Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Aspek Teologi dalam Islam

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Islam

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H Yunasril Ali M. A.

Kamal Fiqry Musa Lc., M. A

Oleh :

Galuh Retno Oktavyanti

11210480000049

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Aspek Teologi
dalam Islam" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Studi Islam. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Aspek Teologi
dalam Islam” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H Yunasril Ali
M. A dan Bapak Kamal Fiqry Musa Lc., M. A selaku dosen Mata Kuliah Studi
Islam. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu saya menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun senantiasa diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Tangerang Selatan, 14 Maret 2022

Galuh Retno Oktavyanti

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
BAB I .................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang......................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3
C. Tujuan ..................................................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 4
A. Teologi..................................................................................................................... 4
B. Akidah ..................................................................................................................... 6
C. Usuluddin ................................................................................................................ 6
BAB III .................................................................................................................................. 8
PENUTUP ............................................................................................................................. 8
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 8
B. Saran ....................................................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teologi biasanya dipahami sebagai “ilmu tentang ke-Tuhan-an”, karena
berasal dari kata theos (Tuhan) dan logos (ilmu). Dengan itu, teologi berbicara
tentang Tuhan, dan tidak ada teologi tanpa Tuhan. Dapat dikatakan bahwa
Tuhan adalah “penanda” utama teologi; Tuhan adalah Alpha dan omega
teologi, awal sekaligus akhir dari refleksi dan pemikiran teologi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata usuluddin adalah
ilmu tentang dasar-dasar agama islam yang menyangkut iktikad (keyakinan)
kepada Allah, rasul, kitab suci, soal-soal gaib (seperti hari kiamat, surga, dan
neraka), kada dan kadar. Arti lainnya dari usuluddin adalah ilmu tauhid.
Akidah adalah inti dari keislaman serta menjadi asas bangunan islam dan
melengkapi perilaku manusia. Sebab itu, akidah harus dipahami dengan benar
agar tidak hilang dari peradaban bumi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Teologi, Akidah, dan Usuluddin ?
2. Bagaimana sejarah lahirnya teologi islam

C. Tujuan
Menjelaskan tentang bagaimana lahirnya teologi dalam Islam dan
pengertian dari teologi, akidah, dan usuluddin agar dapat dipelajari dan
menambah pengetahuan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teologi
Teologi berarti ilmu yang membahas tentang ketuhanan, yaitu
membicarakan zat tuhan, perkataan tuhan, dan perbuatan tuhan dari segala
aspeknya yang berkaitan dengan ketuhanan dengan menggunakan
argumentasi rasional. Teologi bisa tidak bercorak agama, tetapi merupakan
bagian dari filsafat atau fhilosophical theology, atau “filsafat ketuhanan”.
Karena lapangan teologi sangat luas, biasanya kata teologi sering dibubuhi
dengan kualifikasi tertentu seperti Teologi Yahudi, Teologi Kristen, Teologi
Katolik atau teologi Islam.1
Teologi dalam islam diawali dengan peristiwa politik terlebih
masalah khilafah, yang kemudian diakhiri dengan tahkim (arbitrase) atau
perundingan antara kemlompok Ali bin Abi Tholib dan Muawiyyah bin Abu
Sofyan. Persoalan politik ini segera meningkat menjadi persoalan teologi.
Kemudian mengakibatkan munculnya berbagai aliran, sekte, dan mahzab
islam.
Seluruh fondasi teologi dibangun atas kehadiran Tuham sebagai
faktor utama. Maka dapat disimpulkan bahwa teologi adalah:
1. Ilmu tentang hubungan dunia ilahi (atau ideal, atau kekal tak
berubah) dengan dunia fisik.
2. Ilmu tentang hakikat Sang Ada dan kehendak Allah (atau para
dewa).
3. Doktrin-doktrin atau keyakinan-keyakinan tentang Allah (atau
para dewa) dari kelompok-kelompok keagamaan tertentu dari
para pemikir perorangan.

1
Ahmad Hanafi, Teologi Islam, Ilmu Kalam, (Jakarta:Bulan Bintang, 1974) h. v

4
5

4. Kumpulan ajaran mana saja yang disusun secara koheren


menyangkut hakikat Allah dan hubungan-Nya dengan umat
manusia dan alam semesta.
5. Usaha sistematis untuk menyajikan, menafsirkan, dan
membenarkan secara konsisten dan berarti, keyakinan akan para
dewa dan/atau Allah.
Definisi teologi dalam islam juga berkembang dengan beragam, dan
bervariasi. Istilah teologi atau teologi islam disandingkan dengan beberapa
istilah lainnya, seperti; Pertama, ilmu kalam. Disebut ilmu kalam
setidaknya karena dua hal; 1). Persoalan terpenting yang menjadi
pembicaraan pada abad-abad permulaan Hijriyah ialah apakah kalam Allah
(al-Qur’an) itu qodim atau hadits. 2). Dasar ilmu kalam ialah dalil-dalil
pikiran dan pengaruh dalil pikiran ini tampak jelas dalam pembicaraan para
mutakallimin. Mereka jarang mempergunakan dalil naqli (al-Qur’an dan
hadis), kecuali sesudah menetapkan benarnya pokok persoalan terlebih
dahulu berdasarkan dalildalil pikiran.2; Kedua, ilmu tauhid. Dinamakan
ilmu tauhid karena pokok pembahasannya menitikberatkan pada ke-Esa-an
Allah Swt. Tauhid adalah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
mempercayai tidak ada yang menjadi sekutu bagi-Nya.3 Tujuan tauhid
adalah menetapkan ke-Esa-an Allah dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya.
Karena itulah pembahasan yang berhubungan dengan-Nya dinamakan ilmu
tauhid. Ketiga, ilmu ushuluddin. Disebut demikian karena objek
pembahasan utamanya adalah dasar-dasar agama yang merupakan masalah
esensial dalam ajaran Islam. Masalah kepercayaan itu betul-betul menjadi
dasar pokok dari persoalan lain dalam agama Islam. Keempat, ilmu aqaid
(akidah), yang membicarakan tentang kepercayaan Islam. Penamaan dan
makna istilah ini mirip dengan ilmu tauhid. Syaikh Thahir al-Jazary

2
Sahilun A. Nashir, Pengantar Ilmu Kalam, (Jakarta: Rajawali Press, 1991), hlm. 5. Lihat juga
Sahilun A. Nashir, Pemikiran Kalam (Teologi Islam): Sejarah, Ajaran, dan Perkembangannya,
(Jakarta: Rajawali Press,Cet. 2, 2012), hlm. 4.
3
Abu Fattah Muhammad Abdul Karim Asy-Syarastani , Milal wa al-Nihal, (Kairo: Muassasah al-
Malaby, 1968), hlm. 42.
6

mendefinisikan akidah adalah hal-hal yang diyakini oleh orang-orang Islam,


artinya mereka menetapkan atas kebenarannya.4 Kelima, al-fiqh al-akbar.
Nama ini tidak banyak muncul kecuali di dalam perkembangan ilmu itu.
Kemunculannya juga tidak berlangsung lama setalah ilmu akidah
berkembang dan mencapai kesempurnaannya.5

B. Akidah
Istilah ilmu akidah yang diidentikkan dengan teologi Islam menurut
Hassan Hanafi, merupakan nama paling tidak popular di kalangan pengkaji
Islam.
Akidah berassal dari kata aqad yang berarti pengikatan.akidah
adalah apa yang diyakini seseorang. Jika dikatakan “dia mempunyai akidah
yang benar”, berarti akidahnya bebas dari keraguan. Akidah merupakan
perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya terhadap
sesuatu.
Akidah dapat dimaksudkan sebagai pendapat dan fikiran atau anutan
yang mempengaruhi jiwa manusia, lalu menjadi sebagai suatu suku dari
manusia sendiri, dibela dan dipertahankan bahwa hal itu adalah benar.
Harus dipertahankan dan dipertimbangkan.6
Syekh Thahir Al Jazairy (1851-1919) mengatakan bahwa:7
“Akidah Islam ialah hal-hal yang harus diyakini oleh orang-orang
Islam, artinya mereka menetapkan atas keberannya”

C. Usuluddin
Ushuluddin berasal dari bahasa Arab, yaitu Uṣūl adalah dasar,
fondasi. Sedangkan al-Dīn adalah agama. Sehingga apabila digabungkan
menjadi Uṣūl al-Dīn yang berarti adalah dasar-dasar keyakinan agama
Islam. Uṣul al-Dīn juga bahkan sering disebut dengan ilmu kalam, atau
bahkan ilmu tauhid, dan mungkin juga ilmu teologi.

4
Thahir al-Jazair, al-Jawahir al-Kalamiyah, (Surabaya: Salim Nabhan, 1966), hlm. 2.
5
Thahir al-Jazair, al-Jawahir al-Kalamiyah, (Surabaya: Salim Nabhan, 1966), hlm. 2.
6
M. Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid/Kalam, 1992, h.42
7
Drs. H. Salihun A. Nasir, Pengantar Ilmu Kalam, 1996, h. 6-7
7

Definisi Ilmu ushuluddin adalah ilmu yang membahas tentang


prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil yang qath’i (al-
Qur’an dan hadis) dan dalil-dalil akal pikiran.8 Pembahasan ilmu ini
menggunakan ilmu mantiq (logika).

8
Sahilun A. Nashir, Pemikiran Kalam (Teologi Islam), hlm. 4
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya teologi merupakan ilmu yang membahas tentang
Tuhan, yang terkait dari segala aspek meliputi zat, sifat, dan perbuatan
Tuhan yang menggunakan argumentasi filosofis. Sejarah perkembangan
teologi mulai dari klasik sampai modern dan kontemporer mengalami
perubahan yang sangat signifikan, dikarenakan pengaruh dari
perkembangan zaman yang senantiasa berubah-ubah seiring berjalannya
waktu. Pemahaman keagamaan islam harus ikut diperbarui seiring dengan
perkembangan zaman untuk mengatasi masalah kehidupan sosial umat
islam yang kompleks. Aliran – aliran islam yang muncul pada zaman klasik
sudah tidak sesuai dengan kondisi sosial umat islam saat ini namun masih
banyak aliran yang dianut umat muslim.
Ilmu teologi, akidah, dan usuluddin adalah ilmu yang saling
berkaitan yang tidak dapat dipisahkan.

B. Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun akan di terima untuk memperbaiki makalah selanjutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Hanafi, Teologi Islam, Ilmu Kalam, (Jakarta:Bulan Bintang, 1974).


Sahilun A. Nashir, Pengantar Ilmu Kalam, (Jakarta: Rajawali Press, 1991).
Sahilun A. Nashir, Pemikiran Kalam (Teologi Islam): Sejarah, Ajaran, dan
Perkembangannya, (Jakarta: Rajawali Press,Cet. 2, 2012).
Abu Fattah Muhammad Abdul Karim Asy-Syarastani , Milal wa al-Nihal, (Kairo:
Muassasah al-Malaby, 1968).
Thahir al-Jazair, al-Jawahir al-Kalamiyah, (Surabaya: Salim Nabhan, 1966).
Sahilun A. Nashir, Pemikiran Kalam (Teologi Islam).
M. Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid/Kalam, 1992.
Drs. H. Salihun A. Nasir, Pengantar Ilmu Kalam, 1996.

Anda mungkin juga menyukai