Anda di halaman 1dari 17

TUGAS INDIVIDU SEBELUM UAS

“Penjelasan ilmu pengetahuan”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

“ULUMUL QUR`AN”

Dosen Pengampu : Moh Syaeful Ulum, S,Ag.Msi

Disusun oleh :

M. Najib Mukhtar

Kelas : 1 PAI E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG

2021/2022

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang
dinamakan metode keilmuan. Metode keilmuan yang didapati sekarang ini merupakan
gabungan antara pendekatan rasional dan empiris. Rasionalisme memberikan kerangka
pemikiran yang koheren dan logis, sedangkan empirisme memberikan kerangka pengujian
dalam memastikan suatu kebenaran. Sehingga secara umum ilmu pengetahuan merupakan
pengetahuan yang tersusun secara logis dan sistematis serta telah teruji kebenarannya. Ilmu
pengetahuan tidak segera muncul tiba-tiba, ia ada melalui proses penelitian yang panjang.
Dalam upaya menemukan pengetahuan baru, ilmuwan melakukan kegiatan penelitian
dalam cara tertentu, menggunakan suatu metode yang tepat untuk menggambarkan suatu
fenomena. Sebuah karya ilmuwan akan menjadi penting jika pengetahuan dari setiap
bidang keilmuan dapat dikembangkan.

Dunia Islam mencapai kemajuan atau menciptakan peradaban karena ilmu


pengetahuan mendapatkan apresiasi yang tinggi dari umat Islam. Hal itu disemangati oleh
ajaran Islam sendiri sebagaimana yang termuat di dalam kitab suci al-Qur’an. Ayat
pertama kali yang diturunkan kepada Muhammad di Gua Hira’ yaitu iqra’ atau bacalah,
mengandung inti pesan bahwa ilmu pengetahuan hendaklah mendapat tempat yang tinggi
bagi orang-orang Muslim. Dalam ayat lain al-Qur’an menegaskan bahwa orang yang
memiliki ilmu penegetahuan akan mendapatkan derajat yang tinggi di dalam kehidupan.

Banyak kata dalam al-Qur’an yang mengandung arti berpikir selain dari kata akal.
Ilmu pengetahuan dalam Islam memiliki karakteristik khas yang berbeda secara
fundamental dengan ilmu-ilmu yang dikembangkan di Barat, baik landasan, sumber,
sarana, dan metodologinya. Dalam Islam, ilmu pengetahuan memiliki landasan yang kokoh
melalui al-Qur'an dan Sunnah bersumber dari alam fisik dan alam metafisik;diperoleh
melalui indra, akal, dan hati. Cakupan ilmunya sangat luas, tidak hanya menyangkut
persoalan-persoalan duniawi, namun juga terkait dengan permasalahan ukhrawi.

2
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut
filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berpikir lebih jauh mengenai pengetahuan
yang dimilikinya.Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi, dengan kata lain ilmu
terbentuk dari 3 cabang filsafat yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi, jika ketiga
cabang itu terpenuhi berarti sah dan diakui sebagai sebuah ilmu.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan?

2. Apa perbedaan ilmu dan pengetahuan?

3. Apa Keutamaan ilmu dalam Islam?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Bagaimana pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan.

2. Mengetahui apa perbedaan ILmu dan Pengetahuan.

3. Mengetahui apa keutamaan ilmu dalam Islam.

3
4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan

Asal kata ilmu adalah dari bahasa Arab, alama. Arti dari kata ini adalah
pengetahuan. Dalam bahasa Indo-nesia, ilmu sering disamakan dengan sains yang berasal
dari bahasa Inggris “science”. Kata “science” itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
“scio”, “scire” yang artinya pengetahuan. “Science”dari bahasa Latin “scientia”, yang
berarti “pengetahuan” adalah aktivitas yang sistematis yang membangun dan mengatur
penge-tahuan dalam bentuk penjelasan dan prediksitentang alam semesta. Berdasarkan
Oxford Dictionary, ilmu didefinisikan sebagai aktivitas intelektual dan praktis yang
meliputi studi sistematis tentang struktur dan perilaku dari dunia fisik dan alam melalui
pengamatan dan percobaan”.
Dalam kamus bahasa Indonesia ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan tentang
suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan. Pengertian ilmu
pengetahuan adalahsebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan
kedalam bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan
mengingat tentang sesuatu. dalam kata lain dapat kita ketahui definisi arti ilmu yaitu
sesuatu yang didapat dari kegiatan membaca dan memahami benda-benda maupun
peristiwa, diwaktu kecil kita belajar membaca huruf abjad, lalu berlanjut menelaah kata-
kata dan seiring bertambahnya usia secara sadar atau tidak sadar sebenarnya kita terus
belajar membaca, hanya saja yang dibaca sudah berkembang bukan hanya dalam bentuk
bahasa tulis namun membaca alam semesta seisinya sebagai usaha dalam menemukan
kebenaran. Dengan ilmu maka hidup menjadi mudah, karena ilmu juga merupakan alat
untuk menjalani kehidupan.

Secara etimologi, pengetahuan berasal dari bahasa Inggris knowledge. Sedangkan


secara terminologi, Sidi Gazalba menjelaskan bahwa pengetahuan adalah apa yang
diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar,
insaf, mengerti, dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran.
Pengetahuan adalah suatu istilah yang digunakan untuk mengatakan apabila seseorang
mengenal tentang sesuatu. Dalam hal ini, suatu hal yang menjadi pengetahuannya selalu
terdiri dari

1) unsur yang mengetahui

2) hal yang ingin diketahui

3) kesadaran mengenai hal yang ingin diketahui tersebut. Artinya, pengetahuan selalu
menuntut adanya subjek yang mempunyai kesadaran untuk mengetahui tentang sesuatu
dan objek sebagai hal yang ingin diketahuinya.

5
Islam adalah satu-satunya agama di dunia yang sangat (bahkan paling) empatik
dalam mendorong umatnya untuk menuntut ilmu, bahkan Alquran itu sendiri merupakan
sumber ilmu dan sumber inspirasi berbagai disiplin ilmu pengetahuan sains dan teknologi.
Betapa tidak, Alquran sendiri mengandung banyak konsep-konsep sains, ilmu pengetahuan
dan teknologi serta pujian terhadap orang-orang yang berilmu. Akal pikiran adalah
anugerah Tuhan yang paling tinggi kepada manusia. Akal pikiran yang dimiliki manusia
inilah yang membedakan dengan makhluk-makhluk lain. Dengan akal pikiran yang
dimiliki ini pulalah manusia menempati tempat tertinggi diantara makhluk-makhluk lain
baik malaikat, jin, binatang dan sebagainya.

Umat Islam pernah mengalami masa kejayaan di bidang ilmu pengetahuan.


Menarik bahwa keberhasilan dan kejayaan ini dilandasi oleh semangat kitab suci al-
Qur’an. Hal initidak saja diakui kebenarannya oleh umat Islam, tetapi termasuk oleh
sejarawan papan atas asal Amerika Serikat, Marshall Hodgson. Di antara ayat yang
dipandang memberi semangat peradaban tinggi terhadap umat Islam adalah sebagai
berikut: “Kamu adalah umat yang terbaik yang menyeru kepada kebaikan dan
meninggalkan segala keburukan”. Melalui kemajuan ilmu pengetahuan ini umat Islam
pernah mengalami kejayaanperadaban beberapa abad pada masa yang lalu. Memang Islam
sebagai sebuah agamamengatur kehidupan manusia untuk mencapai kebahagian dunia dan
akhirat. Untuk mencapai kesejahteraan itu manusia selain dibekali Allah dengan akal
pikiran juga diberikan wahyu yang berfungsi untuk membimbing perjalanan hidupnya.

kata ilmu dan pengetahuan sering digunakan bersamaan, namun, baik ilmu dan
pengetahuan adalah dua kata yang berbeda. ilmu artinya adalah pengetahuan tentang suatu
bidang yang telah disusun menurut suatu metode tertentu. Sedangkan pengetahuan adalah
informasi yang sudah diketahui oleh seseorang yang kebenarannya masih belum diuji dan
dikaji. Perbedaan ilmu dan pengetahuan tidak hanya sebatas pengertiannya saja. Masih ada
hal lain yang bisa menunjukkan perbedaan ilmu dan pengetahuan ini.

Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli. Selain pengertian ilmu


pengetahuan secara umum, masih banyak pendapat dan pandangan para ahli yang berbeda-
beda dalam mendefinisikan apa itu ilmu pengetahuan. Diantaranya adalah sebagai berikut:

• Mohammad Hatta

Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan atau studi yang teratur tentang pekerjaan hukum
umum, sebab akibat dalam suatu kelompok masalah yang sifatnya sama baik dilihat dari
kedudukannya maupun hubungannya.

• Dadang Ahmad S

Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus
hingga dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.

• Minto Rahayu

Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum.

6
• Syahruddin Kasim

Ilmu pengetahuan adalah pancaran hasil metabolisme ragawi sebagai hidayah sang
pencipta yang berasal dari proses interaksi fenomena fitrawi melalui dimensi hati, akal,
nafsu yang rasional empirik dan hakiki dalam menjelaskan hasanah alam semesta demi
untuk menyempurnakan tanggung jawab kekhalifahan

• Helmy A. Kotto

Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus
sampai menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.

• Asle Montagu

Ilmu pengetahuan adalah sebagai pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang
berasal dari pengalaman, studi dan percobaan yang telah dilakukan dipakai untuk
menentukan hakikat prinsip tentang hak yang sedang dipelajari.

• V. Afayanev

Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran.

• Mappadjantji Amien

Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang berawal dari pengetahuan, bersumber dari wahyu,
hati dan semesta yang memiliki paradigma, objek pengamatan, metode, dan media
komunikasi membentuk sains baru dengan tujuan untuk memahami semesta untuk
memanfaatkannya dan menemukan diri untuk menggali potensi fitrawi guna mengenal
Allah.

• Prof. Sondang Siagian

Ilmu pengetahuan adalah suatu objek, ilmiah yang memiliki sekelompok prinsipol, dalil,
rumus, yang melalui percobaan yang sistematis dilakukan berulang kali telah teruji
kebenarannya, dalil-dalil, prinsip-prinsip dan rumus-rumus mana yang dapat diajarkan dan
dipelajari.

• Drs. S. Abu Bakar

Ilmu pengetahuan adalah suatu pendapat atau buah pikiran, yang memenuhi persyaratan
dalam ilmu pengetahuan terhadap suatu bidang masalah tertentu.

Adapun Syarat-syarat Ilmu Pengetahuan Menurut NS. Asmadi, syarat-syarat ilmu


pengetahuan adalah sebagai berikut:

1. Logis atau Masuk Akal, sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan yang diakui
kebenarannya.

7
2. Objektif, sesuai berdasarkan objek yang dikaji dan didukung dari fakta empiris.

3. Metodik, diperoleh dari cara tertentu dan teratur yang dirancang, diamati dan terkontrol.

4. Sistematik, disusun dalam satu sistem satu dengan saling berkaitan dan menjelaskan
sehingga satu kesatuan.

5. Berlaku umum atau universal, berlaku untuk siapapun dan dimanapun, dengan tata cara
dan variabel

eksperimentasi yang lama untuk hasil yang sama.

6. Kumulatif berkembang dan tentatif, ilmu pengetahuan selalu bertambah yang hadir
sebagai ilmu pengetahuan baru. Ilmu pengetahuan yang salah harus diganti dengan yang
benar disebut sifat tentatif.

Secara lebih jelas, ilmu seperti sapu lidi, yakni sebagian lidi yang sudah diraut dan
dipotong ujung dan pangkalnya kemudian diikat, sehingga menjadi sapu lidi. Sedangkan
pengetahuan adalah lidi-lidi yang masih berserakan di pohon kelapa, di pasar, dan tempat
lainnya yang belum tersusun dengan baik. Jadi, dari asumsi-asumsi, pendapat- pendapat
yang telah dikumpulkan, maka ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai seluruh usaha
sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu yang ada dan diperoleh dari keterlibatannya.

B. Dalil-dalil Mengenai Ilmu Pengetahuan

Allah SWT telah menurunkan mukjizat yang sangat berharga demi kelangsungan
hidup manusia kepada nabi Muhammad saw berupa Al-Qur’anulkarim. Al-Qur’an adalah
kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman hidup serta menyempurnakan kitab yang
diturunkan kepada nabi - nabi dan rasul sebelum nabi Muhammad saw. Al-Qur’an bukan
hanya sekedar kitab suci bagi umat Islam, tetapi Al-Qur’an bersifat universal yakni
diperuntukkan untuk seluruh umat manusia. Al-Qur’an merupakan rujukan dari berbagai
macam ilmu pengetehuan.

• QS Al Baqarah ayat 31:

ۤ
ٰ ‫ضهُ ْم َعلَى ْال َم ٰل ِٕى َك ِة فَقَا َل اَ ۢ ْنبِـُٔوْ نِ ْي بِا َ ْس َم ۤا ِء ٰهُٓؤاَل ۤ ِء ِا ْن ُك ْنتُ ْم‬
َ‫ص ِدقِ ْين‬ َ ‫َو َعلَّ َم ٰا َد َم ااْل َ ْس َم ۤا َء ُكلَّهَا ثُ َّم َع َر‬

Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya,


kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-
Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!"

Oleh karena itu, Allah menerangkan hal ini untuk menjelaskan kepada malaikat
terkait kelebihan Adam AS atas ilmu yang dianugerahkan. Tetapi pendapat yang shahih,
8
kata Imam Ibnu Katsir, Allah mengajarkan nama segalanya, baik benda, sifat, maupun
perbuatannya sebagaimana pandangan sahabat Ibnu Abbas RA. Wallahu a‘lam.

• QS Al Baqarah ayat 239:

َ‫فَا ِ ْن ِخ ْفتُ ْم فَ ِر َجااًل اَوْ ُر ْكبَانًا ۚ فَا ِ َذٓا اَ ِم ْنتُ ْم فَ ْاذ ُكرُوا هّٰللا َ َك َما َعلَّ َم ُك ْم َّما لَ ْم تَ ُكوْ نُوْ ا تَ ْعلَ ُموْ ن‬

Artinya: “Jika kamu dalam Keadaan takut (bahaya), Maka Shalatlah sambil berjalan atau
berkendaraan. kemudian apabila kamu telah aman, Maka sebutlah Allah (shalatlah),
sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.”

Dalam ayat ini diterangkan keutamaan melakukan salat, dan selalu memeliharanya.
Keluarga merupakan bagian dari masyarakat dan dalam memenuhi segala kebutuhan dan
persoalan hidupnya banyak sekali menemui kesulitan yang kadang-kadang dapat
menjerumuskannya kepada hal-hal yang dilarang agama. Karena itu telah diberi suatu cara
yang baik untuk dilakukan manusia agar selalu terjamin hubungan keduniaannya dengan
ketakwaan kepada Allah dengan selalu memelihara salat.

• QS Ar-Rahman ayat 2:

َ‫عَلَّ َم ْالقُرْ ٰا ۗن‬

Artinya: “Yang telah mengajarkan Alquran.”

Allah SWT adalah Dzat yang Maha Pengasih lagi Maha Pemberi Nikmat dengan
keagungan-keagungan nikmat dunia dan akhirat. Dzat yang mengajarkan rasulNya Al-
Qur’an dengan memberinya wahyu untuk disampaikan kepada manusia.

• QS. Al-A’laq ayat 4-5:

‫ الَّ ِذيْ َعلَّ َم بِ ْالقَلَ ۙ ِم‬-

‫ َعلَّ َم ااْل ِ ْن َسانَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ۗ ْم‬-

Artinya: “Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Allah juga mengajarkan suatu ilmu kepada manusia baik melalui wahyu (pada
Nabi), mimpi, ilmu laduni, dan ilmu dengan usaha dari manusia sendiri, bahwa Allah lah
yang Maha Mengajarkan dari apa yang tidak diketahui manusia

Sumber-sumber pengetahuan lain selain yang diwahyukan langsung misalnya


fenomena alam, psikologi manusia, dan sejarah. Alquran menggunakan istilah ayat (tanda)
untuk menggambarkan sumber ilmu berupa fenomena alam dan psikologi, dalam ayat-ayat
berikut.

9
• QS Al Baqarah ayat 164:

َ‫اس َو َمــٓا اَ ْنـ َز َل هّٰللا ُ ِمن‬ َ َّ‫ك الَّتِ ْي تَجْـ ِريْ فِى ْالبَحْـ ِر بِ َمــا يَ ْنفَـ ُع الن‬ ِ ‫ـار َو ْالفُ ْلـ‬
ِ ‫ف الَّ ْيـ ِل َوالنَّهَـ‬ ِ ‫اختِاَل‬ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬ ِ ‫اِ َّن فِ ْي َخ ْل‬
‫السـ َم ۤا ِء‬
َّ َ‫ب ْال ُم َسـ َّخ ِر بَ ْين‬ ِ ‫السـ َحا‬ َّ ‫ح َو‬ ِ ‫ْف الـر ِّٰي‬ ْ ‫ث فِ ْيهَــا ِم ْن ُكــلِّ د َۤابَّ ٍة ۖ َّوت‬
ِ ‫َصـ ِري‬ َ ْ‫ال َّس َم ۤا ِء ِم ْن َّم ۤا ٍء فَاَحْ يَــا بِـ ِه ااْل َر‬
َّ َ‫ض بَ ْعـ َد َموْ تِهَــا َوب‬
ٍ ‫ض اَل ٰ ٰي‬
َ‫ت لِّقَوْ ٍم يَّ ْعقِلُوْ ن‬ ِ ْ‫َوااْل َر‬
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa
yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah
mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin
dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda
(keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi yakni keajaiban-keajaiban yang
terdapat pada keduanya serta pergantian malam dan siang dengan datang dan pergi,
bertambah serta berkurang, dan apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air hujan, lalu
dihidupkan-Nya bumi dengannya yakni dengan tumbuhnya tanam-tanaman setelah
matinya maksudnya setelah keringnya dan disebarkan di bumi itu segala jenis hewan
karena mereka berkembang biak dengan rumput-rumputan yang terdapat di atasnya,
sungguh merupakan tanda-tanda yang menunjukkan keesaan Allah Taala.

• QS Asy Syuura ayat 53:

‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
‫ص ْي ُر ااْل ُ ُموْ ُر‬ ِ ‫ص َرا ِط ِ الَّ ِذيْ لَهٗ َما فِى السَّمٰ ٰو‬
ِ ۗ ْ‫ت َو َما فِى ااْل َر‬
ِ َ‫ض آَاَل اِلَى ِ ت‬ ِ

Artinya: “(yaitu) jalan Allah yang Kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan.” Untuk
sumber ilmu berupa fenomena sejarah, Alquran menggunakan istilah ‘ibrah (pelajaran,
petunjuk) yang darinya bisa diambil pelajaran moral dalam ayat berikut.

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa jalan yang lurus itu ialah jalan yang telah
disyariatkan Allah pemilik langit dan bumi serta penguasa keduanya, berbuat sekehendak-
Nya, dan sebagai hakim yang tidak dapat digugat keputusan-Nya.

• QS Yusuf ayat 111:

‫صـي َْل ُكـ ِّل َشـ ْي ٍء َّوهُـدًى‬ ِ ‫ق الَّ ِذيْ بَ ْينَ يَ َد ْيـ ِه َوتَ ْف‬ ْ ‫ب َما َكانَ َح ِد ْيثًا يُّ ْفت َٰـرى َو ٰل ِك ْن ت‬
َ ‫َصـ ِد ْي‬ ِ ۗ ‫ص ِه ْم ِع ْب َرةٌ اِّل ُولِى ااْل َ ْلبَا‬ َ َ‫لَقَ ْد َكانَ فِ ْي ق‬
ِ ‫ص‬
َ‫و ََّرحْ َمةً لِّقَوْ ٍم يُّْؤ ِمنُوْ ن‬

Artinya: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang
yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi
membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.”

Pengetahuan wahyu dalam konsep Islam adalah lebih utama, unik karena berasal
langsung dari Allah SWT dan memiliki manfaat yang mendasar bagi alam semesta. Semua
pengetahuan lain yang benar harus membantu kita memahami dan menyadari arti dan jiwa
10
pengetahuan Allah SWT di dalam Alquran untuk kemajuan individu dan masyarakat.
Hadits-hadits Nabi juga sangat banyak yang mendorong dan menekankan, bahkan
mewajibkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:

َ ‫طَلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِري‬


‫ْضةٌ َعلَى ُكلِّ ُم ْسلِ ٍم‬

Artinya: “Menuntut ilmu itu suatu kewajiban kepada setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)

Hadits di atas memberikan dorongan yang sangat kuat bagi kaum muslimin untuk
belajar mencari ilmu sebanyak-banyaknya, baik ilmu-ilmu agama maupun ilmu-ilmu
umum, karena suatu perintah kewajiban tentunya harus dilaksanakan, dan berdosa
hukumnya jika tidak dikerjakan. Lebih lanjut Rasulullah mewajibkan kepada umatnya
untuk menuntut ilmu sepanjang hayatnya, tanpa di batasi usia, ruang, waktu dan tempat
sebagaimana sabdanya “Tuntutlah ilmu dari buayan sampai liang lahat” dan “Tuntutlah
ilmu sekalipun ke negeri Cina”.

Imam Syafi'i pernah berkata," Ta'allam falaisal mar'u yuuladu a'aliman." Yang artinya
adalah, Belajarlah karena tidak ada orang yang terlahir dalam keadaan berilmu. Ya setiap
manusia lahir dalam keadaan sama suci dari dosa dan tidak berilmu. Akan tetapi manusia
sudah dibekali insting belajar, mulai dari belajar berbicara, mengetahui nama-nama benda
hingga mengenal tuhan. Dalam hadits lainnya Rasulullah SAW bersabda,

)‫اضعُوْ الِ ُم َعلِّ ِم ْي ُك ْم َولَيَلَوْ ا لِ ُم َعلِّ ِم ْي ُك ْم ( َرواهُ الطَّب َْرانِ ْي‬ َ ْ‫تَ َعلَّ ُمو‬
َ ‫او َعلِّ ُموْ ا َوت ََو‬

"Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu,
serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu." (HR Tabrani).

Ilmu agama menjadi yang prioritas untuk dipelajari. Namun bukan berarti ilmu-ilmu
lain bisa diabaikan. Apalagi, ada juga dalam satu hadist disebutkan bahwa menuntut ilmu
juga merupakan jihad di jalan Allah SWT. Dari Anas bin Malik, Rasulullah Saw bersabda:

ِ ِ‫ب ْال ِع ْل ِم فَه َُو فِى َسب‬


‫يل هَّللا ِ َحتَّى يَرْ ِج َع‬ ِ َ‫َم ْن خَ َر َج فِى طَل‬

"Barang siapa keluar dalam rangka menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah sampai
ia kembali."

‫ َسه ََّل هللاُ لَهُ بِ ِه طَ ِر ْيقًا ِإلَى ْال َجنَّ ِة‬،‫ك طَ ِر ْيقًا يَ ْلتَ ِمسُ فِ ْي ِه ِع ْل ًما‬
َ َ‫َم ْن َسل‬

“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).

Melalui ilmu yang dimilikinya, Allah akan memudahkannya untuk mengerjakan


amal saleh. Seperti diketahui, amal saleh merupakan cara setiap hamba untuk mendekatkan
diri kepada Allah SWT.

Adapun menurut Archie J. Bahm, definisi ilmu pengetahuan melibatkan enam


macam komponen, yaitu masalah (problem), sikap (attitude), metode (method), aktivitas
(activity), kesimpulan (conclusion), dan pengaruh (effects).

11
Daftar Pustaka:

Bahm dalam Muhammad Adib, Filsafat Ilmu (Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan
Logika Ilmu Pengetahuan) (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal.35.

a. Masalah (problem)

Ada tiga karakteristik yang harus dipenuhi untuk menunjukkan bahwa suatu
masalah bersifat scientific, yaitu bahwa masalah adalah sesuatu untuk dikomunikasikan,
memiliki sikap ilmiah, dan harus dapat diuji.
b. Sikap (attitude)
Karakteristik yang harus dipenuhi antara lain adanya rasa ingin tahu tentang
sesuatu; ilmuwan harus mempunyai usaha untuk memecahkan masalah; bersikap dan
bertindak objektif, dan sabar dalam melakukan observasi.

c. Metode (method)

Metode ini berkaitan dengan hipotesis yang kemudian diuji. Esensi science terletak
pada metodenya. Science merupakan sesuatu yang selalu berubah, demikian juga metode,
bukan merupakansesuatu yang absolut atau mutlak.

d. Aktivitas (activity)

Science adalah suatu lahan yang dikerjakan oleh para scientificmelalui scientific
research, yang terdiri dari aspek individual dan sosial.

e. Kesimpulan (conclusion)

Science merupakan a body of knowledge. Kesimpulan yang merupakan


pemahaman yang dicapai sebagai hasil pemecahan masalah adalah tujuan dari science,
yang diakhiri dengan pembenaran dari sikap, metode, dna aktivitas.
f. Pengaruh (effects)

Apa yang dihasilkan melalui science akan memberikan pengaruh berupa pengaruh
ilmu terhadap ekologi (applied science) dan pengaruh ilmu terhadap masyarakat dengan
membudayakannya menjadi berbagai macam nilai.

Dengan demikian, kita bisa membedakan istilah ”pengetahuan” dan ”ilmu”. Secara
umum, pengetahuan ini diperoleh dari pengalaman, dimiliki oleh manusia, yaitu
pengetahuan tentang hal-hal yang berlaku umum dan tetap serta pasti, utamanya tentang
hal-hal yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari. Sedangkan ilmu merupakan
pengetahuan yang sadar yang menuntut kebenaran, dengan menggunakan metode dan
sistem tertentu. Jadi, ilmu itu tidak hanya tercapai dengan indera saja, melainkan harus
juga diolah sedemikian rupa.

12
Menurut The Liang Gie dalam Surajiyo, ilmu pengetahuan atau pengetahuan ilmiah
mempunyai lima ciri pokok, yaitu:
1) Empiris; pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan.
2) Sistematis; berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan
pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
3) Objektif; ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan
kesukaan pribadi.
4) Analitis; pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok soalnya ke dalam
bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari
bagian-bagian itu.
5) Verifikatif; dapat diperiksa kebenarannya oleh siapa pun juga.

Ilmu adalah pengetahuan, pengetahuan yang berasaskan kenyataan dan telah


disusun dengan baik. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkumi
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara
sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Namun, pada dasarnya ilmu dan pengetahuan itu berbeda. Perbedaan terlihat dari sifat
sistematisnya dan cara memperolehnya. Dalam perkembangannya, pengetahuan dengan
ilmu bersinonim arti, sedangkan dalam arti material keduanya mempunyai perbedaan.
Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan
kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh
dari keterbatasannya. Dengan kata lain “Ilmu” berbeda dengan “ilmu pengetahuan”.
Demikian juga “pengetahuan” yang berbeda dengan “ilmu pengetahuan”. Istilah
“pengetahuan” sangat luas maknanya. Oleh karena itu, tambahan kata “ilmu” dapat
mempersempitnya."

C. Jenis-jenis Ilmu Pengetahuan

Adapun jenis-jenis Ilmu pengetahuan diantaranya:

a. Ilmu Formal dan Ilmu Nonformal


Suatu ilmu disebut Ilmu Formal karena ilmu ini dalam seluruh kegiatannya tidak
bermaksud menyelidiki data-data inderawi yang konkret. Misalnya matematika dan
filsafat.Suatu ilmu disebut Ilmu Nonformal karena di dalam ilmu ini pengalaman inderawi
memainkan peranan sentral/utama. Ilmu ini dalam seluruh kegiatannya berusaha
menyelidiki secara sistematis data-data inderawi yang konkret. Misalnya ilmu hayat, ilmu
alam, dan ilmu manusia.

b. Ilmu Murni dan Ilmu Terapan


Ilmu Murni adalah ilmu yang bertujuan meraih kebenaran demi kebenaran
(teoretis). Misalnya matematika dan metafisika. Ilmu Terapan adalah ilmu yang bertujuan
untuk diaplikasikan atau diambil manfaatnya (praktis). Misalnya ilmu kedokteran, teknik,
hukum, ekonomi, psikologi, sosiologi, administrasi, dan ekologi.

13
Van Melsen membedakan llmu pengetahuan menjadi ilmu-ilmu empiris (ilmu
alam, ilmu sejarah, ilmu-ilmu manusia) dan ilmu-ilmu non-empiris (matematika dan
filsafat)22
a. Ilmu alam
Ilmu alam ini melukiskan kenyataan menurut aspek-aspek yang dapat diinderawi
secara langsung. Data inderawi ini harus dimengerti sebagaimana tampaknya. Hal ini dapat
dilakukan melalui observasi ilmiah yang memiliki objektivitas pada objek. Ilmu alam
menyelidiki kenyataan konkret menurut aspek-aspeknya yang dapat diulangi.

b. Ilmu sejarah
Ilmu sejarah yang dimaksud adalah ilmu yang menyangkut sejarah manusia. Ilmu
sejarah ini menyelidiki segala sesuatu yang berhubungan dengan tindakan manusiawi,
yang dapat juga diungkapkan melalui peninggalan-peninggalan fisis. Karena sejarah
meliputi semua kejadian yang pernah berlangsung, akibatnya ilmu sejarah ini tidak bias
mengadakan eksperimen.

c. Ilmu-ilmu manusia
Ilmu ini juga disebut ilmu-ilmu tingkah laku (behavioral science) atau ilmu-ilmu
sosial. Ilmu-ilmu manusia ini diberi tempat tersendiri di samping ilmu sejarah dan ilmu
alam, karena ilmu sejarah maupun ilmu manusia menyangkut perbuatan serta tingkah laku
manusia. Di samping itu, ilmu manusia juga mempunyai persamaan dengan ilmu alam,
dengan usahanya untuk menemukan secara khusus aspek-aspek yang dapat diulangi.

d. Matematika

Matematika merupakan ilmu non-empiris dan dalam bentuk abstrak yang juga
mempunyai peranan penting dan dapat diterapkan bagi ilmu-ilmu empiris. Karena
keabstrakan matematika ini, ia menyediakan berbagai struktur formal bagi ilmu-ilmu lain.

e. Filsafat
Filsafat juga merupakan ilmu non-empiris, yang berfungsi sebagai kerangka
sistematis yang umum, mengingat adanya pandangan bahwa filsafat sebagai induk semua
ilmu lain. Dalam keanekaragaman ilmu ini perlu diteruskan pencarian jawaban atas
pertanyaan yang pada awal mulanya dikemukakan oleh filsafat. Filsafat ilmu merupakan
cabang filsafat yang merefleksi, radikal dan integral mengenai hakikat imu pengetahuan itu
sendiri. Filsafat ilmu merupakan penelusuran dalam pengembangan filsafat pengetahuan.

Maka dapat dikatakan bahwa ilmu itu membutuhkan pembuktian (dalil, hujjah atau
argumen) sebagai hasil dari sebuah pencarian, dan al-Qur`an mengisyaratkan mengenai hal
ini. Setiap kali Allah menerangkan fakta-fakta penciptaan, lalu diiringi dengan pernyataan,
misalnya dalam QS. Ali Imran: 190-191 yang artinya :

ِ ‫ت ُأِلولِي اَأْل ْلبَا‬


‫ب‬ ِ َ‫ف اللَّ ْي ِل َوالنَّه‬
ٍ ‫ار آَل يَا‬ ِ ‫اختِاَل‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫ِإ َّن فِي َخ ْل‬
َ ‫ق ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬

14
Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan
siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal," (QS. Ali Imran:
190)

‫ك‬ ِ َ‫ض َربَّنَا َمـا خَ لَ ْقتَ ٰهَـ َذا ب‬


َ َ‫ـاطاًل ُسـب َْحان‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫الَّ ِذينَ يَ ْذ ُكرُونَ هَّللا َ قِيَا ًما َوقُعُودًا َو َعلَ ٰى ُجنُوبِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُونَ فِي خ َْل‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ ‫فَقِنَا َع َذ‬

Artinya: "(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam
keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci
Engkau, lindungilah kami dari azab neraka," (QS. Ali Imran: 191)

Dua ayat ini menjelaskan tentang tanda-tanda kebesaran Allah. Tanda-tanda ini hanya
dipahami bagi orang yang berakal atau orang yang tidak diselubungi akal untuk
menciptakan kehancurhan. Orang-orang berakal yang dimaksud dalam ayat ini adalah
orang-orang yang senantiasa memikirkan ciptaan Allah, merenungkan keindahan ciptaan-
Nya, kemudian dapat mengambil manfaat dari ayat-ayat-Nya, seraya berdzikir kepada
Allah dengan hati, lisan, dan anggota tubuh seraya menjalankan aktivitas sehari-harinya.

D. Manfaat Mempelajari Ilmu Pengetahuan


Manfaat Secara Umum

1.Mempermudah komunikasi.

2. Mempermudah pekerjaan yang dilakukan oleh manusia.

3. Waktu yang digunakan lebih efisien dalam mendapat informasi, informasi yang
diperoleh juga akurat.

4. Dapat membantu manusia dalam meningkatkan dan memanfaatkan sumber energi baru
yang berguna untuk kelangsungan hidup manusia.

5. Sumber daya alam yang ada di bumi ini lebih mudah dikelola dengan optimal dan
berkualitas.

6. Banyaknya industri baru dan perusahaan baru yang dapat memberikan lapangan
pekerjaan, sehingga bisa mengurangi penggangguran.

7. Mengurangi pemakaian bahan alami yang semakin langka.

15
Pengetahuan itu ada yang diperoleh secara langsung melalui sumber kemampuan
indra, dan juga diperoleh secara tak langsung melalui penyimpulan akal pikiran.
Berdasarkan jenis caramengetahui ini, dapat dinilai bahwa tingkat kepastian kebenaran
yang diperoleh tentu berbeda - beda. Perbedaannya adalah ditentukan oleh ‘kemampuan
pengindraan setiap orang. Sedangkan kemamouan pengindraan setiap orang dipengaruhi
oleh posisi dan kepentingan masing-masing.Terhadap objek. Kondisi ini masih ditambah
lagi dengan fakta bahwa setiap organ indra pun mempunyai kemampuan yang berbeda-
beda, bahkan sering saling bertentangan pula antara satu organ dengan yang lain.

Adapun keutamaan ilmu dalam islam yaitu:

1. Orang yang berilmu akan diangkat derajatnya oleh Alloh SWT.

2. Orang Berilmu Takut Kepada Allah SWT.

3. Orang Berilmu akan Diberi Kebaikan Dunia dan Akhirat

5. Orang Berilmu Memiliki Pahala yang Kekal

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ilmu pengetahuan merupakan seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan,


dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Bagi orang yang mempunyai ilmu pengetahuan akan memiliki kedudukan yang tinggi
disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ilmu pengetahuan sangat banyak, dan seharusnya
dengan bertambahnya ilmu maka bertambah pula keimanan kita kepada Allah karena
segala sumber ilmu itu dari Allah. Jadi, sesiapa saja yang belajar dan menuntut ilmu maka
Allah akan meninggikannya beberapa derajat.

Pada hakikatnya ilmu pengetahuan bertujuan untuk mencari kebenaran ilmiah yang
sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah. Dengan ilmu pengetahuan maka setiap manusia akan
bisa mendapatkan sebuah kebenaran melalui proses-proses tertentu baik dengan melakukan
penelitian ilmiah maupun dengan bebagai cara lainnya. Ilmu pengetahuan dalam Islam
dipandang sebagai kebutuhan manusia dalam mencapai kesejahteraan hidup didunia dan
memberi kemudahan dalam mengenal Tuhan. Oleh karena itu Islam memandang bahwa
ilmu pengetahuan merupakan bagian dari pelaksanaan kewajiban manusia sebagai mahluk
Allah SWT. yang berakal.

B. Saran

Saya sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan
adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah di atas.

17

Anda mungkin juga menyukai