DARI KELOMPOK 4 Assalamualaikum wr.wb. kelompok empat telah mempresentasikan dengan sangat baik materi “Sains Menurut Ilmu Barat”. Maka dari itu saya akan mereview materi tersebut menurut sudut pandang saya.
1. DEFINISI SAINS
Dalam presentasi tersebut anggota kelompok menjelaskan bahwa, Sains adalah
seperangkat kebenaran yang terhubung secara sistematis. ENSIE mengatakan bahwa sains adalah pengetahuan yangmempunyai dasar yang berlaku secara umum serta niscaya. Namun menurut The Liang Gie dalam karangannya yang berjudul “Pengantar Filsafat Ilmu” (1997:88) menjelaskan. Sains dapat dilihat sebagai kegiatan untuk memperoleh pengetahuan, sebagai metode untuk melakukan aktivitas, sebagai produk dari sains dan aktivitasnya. Menurut The Liang Gie, ilmu ialah “aktivitas penelitian, metode ilmiah, dan pengetahuan sistematis.” Dalam karangannya “What is Science?” Ziman (1980) juga mengatakan bahwa “Ilmu pengetahuan adalah kebenaran yang diperoleh melalui kesimpulan logis dari pengamatan empiris, (berpikir logis dan berpikir unduktif). Dalam bukunya yang berjudul “Pengenalan Sejarah dan Falsafah Sains” (1987”6) Shaharir Muhammad Zain mengatakan bahwa sains merupakan “analisis phenomenon secara bersistem, logic, dan obyektif dengan kaedah khusus yang menjadi alat untuk mewujudkan pengetahuan yang benar”. Dilihat dari beberapa sumber materi yang di ambil oleh kelompok empat cukup jelas mendefinisikan makna sains menurut ilmu barat. 2. PEMBAGIAN FILSAFAT Kelompok empat juga telah menjelaskan pembagian-pembagian filsafat A. Ontologi adalah bagian filsafat yang membahas hakikat realitas atau hakikat yang ada, termasuk hakikat ilmu pengetahuan sebagai sebuah realitas. Ada tiga jenis (realitas) yang menjadi objek pemikiran filosofis: alam material (alam semesta), manusia (manusia), dan Tuhan. Universitas Harvard pada tahun 1928 membagi ilmu menjadi tiga kelompok, yaitu ilmu fisika. ilmu sosial dan humaniora atau humaniora. Hal lain yang berhubungan dengan ontology ilmu ialah mengenai hukum ilmu, yang maksudnya adalah hukum sebab akibat atau hukum kausalitas. Dalam filsafat ilmu, pertanyaan kausalitas merupakan masalah yang belum terpecahkan, sebagian karena ilmu tidak hanya berurusan dengan alam fisik, tetapi juga dengan alam metafisik. Mengenai ontologi ilmu, ada tiga jenis sifat ilmiah: ilmiah, humanistik, dan holistik. Dalam filsafat barat terdapat banyak aliran, yang beberapa diantaranya dapat digolongkan ke dalam filsafat ontology yang membahas yang membahas tentang hakikat realitas, yaitu: aliran materialisme, vitualisme, humanisme, dan eksistensialisme, serta juga aliran beberapa aliran dilihat dari sudut jumlah, seperti: monism, dualism, dan pluralisme. B. Epistemologi Filsafat Epistemologi atau teori ilmu pengetahuan membahas secara mendalam mengenai tiga masalah pokok, yaitu sumber ilmu pengethauan, metode ilmu pengetahuan, dan kebenaran ilmu pengetahuan. Berikut beberapa aliran filsafat barat yang menjadi landasan epistemology sains barat modern: 1. Sumber Ilmu Pengetahuan Sumber pengetahuan adalah sumber dari mana kita memperoleh pengetahuan. Mengenai sumber pengetahuan, tradisi filsafat barat mewarisi dua aliran epistemology yang terbesar, yaitu aliran rasionalisme dan empirisme. Aliran rasionalis menekankan akal (reason) sebagai sumber pengetahuan, sedangkan aliran 5 empiris menganggap bahwa sumber utama pengetahuan adalah pengalaman indrawi manusia (indrawi experience). Kedua macam sumber ilmu pengetahuan yaitu, akal dan indera, pada dasarnya bersumber pada manusia, karena akal dan indera itu dimiliki manusia. 2. Metode Ilmu Pengetahuan Sains, yang dicapai melalui akal dan pengalaman manusia, dicapai melalui serangkaian proses berpikir yang disebut pendekatan ilmiah, atau pemikiran ilmiah. Metode deduktif adaalh suatu proses berpikir yang bertolak dari hal-hal abstrak kepaa yang konkrit atau dari pernyataan yang bersifat umum ke pernyataan yang bersifat khusus dengan menggunakan kaedah logika tertentu, yaitu logika deduktif Metode Induktif. Pada tahun (1561-1626) Francis Bacon menggunakan metode induktif untuk mencari tahu. Ia yakin bahwa seorang peneliti dapat membuat kesimpulan umum berdasarkan fakta yang dikumpulkan melalui pengamatan langsnung. Menurutnya untuk memperoleh kebenaran mengenai alam ini, peneliti harus mengamati alam itu secara langsung, dan harus membebaskan pikiran dari berbagai bentuk prasangka. 3. Aliran-Aliran Filsafat Epistemologi Sehubungan dengan pengetahuan yang diperoleh dengan akal dan pengalaman manusia, maka dalam filsafat barat dikenal beberapa aliran yang mendasari epistimologi barat itu. Bab ini menjelaskan beberapa aliran seperti, idealisme dan rasionalisme. Kedua aliran filsafat ini pada dasarnya adalah sama, yaitu memandang bahwa kenyataan yang sesungguhnya adalah dunia idea atau rasio. C. Aksiologi Filsafat Dalam filsafat aksiologi atau filsafat nilai terdapat beberapa aliran : Hedonisme, utilitarianisme, dan pragmatisme. hedonisme ialah aliran filsafat nilai yang mementingkan nilai kenikmatan. Dalam filsafat Yunani klasik, aliran ini dikembangkan oleh epicurus(341-271SM). dan karena itu dinamakan aliran epicurean. Aliran ini yang dikejar oleh pelakunya adalah kenikmatan, yang dipandang sebagai sebuah kebajikan. semua yang membawa kepada kenikmatan adalah kebaikan, sedangkan hal yang membawa kepada ketidaknikmatan atau kesakitan adalah keburukan. Aliran hedonism kemudian terpecah menjadi beberapa jenis, yaitu egoistic hedonism yang menekankan pada kenikmatan individu, universalistic hedonism yang menenkankan pada kenikmatan universal, dan psychological hedonism, yang menganggap bahwa perbuatan 8 seseorang ada karena dorongan psikologis untuk memperoleh kenikmatan, terutama kenikmatan fisik. Begitulah penjelasan dari kelompok empat yang mengangkat materi “Sains Menurut Ilmuan Barat” yang sangat bermanfaat. Sekian review dari saya . Wassalamualaikum wr. wb