Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan
rahmat, nikmat serta karunia-Nya yang tidak ternilai dan tidak dapat dihitung sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengertian, Syarat Ilmu, Ilmu Dakwah dan Keutamaannya
sebagai Fakta Sosial dan Sebagai Ajaran” untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dakwah.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Firdaus, BA.,MA.,Ph.D selaku dosen
pengampu mata kuliah Ilmu Dakwah, juga kepada rekan-rekan yang telah ikut serta menyelesaikan
tugas makalah ini. Alhamdulillah makalah ini telah selesai dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
Harapan saya dengan terbentuknya makalah ini semoga dapat membantu menambah pengetahuan
dan dapat menjadi manfaat untuk kita semua. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, banyak kekurangan, dan perlu untuk di perbaiki. Maka dari itu, kami
mengharapkan para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
II. PEMBAHASAN
Pengertian Ilmu
Syarat-syarat Ilmu
Ilmu Dakwah
Dakwah sebagai Fakta Sosial dan Sebagai Ajaran
III. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dakwah Islam berisi tentang petunjuk untuk manusia agar dapat menjadi manusia
yang baik, berkualitas, dapat membangun sebuah tatanan kehidupan yang adil, terbebas
dari penindasan, ancaman, kekhawatiran, dan mampu membangun peradaban yang maju
yang sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan hadits.
Dakwah merupakan hal besar yang menyangkut kepentingan masyarakat luas,
meliputi: tujuan perorangan, tujuan untuk keluarga, tujuan untuk masyarakat, dan tujuan
manusia sedunia. Sebagai khalifah di muka bumi dakwah menjadi salah satu tugas manusia
mengajak kepada perbuatan baik dan mencegah perbuatan buruk.
Menurut Masyhur Amin ada tiga tujuan yang meliputi: Pertama, tujuan akidah,
yaitu tertanamnya akidah yang mantap bagi tiap-tiap manusia. Kedua, tujuan hukum,
aktivitas dakwah bertujuan terbentuknya umat manusia yang mematuhi hukum-hukum
yang telah disyariatkan oleh Allah SWT. Ketiga, tujuan akhlak, yaitu terwujudnya pribadi
muslim yang berbudi luhur dan berakhlakul karimah. Dari keseluruhan tujuan dakwah
dilihat dari aspek maupun materi dakwah, maka dapat dirumuskan tujuan dakwah adalah
untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. 1
Maka dari itu melakukan proses penyelenggaraan dakwah terdiri dari berbagai
aktivitas untuk nilai tertentu dengan nilai yang ingin dicapai melalui hasil usaha dakwah
yang dilakukan dengan sungguh-sungguh meski pada perwujudan di beberapa kesempatan
terjadi perbedaan pendapat, namun dari perbedaan pendapat tersebut juga memiliki benang
merah yang menjadi titik temu yang ujungnya juga bagian dari hakikat dakwah itu sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Ilmu?
2. Apa saja Syarat-Syarat Ilmu?
3. Apa yang dimaksud dengan Ilmu dakwah?
4. Bagaimana Dakwah Sebagai Fakta Sosial dan Sebagai Ajaran?
B. Syarat-Syarat Ilmu
Menurut NS. Asmadi, syarat-syarat ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut:
• Logis atau Masuk Akal, sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan yang diakui
kebenarannya.
• Objektif, sesuai berdasarkan objek yang dikaji dan didukung dari fakta empiris.
Prosedur kerja atau cara penggunaan metode dalam menemukan/meneliti sesuatu harus
didasarkan pada metode yang bersifat ilmiah, tidak tergantung pada
pemahaman secara pribadi.
• Metodik, diperoleh dari cara tertentu dan teratur yang dirancang, diamati dan
terkontrol.
• Sistematik, disusun dalam satu sistem satu dengan saling berkaitan dan
menjelaskan sehingga satu kesatuan.
• Berlaku umum atau universal, berlaku untuk siapapun dan dimanapun, dengan tata
cara dan variable eksperimentasi yang lama untuk hasil yang sama.
• Kumulatif berkembang dan tentatif, ilmu pengetahuan selalu bertambah yang hadir
sebagai ilmu pengetahuan baru. Ilmu pengetahuan yang salah harus diganti dengan yang
benar disebut sifat tentatif.
C. Ilmu Dakwah
Dakwah secara etimologis berasal bahasa Arab yaitu da’a-yad’i-da’watan, yang
artinya mengajak, menyeru, dan memanggil. Secara terminologis dakwah merupakan
aktivitas menciptakan perubahan sosial berupa perkataan atau perbuatan untuk menarik
seseorang atau kelompok kepada suatu aliran atau agama tertentu.
Menurut Toha Yahya Omar, dakwah merupakan upaya menyeru, mengajak dan
menyampaikan kepada seseorang atau kelompok, dan seluruh umat manusia konsepsi
Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia meliputi amar ma’ruf nahi
munkar dengan berbagai macam cara dan media yang diperbolehkan akhlak dan
membimbing pengalamannya dalam perikehidupan bermasyarakat dan perikehidupan
bernegara.
Dan menurut Quraish Shihab dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan
atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap
pribadi maupun masyarakat. perwujudan dakwah bukan sekadar usaha peningkatan
pemahaman dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang
lebih luas, apalagi pada masa sekarang yang mana harus lebih berperan menuju kepada
pelaksanaan ajaran Islam lebih menyeluruh dalam berbagai aspek.
Jadi, ilmu dakwah adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana proses
menyampaikan ajaran Islam kepada umat, susunan dan tatanan ilmu pengetahuan yang
mempelajari proses-proses keaagamaan dalam segala segi pembahasan yang ada di
dalamnya.
Ilmu Dakwah juga sebagai salah satu keilmuan Islam yang merupakan kumpulan
pengetahuan yang berasal dari ajaran dan pemikiran Islam, dikembangkan oleh umatnya
dalam susunan yang sistematis dan terorganisir, yang membahas masalah-masalah yang
ditimbulkan dalam interaksi antar unsur dalam sistem pelaksanaan kewajiban dakwah
(mengajak kejalan allah) dengan maksud memperoleh pemahaman yang mengenai
kenyataan dakwah sehingga dapat diperoleh susunan pengetahuan yang bermanfaat bagi
penegakan tugas dakwah yang bertujuan terwujudnya umat yang baik.
Artinya:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl:125)4
Ajaran dakwah untuk umat harus dengan cara yang baik agar muda diterima,
menggunakan tutur kata yang dapat menyentuh hati, dan memiliki dasar yang kuat. Semua
manusia membutuhkan petunjuk Allah SWT, karena hanya dengan petunjuk-Nya-lah
seseorang dapat mencapai keselamatan di dunia dan di akhirat. Sejarah perkembangan
agama tauhid, menunjukkan bahwa kebenaran yang diturunkan Allah SWT terus-menerus
dapat dikembangkan dengan baik, disebarluaskan melalui dakwah oleh para Nabi, ulama
dan muballigh. Dakwah Islam menentukan tegak atau runtuhnya suatu masyarakat. Islam
tidak bisa berdiri tegak tanpa jamaah dan tidak bisa membangun masyarakat tanpa dakwah.
Shihab, M. Quraish, (2001). Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan
Umat, Bandung: Mizan.
Kartanegara, Mulyadhi, (2002). Menembus Batas Waktu: Panaroma Filsafat Islam, Bandung:
Mizan.
Rochman, Hidayatur. (2010). Pemikiran Amrullah Ahmad Tentang Sistem Dakwah Islam, STAIN
Purwokerto.
Asror, Ahidul. (2018). Paradigma Dakwah: Konsepsi dan Dasar Pengembangan Ilmu,
Yogyakarta: LkiS
Hasan, Mohammad. (2013). Metodologi Pengembangan Ilmu Dakwah, Surabaya: Pena Salsabila.
Syamsuddin. (2013). Sosiologi Dakwah, Makasar: Alauddin University Press.