Anda di halaman 1dari 23

Konsep Islam tentang Ilmu

Pengetahuan

Nama :
Anesya Ulfah 0804015017
Farastika Amalia 0804015074
Tifa Nurhanifah 0804015205

Kelompok :
Kelas :

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa, atas limpahan
rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
Konsep Islam tentang Ilmu Pengetahuan dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran agar
dapat lebih baik dikemudian hari.
Semoga makalah mengenai Konsep Islam tentang Ilmu Pengetahuan ini
dapat bermanfaat bagi anda.

Jakarta, Oktober 2011

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam abad ke 20 ini, di satu pihak orang mengamati kemajuan teknologi
dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat dan mendalam, namun bersamaan
dengan itu dipihak lain orang mengamati dekadensi kehidupan beragama
dikalangan umat manusia.
Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tampak jelas
memberikan buah yang sangat menyenangkan bagi kehidupan lahiriyah umat
manusia secara luas. Dan manusia merasa telah mampu mengeksploitasi
kekayaan-kekayaan dunia secara besar-besaran.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi kurun ini, secara
bertahap tapi pasti membuktikan bahwa ayat-ayat al-Qur'an itu benar dan
mengagumkan. Sejak bentuk tulisan yang paling primitif dengan bahan kertas
yang amat sederhana manusia memulai abad-abad yang gemerlapan oleh sinar
ilmu pengetahuan itu, manusia telah menulis berjuta-juta buku, dan dapat
menyelesaikan penulisan beribu-ribu kata dalam waktu yang amat singkat. Dna
yang paling aktual serta masih mengagumkan di kalangan manusia adalah
penemuan alat komputer yang begitu besar manfaatnya.
Ilmu adalah suatu yang sangat menonjol dalam agam Islam, hal ini dapat
dilihat dalam Hadist maupun dalam Al-Quran, disana banyak sekali ungkapan
afala tatafakkarun, hal ini menunjukkan bahwa manusia diwajibkan untuk
mengembangkan ilmu baik ilmu agama maupun ilmu sosial.
Bahwa orang yang berilmu dan orang yang tidak dalam islam
kedudukannya sangat berbeda jauh. Nabi juga bersabda tuntutlah ilmu sampai
kenegeri cina. Kenapa kenegeri cina? Karena pada masa itu cina sudah
berkembang dengan pesat bahkan sudah menciptakan kertas. Nabi menganjurkan
bahwa ilmu untuk mengembangkan agama boleh diambil dari orang selain islam
asalkan untuk mendekatkan diri pada Allah. Dan islam sebagai filter (penyaring
ilmu-ilmu tersebut).
Maka itu bagaimankah Islam itu memandang ilmu sebagai sesuatu yang
pokok dalam ajaran islam, dan mejadi sesuatu yang wajib dimiliki oleh setiap
muslim.

B. Tujuan
a. Untuk mengetahui konsep Islam tentang ilmu pengetahuan
b. Untuk mengembangkan ilmu baik ilmu agama maupun ilmu sosial.
c. Untuk mengembangkan pendidikan islam
BAB II
LANDASAN TEORI

A. ApakahIlmuitu?
IlmumerupakankatayangberasaldaribahasaArab,masdardarialima
yalamuyangberartitahuataumengetahui.DalambahasaInggerisIlmubiasanya
dipadankandengankatascience,sedangpengetahuandenganknowledge.Dalam
bahasaIndonesiakatascienceumumnyadiartikanIlmutapiseringjugadiartikan
dengan IlmuPengetahuan, meskipunsecara konseptual mengacu paadamakna
yangsama.UntuklebihmemahamipengertianIlmu(science)dibawahiniakan
dikemukakanbeberapapengertian:
Ilmuadalahpengetahuantentangsesuatubidangyangdisusunsecara
bersistem menurut metodemetode tertentu yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejalagejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu (Kamus Besar
BahasaIndonesia)
Science is knowledge arranged in a system, especially obtained by
observationandtestingoffact(AndEnglishreadersdictionary)
Science is a systematized knowledge obtained by study, observation,
experiment(WebsterssuperNewSchoolandOfficeDictionary)
Dari pengertian di atas nampak bahwa Ilmu memang mengandung arti
pengetahuan,tapipengetahuandenganciricirikhususyaituyangtersusunsecara
sistematisataumenurutMohHatta(1954:5)Pengetahuanyangdidapatdengan
jalanketerangandisebutIlmu.
Ilmu pengetahuan umum yang berhubungan dengan masalah-masalah
keduniaan juga manfaatnya bagi masyarakat tidak berbeda dengan manfaat ilmu
agama, asalkan digunakan sejalan dengan tuntunan agama. Manusia dengan
akalnya diberikan oleh Allah kemampuan untuk menyerap sejumlah ilmu
pengetahuan, walaupun hanya sedikit saja dibandingkan dengan kesempurnaan
ilmu Allah, akan tetapi tetap harus berpegang kepada kebenaran untuk mencari
ridho Allah SWT
Sumber-sumber pengetahuan lain selain yang diwahyukan langsung
misalnya fenomena alam, psikologi manusia, dan sejarah. Al-Quran menggunakan
istilah ayat (tanda) untuk menggambarkan sumber ilmu berupa fenomena alam
dan psikologi (2:164, 42:53).Untuk sumber ilmu berupa fenomena sejarah, Al-
Quran menggunakan istilah ibrah (pelajaran, petunjuk) yang darinya bisa diambil
pelajaran moral (12:111).

B.KedudukanIlmuMenurutIslam
Ilmumenempatikedudukanyangsangatpentingdalamajaranislam,hal
initerlihatdaribanyaknyaayatAlQuranyangmemandangorangberilmudalam
posisiyangtinggidanmulyadisampinghadisthadistNabiyangbanyakmemberi
doronganbagiumatnyauntukterusmenuntutilmu.
Di dalamAlquran,katailmudankatakatajadianyadigunakanlebih
dari780kali,inibermaknabahwaajaranIslamsebagaimanatercermindariAl
quran sangat kental dengan nuansa nuansa yang berkaitan dengan ilmu,
sehinggadapatmenjadiciripentingdariagamaIslamsebagaimanadikemukakan
olehDrMahadiGhulsyani(1995;;39)sebagaiberikut;
SalahsatuciriyangmembedakanIslamdenganyanglainnyaadalah
penekanannyaterhadapmasalahilmu(sains),AlqurandanAlsunahmengajak
kaum muslim untuk mencari dan mendapatkan Ilmu dan kearifan ,serta
menempatkanorangorangyangberpengetahuanpadaderajattinggi
Allahs.w.tberfirmandalamALqur;ansuratALMujadalahayat11yang
artinya:
Allah meninggikan baeberapa derajat (tingkatan) orangorang yang
beriman diantara kamu dan orangorang yang berilmu (diberi ilmu
pengetahuan).danALLAHmahamengetahuiapayangkamukerjakan
Ayat di atas dengan jelas menunjukan bahwa orang yang beriman dan
berilmu akan menjadi memperoleh kedudukan yang tinggi. Keimanan yang
dimilikiseseorangakanmenjadipendoronguntukmenuntutIlmu,danIlmuyang
dimilikiseseorangakanmembuatdiasadarbetapakecilnyamanusiadihadapan
Allah ,sehingga akan tumbuh rasa kepada Allah bila melakukan halhal yang
dilarangnya,halinisejalandenganfuirmanAllah:
Sesungguhnya yang takut kepada allah diantara hamba hambanya
hanyaklahulama(orangberilmu);(suratfaatir:28)
DisampingayatayatQuranyangmemposisikanIlmudanorangberilmu
sangat istimewa, Alquran juga mendorong umat islam untuk berdoa agar
ditambahiilmu,seprtitercantumdalamALquransuratThahaayayt114yang
artinyadankatakanlah,Tuhanku,tambahkanlahkepadakuilmupenggetahuan.
dalamhubunganinilahkonsepmembaca,sebagaisalahsatuwahanamenambah
ilmu,menjadisangatpenting,danislamtelahsejakawalmenekeankanpentingnya
membaca,sebagaimanaterlihatdarifirmanAllahyangpertamaditurunkanyaitu
suratAlAlaqayat1sampaidenganayat5yangartinya:
bacalahdenganmeyebutnamaTuhanmuyangmenciptakan.Diatelah
menciptakan Kamu dari segummpal darah . Bacalah,dan Tuhanmulah yang
paling pemurah. Yang mengajar (manusia ) dengan perantara kala . Dia
mengajarkankepadamanusiaapayangtidakdiketahui.
Ayatayattrersebut,jelasmerupakansumbermotivasibagiumatislam
untuktidakpernahberhentimenuntutilmu,untukterusmembaca,sehinggaposisi
yang tinggi dihadapan Allah akan tetap terjaga, yang berearti juga rasa takut
kepeada Allah akan menjiwai seluruh aktivitas kehidupan manusia untuk
melakukan amal shaleh , dengan demikian nampak bahwa keimanan yang
dibarengidengailmuakanmembuahkanamal,sehinggaNurcholisMadjd(1992:
130)meyebutkanbahwakeimanandanamalperbuatanmembentuksegitigapola
hidupyangkukuhiniseolahmenengahiantaraimandanamal.
Di samping ayat ayat Alquran, banyaknya juga hadist yang
memberikandorongankuatuntukmenuntutIlmuantaralainhadistberikutyang
dikutipdarikitabjaamiuAshogir(JalaludinAsuyuti,t.t:44):
Carilah ilmu walai sampai ke negri Cina ,karena sesungguhnya
menuntutilmuituwajibbagisetuapmuslim(hadisriwayatBaihaqi).
Carilah ilmu walau sampai ke negeri cina, karena sesungguhnya
menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim . sesungguhnya Malaikat akan
meletakan sayapnyabagipenuntut ilmukarenarelaatas apayangdiatuntut
(hadistriwayatIbnuAbdilBar).
Darihadisttersebutdiatas,semakinjelaskomitmenajaranIslampada
ilmu, dimanamenuntutilmumendudukiposisifardhu(wajib)bagiumatislam
tanpamengenalbataswilayah.

C.Pandangan Islam terhadap Ilmu


Sepanjang yang kita ketahui, rasanya belum ada sesuatu agamapun yang
melampaui dalamnya pandangan terhadap ilmu pengetahuan sebagaimana
pandangan yang diberikan Islam. Islam sangat gigih dalam mendorong umat
manusia untuk mencari ilmu dan mendudukkannya, sebagai sesuatu yang utama
dan mulia.
Sejak awal turunnya wahyu kepada Muhammad Saw (al-Qur'an), masalah
ilmu pengetahuan merupakan pangkal perintah Allah kepada manusia.Perintah
membaca merupakan kunci mencari dan mengulas ilmu pengetahuan itu,
membaca apakah yang hendak dibaca tanpa ada sesuatu yang tersurat?Dan ini
merangsang manusia untuk giat menulis, meneliti, mengobservasi, menganalisis,
dan kemudian merumuskannya sebagai teori ilmu, membacapun tak dapat jalan
tanpa memiliki pengetahuan membaca dan ketrampilan bahasa dan pandai
menulis adalah rangkaian dari sarana dalam rangka menimba ilmu pengetahuan
itu.
Dari sini kita dapat mengambil pengertian bahwa Allah benar-benar
menyatakan betapa tingginya nilai ilmu itu.Karena itu Allah meninggikan
kedudukan orang-orang yang berilmu, baik disisi Allah maupun disisi manusia.
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan. (QS. 58 : 11).
D.Ilmu Pengetahuan di Tengah Umat Islam
Banyak sekali ilmuwan Islam dengan karya-karya mereka dengan besar,
yang pengaruh hasil karya ilmiahnya masih dirasakan hingga berabad-abad
kemudian di dalam perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa. Para cendekiawan
barat mengakui bahwa Jabir ibn Hayyam (721-815) adalah orang pertama yang
menggunakan metode ilmiah dalam kegiatan penelitiannya dalam alkemi yang
kemudian oleh ilmuwan barat diambil alih serta dikembangkan menjadi apa yang
kita kenal sekarang sebagai ilmu kimia.
Di dalam sejarah ilmu pengetahuan yang ditulis oleh sarjana Eropa
disebutkan bahwa Muhammad ibn Zakaria ar-Rozi (865-925) telah menggunakan
alat-alat khusus untuk melakukan proses-proses yang lazim dilakukan ahli kimia
seperti distalasi, kristalisasi, kalsinasi dan sebagainya.
Sekitar tahun 1231 ketika Henrick Harpestraeng, orang yang kemudian
menjadi dokter istana raja Eric II Walder Marsson, berusaha menulis risalah
kedokteran dalam ilmu bedah di Salerno ia meminta bantuan Michael the Schott
bekas mahasiswa dari Universitas Islam di Toledo, untuk dapat menggunakan
buku-buku standar ar-Rozi dan Ibn Sina yang berbahasa Arab tersebut sebagai
sumber.
Profesor Fuad Sezgin guru besar sejarah Universitas Frankfurt, telah
menulis dua puluh jilid buku tentang karya-karya Ilmuwan muslim zaman lalu
yang diberi judul Geschichte des Arabis Chen Schriftums, dan memberikan
komentar tentang pengaruhnya pada ilmuwan Eropa kemudian, serta pembajakan-
pembajakan naskah yang disalin dari bahasa arab kemudian diakui sebagai karya
ilmiah penyalin

E.KlasifikasiIlmumenurutulamaislam.
Denganmelihaturaiansebelumnya, nampakjelasbagaimanakedudukan
ilmu dalam ajaran islam. Al quran telah mengajarkan bahwa ilmu dan para
ulama menempati kedudukan yang sangat terhormat, sementara hadist Nabi
menunjukan bahwa menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban bagi setiap
muslim.DarisinitimbulpermasalahanapakahsegalamacamIlmuyangharus
dituntutolehsetiapmuslimdenganhukumwajib(fardu),atauhanyaIlmutertentu
saja?.Halinimengemukamengingatsangatluasnyaspsifikasiilmudewasaini.
Pertanyaantersebutdiatasnampaknyatelahmendorongparaulamauntuk
melakukan pengelompokan (klasifikasi) ilmu menurut sudut pandang masing
masing,meskipunprinsipdasarnyasama,bahwamenuntutilmuwajibbagisetiap
muslim. Syech Zarnuji dalam kitab Taliimu AL Mutaalim : 4 ketika
menjelaskan hadis bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim
menyatakan:
Ketahuilah bahwa sesungguhya tidak wajib bagi setiap muslim dan
muslimahmenuntutsegalailmu,tetapiyangdiwajibkanadalahmenuntutilmu
perbuatan (ilmu AL hal) sebagaimana diungkapkan ,sebaikbaik ilmu adalah
Ilmuperbuaytandansebagusbagusamaladalahmenjagaperbuatan.
Kewajiban manusia adalah beribadah kepeda Allah, maka wajib bagi
manusia(Muslim,Muslimah) untukmenuntutilmuyangterkaitkan dengantata
cara tersebut ,seprti kewajiban shalat, puasa, zakat, dan haji ,mengakibatkan
wajibnyamenuntutilmutentanghalhaltersebut.
DemikianlahnampaknyasemangatpernyataanSyechZarnuji,akantetapi
sangat di sayangkan bahwa beliau tidak menjelaskan tentang ilmuilmu selain
IlmuHaltersebutlebihjauhdidalamkitabnya.
Sementara itu Al Ghazali di dalam Kitabnya Ihya Ulumudin
mengklasifikasikanIlmudalamduakelompokyaitu1).IlmuFarduain,dan2).
IlmuFarduKifayah,kemudianbeliaumenyatakanpengertianIlmuilmutersebut
sebagaiberikut:
Ilmufarduain.Ilmutentangcaraamalperbuatanyangwajib,Maka
orang yang mengetahui ilmu yang wajib dan waktu wajibnya, berartilah dia
sudahmengetahuiilmufarduain(1979:82)
Ilmu fardu kifayah. Ialah tiaptiap ilmu yang tidak dapat
dikesampingkandalammenegakanurusanduniawi(1979:84)
LebihjauhAlGhazalimenjelaskanbahwayangtermasukilmufarduain
ialahilmuagamadengansegalacabangnya,sepertiyangtercakupdalamrukun
Islam, sementara itu yang termasuk dalam ilmu (yang menuntutnya) fardhu
kifayah antara lain ilmu kedokteran, ilmu berhitung untuk jual beli, ilmu
pertanian,ilmupolitik,bahkanilmumenjahit,yangpadadasarnyailmuilmuyang
dapatmembantudanpentingbagiusahauntukmenegakanurusandunia.
KlasifikasiIlmuyanglaindikemukakanolehIbnuKhaldunyangmembagi
kelompokilmukedalamduakelompokyaitu:
1. Ilmu yang merupakan suatu yang alami pada manusia, yang ia bisa
menemukannyakarenakegiatanberpikir.
2.Ilmuyangbersifattradisional(naqli).
bilakitalihatpengelompokandiatas,barangkalibisadisederhanakanmenjadi:
1).Ilmuaqliyah
2).Ilmunaqliyah.
DalampenjelasanselanjutnyaIbnuKhaldunmenyatakan:
Kelompok pertama itu adalah ilmuilmu hikmmah dan falsafah.
Yaituilmupengetahuanyangbisadiperdapatmanusiakarenaalamberpikirnya,
yang dengan indraindra kemanusiaannya ia dapat sampai kepada objek
objeknya, persoalannya, segisegi demonstrasinya dan aspekaspek
pengajarannya, sehingga penelitian dan penyelidikannya itu menyampaikan
kepadamanayangbenardanyangsalah,sesuaidengankedudukannyasebagai
manusiaberpikir.Kedua,ilmuilmutradisional(naqlidanwadli.Ilmuitusecara
keseluruhannya disandarkan kepada berita dari pembuat konvensi syara
(NurcholisMadjid,1984:310)
Dengandemikianbilamelihatpengertianilmuuntukkelompokpertama
nampaknyamencakupilmuilmudalamspektrumluassepanjanghalitudiperoleh
melalui kegiatan berpikir. Adapun untuk kelompok ilmu yang kedua Ibnu
Khaldun merujuk pada ilmu yang sumber keseluruhannya ialah ajaranajaran
syariatdarialqurandansunnahRasul.
UlamalainyangmembuatklasifikasiIlmuadalahSyahWaliyullah,beliau
adalahulamakelahiranIndiatahun1703M.Menurutpendapatnyailmudapat
dibagikedalamtigakelompokmenurutpendapatnyailmudapatdibagikedalam
tigakelompokyaitu:1).Almanqulat,2).Almaqulat,dan3).Almaksyufat.
Adapunpengertiannya sebagaimana dikutifoleh AGhafarKhandalam
tulisannya yang berjudul Sifat, Sumber, Definisi dan Klasifikasi Ilmu
Pengetahuan menurut Syah Waliyullah (Al Hikmah, No. 11, 1993), adalah
sebagaiberikut:
1). Al manqulat adalah semua Ilmuilmu Agama yang disimpulkan dari atau
mengacukepadatafsir,ushulaltafsir,hadisdanalhadis.
2). Al maqulat adalah semua ilmu dimana akal pikiran memegang peranan
penting.
3).AlmaksyufatadalahilmuyangditerimalangsungdarisumberIlahitanpa
keterlibatanindra,maupunpikiranspekulatif
Selainitu,SyahWaliyullahjugamembagiilmupengetahuankedalamdua
kelompokyaitu:
1). Ilmu al husuli, yaitu ilmu pengetahuan yang bersifat indrawi, empiris,
konseptual,formatifaposteriori
2).Ilmualhuduri,yaituilmupengetahuanyangsucidanabstrakyangmuncul
dariesensijiwayangrasionalakibatadanyakontaklangsungdenganrealitas
ilahi.
Meskipun demikian dua macam pembagian tersebut tidak bersifat
kontradiktifmelainkanlebihbersifatmelingkupi,sebagaimanadikemukakan A.
GhafarKhanbahwaalmanqulatdanalmaqulatdapattercakupkedalamilmual
husuli.

F.Jenis-Jenis Pengetahuan
Di kalangan masyarakat awam, kita akan menemukan bermacam-macam
pengetahuan dan kepercayaan. Burung hantu yang berteriak di malam hari ada
yang mempercayai sebagai pertanda munculnya malapetaka, pelangi dianggap
tangga bidadari yang sedang turun mandi. Orang yang mempunyai ilmu, sehingga
tidak mempan di tembak dengan peluru / pedang dan masih banyak lagi
penjelasan kepercayaan yang kita temukan dalam masyarakat.
Berdasarkan pada hal-hal yang kita sebutkan di atas maka pengetahuan
manusia dapat digolongkan atas 4 jenis pengetahuan.
a. Pengetahuan takhayul / mitos
Mitos adalah suatu penjelasan atas fakta yang tidak ada kebenarannya,
hanya didengar dan dipercaya begitu saja. Ada juga yang disebut legenda yaitu
ceritera rakyat yang berdasarkan mitos.
Contohnya: pada zaman dahulu orang percaya bahwa pelangi dianggap
tangga bidadari yang sedang turun mandi, bunyi burung hantu dianggap pertanda
munculnya bencana, kaisar Jepang adalah keturunan dewa matahari.
b. Pengetahuan ilmiah
Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang diperoleh melalui metode
ilmiah (penelitian) dengan pengamatan panca indra dan penalaran akal budi yang
disusun secara sistematika untuk menjelaskan fakta yang sedang dihadapi, yang
merangsang panca indra dan pikiran manusia.
Pengetahuan ilmiah dapat dibagi lagi seperti berikut:
Pengetahuan ilmiah :
Fakta objektif benar
Tafsiran fakta ---> Benar, objektif
---> Salah, objektif
Manusia berhadapan dengan fakta alam semesta, makhluk hidup atau
benda mati, kemudian manusia menjelaskan fakta itu / memberi tafsiran pada
fakta objektif yang tidak dapat dibantah lagi. Misalnya hukum Archimedes, yang
menyatakan bahwa benda padat yang tercelup dalam fluida, berkurang beratnya
sebesar zat fluida yang dipindahkannya.
c. Pengetahuan supernatural
Pengetahuan supernatural adalah pengetahuan yang tidak termasuk pada
takhayul dan pengetahuan ilmiah, namun mempunyai fakta pengetahuan
supernatural tidak dapat dijangkau dengan panca indra maupun akal budi, sifatnya
transrasional (di luar jangkauan akal budi). Karena itu pengetahuan ini tidak
ditanggapi dengan akal budi dan bukan objek pengetahuan ilmiah dan IPA, tetapi
masalah percaya, ditanggapi dengan iman, believe it or not yang sifatnya sangat
pribadi dan menyangkut hak-hak azasi manusia.
d. Pengetahuan ilmiah semu (pseudo science)
Pengetahuan ilmiah semu adalah pengetahuan yang berdasarkan fakta
ilmiah tetapi dicampur dengan kepercayaan dan hal-hal yang bersifat supernatural.
Bangsa Babilonia kira-kira 2500 SM, dalam menyembuhkan penyakit disamping
obat juga menggunakan mantra. Bangsa babilonia juga ahli dalam ilmu
perbintangan dan memberikan nama pada rasi bintang menurut nama-nama
binatang seperti Leo, Scorpio, Pisces, dan sebagainya. Ilmu perbintangan yang
dihubungkan dengan kepercayaan ramalan ramalan nasib disebut astrologi.
Astrologi bukan pengetahuan ilmiah melainkan pseudo science.

G.Apakahfilsafatitu?
Secara etimologis filsafat berasal dari bahasa Yunani dari kata philo
berarti cinta dan sophia yang berarti kebenaran, sementara itu menurut I.R.
Pudjawijatna(1963:1)Filoartinyacintadalamartiyangseluasluasnya,yaitu
ingindankarenainginlaluberusahamencapai yangdiinginkannya itu .Sofia
artinyakebijaksanaan,bijaksanaartinyapandai,mengertidenganmendalam,jadi
menurut namanya saja Filsafat boleh dimaknakan ingin mengerti dengan
mendalamataucintadengankebijaksanaan.
Ilmumengkajihalhalyangbersifatempirisdandapatdibuktikan,filsafat
mencoba mencari jawaban terhadap masalahmasalah yang tidak bisa dijawab
oleh Ilmu dan jawabannya bersifat spekulatif, sedangkan Agama merupakan
jawaban terhadap masalahmasalah yang tidak bisa dijawab oleh filsafat dan
jawabannyabersifatmutlak.
MenurutSidiGazlba(1976:25)Pengetahuanilmulapangannyasegala
sesuatuyangdapatditeliti(risetdan/ataueksperimen);batasnyasampaikepada
yangtidakataubelumdapatdilakukanpenelitian.Pengetahuanfilsafat:segala
sesuatu yang dapat dipikirkan oleh budi (rasio) manusia yang alami (bersifat
alam) dan nisbi; batasnya ialah batas alam namun demikian ia juga mencoba
memikirkansesuatuyangdiluaralam,yangdisebutolehagamaTuhan.Sementara
ituOemarAminHoesin(1964:7)mengatakanbahwailmumemberikankepada
kitapengetahuan,danfilsafatmemberikanhikmat

H.ApakahFilsafatIlmuitu?
Filsafat ilmu pada dasarnya merupakan upaya untuk menyoroti dan
mengkajiilmu,diaberkaitandenganpengkajiantentangobyekilmu,bagaimana
memperolehnya serta bagaimana dampai etisnya bagi kehidupan masyarakat.
Secaraumumkajianfilsafatilmumencakup:
1)Aspekontologis
2)Aspekepistemologis
3)Axiologis
Aspek ontologis berkaitan dengan obyek ilmu, aspek epistemologis
berkaitandenganmetode,danaspekaxiologisberkaitandenganpemanfatanilmu.
Darisudutinifolosufmuslimtelahberusahamengkajinyadalamsuatukesatuan
denganprinsipdasarnilainilai keislamanyang bersumberpadaAlQurandan
SunnahRasul

I. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Sebagai makhluk yang diberi kelebihan-kelebihan, manusia dijadikan
penguasa di bumi dengan tugas, kewajiban serta tanggung jawabnya, dia harus
melalukan pengelolaan yang baik untuk itu ia harus mengetahui dan memahami
benar-benar sifat dan kelakuan alam sekitarnya yang harus dikelolanya itu, baik
yang tak bernyawa maupun yang hidup beserta masyarakatnya, pengetahuan dan
pemahaman ini dapat diperolehnya karena manusia hidup di dalam, dan dapat
menginderakan alam fisis di sekelilingnya. Dan diharapkan orang dapat
memperoleh pengetahuan yang berguna baginya dalam menjalankan peranannya
sebagai khalifah di bumi.
Pemeriksaan dengan perhatian yang besar untuk mengetahui sesuatu
memerlukan observasi yang berulang-ulang secara teliti serta pengumpulan data
secara sistematis yang kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan
tentang apa yang diperiksa itu untuk dihimpun sebagai pengetahuan, tetapi
analisis terhadap suatu himpunan data untuk mencapai kesimpulan itu
memerlukan kemampuan berfikir secara kritis. Namun untuk sampai pada
kesimpulan-kesimpulan yang dapat dihimpun menjadi suatu sistem yang logis
atau kesatuan yang rasional yang kita sebut ilmu pengetahuan perlu digunakan
pertimbangan yang melibatkan akal. Dan hal inipun diungkapkan dalam ayat
lanjutannya yaitu ayat 12 surat an-Nahl yang artinya:
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan
untukmu.Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi kaum yang memahami (nya)
Dalam abad-abad yang lalu umat Islam hanya dapat meraba serta menerka
saja jawabannya, maka kita yang hidup dalam abad ke-20 ini telah melihat dengan
mata kepala sendiri bagaimana teknologi propulsi roket dan pengendalian
elektronik yang canggih telah berhasil melontarkan manusia sampai ke permukaan
bulan dan mengembalikannya ke bumi serta mengirimkan pesawat antariksa yang
masing-masing mempunyai misi tertentu ke planet dalam tata surya kita.

J. Pengertian kurikulum
Kata kurikulum berasal dari bahasa yunani yang semula digunakan dalam
bidang olahraga yaitu currere yang berarti jarak tempuh lari,yakni jarak yang
harus ditempuh dalam kegiatan berlari mulai dari start hingga finish. Pengertian
ini kemudian ditetapkan dalam bidang pendidikan. Dalam bahasa arab istilah
kurikulum diartikan dengan manraj, yakni jalan yang terang atau jalan terang
yang dilalui oleh manusia pada bidang kehidupannya. Dalam konteks
pendidikan,kurikulum berarti jalan terang yang dilalui oleh pendidik/guru dengan
peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan,keterampilan dan sikap serta
nilai-nilai. Al-khauly (1981) menjelaskan al-manhaj sebagai seperangkat rencana
dan media untuk mengantarkan lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan
pendidikan yang diinginkan.

K. Pendidikan Agama Islam atau Pendidikan Islam


Banyak orang meracunkan pengertian istilah pendidikan agama islam
dan pendidikan islam. Kedua istilah ini dianggap sama,sehingga ketika
seseorang berbicara tentang pendidikan islam ternyata isinya terbatas pada
pendidikan agama islam atau sebaliknya ketika seseorang berbicara tentang
pendidikan agam islam justru yang dibahas didalamnya adalah tentang pendidikan
islam. Padahal kedua istilah itu memiliki substansi yang berbeda.
Tafsir (2004) membedakan antara pendidikan agama islam (PAI) dan
pendidikan islam. PAI dibakukan sebagai nama kegiatan mendidik agam islam.
PAI sebagai mata pelajaran seharusnya dinamakan agama islam,karena yang di
ajarkan adalah agama islam bukan pendidikan agama islam. Nama kegiatannya
atau usaha-usaha dalam mendidikan agama islam disebut sebagai pendidikan
agama islam. Kata pendidikan ini ada pada dan mengikuti setiap mata pelajaran.
Dalam hal ini PAI sejajar dengan pandidikan matematika,pendidikan
olahraga,pendidikan biologi,dan seterusnya. Sedangkan pendidikan islam adalah
nama system pendidikan yang islami,yang memiliki komponen-komponen yang
secara keseluruhan mendukung terwujudnya sosok muslim yang diidealkan.
Pendidikan islam adalah pendidikan yang teori-teorinya disusun berdasarkan Al-
quran dan hadist.
Menurut Muhaimin (2003),bahwa pendidikan agama islam merupakan
salah satu bagian dari pendidikan islam. Istilah pendidikan islam dapat
dipahami dalam beberapa perspektif, yaitu:
1. Pendidikan menurut islam,atau pendidikan yang berdasarkan islam,dan/atau
system pendidikan yang islami,yakni pendidikan yang dipahami dan
dikembangkan serta disusun dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang
terkandung dalam sumber dasarnya,yaitu Alquran dan al-sunah/hadis. Dalam
realitasnya,pendidikan yang dibangun dan dikembangkan dari kedua sumber
dasar tersebut terdapat beberapa perspektif, yaitu:
(1) pemikiran,teori dan praktik penyelenggaraannya melepaskan diri dan / atau
kurang mempertimbangkan situasi konkret dinamika pergumulan
masyarakat muslim (era klasik dan kontemporer) yang mengitarinya.
(2) pemikiran, teori dan praktek penyelenggaraanya hanya mempertimbangkan
pengalaman dan khazanah intelektual ulama klasik.
(3) pemikiran, teori dan praktik penyelenggaraannya hanya memperimbangkan
situasi sosio-historis dan cultural masyarakat kontemporer dan melepaskan
diri dari pengalaman pengalaman serta khazanah intelektual ulama klasik.
(4) pemikiran, teori dan praktik penyelenggaraannya mempertimbangkan
pengalaman dan khazanah intelektual muslim klasik serta mencari situasi
sosio-historis dan cultural masyarakat kontemporer.
2. Pendidikan ke islaman atau pendidikan agama islam, yakni upaya mendidik
agama islam atau ajaran islam dan nilai-nilainya agar menjadi pandangan dan
sikap hidup seseorang. Dalam pengertian yang kedua ini dapat berwujud:
(1) segenap kegiatan yang dilakukan seseorang untuk membantu seseorang
atau sekelompok peserta didik dalam menanamkan dan/atau
menumbuhkembangkan ajaran islam dan nilai-nilainya untuk dijadikan
sebagai pandangan hidupnya yang di wujudkan dalam sikap hidup dan
dikembangkan dalam keterampilan hidupnya sehari-hari
(2) segenap fenomena atau peristiwa perjumpaan antar dua orang atau lebih
yang dampaknya ialah tertanamnya dan / atau tumbuh kembangnya ajaran
islam dan nilai-nilainya pada salah satu atau beberapa pihak.
3. Pendidikan dalam islam, atau proses dan paktik penyelenggaraan pendidikan
yang berlangsung dan berkembang dalam sejarah umat islam. Dalam arti
proses bertumbuh kembangnya islam dan umatnya, baik islam sebagai
agama,ajaran maupun system budaya dan peradaban,sejak zaman nabi
Muhammad SAW sampai sekarang. Jadi, dalam pengertian yang ketiga ini
istilah pendidikan islam dapat dipahami sebagai proses pembudayaan dan
pewarisan ajaran agama,budaya dan peradaban umat islam dari generasi ke
generasi sepanjang sejarahnya.
Dalam konteks kajian atau penelitian untuk mengembangkan pendidikan
islam tersebut, Azra (1999) mengemukakan bahwa pola kajian kependidikan islam
di Indonesia sebagai mana terdapat dalam beberapa literatur yang tersedia,yaitu
(1) kajian-kajian sosio-historis pendidikan islam. Kajian ini terkait dengan
pengertian pendidikan islam yang ketiga; (2) kajian pemikiran dan teori
pendidikan islam. Ini terkait dengan pengertian pendidikan islam yang pertama;
dan (3) kajian metodologis pendidikam islam. Ini banyak terkait dengan
pengertian pendidikan islam dalam perspektif kedua. Dan pengertian inilah yang
menutut tafsir (2004) disebut sebagai pendidikan agama islam,sebagaimana uraian
di atas.
Jika ditilik dari aspek program dan praktik penyelenggaraannya,setidak-
tidaknya pendidikan islam dapat dikelompokan kedalam lima jenis,yaitu
(1) pendidikan pondok pesantren dan madrasah diniyah, yang menurut UU No.20
tahun 2003 tentang system pendidikan nasional disebut sebagai pendidikan
keagamaan
(2) pendidikan madrasah,yang saat ini disebut sebagai sekolah umum yang berciri
khas agama islam, dan pendidikan lanjutannya seperti IAIN/STAIN atau
universitas islam negeri yang bernaung di bawah departemen agama
(3) pendidikan umum yang bernafaskan islam,yang diselenggarakan oleh dan/
atau berada dibawah naungan yayasan dan organisasi islam
(4) pelajaran agama islam yang diselenggarakan dilembaga-lembaga pendidikan
sebagai suatu mata pelajaran atau mata kuliah saja; dan
(5) pendidikan islam dalam keluarga atau di tempat-tempat ibadah dan / atau di
forum forum kajian keislaman,majelis taklim,dan institusi-institusi lainnya
yang sekarang sedang digalakkan oleh masyarakat. Jenis yang kelima ini
termasuk pendidikan keagamaan (islam) non formal dan informal.

L. Pengembangan Kurikulum PAI


Dari beberapa devinisi tentang kurikulum tersebut, maka dapat di pahami
bahwa pengembangan kurikulum pendiidkan agama islam dapat di artikan
sebagai:
1. Kegiatan menghasilkan kurikulum pendidikan agama islam
2. Proses yang mengaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk
menghasilkan kurikulum pendidikan agama islam yang lebih baik
3.Kegiatan penyusunan, pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan kurikulum
pendidikan agama islam

M. Fungsi kurikulum pendidikan agama islam


1.Bagi sekolah atau madrasah yang bersangkutan :
a. Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan agama islam yang di inginkan
atau dalam istilah KBK disebut standar kompetensi PAI, meliputi fungsi dan
tujuan pendidikan nasional, kompetensi lintas kurikulum, kompetensi
tamatan/lulusan, kompetensi bahan kajian PAI, Kompetensi mata pelajaran PAI
( TK, SD, MI, SMP/MTs, SMA/MA ), kompetensi mata pelajaran kelas ( 1,II,
III, IV, V, VI )
b.Pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan pendidikan agama islam di sekolah
atau madrasah
2.Bagi sekolah atau madrasah di atasnya :
a.Melakukan penyesuaian
b.Menghindari keterulangan sehingga boros waktu
c.Menjaga kesinambungan.
3.Bagi masyarakat :
a.Masyarakat sebagai pengguna lulusan, sehingga sekolah harus mengetahui hal-
hal yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam konteks pengembangan PAI
b.Adanya kerja sama yang harmonis dalam hal pembenahan dan pengembangan
kurikulum PAI

N. Proses Pengembangan Kurikulum


Dalam menyusun perencanaan ini di dahului ole hide-ide yang akan di
tuangkan dan dikembangkan dalam program.Ide kurikulum berasal dari :
1.Visi yang di rancangkan
Visi adalah pernyataan tentang cita-cita atau harapan-harapan yang ingin
di capai oleh suatu lembaga pendidikan dalam jangka panjang
2. Kebutuhan siswa, masyarakat, pengguna lulusan, dan kebutuhan untuk study
lanjut
3.Hasil evaluasi kurikulum sebelumnya dan tuntutan perkembangan iptek dan
jaman
4.Pandangan-pandangan para pakar dengan berbagai latar belakangnya
5.Kecenderungan era globalisasi yag menuntut seseorang untuk memiliki etos
belajar sepanjang hayat, melek social, ekonomi, budaya, politik, dan tekhnologi.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara
bersistemmenurutmetodemetodetertentuyangdapatdigunakanuntuk
menerangkangejalagejalatertentudibidang(pengetahuan)itu.
Ilmumenempatikedudukanyangsangatpentingdalamajaranislam,
SalahsatuciriyangmembedakanIslamdenganyanglainnyaadalah
penekanannyaterhadapmasalahilmu(sains),AlqurandanAlsunah
mengajak kaum muslim untuk mencari dan mendapatkan Ilmu dan
kearifan ,serta menempatkan orangorang yang berpengetahuan pada
derajattinggi
Jenis-Jenis Pengetahuan
a. Pengetahuan takhayul / mitos
b. Pengetahuan ilmiah
c. Pengetahuan supernatural
d. Pengetahuan ilmiah semu (pseudo science)
DAFTAR PUSTAKA

http://uharsputra.wordpress.com/filsafat/islamdanilmu/
http://zaldym.wordpress.com/2009/02/20/pandangan-islam-tentang-ilmu-
pengetahuan/
http://ishacovic.multiply.com/journal/item/33/KONSEP_ILMU_PENGETAHUA
N_DALAM_ISLAM?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://ahmadsamantho.wordpress.com/2008/03/31/islam-dan-ilmu-pengetahuan/
http://ahmuzaki.multiply.com/journal/item/5/ILMU_PENGETAHUAN_ANTAR
A_PANDANGAN_ISLAM_DAN_BARAT
Muhaimin.2005.Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Pt.
Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai