Anda di halaman 1dari 3

A.

Identifikasi Masalah
Thalib (2010: 159) keterampilan sosial meliputi kemampuan
berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, menghargai diri sendiri
dan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan dari orang lain, memberi
atau menerima umpan balik (feedback), memberi atau menerima kritik,
bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku, dan sebagainya. Maag
(2006:10) keterampilan sosial yakni perilaku yang membantu seseorang untuk
berhubungan sosial dengan lingkungan. Keterampilan sosial berhubungan erat
dengan bertindak dengan norma dan penerimaan diri oleh lingkungan, dari
penilain tersebut dapat identifikasi masalah dalam hal perkembangan sosial
khusunya keterampilan sosial di kelas V SD Negeri 2 Curugbarang Kabupaten
Pandeglang Tahun Ajaran 2019/2020, yaitu terdapat:

1. Siswa tidak menerima perbedaan pribadi orang lain.


2. Siswa yang belum mengikuti norma atau peraturan kelas dengan baik.
3. Siswa yang sulit diam dan sangat aktif sehingga menggangu siswa
lainnya.
4. Siswa yang menyendiri dan pasif di kelas.
5. Siswa tidak bersikap empati pada orang lain.
6. Siswa tidak mampu bekerjasama dengan baik secara berkelompok .
7. Kurangnya kegiatan yang dapat membuat seluruh siswa berinteraksi
dengan baik dan menyeluruh sehingga siswa dapat lebih
mengembangkan keterampilan sosial.
Fenomena di atas adalah alasan peneliti dapat menyimpulkan bahwa di
kelas V SD Negeri 2 Curugbarang Kabupaten Pandeglang Tahun Ajaran
2019/2020 ini membutuhkan program bimbingan dan konseling terutama
bimbingan kelompok untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa sekaligus
membuat siswa dapat melewati perkembangan sosialnya dengan baik dan
sesuai, dan mengurangi siswa yang terisolir dalam kelas sehingga seluruh
siswa dapat berbaur seluruhnya dan terhindar dari masalah antar siswa lainnya.
Salah satu cara meningkatkan keterampilan sosial adalah memberikan
layanan bimbingan kelompok dan salah satu teknik dalam bimbingan
kelompok yaitu bermain (Sulistiana. 2010: 1). Selanjutnya menurut Gordon &
Browne (Huda, 2015: 365) bermain merupakan kegiatan yang memberikan
kepuasan bagi diri sendiri, bermain merupakan sesuatu sarana yang
memungkinkan anak berkembang secara optimal. Melalui bermain anak dapat
mengembangkan kemampuan sosialnya, seperti membina hubungan dengan
anak lain, bertingkah laku sesuai dengan tuntutan masyarakat, menyesuaikan
diri dengan teman sebaya, dapat memahami tingkah lakunya sendiri, dan
paham bahwa setiap perbuatan ada konsekuensinya (Setiawan, 2015: 34).
Salah satu permainan yang dapat dilakukan oleh anak adalah permainan
kooperatif. Santrock (Purnama, 2015: 207) berpendapat permainan kooperatif
adalah permainan yang melibatkan interaksi sosial dalam satu kelompok
dengan suatu perasaan indentitas kelompok dan aktivitas yang terorganisir.
Winarsih, Y. A. (2016: 3) menyebutkan bahwa dalam bimbingan dan
konseling terdapat empat bidang diantaranya bidang pribadi, bidang sosial,
bidang belajar, bidang karir. Penelitian fokus pada bidang layanan bimbingan
sosial. Bimbingan yang berfokus pada bidang sosial adalah bimbingan yang
diberikan kepada individu untuk mengenal lingkungan sehingga mampu
bersosialisasi dengan baik dan menjadi pribadi yang bertanggung jawab
(Lisnawati, L. 2018: 13). Pelaksanaan bidang sosial menggunakan strategi
layanan bimbingan dan konseling yang di implementasikan dari empat
komponen layanan yaitu layanan dasar, layanan perencanaan individual,
layanan responsif dan dukungan sistem (Lutfiyani, et al. 2017: 372). Layanan
dasar dapat berupa bimbingan kelompok salah satu media yang digunakan
dalam bimbingan dan konseling yaitu permainan (Prastyoningsih, S. 2016 :11).
Cara meningkatkan keterampilan sosial dapat dengan cara permainan
kooperatif yang menuntut siswa untuk mampu bekerjasama dan bersosialisasi
dengan siswa-siswa lainnya, sebab siswa sekolah dasar merupakan masa anak
yang dunianya bermain, dan bermain merupakan kegiatan yang penting dalam
perkembangan seorang anak yang mempengaruhi belajar bersosialisasi dan
komunikasi yang merupakan keterampilan sosial (Sulistyowati, 2014: 92). Atas
dasar penjelasan yang sudah dijelaskan maka peneliti mengajukan judul
penelitian yaitu “Efektivitas Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Permainan
Kooperatif Untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 2
Curugbarang Kabupaten Pandeglang Tahun Ajaran 2019/2020 ”.

Anda mungkin juga menyukai