Anda di halaman 1dari 6

Analisis Jurnal KB 1:

Setelah saya membaca Jurnal Relasi Ilmu, Filsafat dan Agama Dalam Dimensi
Filsafat Ilmu , saya dapat menemukan:
1. Lima Konsep yang Saya Temukan
a. Definisi Ilmu:
Pengertian ilmu berasal dari kata bahasa Arab ‘ilm, Inggris science,
Belanda watenchap, dan Jerman wissenchaf. 2 Ilmu merupakan hal yang
urgen dalam kehidupan manusia di dunia agar manusia meningkat kualitas
dan kemampuan diri serta mengangkat eksistensinya.
Definisi ilmu yang dikemukakan oleh pakar luar negeri salah satunya yaitu
R. Harre. Ilmu menurut Harre, yaitu: a collection of well a sested theoris
which explain the patterns regulaties and irregulaties among carefully
studied fenomeno.
Definisi ilmu menurut Harre adalah kumpulan teori-teori yang sudah
diuji coba yang menjelaskan pola teratur ataupun tidak teratur diantara
fenomena yang dipelajari secara hati-hati. Definisi pemikir Marxis bangsa
Rusia bernama Alfensyef menjelaskan ilmu pengetahuan: Science is the
society and thought, if reflect the word corecctness, categories and laus the
recivied by proctical experince. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan
manusia tentang alam, masyarakat, dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan
konsep-konsep, kategori-kategori, dan kebenarannya diuji dengan praktis.
Salah satu pakar Indonesia yang mendefinisikan ilmu pengetahuan adalah
A. Baiquni, Guru Besar Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Menurut A.
Baiquni: Science merupakan general consensus dari masyarakat yang terdiri
dari para scientifis.
Banyak para ahli dan ilmuwan mendefinisikan tentang kata Ilmu, dan
itu sangat banyak. Oleh karena itu, maka dengan maksud untuk tidak
mendegradasi makna kata ilmu, maka secara umum, ilmu adalah suatu
pengetahuan tentang objek tertentu yang disusun secara sistematis, objektif,
rasional dan empiris sebagai hasil.
b. Karakteristik khusus ilmu pengetahuan
Tidak semua pengetahuan bisa dikategorikan sebagai ilmu. Meskipun
ilmu sendiri adalah bagian dari pengetahuan. Untuk membedakan maka kita
bisa melihat karakteristik ilmu diantaranya:
1) Ilmu merupakan pengetahuan yang disusun secara metodis, sistematis,
dan kohern (bertalian) tentang satu bidang tertentu dan merupakan
kenyataan (realitas)
2) Ilmu dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentudibidang
(pengetahuan) tersebut.
Klasifikasi penggolongan ilmu pengetahuan mengalami
perkembangan atau pembaharuan sesuai zamannya. Penulis akan
menguraikan beberapa pandangan menurut ahli:
a. Cristian Wolff (1679-1759)
1. Dengan mempelajari kodrat pemikiran rasional, kita dapat
menemukan sifat yang benar dari alam semesta.
2. Pengetahuan kemanusiaan terdiri dari ilmu murni dan filsafat praktis.
3. Ilmu murni dan filsafat praktis sekaligus merupakan produk metode
berpikir deduktif.
4. Seluruh kebenaran pengetahuan diturunkan dari hukum-hukum
berpikir.
5. Jiwa manusia dalam pandangan Cristian Wolff dibagi menjadi tiga,
yaitu: Mengetahui, menghendaki, dan merasakan.
b. Aguste Conte (1791-1857)
1. Ilmu pasti (matematika)
2. Ilmu Perbintangan (astronomi)
3. Ilmu Alam (Fisika)
4. Ilmu Kimia (chemistry)
5. Ilmu Hayat (Fisiologi atau Biologi)
6. Fisika Sosial (Sosiologi)
c. Thomas S. Kuhn
1. Paradigma ini membimbing dan mengarahkan aktivitas ilmiah dalam
masa ilmu normal (normal science).
2. Menumpuknya anomali menimbulkan krisis kepercayaan dari para
ilmuan terhadap paradigma
3. Para ilmuan dapat kembali lagi dengan cara-cara ilmiah yang lama
sembari memperluas dan mengembangkan suatu paradigma
tandingan yang dipandang dapat memecahkan masalah dan
membimbing aktivitas ilmiah berikutnya
Pembahasan ilmu pengetahuan penting dibahas tentang eksistensi
(keberadaan) ilmu pengetahuan. Salah satu eksistensi (kebenaran) ilmiah
pengetahuan adalah kebenaran ilmiah. Menurut Michael Williams, ada lima
teori kebenaran yaitu:
a. Kebenaran Koherensi
b. Kebenaran Korespondensi
c. Kebenaran Pragmatis
d. Kebenaran Performatif
e. Kebenaran Proposisi
Disamping teori kebenaran menurut Michael Williams, ada beberapa
teori kebenaran yaitu:
a. Positivistik
b. Esensialistik
c. Konstruktistik
d. Releguistik
d. Fungsi Ilmu Pengetahuan:
1) Deskriptif:
Dimana ilmu mampu menggambarkan, melukiskan dan memaparkan
suatu objek atau masalah sehingga mudah dipelajari oleh peneliti
2) Pengembangan:
Ilmu bisa melanjutkan hasil penemuan-penemuan yang lalu dan
menemukan gasil pengetahuan baru
3) Prediksi:
Ilmu bisa meramalkan kejadian-kejadian yang besar yang mungkin
terjadi sehingga manusia dapat mengambil tindakan yang perlu dalam
menghadapinya
4) Kontrol:
Ilmu bisa digunakan sebagai alat pengontrol, pengatur dan
mengendalikan peristiwa yang tidak baik.
e. Konsep Epistemologi
Merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang membicarakan
tentang teori pengetahuan. Teori pengetahuan yang dimaksud adalah asal
muasal pengetahuan, sumber struktur pengetahuan, metode, dan
validasinya atas pengetahuannya. Epistemologi memfokuskan pada makna
pengetahuan yang dihubungkan dengan konsep, sumber dan kriteria
pengetahuan, jenis pengetahuan dsb. Epistemologi menggunakan kata atau
kalimat-kalimat tanya dari yang sederhana sampai yang kompleks.
f. Perbedaan Ilmu, Filsafat dan Agama:
1) Ilmu dan filsafat bersumber dari rasio manusia, sedangkan agama dari
wahyu Tuhan.
2) Ilmu mencari kebenaran melalui penyelidikan/riset, pengalaman/empiris
dan percobaan/experimen. Filsafat menggunakan akal budi atau rasio
yang dilakukan secara mendalam, menyeluruh dan universal
3) Kebenaran yang ditemukan oleh ilmu bersifat positif yaitu kebenaran
yang memiliki dalil yang kuat.
Kebenaran Filsafat adalah kebenaran spekulatif berupa dugaan yang
tidak dapat dibuktikan secara empiris. Sedangkan agama memiliki
kebenaran yang bersifat mutlak (absolut).

2. Refleksi dan Evaluasi:


a. Refleksi:
Perkembangan ilmu pengetahuan begitu sangat pesat. Ditandai
dengan berbagai dinamika termasuk bagaimanaawal mula filosof-filosof
Zunani yang meletakkan dasar-dasar berpikir dengan menggunakan
logikanya. Dari situ muncullah konsepsi-konsepsi atas ilmu pengetahuan
manusia. Bahkan sudah ada pengklasifikasian ilmu pengetahuan oleh
Socrates. Yang artinya bahwa saat itu, cabang-cabang ilmu pengetahuan
sudah muncul.
Pada generasi-generasi berikutnya ternyata ilmu pengetahuan
semakin berkembang lebih pesat lagi. Selain cabang-cabang ilmu
pengetahuan yang makin bertambah, metode, pendekatan, atau paradigma-
paradigma modern semakin menunjukkan kesempurnaannya. Akurasi
keilmuan sebagai bentuk dari idealisme seorang ilmuwan masih memiliki
idealisme yang kuat sehingga mampu menggali dan mengembangkan
potensi. Setinggi apapun jenis keilmuan dan secanggih apapun manusia
bermain logika melalui daya rasionalnya, akal manusia tetap memiliki
keterbatasan, maka manusia harus senantiasa tunduk terhadap ayat-ayat
Tuhan.
b. Evaluasi:
Sampai hari ini masih saja ada ilmuwan yang mungkin “sombong”
dengan kemampuannya. Kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi
membuat mereka seolah men-Tuhankan akal mereka sebagai manusia.
Dalam pendidikan Agama Islam, kita sebagai guru seyogyanya tetap
mengerahkan segala daya upaya kita supaya dalam menjalankan tugas
sebagai GPAI betul-betul optimal.
Dari jurnal yang ada ini, paling tidak kita terinspirasi bagaimana kita
untuk bisa memaksimalkan peran kita khusunya dalam hal intelektualitas
kita. Allah Swt memberikan dorongan kepada kita untuk senantiasa
membaca, berdzikir, bermuhasabah, mengingat, memperhatikan dan
seterusnya yang memang itu merupakan tradisi-tradisi keilmuwan orang
Islam

3. Kelebihan dan Kekurangan:


a. Kelebihan:
Mampu menginspirasi dan memberi motivasi agar kita lebih
memaksimalkan potensi-potensi kita terutama dalam hal memaksimalkan
peran akal sebagai senjata kita sebagai manusia. Dengan adanya
pemaksimalan fungsi akan kita senantiasa mengembangkan diri kita menjadi
lebih baik. Karena sesungguhnya ketika kita bertambah ilmu, maka kita akan
semakin leluasa untuk melakukan sesuatu aktifitas tertentu.
b. Kekurangan:
Pembahasan masih belum komprehensif. Upaya untuk
mengkomparasikan antara Ilmu, Filsafat dan Agama belum sepenuhnya
mencapai klimaks pembahasannya. Selain itu, korelasi ketiganya juga belum
tersentuh kecuali hanya membedakan saja antara ketiganya dan memang
terkesan ketiganya berdiri sendiri-sendiri.

4. Keterkaitan Isi Bahan Ajar dengan Moderasi Beragama:


Prinsip dari moderasi beragama adalah membentuk karakter sikap atau
cara pandang perilaku yanng moderat, toleran, menghargai perbedaan dan
selalu mengejawantahkan kemaslahatan bersama (Kamaruddin, republika
2022). Isi bahan ajar ini adalah berkenaan dengan wacana-wacana keilmuan
yang berkembang sejak zaman dulu sampai hari ini. Selain kita memiliki
pengetahuan tentang sejarah para ilmuwan tersebut, jelas kita disuguhkan pada
kenyataan bahwa orang-orang terdahulu memiliki kecintaan terhadap ilmu yang
luar biasa. Dengan ilmu tersebut maka kemudian manusia bisa menghasilkan
teknologi yang sangat luar biasa.
Jika harus dikaitkan dengan Moderasi Beragama, maka Isi Bahan Ajar ini
menjadi sangat relevan. Terlebih saat ini dimana Guru PAI memiliki peran yang
sangat strategis dengan tantangan kebhinekaan dan keberagaman syang
sangat komplek di Nusantara.
Tentu Guru PAI harus memiliki tingkat kompetensi yang tinggi atau
menjadi Guru PAI yang Bermutu. Termasuk dalam hal ini bagaimana bisa
memahami teori-teori pemikiran, termasuk mempelajari ilmu-ilmu yang
mendasar yaitu filsafat dan ilmu-ilmu lainnya guna mengembangkan sistem
pendidikan Agama Islam. Seandainya bisa kita bisa menanamkan tradisi
keilmuwan kepada peserta didi, melatih untuk sennatiasas berfikir cerdas, kritis
dan humanis, maka aktualisasi pendidikan dengan paradigma Moderasi
Beragama akan mudah kita wujudkan.

Anda mungkin juga menyukai