoh masa partistik Yunani. Sedangkan Ambrosius, Hyeronimus, dan Agustinus adalah pemikir-pemikir yang menandai masa keemasan partistik Latin. Pemikiran filsafat era patristik a. Ajaran tentang Iluminasi Menurut Agustinus, Dalam Rasio Ilahi terdapat “kebenaran- kebenaran abadi”; kebenaran-kebenaran yang mutlak dan tak terubahkan. Rasio Ilahi itu menerangi rasioinsani. Allah adalah Guru batiniah yang bertempat tinggal dalam batin kita dan menerangi roh manusiawi dengan kebenaran-Nya. b. Dunia Jasmani Dunia jasmani mengalami perkembangan terus-menerus, tetapi seluruh perkembangan itu tergantung pada Allah. Mula-mula Allah menciptakan suatu materi yang tidak mempunyai bentuk tertentu, tetapi di dalamnya terdapat “rationes seminales” (artinya :benih-benih). c. Manusia Dalam pemikirannya tentang manusia, Augustinus pasti dipengaruhi oleh Platonisme. Ia tidak menerima (jiwa terkurung dalam tubuh), tetapi tidak dapat disangkal bahwa ia masih menganut semacam dualisme, misalnya bila ia melukiskan jiwa sebagai substansi yang menggunakan tubuh. Tetapi tubuh (dan materi) tidak merupakan sumber kejahatan. Satu-satunya kejahatan adalah dosa yang berasal dari kehendak bebas, lagi hukuman untuk dosa.