Absen : 24
NIM : 05040221094
Pada BAB 1
Ontologi adalah teori cabang filsafat yang berkaitan dengan hakikat hidup dan membahas
realititas. Dalam pengetahuan ontologi bisa dijumpai pandangan pokok pemikiran seperti berikut
ini :
1. Monoisme
2. Dualisme
3. Pluralisme
Epistemologi adalah cabang filsafat yang memberikan fokus perhatian pada sifat dan
ruang-lingkup ilmu pengetahuan.
A. Sumber-Sumber Pengetahuan
1. Empirisme
2. Rasionalisme
3. Institusi
4. Wahyu
5. Otoritas
B. Paradigma Ilmu Pengetahuan
Paradigma adalah acuan awal yang harus dilalui dalam setiap penelitian karena hal ini
akan memberi warna tersendiri terhadap suatu bentuk penelitian.
C. Teori Kebenaran, ada 3 yaitu :
1. Saling Berhubungan
2. Saling Berkesesuaian
3. Pragmatis
D. Aksiologi Dalam Perspektif Filsafat Ilmu
Aksiologi merupakan nilai kegunaan ilmu. Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu
yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri dan bagaimana manusia
menggunakan ilmu tersebut. Dalam aksiologi ada dua komponen yang mendasar, yakni:
1. Etika
2. Estetika
Pada BAB 2
Judul materi :
Pada BAB 3
Definisi Rasionalisme
kemudian Wolff membagi lapangan pengetahuan menjadi tiga bidang, antara lain:
kosmologi rasional, psikologi rasional, dan teologi rasional.
Definisi Empirisme
Empirisme dikatakan untuk mencari suatu ilmu berdasar observasi dan uji coba, pendapat
ini dikemukakan oleh Nasoetion.
Karakter empirisme:
Menurut yang lebih jelas, Sudaryono (2001) menjelaskan bahwa empirisme adalah berikut:
Definisi Intuisi
Kata intuisi beda tipis dengan firasat dan feeling. Dalam KBBI, intuisi diartikan dengan
kemampuan untuk mengetahui atau memahami sesuatu tanpa dipikirkan dan dipelajari, diartikan
juga dengan bisikan hati atau gerak hati. Terdapat sifat atau karakteristik dari intuisi, yaitu:
1. Intuisi harus memenuhi syarat non-inferensial atau langsung
2. Intuisi harus memenuhi syarat ketegasan
3. Intuisi harus memenuhi syarat pemahaman minimal dari suatu obyek proposisi
Sebagai salah satu bentuk kognisi, intuisi memipunyai beberapa karakteristik khusus.
Menurut Fischbein, karakteristik intuisi (intuitive cognition) antara lain self-evidence, intrinsic
certainty, coerciveness, extrapolativeness, dan globality.
Jenis-jenis Intuisi Berdasarkan perannya, intuisi terbagi atas tiga jenis.
1. Pertama, intuisi afirmatori, adalah intuisi yang berupa pernyataan, representasi,
interpretasi, solusi yang secara individual dapat diterima secara langsung, self evident,
global dan kecukupan secara instrinsik.
2. Kedua, intuisi antisipatori (anticipatory intuition), adalah intuisi yang berupa
pernyataan, representasi, interpretasi, solusi yang muncul karena adanya aktivitas
pemecahan masalah
3. Ketiga, intuisi konklusif (conclusive intuition), adalah pandangan global ideide penting
untuk mencari penyelesaian yang sebelumnya dielaborasi.
Pada BAB 4
Definisi Kebenaran
Dalam bahasan ini, makna “kebenaran” dibatasi pada kekhususan makna “kebenaran
keilmuan (ilmiah)”. Kebenaran ini mutlak dan tidak sama atau pun langgeng, melainkan bersifat
nisbi (relatif), sementara (tentatif) dan hanya merupakan pendekatan.
JENIS-JENIS KEBENARAN
1. Kebenaran Ontologis/Metafisika
Dan yang terakhir Manfaat klasifikasi ilmu menurut al Farabi pada bagian awal dari
karyanya ihsha al ‘ulum adalah untuk menyebutkan ilmu-ilmu yang diketahui secara umum satu
persatu dan untuk memberikan survei umum masing-masing dari mereka.
BEBERAPA PANDANGAN MEGENAI KLASIFIKASI ILMU
Klasifikasi penggolongan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan atau
pembaharuan sesuai zamannya. Penulis akan menguraikan beberapa pandangan menurut ahli:
Integrasi ilmu muncul karena motivasi para cendekiawan muslim atau muslim
intelektual karena kemunduran umat muslim semenjak abad 13-20M dimana setelah umat islam
mengaami kemunduran, ilmuwan barat memanfaatkan hal ttersebut dengan mengembangkan
ilmu pegetahuan umum hingga mereka mencapai puncaknya yang disebut zaman renessaince.
Pada BAB 7
ialah suatu cara penganalisis ilmiah yang bergerak dari hal –hal yang bersifat
khusus(individu) menuju pada hal yang bersifat umum(universal).
adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Pada BAB 8
Judul Materi : DIMENSI TUHAN, MANUSIA, DAN ALAM
DIMENSI TUHAN
Kemahakuasaan Tuhan dalam pandangan anak didapat dari pengajaran rububiyah dalam
Islam. Studi pengetahuan tersebut terus diasumsikan kepada anak atas Tuhan maha segalanya.
Penciptaan alam semesta beserta isinya sudah diungkapkan ketika pertanyaan siapa itu Tuhan.
Semua berdasarkan ketentuan Tuhan, manusia hanya sebagai aktor dalam menjalani
kehidupan.
DIMENSI MANUSIA
Manusia tercipta bukan secara kebetulan, namun manusia diciptakan oleh Allah SWT
dengan segala kesempurnaannya. Disebutkan dalam ilmu mantiq (logika) bahwa manusia adalah
binatang yang dapat berpikir (al Insanu Hayawanun Nathiq).
HAKEKAT MANUSIA
Pertama, daya pikir atau akal yang berpusat di kepala dalam Islam diasah melalui kontemplasi
alam semesta dan peristiwa yang terjadi di alam inI
Kedua, daya rasa yang terpusat di kalbu diasah melalui ibadah (sholat, zakat, puasa, dan haji).
Ketiga, daya nafsu yang berpusat di perut akan bertambah kuat jika syahwat itu diikuti dengan
kehendaknya
Pada BAB 9
PENGERTIAN
Proses untuk mendapatkan ilmu agar memiliki nilai kebenaran harus dilandasi oleh cara
berpikir rasional berdasarkan logika dan juga fakta.
dengan melakukan observasi terhadap suatu fenomena atau gejala, identifikasi dan formulasi
masalah berdasarkan observasi, menyusun hipotesis, melakukan penelitian untuk menguji hipotesis, dan
yang terakhir adalah menarik kesimpulan.
1. Penelitian historis
2. Penelitian korelasional
3. Penelitian kausal kontributif
4. Penelitian eksperimental
5. Metode deskriptif
Pada BAB 10
Judul Materi : KORELASI ANTARA FILSAFAT,ILMU DAN AGAMA
1. Hubungan Antara Filsafat dengan Ilmu
Meskipun secara historis filsafat dan ilmu merupakan suatu kesatuan, namun dalam
perkembangannya mengalami abnormalitas, dimana dominasi ilmu lebih kuat
mempengaruhi pemikiran manusia. Adapun persamaan antara ilmu dan filsafat adalah
bahwa keduanya menggunakan berpikir reflektif
2. Hubungan antara Filsafat dengan Agama
Dalam konteks keagamaan, pemikiran tentang berbagai hal dan urusan. Karenanya dalam
filsafat juga dibicarakan bagaimana keberadaan Tuhan, dan juga persoalan kenabian,
kedudukan dan fungsi akal dan wahyu, penciptaan manusia serta ibadah yang dilakukan
oleh manusia.
Yang paling pokok persamaan antara ilmu, filsafat, dan agama adalah sama-sama untuk
mencari kebenaran. Terdapat perbedaan yang mendasar antara ilmu, filsafat, dan agama dimana
ilmu dan filsafat bersumber dari akal budi atau rasio manusia, sedangkan agama bersumber dari
wahyu Tuhan
(Bentuk Apresiasi saya kpd Bapak Imam Amrusi yakni sangat berterimakasih karena sudah
membimbing kami dalam mata kuliah filsafat ilmu dengan baik dan sabar.)