3
FAKULTAS USHULUDDIN ADAD DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kita kemampuan dan kekuatan sehingga kita dapat menyusun makalah ini sesuai
dengan bahan dan berbagai sumber. Tiada makna dan arti hasil makalah kami ini
tanpa berkah dari Allah SWT, yang memberikan kelancaran tanpa hambatan,
meski banyak kesalahan dan kekurangan.
Ucapan terima kasih kepada bapak dosen pengampu yang telah
membimbing penulis sehingga bisa menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok yang diberikan.
Makalah yang berjudul “Hubungan Ilmu kalam, Filsafat, Tasawuf dan
perbedaanya” ini diharapkan dapat menjadi ilmu yang bermanfaat, bertambahnya
wawasan dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
2.1 Pengertian Ilmu Kalam, Filsafat, Dan Tasawuf.................................3
2.2 Perbedaan antara Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf........................7
2.3 Persamaan antara Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf.......................
2.4 Tititik Singgung antara Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf..............
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................14
iii
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Kalam lahir setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Diawali
dengan permasalahan pengangkatan khalifah yang selanjutnya setelah
Rosulullah, hingga membahas soal jabr (takdir) yang nantinya di namai
dengan kaum jabariyyah dan ikhtiyar ( free will ) yang nantinya di namai
dengan kaum Qadariyah. Akhirnya terpecahlah beberapa aliran yang
membahas kedua itu dengan dalilnya masing-masing.
Seiring berjalannya waktu semakin banyaklah sekte-sekte Islam yang
mencoba menerangkan tentang sifat-sifat Tuhan dan apapun yang
berhubungan dengan ketuhanan. Namun sekte-sekte ini mempunyai
metodologi yang berbeda, ada yang menggunakan Filsafat secara
mendominasi ada pula yang tidak memberikan kewenangan berfikir dalam
mendalami ilmu kalam ini.
6
membahas Dzat dan sifat Allah beserta eksistensi semua yang mungkin,
mulai berkenaan dengan masalah dunia sampai masalah sesudah mati yang
berlandaskan doktrin islam. Sedangkan Ibnu khaldun mendefinisikan ilmu
kalam sebagai disiplin ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang
akidah iman yang diperkuat dalil-dalil rasional. Dari kedua pendapat
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu kalam adalah ilmu yang
membahas masalah ketuhanan dengan menggunakan argumen logis maupun
filosofis.
B. Pengertian filsafat
Secara etimologis, kata “filsafat” berasal dari gabungan dua kata:Philein
yangberarti cinta; Sophos berarti kebijaksanaan atau kebijaksanaan, jadi Dariasal
katanya, filsafat berarti cinta kebijaksanaan.
Para filsuf dan filsuf atau pemikir mendefinisikan apa itu filsafat.
Beberapa diantaranya sebagai berikut.
Seperti yang dijelaskan di bawah ini.
• Plato (427-347 SM), “Filsafat bukanlah segalanya pengetahuan
sesuatu.
• Aristoteles (384-322), “Filsafat adalah studi tentang penyebab dan
prinsip segala sesuatu.
• Al-Kindi (800-870), “Tingkat tertinggi aktivitas manusia adalah filsafat
Ini adalah pengetahuan sejati tentang hakikat segala keberadaan
Sebisa mungkin bagi umat manusia... bagi filsafat yang paling mulia
adalah filsafat.
Pertama, pengetahuan tentang kebenaran pertama sebagai sebab
Semua kebenarannya..."
• Al-Farabi, “Filsafat adalah ilmu tentang alam dan keberadaan
Bertujuan untuk mengeksplorasi sifat sesuatu. "
• Harold H. Tinus Filsafat adalah suatu sikap terhadap kehidupan dan
alam semesta... Salah
Suatu pendekatan berdasarkan pemikiran reflektif dan penyelidikan
Penyebabnya...adalah sekumpulan masalah...sekumpulan teori dan sistem
7
pemikiran.
• Ibnu Sina (980-1037), “Fisika dan Metafisika sebagai Sistem
Pengetahuan
tidak dapat dipisahkan. Fisika mengamati benda tak bergerak, metafisika
Amati kehadiran dan tuntunan benda-benda yang ada dan pahami segala
sesuatunya
Suatu kenyataan yang mungkin terjadi secara manusiawi. Hal pertama
yang harus dihadapi
Para filsuf meyakini bahwa apa yang ada (tampak) itu berbeda. memiliki
Hanya ada 'kemungkinan untuk menjadi',"
• Ibn Rusyd (1126-1198), “Filsafat adalah kebijaksanaan, pengetahuan
Manusia perlu memperoleh otonomi karena diberikan oleh Tuhan
Wajar. Al-Quran juga mewajibkan filsafat agar manusia bisa
mengaagumi pekerjaan yang Tuhan lakukan dalam kesadaran dunia. "
Terjemah Arti: Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian
dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan
kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.
8
Contoh : saat itu ada seorang imam sholat dalam keadaan mabuk. Sehingga salah
mengucapkan surat al-kafirun, dan kemudian turunlah surat an-nisa‟ dengan
perintah untuk menjauhi sholat dalam keadaan mabuk.
Artinya “ hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu
dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan”
Peristiwa karna suatu hasrat atau cita-cita Ini di contohkan dari sebagian rasullah
yang mempunyai 3 cita-cita besar dan salah satunya adalah permintaan umar
kepada rasulullah tentang maqam Ibrahim sebagai tempat shalat,
Sedangkan peristiwa berupa pertanyaan terbagi 3 yaitu : Pertanyaan tentang masa
lalu seperti
Arab-Latin: Wa yas`alụnaka 'an żil-qarnaīn, qul sa`atlụ 'alaikum min-hu żikrā
Terjemah Arti: Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang
Dzulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tantangnya"
Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang sedang berlangsung
pada waktu itu seperti ayat:
Arab-Latin: Wa yas`alụnaka 'anir-rụḥ, qulir-rụḥu min amri rabbī wa mā
ụtītum minal-'ilmi illā qalīlā.
Terjemah Arti: Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah:
"Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan
melainkan sedikit". 1. Pertanyaan tentang masa yang akan datang “( orang-orang
kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan, kapankah akan
terjadinya.1
1
Zakiah hasan nasution. Ulum alquran. (medan: 2018), hal.44.
9
“sebab turun ayat ini adalah...”
“telah terjadi..... maka turunlah ayat…..”
“rasulullah saw pernah di tanya tentang ....... maka turunlah ayat…..”
Contoh lain: QS. Al-maidah/5, ayat 2
Artinya: “hai orang-orag yang beriman, janganlah kamu melanggar shi’ar-shi’ar
Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram.
jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qala-id,
dan jangan pula mengganggu orang-orang yang mengunjungi baitullah sedang
mereka mencari kurnia dan keridhoannya dari tuhannya dan apabila kamu telah
menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali
kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu
dari masjid al-haram, mendorongmu membuat aniaya (kepada mereka). Dan
tolong-menolonglah kamu dalam(mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu
kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksa-Nya ”.(Q.S. almaidah : ayat
2).
Asbab an-nuzul dari ayat ini; ibnu jarir mengetengahkan subuah hadits
dari ikrimah yang telah bercerita,” bahwa hatham bin hindun al-bakri datang
kemadinah bersrta kafilahnya yang membawa bahan makanan. Kemudian ia
menjualanya lalu ia masuk ke madinah menemui nabi saw.; setelah itu ia
membaiatnya masuk islam. Tatkala ia pamit untuk keluar pulang, nabi
memandangnya dari belakang kemudian beliau bersabda kepada orang-orang
yang ada di sekitarnya, ‘sesungguhnya ia telah menghadap kepadaku dengan
muka yang bertampang durhaka, dan ia pamit dariku dengan langkah yang
khianat. Tatkala al-bakri sampai di yamamah, ia kembali murtad dari agama
islam. Kemudian pada bulan dhulkaidah ia keluar bersama kafilahnya dengan
tujuan makkah. Tatkala para sahabat nabi saw. Mendengar beritanya, maka
segolongan sahabat nabi dari kalangan kaum muhajirin dan kaun ansar bersiapsiap
keluar madinah untuk mencegat yang berada dalam kafilahnya itu. Kemudian
Allah SWT. Menurunkan ayat,’ hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
10
melanggar shiar-shiar Allah...(QS. Al-maidah/5: 2) kemudian para sahabat
mengurungkan niatnya (demi menghormati bulan haji itu).2
2
Qamaruddin Shaleh dan. M. D. Dahlan, Dkk, Asbabun Nuzul, Cet. 10 (Bandung: Diponegoro,
2004), h. 182
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ababun nuzul ialah sesuatu yang karena sesuatu itu menyebabkan satu atau
beberapa ayat al-Qur‟an di turunkan yang di maksud dengan sesuatu itu sendiri
ada kalanya berbentuk pertanyaan dan kejadian, tetapi bisa juga berwujud alasan
logis (illat) dan hal-hal lain yang relevan serta mendorong turunnya satu atau
beberapa ayat al-Qur‟an. Macam macam asbabun nuzul ada kalanya berbentuk
peristiwa atau juga berupa pertanyaan, kemudian asbabun nuzul yang berupa
peristiwa itu sendiri dan terbagi menjadi 2: Peristiwa berupa pertengkaran dan
peristiwa berupa yang serius. Ungkapan-ungkapan yang di gunakan oleh para
sahabat untuk menunjukkan turunnya al-qur’an tidak selamanya sama. Ungkapan-
ungkapan itu secara garis besar disebut dengan sarih (jelas), Urgensi dan
keguanaan merupakan salah satu jalan yang baik dalam rangka memahami al-
qur’an. Dan suatu pengetahuan tentang tafsir dan ayatayat tidak mungkin, jika
tidak dilengkapi dengan pengetahuan tentang peristiwa dan penjelasan dengan
turunnya suatu ayat.
12
DAFTAR PUSTAKA
Abu, Ali bin Muhammad Hasan al-Jurjani. Al-Ta’rîfat (Beirut: Dar al-Kutub
al-‘Ilmiyyah).
Ali, Rusdji Muhammad. Revitalisasi Syariat Islam di Aceh (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,
2003).
Ary, Ahyar Gayo. Aspek Hukum Pelaksanaan Qanun Jinayat di Provinsi Aceh. dalam
Jurnal Penelitian Hukum De Jure. Vol. 17, No. 2. Juni 2017.
Aziz, Abdul Dahlan. Ensiklopedi Hukum Islam (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996).
Daud, Mohammad Ali. Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di
Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002).
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve,
1994).
Ibn Manzur. Lisan al-‘Arab (Beirut: Dar Sadir).Syarifuddin, Amir. Ushul Fiqh Jilid 2
(Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001).
Muhammad, Teungku Hasbi Ash Shiddieqy. Peradilan dan Hukum Acara Islam
(Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1997).
13