Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Makna dan Hakikat Teologi Islam

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teosofi

Dosen Pengampu: Ahsin dinal Mustafa, M.H

Disusun Oleh Kelompok 1:

Rensa Dwi Tustasari (200202110071)


Ahmad Ainul Yakin (200202110072)

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2020
DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI ................................................................................................................. i

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Makna Teologi Islam ................................................................................................. 3
B. Hakikat Teologi Islam ............................................................................................... 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................................ 6
B. Saran .......................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 7

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakikatnya segala aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari akan


terasa berarti jika ada aqidah dan keyakinan dalam hati dengan didasari kekuatan
keimanan kepada Allah SWT. Untuk itu diperlukannya suatu pembelajaran
mengenai Teologi Islam yang membahas tentang pemikiran ketuhanan. Terlebih
lagi bagi orang muslim guna meningkatkan keimanan dan menjadi idealnya orang
islam. Apalagi di era sekarang ini yang sudah banyak munculnya perbedaan-
perbedaan pemikiran dan aqidah yang mengiringi. Masyarakat harus pandai-pandai
dalam memilih dan memilah dengan berlandaskan kepada al-Quran dan al-Hadist.
Dijelaskan dalam sabda Rasulullah bahwa umat manusia akan terpecah menjadi
tujuh puluh tiga dan dan hanya satu yang benar.

Perbedaan pemikiran tersebut membuat mereka saling menyalahkan, antara


lain yang kita ketahui adalah: Ahlussunnah Wal Jama’ah, Mu’tazilah Qodariyah dll.
Yang semuanya memiliki pendapat masing-masing tentang Tauhid/keyakinan atau
tentang hal ketuhanan. Dan kita sebagai orang yang memegang agama allah harus
mengetahui manakah pemikiran yang benar dal yang salah, dalam memandangnya
kita harus berpegang teguh pada Al-qur’an dan Al-hadist. Hal ini merupakan hal
penting yang harus di pelajari agar apa yang menjadi keyakinan kita tentang Allah
tidak salah, dan seaandainya apabila keyakinan kita salah tentang-Nya maka kita
bisa saja kita di anggap orang keluar agama Islam.

Maka dari itu sangat diperlukannya pembelajaran mengenai ketuhanan guna


meningkatkan keimanan sejak dini, agar manusia tidak salah dalam memilih jalan.
Hingga akhirnya selamat di dunia dan di akhirat kelak. Oleh karena itu dalam
makalah ini kami akan membahas tentang makna dan hakikat teologi islam.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apa makna teologi islam itu?
2. Apa hakikat teologi islam itu?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui makna teologi islam
2. Untuk mengetahui hakikat teologi islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Makna Teologi Islam

Teologi dari segi etimologi berasal dari bahsa yunani yaitu theologia. Yang
terdiri dari kata theos yang berarti tuhan atau dewa, dan logos yang artinya ilmu.
Sehingga teologi adalah pengetahuan ketuhanan. Menurut William L. Resse,
Teologi berasal dari bahasa Inggris yaitu theology yang artinya discourse or reason
concerning god (diskursus atau pemikiran tentang tuhan) dengan kata-kata ini
Reese lebih jauh mengatakan, “Teologi merupakan disiplin ilmu yang berbicara
tentang kebenaran wahyu serta independensi filsafat dan ilmu pengetahuan. Gove
mengatkan bahwa teologi merupakan penjelasan tentang keimanan, perbuatan, dan
pengalaman agama secara rasional.1

Dalam ensiklopedia everyman’s di sebutkan tentang teologi sebagai science


of religion, dealing therefore with god, and man his relation to god (pengetahuan
tentang agama, yang karenanya membicarakan tentang tuhan dan manusia dalam
pertaliannya dengan tuhan). Disebutkan dalam New English Dictionary, susunan
Collins, the science treats of the facts and phenomena of religion and the relation
between God and men (ilmu yang membahs fakta-fakta dan gejala-gejala agama
dan hubungan-hubungan antara tuhan dan manusia).2

Sedangkan pengertian teologi islam secara terminologi terdapat berbagai


perbedaan. Menurut Abdurrazak, Teologi islam adalah ilmu yang membahas aspek
ketuhanan dan segala sesuatu yang berkait dengan-Nya secara rasional.

Teologi islam atau ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan tentang
wujudnya Tuhan (Allah), sifat-sifat yang mesti ada pada Allah, dan lain sebagainya.
Ilmu kalam juga dapat dikatakan ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan
kepercayaan-kepercayaan keagamaan dalam islam dengan bukti-bukti yang yakin.

1
Abdur Razak dan Rosihan Anwar, Ilmu kalam, Bandung: Pustaka Setia, 2006, Hal. 14
2
A. Hanafi, Pengantar Teologi Islam, Jakarta: Pustaka Al Husna Baru, Hal. 1

3
B. Hakikat Teologi Islam

Hakikat Teologi Islam atau disebut Ilmu Kalam adalah salah satu sendi dari
empat disiplin keilmuan yang telah tumbuh dan menjadi bagian dari tradisi kajian
tentang islam yang dilahirkan oleh Mutakallimun. Tiga lainnya ialah disiplin-
disiplin keilmuan Fiqih, Tasawuf, dan Filsafat.3 Ilmu Kalam mengarahkan
pembahasannya kepada segi-segi yang membahas Tuhan dari berbagai derivasinya,
dan biasanya dengan pendekatan doktrin dan sering kali juga dogmatis.

Ilmu Kalam mempunyai posisi yang terhormat dalam tradisi keilmuan kaum
muslim. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis penyebutan, seperti Ilmu Kalam,
al-‘Aqa’id, ilmu tauhid, dan Usul al-Din. Dengan sebutan diatas, ilmu kalam
menjadi tumpuan pemahaman tentang sendi-sendi yang paling pokok dalam ajaran
islam, yaitu simpul-simpul kepercayaan, masalah kemahaesaan Tuhan, dan pokok-
pokok ajaran agama.

Ahmad Bahjat menyebut ilmu kalam sebagai ilmu tauhid yaitu ilmu yang
mengkaji tentang keyakinan kepada Allah, asma’ Allah, dan sifat-sifat-Nya, para
Nabi, para Rasul dan risalahnya, qada’ dan qadar, dan hisab. Fokus kajian ilmu ini
ialah al-Aqa’id dan Usul al-Din dengan tujuan memelihara akidah islam dari
pemikiran syirik.4

Muhammad Abduh menyebutnya dengan Ilmu Kalam karena permasalahan


yang paling mendasar dan masyhur serta banyak menimbulkan perbedaan pendapat
diantara ulama-ulama adalah apakah al-Quran atau Kalam Allah baru atau qadim.
Ada kalanya karena ilmu ini didasarkan atas dalil-dalil akal (rasio) yang
pengaruhnya sangat terlihat nyata dalam perkataan setiap para ahli yang turut
berbicara tentang ilmu itu.

Tauhid berarti mengesakan sesuatu esa, menjadikan sesuatu esa. Tauhid juga
mengandung arti bahwa Allah lah satu-satunya yang menciptakan alam ini, satu-
satunya yang mesti dipuja dan ditaati tanpa syarat. Dengan demikian ilmu Tauhid

3
Nurcholis Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban , Jakarta: yayasan Wakaf Paramadina, 1992, 201.
4
Ahmad Bahjat, Allah fi al-Aqidah al-Islamiyah, Kairo: Al-Mukhtar Al-Islami, 1979, Hal.238

4
ialah ilmu tentang keesaan Tuhan. Ilmu yang menjadikan semua masalah yang
berkenaan dengan akidah dan islam sebagai obyek pembahasannya.5

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa definisi Ahmad Bahjat
lebih representatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hakikat Ilmu Kalam dengan
berbagai istilahnya adalah ilmu yang mengkaji tentang keyakinan kepada Allah,
asma’ Allah, dan sifat-sifat-Nya, para Nabi, para Rasul dan risalahnya, qada’ dan
qadar, serta hisab di akhir . Fokus kajian ilmu ini ialah al-Aqa’id dan Usul al-Din
dengan tujuan memelihara akidah islam dari pemikiran syirik.

5
Hasan Shadily, et al, Ensiklopedi Indonesia, Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve, 1984, Hal 3464-3465.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang ketuhanan yang


berdasarkan kebenaran wahyu dan atau dengan pemikiran akal. Teologi dalam
islam biasanya disebut dengan juga ilmu kalam, yang memberikan dalil naqli
terhadap adanya Allah SWT.

Teologi islam mulai muncul pada masa khalifah yang berhubungan dengan
gejolak politik, selain itu juga karena adanya perbedaan pemikiran antar imam,
guru dan murid.

Sumber daripada teologi islam ini adalah al-Quran dan al-Hadist, yang
menjadi sumber utama dalam mempelajari dan menganalisis masalah ketuhanan.
Para pemuka islam menjadikan al-Quran dan al-Hadist sebagai penguat dalam
berpendapat.

Salah satu penyebab munculnya teologi adalah adanya perbedaan pemikiran.


Hingga muncul beberapa aliran, diantaranya aliran mu’tazilah, asy’ariyah, al-
maturidiyah, as-salafiyah, dan aliran wahabiyah.

Dengan mempelajari teologi islam secara tidak langsung keyakinan dan


akidah seseorang akan bertambah dan kebenaran pun akan ditegakkan.

B. Saran

Demikian makalah yang dapat kami berikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Diharapkan ada yang membahas tema ini lebih dalam
lagi.

6
Daftar Pustaka

Razak, Abdur dan Rosihan Anwar, 2006. Ilmu kalam, Bandung: Pustaka Setia.
A. Hanafi, 2003.Pengantar Teologi Islam, Jakarta: Pustaka Al Husna Baru.
Nurcholis Madjid, 1992.Islam Doktrin dan Peradaban , Jakarta: yayasan Wakaf
Paramadina.
Ahmad Bahjat, 1979. Allah fi al-Aqidah al-Islamiyah, Kairo: Al-Mukhtar Al-Islami.
Hasan Shadily, et al, 1984, Ensiklopedi Indonesia, Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve.

Anda mungkin juga menyukai