Anda di halaman 1dari 14

r Fi l sa fa t I l m u

Sumbe
:
Disusun Oleh
ri
1. Ghilmi Masru
a sbi Am i r udin
2. M.H
i dni M ub a r o k
3. Z ing:Septia
Pem bi m b
D o s en
.Pd.I
Mardiana, M

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


MASKUMAMBANG DUKUN GRESIK
Pengertian Filsafat

Filsafat Ilmu merupakan bagian dari  filsafat pengetahuan yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu
atau pengetahuan ilmiah. Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu.
Filsafat Ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno. Pada zaman itu filsafat dan ilmu jalin menjalin menjadi
satu, keduanya termasuk dalam pengertian episteme..Menurut aristoteles, episteme adalah "sutu
kumpulan yag teratur dari pengetahuan rasional dengan objeknya  sendiri yang tepat. Jadi, filsafat
dan ilmu tergolong sebagai pengetahuan rasional, yakni pengetahuan yang di peroleh dari
pemikiran atau rasio manusia.
Sedangkan Hatta mengatakan bahwa pengertian filsafat lebih baik tidak dibicarakanlebih dulu; nanti
bila orang telah banyak mempelajari filsafat orang itu akanmengerti dengan sendirinya apa filsafat
itu (Hatta, Alam Pikiran Yunani , 1966,I:3)Langeveld juga berpendapat seperti itu. Katanya, setelah
orang berfilsafat sendiri,barulah ia maklum apa filsafat itu, makin dalam ia berfilsafat akan
semakinmengerti ia apa filsafat itu (Langeveld, Menuju ke Pemikiran Filsafat  1961:9).

•Antologi(Logika, Metafisika, Kosmologi, Teologi,


Antropologi, Etika, Estetika,Filsafat Pendidikan,
Filsafat terdiri Filsafat Hukum dan lain-lain)
•epistemologi, (cara memperoleh filsafat)dan
atas 3 Cabang •aksiologi. (faedah dari filsafat tersebut)
Besar:
4 Bidang Pengetahuan :

Sejak zaman yunani kuno sesungguhnya  berkembang 4 bidang pengetahuan, yaitu filsafat, ilmu, matematika, dan logika.
Masing masing bidang pengetahuan itu memiliki ciri kehususan tersendiri dan menempuh arah pertumbuhan yang berbeda satu
sama lain.

Filsafat Ilmu

Matematika Logika
FILSAFAT

• Filsafat dimulai oleh thales sebagai filsafat jagad raya yang


selanjutnya berkembang ke arah fosmologi.Filsafat ini
kemudian menuju pada filsafat sdengan pemikiran secara
teori pada Plato dan metafisika pada aristoteles. Filsuf
Romawi Marcus Tullius Cicero secara singkat memberikan
definisi filsafat sebaga ars vitae atau "the art of
life"(pengetahuan tentang hidup). Konsepsi filsafat ini
kemudian dianut luas atau orang orang terpelajar pada
zaman Renaissance di eropa.Menurut perumusan Alfred
North Whitehead, filsafat spekulatif adalah usaha menyusun
sebuah system ide ide umum yang berpautan, logis, dan
perlu yang dalam kerangka system itu setiap unsur dari
pengalaman kita dapat ditafsirkan. 
ILMU
• Pada zaman Yunani kuno episteme atau pengetahuan rasional mencakup
filsafat maupun ilmu. Thales sebagai seorang filsuf juga mempelajari
astronomi dan topik topik yang termasuk pengetahuan fisika. Fisika
adalah pengetahuan teoretis yang pempelajari alam. Tetapi, pada zaman
Renaissancesejak abad XIV sampai abad XVI terjadi perkembangan baru.
Tokoh tokoh pembaharu dan pemikir seperti Galleo Gallilei, francis
Bacon dan pada abad berikutnya Rene Descartes, dan Isaac Newton
memperkenalkan metode matematik dan metode ekperimental untuk
mempelajari alam.Menurut pengamatan Hendry aiken, dalam abad XX
filsafat memberikan kelahiran pada ilmu ilmu yang tampaknya juga
bebas berupa logika formal, ilnguistik, dan teori tanda. 
MATEMATIKA
• Bidang ilmu pengetahuan ke tiga setelah filsafat
dan ilmu yang berkembang sejak zaman yunani
kuno ialah matematika. Matematika
mempunyai hubungan yang cukup erat dengan
kedua bidang pengetahuan yang terdahulu itu. 
• Matematika sejak semula menjadi pendorang
bagi pengembangan filsafat.
LOGIKA
• Logika adalah bidang pengetahuan yang
mempelajari segenap azas, aturan, dan tata
cara penalaran yang betul. Penalaran adalah
proses pemikiran manusia yang berusaha tiba
pada pernyataan baru yang merupakan
kelanjutan runtut dari pernyataan lain.
Pernyataan yang diketahui disebut pangkal
pikir(premise), pernyataan baru yang
diturunkan dinamakan kesimpulan (conclusion).
Sumber Ilmu Filsafat
• Sumber filsafat ilmu merupakan aspek-aspek yang
mendasari lahirnya ilmu filsafat yang berkembang dan
muncul dalam kehidupan manusia. Menurut Sumarna
(dalam Susanto, 2011: 186) sumber ilmu pengetahuan
terdapatperbedaan antara pandangan filosof dan ilmuwan
Barat dengan filosofot dan ilmuwan muslim. Menurut
filosof dan ilmuwan muslim, sumber utama ilmu
pengetahuan adalah wahyu yang termanifestasikan dalam
Alquran dan As-sunnah, selain empiris dan rasional.
Sedangkan menurut filosof dan ilmuwan Barat sumber
ilmu pengetahuan hanya dibatasi pada sumber utama yaitu
pengetahuan yang lahir dari pertimbangan rasio (akal atau
deduksi) dan pengetahuan yang dihasilkan melalui
pengalaman (empiris dan induksi).
Sumber Ilmu Filsafat
Rasionalisme 

• Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar


kepastian pengetahuan. Pengetahuan yang benar
diperoleh dan diukur dengan akal. Menusia memperoleh
penegetahuan melalui kegiatan menangkap objek.

• Masalah utama yang timbul dari caraberpikir ini adalah


mengenai kriteria untuk mengetahui akan kebenaran
dari suatu ide Oleh sebab itu maka lewat penalaran
rasional akan didapatkan bermacam-macam
pengetahuan mengenai satu objek tertentu tanpa
adanya suatu konsensus yang dapat diterima oleh
semua pihak. Dalam hal ini maka pemikiaran rasional
cenderung untuk bersifat silopsistik dan subyektif.
Empirisme

• Kata ini berasal dari kata Yunani empeirikos, artinya pengalaman. Menurut
aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya. Dan
bila dikembalikan kepada kata Yunaninya, pengalaman yang dimaksudkan
ialah pengalaman inderawi.

• Masalah utama yang timbul dalam penyusunan pengetahuan secara empiris


ini ialah bahwa pengetahuan yang dikumpulkan itu cenderung untuk
menjadi suatu fakta-fakta. Kumpulan tersebut belum tentu bersifat
konsisten dan mungkin saja terdapat hal-hal yang bersifat kontradiktif. Suatu
kumplan mengenai fakta, atau kaitan antara berbagai fakta, belum
menjamin terwujudnya suatu sistem pengetahuan yang sistematis; kecuali
kalau dia hanya " seorang kolektor barang-barang serbaneka". Lebih jauh
Einstein mengingatkan bahwa tak terdapat metode induktif yang
memungkinkan berkembangnya konsep dasar suatu ilmu. 

• Masalah yang kedua adalah mengenai hakikat pengalaman yang merupakan


cara dalam menemukan pengetahuan dan pancaindra sebagai alat yang
menangkapnya?
Intuisi

• Menurut Henry Bergson intuisi adalah hasil dari evolusi


pemahaman yang tertinggi. Kemampuan ini mirip dengan
insting, tetapi berbeda dengan kesadaran dan kebebasannya.Ia
juga mengatakan bahwa intuisi adalah suatu pengetahuan yang
langsung, yang mutlak dan bukan pengetahuan yang nisbi.
Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan. Sebagai
dasar untuk menyusun pengetahuan secara teratur, intuisi tidak
dapat diandalkan.

• Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan. Sebagai


dasar untuk menysun pengetahuan secara teratu maka intuisi
ini tidak bisa diandalkan. Pengetahuan intuitif dapat
dipergunakan sebagai hipotesis bagi analisis selanjutnya dalam
menentukan benar tidaknya pennyataan yang dikemukakannya.
Kegiatan intuitif dan analitik bisa bekerja saling membantu
dalam menemukan kebenaran. Bagi Maslow intuisi ini
merupakan pengalaman puncak (peak expierence) sedangkan
bagi Nietzsche merupakan intelegensi yang paling tinggi.
Wahyu

• Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh ALLAH kepada manusia


lewat perantaraan para nabi. Wahyu Allah (agama) berisikan pengetahuan, baik
mengenai kehidupan seseorang yang terjangkau oleh pengalaman, maupun
yang mencakup masalah transendental, seperti latar belakang dan tujuan
penciptaan manusia, dunia dan segenap isinya serta kehidupan di akhirat nanti. 

• Agama merupakan pengetahuan bukan saja mengenai kehidupan sekarang yang


terjangkau pengalaman, namun juga mencakup masalah-masalah yang bersifat
trasedental seperti latar belakang penciptaan manusia dan hari kemudian di
akhirat nanti. Pengetahuan ini didasarkan pada kepercayaan akan hal-hal yang
ghaib. Kepercayaan kepada Tuhan yang merupakan sumber pengetahuan,
kepercayaan kepada nabi sebagai perantara dan kepercayaan terhadap wahyu
sebagai cara penyampaian, merupakan dasar dari penyusunan pengetahuan ini.
Kepercayaan merupakan titik tolak dalam agama. Suatu pernyataan harus
dipercaya dulu untuk dapat diterima: pernyataan ini bisa saja selanjutnya dikaji
dengan metode lain. Secara rasional bisa dikaji umpamanya apakah pernyataan-
pernyataan yang terkandun di dalamnya bersifat konsisten atau tidak di pihak
lain secara empiris bisa dikumpulkan secara empiris bisa dikumpulkan fakta-
fakta yang mendukung pernyataan tersebuat atau tidak. Singkatnya, agama
dimulai dengan rasa percaya, dan lewat pengkajian selanjutnya kepercayaan itu
bisa meningkat atau menurun. Pengetahuan lain, seperti ilmu umpamanya,
bertitik tolak sebaliknya. Ilmu dimulai dengan rasa tidak percaya, dan setelah
melalui proses pengkajian ilmiah, kita bisa diyakinkan atau tetap pada pendirian
semula.
TERIMA KASIH….

Anda mungkin juga menyukai