Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHLUAN

A. Latar  Belakang 
Filsafat Ilmu merupakan bagian dari  filsafat pengetahuan yang secara
spesifik mengkaji hakikat ilmu atau pengetahuan ilmiah. Ilmu merupakan cabang
pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu.
Meskipun secara melalui berbagai metode keilmuan tidak membedakan
antara ilmu-ilmu alam dengan ilmu-ilmu sosial, namun karena permasalahan-
permasalahan teknis yang menjadi cirri khas, maka filsafat ilmu ini sering dibagi
menjadi filsafat ilmu-ilmu alam dengan ilmu-ilmu sosial.
Pembagian ini lebih merupakan pembatasan bidang-bidang yang dipelajari
yakni ilmu-ilmu alam atau ilmu-ilmu sosial, dan tidak mencirikan cabang filsafat
yang bersifat otonom.yamng artinya berdiri sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur terbentuknya ilmu filsafat?
2. Apa sajakah sumber ilmu filsafat itu?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui struktur terbentuknya Ilmu Filsafa/?
2. Mempelajari sumber ilmu filsafat?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Filsafat
Filsafat Ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno. Pada zaman itu filsafat dan
ilmu jalin menjalin menjadi satu, keduanya termasuk dalam pengertian
episteme..Menurut aristoteles, episteme adalah "sutu kumpulan yag teratur dari
pengetahuan rasional dengan objeknya  sendiri yang tepat. Jadi, filsafat dan ilmu
tergolong sebagai pengetahuan rasional, yakni pengetahuan yang di peroleh dari
pemikiran atau rasio manusia.
Sedangkan Hatta mengatakan bahwa pengertian filsafat lebih baik tidak
dibicarakanlebih dulu; nanti bila orang telah banyak mempelajari filsafat orang itu
akanmengerti dengan sendirinya apa filsafat itu (Hatta, Alam Pikiran Yunani ,
1966,I:3)Langeveld juga berpendapat seperti itu. Katanya, setelah orang
berfilsafat sendiri,barulah ia maklum apa filsafat itu, makin dalam ia berfilsafat
akan semakinmengerti ia apa filsafat itu (Langeveld, Menuju ke Pemikiran
Filsafat  1961:9).
Adapun hasil berpikir tentang yang ada dan mungkin ada itu tadi telah
terkumpulbanyak sekali, dalam buku tebal maupun tipis. Setelah disusun secara
sistematis,itulah yang disebut sistematika filsafat. Yang inilah yang saya maksud
dengan struktur filsafat.
 Filsafat terdiri atas tiga cabang besar yaitu : antologi, epistemologi, dan
aksiologi. Ketiga cabang itu sebenarnya merupakan satu kesatuan.Antologi
mencakupi banyak sekali filsafat, mungkin semua filsafat masuk di sini,misalnya
Logika, Metafisika, Kosmologi, Teologi, Antropologi, Etika, Estetika,Filsafat
Pendidikan, Filsafat Hukum dan lain-lain. Epistemologi hanya mencakupsatu
bidang saja yang disebut Epistemologi yang membicarakan cara
memperolehpengetahuan filsafat. Ini berlaku bagi setiap cabang filsafat.
Sedangkan aksiologihanya mencakup satu cabang filsafat yaitu Aksiologi yang
membicarakan gunapengetahuan filsafat. Inipun berlaku bagi semua cabang
filsafat.Sejak zaman yunani kuno sesungguhnya  berkembang 4 bidang
pengetahuan, yaitu filsafat, ilmu, matematika, dan logika. Masing masing bidang

2
pengetahuan itu memiliki ciri kehususan tersendiri dan menempuh arah
pertumbuhan yang berbeda satu sama lain.
1. Filsafat.
Filsafat dimulai oleh thales sebagai filsafat jagad raya yang selanjutnya
berkembang ke arah fosmologi.Filsafat ini kemudian menuju pada filsafat
sdengan pemikiran secara teori pada Plato dan metafisika pada aristoteles. Filsuf
Romawi Marcus Tullius Cicero secara singkat memberikan definisi filsafat sebaga
ars vitae atau "the art of life"(pengetahuan tentang hidup). Konsepsi filsafat ini
kemudian dianut luas atau orang orang terpelajar pada zaman Renaissance di
eropa.Menurut perumusan Alfred North Whitehead, filsafat spekulatif adalah
usaha menyusun sebuah system ide ide umum yang berpautan, logis, dan perlu
yang dalam kerangka system itu setiap unsur dari pengalaman kita dapat
ditafsirkan. 
2. Ilmu.
Pada zaman Yunani kuno episteme atau pengetahuan rasional mencakup
filsafat maupun ilmu. Thales sebagai seorang filsuf juga mempelajari astronomi
dan topik topik yang termasuk pengetahuan fisika. Fisika adalah pengetahuan
teoretis yang pempelajari alam. Tetapi, pada zaman Renaissancesejak abad XIV
sampai abad XVI terjadi perkembangan baru. Tokoh tokoh pembaharu dan
pemikir seperti Galleo Gallilei, francis Bacon dan pada abad berikutnya Rene
Descartes, dan Isaac Newton memperkenalkan metode matematik dan metode
ekperimental untuk mempelajari alam.Menurut pengamatan Hendry aiken, dalam
abad XX filsafat memberikan kelahiran pada ilmu ilmu yang tampaknya juga
bebas berupa logika formal, ilnguistik, dan teori tanda. 
3. Matematika.
Bidang ilmu pengetahuan ke tiga setelah filsafat dan ilmu yang
berkembang sejak zaman yunani kuno ialah matematika. Matematika mempunyai
hubungan yang cukup erat dengan kedua bidang pengetahuan yang terdahulu itu. 
Matematika sejak semula menjadi pendorang bagi pengembangan filsafat.
4. Logika
Logika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari segenap azas,
aturan, dan tata cara penalaran yang betul. Penalaran adalah proses pemikiran

3
manusia yang berusaha tiba pada pernyataan baru yang merupakan kelanjutan
runtut dari pernyataan lain. Pernyataan yang diketahui disebut pangkal
pikir(premise), pernyataan baru yang diturunkan dinamakan kesimpulan
(conclusion).
B. Sumber Filsafat Ilmu
Pertama-tama filosof harus membicarakan (mempertanggung jawabkan)cara
mereka memperoleh pengetahuan filsafat. Yang menyebabkan kita hormatkepada
para filosof antara lain ialah karena ketelitian mereka, sebelum
mencaripengetahuan mereka membicarakan lebih dahulu (dan
mempertanggungjawabkan)cara memperoleh pengetahuan tersebut. Sifat itu
sering kurang dipedulikan olehkebanyakan orang. Pada umumnya orang
mementingkan apa yang diperoleh ataudiketahui, bukan cara memperoleh atau
mengetahuinya. Ini gegabah, para filosofbukan orang yang gegabah.Menurut
Suriasumantri (dalam Susanto, 2011:186) terdapat empat cara pokok yaitu:
a. Rasionalisme
Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan.
Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur dengan akal. Menusia memperoleh
penegetahuan melalui kegiatan menangkap objek.
Masalah utama yang timbul dari caraberpikir ini adalah mengenai kriteria
untuk mengetahui akan kebenaran dari suatu ide Oleh sebab itu maka lewat
penalaran rasional akan didapatkan bermacam-macam pengetahuan mengenai satu
objek tertentu tanpa adanya suatu konsensus yang dapat diterima oleh semua
pihak. Dalam hal ini maka pemikiaran rasional cenderung untuk bersifat
silopsistik dan subyektif.

b. Empirisme
Kata ini berasal dari kata Yunani empeirikos, artinya pengalaman.
Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya.
Dan bila dikembalikan kepada kata Yunaninya, pengalaman yang dimaksudkan
ialah pengalaman inderawi.
Masalah utama yang timbul dalam penyusunan pengetahuan secara empiris ini
ialah bahwa pengetahuan yang dikumpulkan itu cenderung untuk menjadi suatu

4
fakta-fakta. Kumpulan tersebut belum tentu bersifat konsisten dan mungkin saja
terdapat hal-hal yang bersifat kontradiktif. Suatu kumplan mengenai fakta, atau
kaitan antara berbagai fakta, belum menjamin terwujudnya suatu sistem
pengetahuan yang sistematis; kecuali kalau dia hanya " seorang kolektor barang-
barang serbaneka". Lebih jauh Einstein mengingatkan bahwa tak terdapat metode
induktif yang memungkinkan berkembangnya konsep dasar suatu ilmu. 
Masalah yang kedua adalah mengenai hakikat pengalaman yang merupakan
cara dalam menemukan pengetahuan dan pancaindra sebagai alat yang
menangkapnya.

c. Intuisi.
Kemampuan ini mirip dengan menerka, tetapi berbeda dengan kesadaran
dan kebebasannya. Intuisi adalah suatu pengetahuan yang langsung, yang mutlak
dan bukan pengetahuan yang nisbi.(khayal).
Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan. Sebagai dasar untuk
menysun pengetahuan secara teratu maka intuisi ini tidak bisa diandalkan.
Pengetahuan intuitif dapat dipergunakan sebagai hipotesis bagi analisis
selanjutnya dalam menentukan benar tidaknya pennyataan yang dikemukakannya.
Kegiatan intuitif dan analitik bisa bekerja saling membantu dalam menemukan
kebenaran. Bagi Maslow intuisi ini merupakan pengalaman puncak (peak
expierence) sedangkan bagi Nietzsche merupakan intelegensi yang paling tinggi.

d. Wahyu
Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh ALLAH kepada manusia
lewat perantaraan para nabi. Agama merupakan pengetahuan bukan saja mengenai
kehidupan sekarang yang terjangkau pengalaman, namun juga mencakup
masalah-masalah yang bersifat trasedental seperti latar belakang penciptaan
manusia dan hari kemudian di akhirat nanti.

5
BAB III
PENUTUP
 
A. Simpulan
Bidang Ilmu pengetahuan diabagi menjadi 4 , antara lain :
1. Filsafat
Dimulai oleh thales Filsafat jagat raya berkembang kearah kosmologi, dan
dalam abad tengah filsafat dianggap sebagai the supremart(pengetahuan yang
tinggi) , dan kemudian berkembang menjadi dua jalur , filsafat alam dan filsafat
moral.
2. Ilmu
Pada yunani kuno episteme atau pengetahuan mencakup filsafat maupun
ilmu. Yang kemudian terjadi pembaharuan dan pemikir baru yang
memperkenalkan metode matematika dan metode eksperimental untuk
mempelajari alam.
3. Matematika
J.B.Burnet menyatakan bahwa perkembangan filsafat tergantung
penemuan ilmiah matematika.Stephen beker juga mengemukakan matematika
menyajikan makanan yang berlimpah-limpah bagi pemikiran filsafat.kemudian
matematika terus berkembang melalui pemikiran tokoh-tokoh seorang filsuf dan
ahli matematika menjadi perintis bagian dari ilmu alam.
4. Logika
Bidang pengetahuan yang mempelajari asaz , aturan , dan tatacara
penalaran.logika dibawa oleh Aristoteles dan dijadkan pelajaran wajib dalam
pendidikan oleh warga bebas.setelah itu dikembangkan menjadi logika modern
yang berhubungan erat dengan filsafat dan matematika.

Kemudian sumber-sumber ilmu meliputi 4, diantaranya:


dDalam mendapatkan pengetahuan, pertama adalah pengetahuan yang
berdasarkan rasio yang dikembangkan oleh kaum rasionalis yang dikenal dengan
rasionalisme. Kedua, pengetahuan yang berdasarkan pada pengalaman yang
dikenal dengan faham empirisme. Ketiga, pengetahuan yang didapatkan tanpa

6
melalui proses penalaran tertentu.Sumber pengetahuan yang keempat adalah
wahyu yang merupakan pengetahuan yang disampaikan tuhan kepada manusia.
 

B. Saran
Dengan adanya makalah ini,diharapkan para mahasiswa agar lebih mudah
memahami secara mendalam tentang hal hal yang berkaitan dengan Sumber
Filsafat Ilmu dalam pembelajaran PAI
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan
oeleh karena itu pemakalah mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA
 
Achmadi, Asmoro, 2005, Filsafat Umum, Rajawali Pers, Jakarta.
Ahmad Tafsir,Filsafat Umum , Bandung: Rosdakarya, 1997
Adib,Mohammad, 2011, Filsafat Ilmu, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Bakhtiar, Amsal, 2010, Filsafat Ilmu, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Hatta,Alam Pikiran Yunani , Jakarta: Tinta Mas, 1966


Sidi Gazalba,Sistematika Filsafat , Djakarta: Bulan Bintang, II, 1973

Susanto, A. 2011, Filsafat Ilmu, Bumi Aksara, Jakarta.


Suriasumantri, Jujun S., 2009, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Pusataka
Sinar Harapan, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai