Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

AQIDAH WAHYU KENABIAN DAN KITAB SUCI


Disusun untuk memenuhi tugas kuliah
Mata kuliah : Ilmu Tauhid
Dosen pengajar:
Dr. H. Ahmad Atabik, Lc,. M. S. I

Disusun oleh:
1. MUHAMMAD ARIS SAPUTRA (2230210001)
2. MUHAMMAD UBAIDILLAH (2230210008)

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang atas Rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Adapun
tema dari makalah ini adalah “AQIDAH WAHYU KENABIAN DAN KITAB
SUCI”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnyakepada dosen mata kuliah Ilmu Tauhid yang telah memberikan tugas
terhadap kami,sehingga kami bisa memahami dari sebuah materi ini.Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dan
menyemangati kami untuk menyelesaikan tugas Makalah ini.

Kami jauh dari sempurna dan ini merupakan Langkah yang baik dan studi
yang sesungguhnya.Oleh karea itu,keterbukaan waktu dan kemampuan kami,maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini
dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.

Kudus, 2 mei 2023

Penyusun
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

wahyu merupakan pengetahuan yang diyakini bahwa pengetahuan itu


datang dari Allah SWT, baik dengan perantaraan, maupun tanpa
perantaraan. definisi wahyu digunakan Al-Qur‟an untuk menunjukan
pemberitahuan Allah kepada nabi-nabi sudah berlainan sekali dengan
pengertian kebahasaannya. Wahyu juga diartikan sebagai isyarat yang cepat.
Ia adalah sebuah tanda yang jelas bagi seorang pemerhati, yang harus
diamati, direnungkan dan dipahami.
Nabi adalah seseorang yang menerima wahyu dari Allah SWT melalui
perantaraan malaikat atau ilham maupun mimpi yang benar. Mereka juga
adalah mubasysyir dan mundzir. Pembicaraan tentang nabi dan kenabian
tidak terlepas dari masa rasul dan kerasulan .Banyak yang menyamakan
antara keduanya dan dengan demikian dapat dipakai secara bergantian,
namun tidak sedikit pula yang melakukan pembedaan.Namun secara umum,
nabi dan rasul adalah manusia yang dipilih Allah SWT untuk menerima dan
menyampaikan wahyu Allah.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian wahyu kenabian ?


2. Apa pengertian kitab suci ?

C. TUJUAN PEMBAHASAN

1. Untuk mengetahui pengertian wahyu kenabian.


2. Untuk mengetahui pengertian kitab suci.
PEMBAHASAN
A. Wahyu Kenabian
Seorang nabi tidak lain adala manusia biasa pilihan tuhan yang diberi
kekuatan untuk dapat berhubungan dengan Tuhan dan menyatakan kehendakNya.
Agama Islam seperti halnya agama Semit, mengambil ajaran-ajarannya dari langit,
dan sumber-sumbernya yang utama adalah al-Qur’an sebagai wahyu yang
langsung, dan as-Sunnah sebagai wahyu yang tidak langsung. Barang siapa yang
mengingkari wahyu maka ia menolak Islam secara keseluruhannya.

Di antara para Rasul Allah ada yang diturunkan kitab suci, yakni yang
menjadi pegangan bagi para Rasul dan mengandung perintah, pengajaran berisi
norma-norma dan hukum. Allah telah menjadikan mukjizat sebagai bukti atas
kebenaran para rasul dan mereka diberi tugas kenabian oleh Allah, maka dari itu
wajiblah kita membenarkan kerasulan mereka Muhammad Abduh mengatakan
bahwa manusia wajib mempercayai bahwa para Rasul itu diberi tugas kenabian atas
ketinggian fitrah Rasul Allah, sehat akal, benar dalam segala perkataannya, amanah
dalam menyampaikan apa yang diperintahkan Tuhan kepada mereka untuk
menyampaikannya, terpelihara dari perangai manusia yang jelek, dan roh mereka
mempunyai nilai yang lebih tinggi di sisi Tuhan yang tidak mungkin roh manusia
biasa dapat menandinginya

maksud kerasulan (kenabian) secara umum menurut Muhammad Abduh ialah


pengangkatan para Rasul untuk menjalankan misinya menyampaikan suatu
kepercayaan dan hukum-hukum Allah yang menciptakan umat manusia ini, bahwa
Tuhanlah yang mencukupkan segala sesuatunya bagi mahkluk di alam semesta.

Sedangkan Wahyu sendiri Muhammad Abduh mendefinisikan wahyu sebagai


pengetahuan yang
didapati oleh seseorang dari dalam dirinya dengan di sertai keyakinan bahwa
pengetahuan itu datang dari Allah, samaada melalui perantara ataupun tidak,Wahyu
merupakan kata masdar yang berarti berita, baik berita itu disampaikan secara
tertulis atau lisan, pendeknya segala berita yang anda sampaikan kepada orang lain
supaya orang itu mengetahuinya. Dan dibiasakan kepada segala berita yang
disampaikan dari Allah kepada para nabi.

Definisi wahyu menurut istilah syara’ wahyu adalah pemberitahuan Allah


kepada Nabi di antara nabi-nabi-Nya tentang hukum syara’ dan yang seperti itu.
Dan menurut Abduh, wahyu adalah pengetahuan yang didapat seseorang pada
dirinya sendiri dengan keyakinan penuh, bahwa pengetahuan itu datang dari Allah
baik dengan sesuatu perantaraan ataupun tidak. Bedanya dengan ilham ialah, bahwa
ilham itu adalah perasaan yang meyakinkan hati, dan yang mendorongnya untuk
mengikuti tanpa diketahui darimana datangnya ayat al-Qur’an yang menjelaskan
cara terjadinya komunikasi antara Tuhan dengan nabi-nabi di antaranya:

‫ي بِ ِا ْذن ِٖه َما‬


َ ِ‫ب اَ ْو ي ُْر ِس َل َرسُ ْو ًَّل فَيُ ْوح‬ ِ ‫مِن او َر ۤا‬
ٍ ‫ئ حِ َجا‬ ْ ‫ّٰللا ا اَِّل َوحْ يًا اَ ْو‬
ُ ‫َو َما َكانَ ِلبَش ٍَر اَ ْن يُّك َِل َمهُ ه‬
‫ي َح ِكيْم‬ َ ٗ‫يَش َۤا ُء ۗاِناه‬
ٌّ ‫ع ِل‬
Yang artinya : "Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan
berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir
atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-
Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana." (QS.
Ash-Shura 42: Ayat 51)

Wahyu Tuhan melahirkan dampak yang besar sekali pada pribadi


penerimanya, yaitu nabi. Wahyu “mengangkat” nabi ke kebenaran, Dengan kata
lain, wahyu menghidupkan bakat dan kemampuan nabi, dan mewujudkan revolusi
yang besar serta mendalam pada diri nabi untuk kepentingan umat manusia, dengan
wahyu, nabi memperoleh keyakinan mutlak.

B. Kitab Suci

Secara etimologis kitab adalah bentuk mashdar dari kata ka-ta-ba yang berarti
menulis. Al-kutub adalah bentuk jamak dari kata “kitab” yang berarti sesuatu yang
ditulis. Yang dimaksud disini adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada para
rasul untuk diajarakan kepada manusia sebagai pedoman hidupnya.

kita sebagai orang muslim wajib hukumnya Meyakini dengan sepenuh hati
bahwa kitab-kitab Allah itu benar-benar wahyu yang diturunkan-Nya kepada para
Rasul, tidak diragukan kebenarannya isinya agar menjadi pedoman hidup bagi
umatnya. Iman kepada kitab-kitab Allah termasuk dalam rukun iman yang ke tiga.
Dengan demikian orang yang tidak mengimani kitab-kitab Allah tidak dapat
dikatakan sebagai orang yang beriman, bahkan bisa dikatakan murtad.

Firman Allah swt

َ‫ق ِليَحْ كُ َم بَ ْين‬ ِ ‫ب ِبا ْل َح‬ َ ‫ّٰللاُ النَّ ِب ّٖينَ ُمبَش ِِريْنَ َو ُم ْنذ ِِريْنَ ۖ َواَ ْنزَ َل َم َع ُه ُم ا ْل ِك ٰت‬ ‫ه‬ َ‫اس ا ُ َّمةً َّواحِ دَة ً ۗ فَبَ َعث‬
ُ َّ‫َكانَ الن‬
ۚ ‫مِن َب ْع ِد َما َج ۤا َءتْ ُه ُم ا ْل َب ِي ٰنتُ َب ْغيًا ْۢ َب ْينَ ُه ْم‬ ْ ْۢ ُ‫ف فِ ْي ِه ا ََِّّل الَّ ِذيْنَ ا ُ ْوت ُ ْوه‬
َ َ‫اختَل‬
‫اختَلَفُ ْوا فِ ْي ِه ۗ َو َما‬
ْ ْ ‫اس فِ ْي َما‬
ِ ‫ال َّن‬
ِ ‫ي َم ْن يَّش َۤا ُء اِ ٰلى‬
‫ص َراطٍ ُّم ْستَ ِقي ٍْم‬ ‫ق ِب ِاذْن ِّٖه ۗ َو ه‬
ْ ‫ّٰللاُ َي ْه ِد‬ ْ ‫ّٰللاُ الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا ِل َما‬
ِ ‫اختَلَفُ ْوا فِ ْي ِه مِنَ ا ْل َح‬ ‫فَ َهدَى ه‬

Artinya : "Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi
(untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya
bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di
antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih
hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata
sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan
kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang
kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang
Dia kehendaki ke jalan yang lurus." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 213).

Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT., berarti kita wajib beritikad atau
mempunyai keyakinan bahwa Allah SWT. Mempunyai beberapa kitab yang telah
diturunkan kepada para nabi-Nya.

Firman Allah swt

‫ِى أَنزَ َل مِن‬


ٰٓ ‫ب ٱلَّذ‬
ِ ‫علَ ٰى َرسُو ِل ِهۦ َوٱ ْل ِكتَ ٰـ‬
َ ‫ب ٱلَّذِى ن ََّز َل‬ ِ ‫ّلل َو َرسُو ِل ِهۦ َوٱ ْل ِكتَ ٰـ‬ِ َّ ‫وا بِٱ‬۟ ُ‫يَ ٰـٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ ٰٓو ۟ا َءامِ ن‬
‫ضلَ ٰـ ْۢ ًًل بَعِيدًا‬َ ‫ض َّل‬َ ْ‫ّلل َو َملَ ٰـٰٓئِ َكتِ ِهۦ َوكُتُبِ ِهۦ َو ُرسُ ِل ِهۦ َوٱ ْليَ ْو ِم ٱ ْلـَٔاخِ ِر فَقَد‬
ِ َّ ‫قَ ْب ُل ۚ َو َمن يَ ْكفُ ْر بِٱ‬

Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada
Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari
kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh."(QS. An-Nisa' 4:
Ayat 136).

Allah menurunkan kitab-kitab agar digunakan sebagai pedoman atau


pembimbing bagi seluruh umat manusia menuju jalan hidup yang benar dan
diridhoi Allah SWT, yaitu kebahagiaan serta keselamatan dunia dan akhirat.

Adapun Kitab-kitab yang telah diturunkan Allah kepad para nabi danrasulnya
yang wajib diketahui oleh umat islam, adalah :

a)Kitab Taurat, yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s. pada abad ke-12 SM
didaerah Israel dan Mesir.

b)Kitab Zabur, yang diturunkan kepada Nabi Daud a.s pad kira-kiraabad ke-10 SM
didaerah Israel.

c)Kitab Injil, Diturunkan kepada Nabi Isa a.s. d didaerah Yerussalem pada
permulaan abad Pertama

d)Kitab Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAWdidaerah


Mekkah dan Di Madinah pada abad ke-6 M

PENUTUP

KESIMPULAN

Wahyu adalah pengajaran Allah kepada hamba-Nya yang dipilih segala


sesuatu tentang petunjuk dan ilmu dengan jalan yang rahasia, cepat dan
tersembunyi. Fungsinya sebagai bentuk komunikasi atau transfer pengetahuan yang
di butuhkan manusia dari Tuhan. Otentisitasnya adalah kemuliaan akhlak Nabi dan
kejujurannya sejak kecil serta berbagai temuan ilmiah manusia yang
memungkinkan adanya wahyu sebagai bentuk komunikasi tertinggi dari Allah Swt.
Selanjutnya, Al-Qur‟an adalah kitab suci yang di turunkan kepada Nabi
Muhammad yang mempunyai nama-nama yang menunjukkan bahwa ia merupakan
wahyu dari Allah untuk petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia. Diantaranya
al-kitab, dan at-Tanzil. Fungsinya adalah sebagai bukti pembenar atau mukjizat
bagi Nabi Muhammad serta petunjuk keselamatan kehidupan dunia dan akhirat.
Otentisitasnya ditunjukkan oleh berbagai bukti ilm1iah dan sejarah.

SARAN

Dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan
dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif, sehingga bisa
diperbaiki seperlunya. Akhirnya kami tetap berharap semoga makalah ini menjadi
butir-butir amalan kami dan bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi
seluruh pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Abduh, Risala al-Tauhid (Risalah Tauhid),

Abdullah Zakiy Al-kaf dan Maman Abdul Djaliel,

Mu ara Ilmu Tauhid , Pustaka Setiaa,Bandung. 1999, hlm. 115.

Zainuddin,.,hlm. 125-126
A.Zainuddin dan Muhammad jamhari, Al-Islam 1: Akidah dan Ibadah,
Pustaka Se a,Bandung, 1999, hlm.12

Anda mungkin juga menyukai