Anda di halaman 1dari 3

TEMA-TEMA SENTRAL FILSAFAT

Oleh:
1. Mohammad Afisena (2230210010)
2. Muhammad Ubaidillah (2230210008)

Filsafat secara garis besar dapat dibagi kedalam dua kelompok, yakni filsafat
sistematis dan sejarah filsafat. Di dalamnya meliputi logika, metodologi, epistemologi
dll. Filsafat Sistematis bertujuan dalam pembentukan dan pemberian landasan
pemikiran filsafat. Adapun sejarah filsafat adalah bagian yang berusaha meninjau
pemikiran filsafat di sepanjang masa. Sejarah zaman kuno hingga zaman modern.
Bagian ini meliputi sejarah filsafat Yunani (Barat), India, Cina, dan sejarah filsafat
islam.
1. Epistemologi
A) pengertian epistemologi
Secara etimologi,kata “Epistimologi” berasal dari bahasa Yunani “Episteme”
dan “Logos”. Episteme berarti pengetahuan, sedangkan Logos berarti teori,
uraian, atau alasan. Jadi, epistemologi adalah sebuah teori tentang pengetahuan,
atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan “Theory of knowledge”. Secara
terminologi bahwa epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki tentang
keaslian pengertian, struktur, mode dan validitas pengetahuan. Dengan demikian
makna epistemologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari hal-hal yang
bersangkutan dengan pengetahuan dan dipelajari secara substantif. Oleh karena
itu, epistemologi bersangkutan dengan masalah-masalah yang bersangkutan
dengan:
a) Filsafat, sebagai cabang ilmu dalam mencari hakikat dan kebenaran
pengetahuan.
b) Metode, memiliki tujuan untuk mengantarkan manusia mencapai
pengetahuan.
c) Sistem, bertujuan memperoleh realitas kebenaran pengetahuan.
1.Logika material
Adapun logika material berhubungan dengan logika materil
2. Kriteriologis
kriteriologia merupakan suatu cabang filsafat yang berusaha untuk menetapkan
benar tidaknya suatu pikiran atau pengetahuan berdasarkan ukuran tentang kebenaran.
3.Kritika pengetahuan
secara singkat dapatlah dikatakan bahwa kritika pengetahuan menunjuk kepada
suatu ilmu pengetahuan yang berdasarkan tinjauan secara mendalam berusaha
menentukan benar tidaknya sesuatu pikiran atau pengetahuan manusia.
4.Gnoseologia
gnoseologia berarti suatu ilmu pengetahuan atau cabang filsafat yang berusaha
memperoleh pengetahuan mengenai hakikat pengetahuan, khususnya mengenai
penegtahuan yang bersifat keilahian.
5. Filsafat pengetahuan
Filsafat pengetahuan merupakan filsafat yang mempersoalkan masalah hakikat
pengetahuan.
B.) Terjadinya pengetahuan
Masalah terjadinya pengetahuan adalah masalah yang sangat penting dalam
epistemologi.Pengetahuan yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indera dan lain-
lain mempunyai metode tersendiri dalam teori pengetahuan di antaranya adalah :
1) Metode Induktif
Induksi yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil
observasi disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum.
2)Metode Deduktif
Deduksi ialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empiris diolah
lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut.
3) Metode Positivisme
Metode ini di keluarkan oleh August Comte (1798-1857). Metode ini berpangkal
dari apa yang telah diketahui, yang faktual, yang positif.
4) Metode Kontemplatif
Metode ini mengatakan adanya keterbatasan indera dan akal manusia untuk
memperoleh pengetahuan.
5)Metode Dialektis
Dialektikan mula-mula berarti metode tanpa jawab untuk mencapai kejernihan
filsafat. Kini dialektika berarti tahap logika, yang mengajarkan kaidah-kaidah dan
metode-metode penuturan juga analistis sistematik tentang ide-ide untuk mencapai apa
yang terkandung dalam pandangan.
2.Ontologi
a) Pengertian Ontologi
Ontologi merupakan cabang teori hakikat yang membicarakan hakikat sesuatu yang
ada.ontologi berarti ilmu pengetahuan atau ajaran tentang yang berada.Ontologi
merupakan salah satu di antara lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling kuno.
Dengan demikian, metafisika umum atau ontologi adalah cabang filsafat yang
membicarakan prinsip paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang ada.
b) Objek Kajian Ontologi
Objek telaahan ontologi adalah yang ada, yaitu ada individu, ada umum, ada
terbatas, ada tidak terbatas, ada universal, ada mutlak, termasuk kosmologi dan
metafisika dan ada sesudah kematian maupun sumber segala yang ada, yaitu Tuhan
Yang Maha Esa. Objek formal ontologi adalah hakikat seluruh realitias. Bagi
pendekatan kualitatif, realitas tampil dalam kuantitas atau jumlah, telaahnya akan
menjadi telaah monisme, paralelisme, atau pluralisme. Bagi pendekatan kualitatif
realitas akan tampil menjadi aliran materialisme, idea-lisme, naturalisme, atau
hilomorphisme.
1)Metode dalam Ontologi
Lorens Bagus memperkenalkan tiga tingkat abstraksi dalam ontologi, yaitu
abstraksi fisik, abstraksi bentuk, dan abstraksi metafisik.
2)Metafisika
Metafisika merupakan cabang filsafat yang membicarakan tentang hal-hal yang
sangat mendasar yang berada di luar pengalaman manusia.
3)Asumsi
Pendapat yang telah didukung oleh beberapa teori dan fakta yang dapat dibuktikan
secara rasional.

3.Aksiologi
Dalam wilayah pembahasan filsafat, pada umumnya yang menjadi muara
pembahasan filsafat selain epistimologi dan ontologi adalah aksiologi. Kajian
epistimologi dan ontologi pendidikan Islam tidak lepas dari aksiologinya, karena
aksiologi merupakan muara bagi keduanya. Selain itu, cakupan pendidikan Islam juga
mendenifisikan tentang nilai. Nilai adalah sesuatu yang tidak terbatas. Artinya adalah
segala sesuatu yang ada dalam jagat raya ini adalah bernilai. Nilai adalah bagian dari
filsafat pendidikan yang dikenal dengan aksiologi.Dalam penilaiannya, terdapat dua
bidang yang paling populer saat ini, yaitu yang bersangkutan dengan tingkah laku dan
keadaan atau tampilan fisik. Dengan demikian, kita mengenal aksiologi dalam dua jenis,
yaitu etika dan estetika. a.)Etika
Etika adalah bagian filsafat yang mempersoalkan pernilaian atas perbuatan manusia
dari sudut baik dan jahat.
b)Estetika
Estetika merupakan bagian filsafat yang mempersoalkan penilaian atas sesuatu dari
sudut indah dan jelek.

Anda mungkin juga menyukai