Anda di halaman 1dari 11

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan
hidayah,sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya . Dalam makalah ini kami membahas ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
PENDIDIKAN dan semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam Ilmu Filsfat Pendidikan.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang.Dalam proses pendalaman materi Filsfat Pendidikan ,tentutnya kami
pendapat Bimbingan,arahan, koreksi dan saran untuk itu rasa terima kasih saya yg sedalam-
dalamnya saya sampaikan kepada :

Ibu Winda Widya Sari Mpd,selaku dosen mata kuliah Filsafat Pendidikan
Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini

Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat,

Medan, September 2017

2
DAFTAR ISI

COVER. ............................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR.. .................................................................................. 2
DAFTAR ISI. .................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN. ............................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG. ............................................................................ 4
B. RUMUSAN MASALAH. . ...................................................................... 4

BAB II. PEMBAHASAN. ............................................................................... 5

1. ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN. .................................. 5


A. FILSAFAT PENDIDIKAN IDEALISME. ...................................... 5
B. FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME. ........................................ 6
C. FILSAFAT PENDIDIKAN MATERIALISME. ............................. 7
D. FILSAFAT PENDIDIKAN PRAGMATISME ............................... 8
E. FILSAFAT PENDIDIKAN EKSTENSIALISME ........................... 9

BAB III. PENUTUP. ........................................................................................ 10

A. KESIMPULAN. ............................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA. ...................................................................................... 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidkan sejak awal sejarah lahirnya sellau diarahkan pada upaya-upaya menjadikan

manusia-manusia subjek didiknya memiliki perbaikan-perbaikan dalam perrubahan yang

mengarah pada realisasi idealitas manusia.Dalam rangka perwujudan keinginan inilah, maka

banyak pemikiran yang ditujukan untuk untuk penciptaan-penciptaan kondisi kondisi yang

benar-benar mendukung bagi pelaksanaan suatu kegiatan kependidikan.

Filsafat pendidikan sebagai salah satu acuan untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia.

Karena dalam memperlajari Filsafat Pendidikan Kita lebih tahu dasar-dasar pendidikan.

Dengan mempelajarinya maka generasi yang akan datang akan lebih memahami tentang

pendidikan dan aliran filsafat pendidikan.

Lahirnya aliran-aliran dalam filsafat pendidikan pun selalu didasarkan atas keinginan

menciptakan manusia-manusia ideal mellau jalur pendidikan.oleh karna itu pada berbagai

pemikiran kependidikan pun aka selalu mengacuu pad cara pandang seseorang atau

kelompok orang dalam memiliki ekstensi manusia dalam memperoloeh pengalam yang ada

pada gilirannya akan membentuk peradaban dan kebudayaan manusia itu sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa penjelasan tentang aliran Idealisme ?

2. Apa penjelasan tentang aliran Realisme ?

3. Apa penjelasan tentang aliran Materialisme ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Filsafat pendidikan merupakan teraoan dari filsfat yang berartibahwa filsafta pendidikan

pada dasar nya menggunakan cara kerja beruba hasil pemikiran manusia menggunakan hasil-

hasil kajian dari filsafat,yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas,pengetahuan

dan nilai,khusunya yang berkaitan dengan praktek pelaksanaan pendidikan.

Berikit ini akan diuraikan bebagai aliran filsafat pendidikan yang didasrkan pada aliran

pokok tentang realita dan fenomena.

A. FILSAFAT PENDIDIKAN IDEALISME

Idealisme berpendirian bahwa kenyataan tersusun atas gagasan-gagasan(ide-ide) atau

spirit.Jiwa atau rohani yang disebut mind adalah hakekat manusia.Jiwa atau eohani

mausia merupakan suatu wujud yang mampu menyadari dunianya,dan sekaligus sebagai

pendorong dan penggerak semua aktifitas manusia; badan atau jasmani tanpa jiwa atau

rohani tidak ada apa-apanya.

Seorang pengikit idealisme menurut kattsoff (1996) akan menjawab sebaai berikut ; jika

kita meneliti : (1)hakekat terdalam pengalaman seseorang,(2) ketertiban dan sususnan

alam semesta dan (3) adanya nilai di alam semesta,maka kita akan sampai pada pendirian

penganut idealisme berdasarkan atas tuntunan akan keruntutan dan akal kita.

Aliran idealisme kenyatannya tidak terpisahkan dengan alam dan lingkungan sehingga

melahirkan dua macam realita; pertama,yang nampak yaitu apa yang dialami oleh kita

selku makhluk hidup dalam lingkungan,kedua, dalah realitas sejati yang merupakan sifat

yang kekal dan sempurna.

5
Prinsipnya aliran idealisme mendasari semua yang ada dan yang nyata dialam ini hnya

lah idea,di dunia idea merupakan lapangan rohani dan bentuknya tidak sama dengan

alam nyata seprti yang nampak dan tergambar.

Intinya yang terpenting dari ajaran ini adalah manusia menganggap roh atau sukma lenih

berharga dan lebih tinggi dibandingkan dengan materi kehidupan manusia,roh itu pada

dasarnya dianggap sutu hakikat yang sebennarnya,sehingga benda atau materi disebut

dengan penjelmaan dari roh atau sukma.

B. FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME

Realisme dalam berbagai bentuk menurut kattsof (1996:126) menarik garis pemisah

yang tajam antara yang mengetahui dan yang diketahui dan pada umumnya cenderung

ke arahh dualisme atau monisme materialistik.

Sistem kefilsafatan realisme percaya bahwa dengan sesuatu atau lain cara ada hal-hal

yang adanya terdapat didalam dan tentang dirinya sendiri,dan yang hakekatnya tidak

terpengaruh oleh sesorang.

Salah seorang tokoh atau penganut realime yang sangat terkenal adalah Johan Amos

Comenius merupakan pemikir pendidikan.Beliau mengemukakan bahwa manusia

selalu berusha untuk mencapai tujuan hidup yang abadi dan kedua adalah kehidupan

duaia yang sejahtera dan damai.

6
Beberapa prinsip belajar yang dikemukaan oleh Comenius(Sadulloh,2003) adalah ;

a) Pelajaran harus dididasarkan pada minat peserta didik.

b) Setiap mata pelajaran harus memiliki out-line;garis besar proses belajar

mengajar,silabus dan rencana pembelajaran dan sudah ada pada awal

pembelajaran.

c) Pada pertemuan awal atau permulaan pembelajaran guru harus menyampaikan

informasi tentang garus besar pembeljaran yang akan dipelajari peserta didik.

d) Kelas harus diperkaya dengan gambar-gambar,peta,affarmasi,foto,hasil karya

peserta didik dan sejenisnya yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar

yang dilaksanakan.

e) Pembeljaran harus berlangsung secara sikuens atau berkesinambungan dengan

pelajaran sebelumnya sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh dan

mengikuti perkembangan pengetahuan secara terus menerus.

f) Setiap aktivitas yang dilakukan guru bersma peserta didik hendaknya

mambantu untuk pengembangan hakikat manusia,dan kepada peserta didik

ditunjukan kepentingan yang praktis dari setiap nilai.

g) Pelajaran dalam subjek yang sama di peruntunkan bagi semua peserta didik.

C. FILSAFAT PENDIDIKAN MATERIALISME

Aliran materialisme adalah suatu aliran filsafat yang berisikan tentang ajaran

kebendaan,dimana benda merupakan sumber segalanya,sedangkan yang dikatakan

materialistik mementingkan kebendaan manurut materialisme(Poerwadarminta,1984:638).

Pada fokusnya aliran materialisme sebagaimana ditegaskan jalaluddin dan idi (2002:53)

mengutamakan benda dan segala berawal dari benda demikian juga yang nyata hanya

dunia materi.

7
Karl Marx,mamberikan sutu pandangan bahwa kenyataan yang ada adalah dunia materi

dan didalam suatu susunan kehidapan yaitu masyarakat,pada muatan terdapat berupa

kesadaran-kesadaran yang menumbuhkan ide atau teori serta pandangan yang semuanya

adalah suatu gambaran yang nyata,yaitu adanya pendorong atau daya yang dikatakan

materi atau bennda dan pada prinsipnya kecenderungan manusia untuk berbuat dan

bertindak yang di sebabkan oleh faktor materi yang ada disekitarnya(hadijono;1986:121)

Demikian hal nya dengan Thomas Hobbes yang disebut degan materialismus

monistis,yaitu mengagungkan-agungkan materi atau kebendaan materi atau

kebendaan(suryadipura,1994:130)

Filsuf Julian Offray bagi Lemettire(Prancis:1709-1751)dalam filsafatnya,ia memepunyai

jalan tersendiri bahwa alam dan manusia merupakan mesin,tetapi manusia disebut masin

otomatis karen iamempunyai dorongan oleh materi dimana ia memberikan suatu alasan

yang masuk akal bahwa jiwa tanpa adanya jiwa masih dapat bergerak dan

bertindak(Ahmadi,1995:116).

Karakteristik umum materialisme(Sadulloh,2003)berdasarkan suatu asumsi bahwa realitas

dapat dikembangkan pada sifat-sifat yang sedang mengalami perubahan gerak dalam

ruang.Asumsi tersebut adalah :

a) Semua sains seperti biologi,kimia,psikologi,fisika,sosiologi,ekonomi dan yang lainnya

ditinjau dari dasar fenomena materi yang berhubungan secara kasual(sebab-

akibat),jadi semua sains merupakan cabang dari sains mekanika.

8
b) Apa yang dikatakan jiwa (mind) dan segala kagiatannya(berfikir,memahami) adalah

merupakan suatu gerakan yang kompleks dari otak,sistem urat syaraf atau organ-

organ jasmani lainnya.

c) Apa yang disebut nilai dan cita-cita,makna dan tujuan hidup,keindahan dan

kesenangan,serta kebebasan,hanyalah sekedar nama-nama atau semboyan,simbol

subyektif manusia untuk situasiatau hubungan fisik yang berbeda.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh.Jiwa dan rohani yang disebut

mind adalah hakekat manusia,jiwa dan rohani manusia merupakan sutu wujud yang

mampu menyadari dunianya dan sekaligus sebagai pendorong dan penggerak semua

aktifitas manusia; badan atau jasmani tanpa jiwa atau rohani tidak ada apa-apanya.

Reallisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitis. Realisme berbeda
dengan materialisme dan idealisme yang bersifat monistis.

Materialisme merupkan suatu aliran filsafat yang berisikan tentang ajaran


kebendaan,dimana benda merupakan sumber segalanya,sedangkan yang dikatakan
materialistik mementingkan kebendaan manurut materialisme.

10
DAFTAR PUSTAKA

Purba,Edward dan Yusnadi.2016,Filsafat Pendikan.Cet ke-3,Penerbit :


UNIMED PRESS.

11

Anda mungkin juga menyukai