NIM : 06111381924041
Kelas : Palembang
Eksistensialisme berasal dari kata "eksistensi" dengan akar kata eks yang berarti keluar dan
sistensi yang berarti berdiri, menempatkan (diturunkan dari kata kerja sisto). Oleh karena itu,
kata "eksistensi" diartikan sebagai manusia yang berdiri sebagai diri sendiri dengan keluar dari
dirinya, yang berarti manusia sadar bahwa dirinya ada dan ia adalah mahluk yang bertindak,
memilih, menciptakan dan mengekspresikan identitas diri dalam proses bertindak dan memilih
secara bertanggungjawab.
a. Epistemology
Kebenaran sebagai pilihan.
Semua tergantung pada manusia sendiri yang membuat keputusan tentang apa itu
kebenaran.
b. Ontology
Realitas sebagai eksistensi.
Manusia ada dulu, baru kemudian ia berusaha untuk menentukan apa yang menjadi
esensinya.
c. Aksiologi
Nilai-nilai dari si individu.
Ukuran perbuatan adalah kebebasan dengan konsekuensi pertanggungjawaban atas
pilihan tersebut.
a. Metode Pendidikan
Metode pendidikan yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar adalah diskusi.
b. Tujuan Pendidikan
Filsafat eksistensialisme dalam kehidupan modern tidak dapat diterapkan dalam lingkup
pendidikan saja, namun dapat pula diaplikasikan dalah kehidupan social dan praktis
lainnya.
c. Kurikulum Pendidikan
Berpusat pada anak, sangat terbuka terhadap perubahan, memberi siswa kebebasan
individu yang terus mensyaratkan mereka untuk mengajukan pertanyaan, melakukan
pencarian informasi untuk mereka sendiri dan menarik kesimpulan berdasarkan
pemahaman mereka sendiri.
d. Peran Guru
Guru sebagai pembimbing dan fasilitator, memposisikan diri sebagai orangtua dalam hal
menerima keunikan individu yang mempuyai kemampuan yang berbeda-beda,
mengizinkan kebebasan siswa berpendapat dan berdiskusi di dalam kelas.
e. Peran Siswa
Siswa sebagai makhluk rasional dengan pilihannya sendiri dan bertanggung jawab atas
pilihannya, serta dengan melaksanakan kebebasan pribadi siswa akan belajar tanggung
jawab pada diri sendiri dan social.