Anda di halaman 1dari 9

FUNGSI AL QUR’AN

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah studi al qur’an

Dosen Pengampuh;

Umi hasunah,Dra,Hj, M.T

Di susun oleh ;
1. Gema Akbar Putra Pamungkas (1122009)

2.Silvi Agustianingsih (1122001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG 2023 /


2024
Bab I
Pendahuluan

A. Latar belakang
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara malaikat Jibril untuk
dibaca, dipahami dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat
manusia. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup
wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw melalui perantara Malaikat Jibril.
Tujuan utama diturunkan Al-Qur’an adalah untuk menjadikan pedoman manusia
dalam menata kehidupan supaya memperoleh kebahagiaan di dunia dan akherat.
Agar tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia, maka Al-Qur’an datang dengan
petunjuk-petunjuk, keteranganketerangan dan konsep-konsep, baik yang bersifat
global maupun yang bersifat terinci, yang tersurat maupun tersirat dalam berbagai
persoalan dan bidang kehidupan. Al-Qur’an mengandung pelajaran yang baik
untuk dijadikan penuntun dalam pergaulan antara satu golongan manusia, antara
keluarga dengan sesama, antara murid dengan guru, antara manusia dengan Tuhan.
Bahasa yang digunakan dalam terjemahan Al-Qur’an tidak seperti bahasa yang
digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari, karena Al1 2 Qur’an merupakan
wahyu dari Allah Swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Untuk dapat
memahami makna yang terkandung dalam Al-Qur’an, manusia perlu megkaji lebih
dalam. Terjemahan-terjemahan AlQur’an ada dalam semua bahasa. Terjemahan
Al-Qur’an menjadi keinginan tiap kaum muslim untuk dapat membaca dan
memahami Al-Qur’an dalam bahasa yang asli yaitu bahasa Arab.
B. Rumusan Masalah
1. Penjelasan mengenai apa-apa saja fungsi Al Qur’an

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dalam
perkuliahan serta kemampuan untuk memahami terkait apa saja fungsi Al
Qur’an.

Bab II
Pembahasan
A. Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur‘an atau Qur'an, adalah sebuah kitab suci utama dalam agama Islam, yang dipercayai
umat muslim bahwa kitab ini diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab ini terbagi ke dalam beberapa surah dan setiap surahnya
terbagi ke dalam beberapa ayat. Al Qur’an berisi petunjuk lengkap bagi umat manusia yang
dijelaskan seperti dalam Q.S Al- Baqarah ayat 1-2 berikut :

َ ‫ْب ۛ فِي ِه ۛ ُه ًدى لِّ ْل ُم َّتق‬


‫ِين‬ َ ِ‫ٰ َذل‬
َ ‫ك ْٱل ِك ٰ َتبُ اَل َري‬

Artinya: "Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertakwa,"

Sebagian besar Al Qur’an adalah tentang Tuhan, sifat-sifat-Nya dan hubungan manusia
dengan-Nya. Selain itu, Al Qur’an juga berisi petunjuk bagi pengikutnya, catatan sejarah dari
nabi dan orang terdahulu, serta pembawa kabar baik bagi orang-orang beriman dan peringatan
bagi orang-orang kafir.Sebelum Al Qur’an duturunkan, Allah Swt terlebih dahulu telah
mewahyukan kitab suci-Nya. kepada beberapa nabi atau rasul, seperti kitab Taurat kepada Nabi
Musa, kitab Zabur kepada Nabi Daud, dan kitab Injil kepada Nabi Isa. Bagi kaum muslimin,
Alquran adalah hukum dan perintah, pedoman untuk berperilaku dan moral, serta berisi filosofi
agama. Ini adalah kompilasi wahyu yang diberikan kepada Nabi Muhammad dari Allah SWT
melalui malaikat Jibril. Alquran adalah kalamullah, atau kalimat Allah SWT dan berasal dari sisi
Allah SWT.
Diriwayatkan secara mutawatir, artinya Alquran diterima dan diriwayatkan oleh banyak
orang. Periwayatan itu dilakukan dari masa ke masa secara berturut-turut sampai kepada umat
saat ini . Membaca Al- Qur’an dicatat sebagai amal ibadah. Hanya membaca Alquran saja yang
dianggap sebagai ibadah, terlebih jika kita mengetahui makna dari apa yang dibaca. Bacaan lain
dapat dianggap ibadah jika disertai niat seperti mencari ilmu. Oleh karena itu, pahala yang
diperoleh pembaca selain Alquran adalah pahala mencari Ilmu, bukan substansi dari bacaan
sebagaimana pada Alquran. Alquran adalah mukjizat, dan sepanjang sejarah umat manusia, sejak
awal turunnya sampai sekarang hingga masa yang akan datang, tidak akan ada seorang pun yang
mampu menandingi Alquran, baik secara individu maupun kolektif. Alquran berisi petunjuk
lengkap bagi umat manusia. Sebagian besar Alquran adalah tentang Tuhan, sifat-sifat-Nya dan
hubungan manusia dengan-Nya. Selain itu, Alquran juga berisi petunjuk bagi pengikutnya,
catatan sejarah dari nabi dan orang terdahulu, serta pembawa kabar baik bagi orang-orang
beriman dan peringatan bagi orang-orang kafir.1

Al Qur’an membimbing segala urusan yang menuntun manusia untuk meraih kebahagiaan.
Al Qur’an menuntun tentang cara hidup dihadapan Alla, dihadapan dirinya sendiri dan
dihadapan sesama manusia. Al Qur’an juga mengatur bagaimana cara hidup manusia dengan
lingkungan sekitarnya. Semua telah diatur dan difasilitasi sehingga siapa yang benar -benar
mengikuti tuntunan Al-Qur’an akan meraih kata ‘bahagia’ yang sebenarnya. Bukankah Al-
Qur’an telah menyifati dirinya, hal ini termaktub dalam satu ayat Al-Qur’an;

َ‫ب ِم ْن َش ْي ٍء ثُ َّم اِ ٰلى َربِّ ِه ْم يُحْ َشرُوْ ن‬ ْ ‫َما فَر‬


ِ ‫ فِى ْال ِك ٰت‬B‫َّطنَا‬
“ Tidak ada sesuatu apapun yang kami luputkan didalam kitab”
Al-Qur’an tidak hanya mengatur cara ibadahmu. Namun Al Qur’an juga membimbingmu
untuk memiliki karakter yang baik, kuat dan optimis. Bahkan Al-Qur’an juga mengatur cara
berjalanmu, cara berbicaramu, volume suaramu dan apa yang semestinya keluar dari lisanmu.
Al Qur’an telah memberi cara agar suaramu tidak mengganggu yang lain dan kata-katamu
memiliki nilai yang bermanfaat, tidak keluar dengan sia-sia. Al-Qur’an juga membimbing
caramu mengatur penghasilanmu, pengeluaranmu dan dimana layaknya hartamu dikeluarkan.1

B. Fungsi Al- Qur’an sebagai Mu’jizat terbesar Nabi sepanjang Zaman


Setiap Nabi dan Rosul dibekali oleh Allah SWT, dengan mu’jizat untuk menjadi bukti atas
kebenaran dakwah yang mereka sampaikan kepada umatnya termaktub dalam Q.S Ali Imron
ayat 49 yang berbunyi :

1
M. Ulil Absor, Hamba(Yogyakarta,Bening Pustaka,2019), hal.125.
‫ق لَ ُك ْم ِّمنَ الطِّي ِْن َكهَ ْيـَٔ ِة الطَّي ِْر فَا َ ْنفُ ُخ فِ ْي ِه‬ ُ ُ‫َو َرسُوْ اًل اِ ٰلى بَنِ ْٓي اِ ْس َر ۤا ِءي َْل ەۙ اَنِّ ْي قَ ْد ِجْئتُ ُك ْم بِ ٰايَ ٍة ِّم ْن َّربِّ ُك ْم ۙاَنِّ ْٓي اَ ْخل‬
‫ص َواُحْ ِي ْال َموْ ٰتى بِاِ ْذ ِن هّٰللا ِ َۚواُنَبُِّئ ُك ْم بِ َما تَْأ ُكلُوْ نَ َو َما تَ َّد ِخرُوْ نَ ۙفِ ْي‬ ‫هّٰللا‬
َ ‫فَيَ ُكوْ نُ طَ ْير ًۢا بِاِ ْذ ِن ِ ۚ َواُب ِْرُئ ااْل َ ْك َمهَ َوااْل َ ْب َر‬
َ‫ك اَل ٰ يَةً لَّ ُك ْم اِ ْن ُك ْنتُ ْم ُّمْؤ ِمنِ ْي ۚن‬ َ ِ‫بُيُوْ تِ ُك ْم ۗاِ َّن فِ ْي ٰذل‬

Artinya ; Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata), “Aku telah datang kepada kamu
dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari
tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin
Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit
kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritahukan kepadamu apa
yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian
itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman.

Mu’jizat masing-masing Nabi dan Rosul berbeda-beda, sesuai dengan perbedaan keadaan
kaum yang menjadi obyek dakwah mereka. Nabi Musa a.s, dikaruniai mu’jizat berupa tongkat
yang bisa berubah menjadi ukar besar, memecah batu hingga memancarkan dua belas mata air,
dan bahkan membelah lautan sehingga terbentang jalan menuju seberang lautan. Mu’jizat
mengagumkan tersebut mematahkan segala bentuk sihir yang dilancarkan oleh penyihir Fir’aun.
Dengan melihat mu’jizat tersebut, Bani Isra’el dan penduduk Mesir bisa mengetahui kebenaran
dakwah Nabi a.s dan kepalsuan klaim ketuhanan Fir’aun. Nabi Daud a.s, dikaruniai beberapa
mu’jizat , diantaranya mampu melunakkan besi untuk membuat persenjataan dan baju perang,
dan suara yang merdu saat membaca ayat-ayat Kitab suci Zabur. Dengan mu’jizat tersebut beliau
mampu membunuh Raja dzhalim Jhalut yang menindasBani Isra’el. Nabi Sulaiman a.s,
dikaruniai beberapa mu’jizat, diantaranya kendaraan berupa angin yang mengantarkan beliau ke
daerah manapun yang beliau kehendaki, kemampuan berbicara dan memahami segala jenis
bahasa hewan, serta kemampuan untuk menundukkan bangsa jin yang beliau pekerjakan untuk
kemaslahatan manusia. Nabi Ibrahim a.s, beliau dikaruniai mu’jizat tidak bisa terbakar oleh api,
saat beliau ditangkap oleh kaumnya dan dibakar dalam tumpukkan kayu bakar. Mu’jizat tersebut
menyelamatkan beliau dari makar kaumnya yang kafir. Demikianlah, setiap Nabi dan Rosul
dikaruniai mu’jizat yang menundukkan kemampuan musuh-musuh dakwah mereka.
Nabi Muhammad SAW, juga dikaruniai beberapa mu’jizat yang sangat mengagumkan.
Beliau pernah melakukan perjalanan Isra’ dan Mi’raj dalam waktu hanya satu malam. Beliau
juga pernah membelah bulan. Batu-batu dan makanan bertasbih dihadapan beliau. Dan banyak
mu’jizat lainnya yang tidak mampu dilakukan oleh musuh-musuh dakwah beliau. Nabi
Muhammad SAW. Juga dikaruniai Allah SWT mu’jizat yang bersifat non-fisik, dan juga bersifat
spiritual. Itulah mu’jizat yang berupa kitab suci Al-Qur’an. Semua umat islam sepakat
menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah berbeda dengan seluruh Nabi dan Rosul lainnya. Hal itu
dikarenakan Mu’jizat Al-Qur’an akan tetap abadi dan berkelanjutan meski Rosululloh SAW
telah wafat. Al- Qur’an tidak akan pernah berhenti menunjukkan kehebatan dan keajaiban
sepanjang sejarah kehidupan umat manusia, sejak zaman kenabian sampai hari ini, dan sampai
hari kelak. Keajaiban dan kemampuan Al-Qur’an tidak saja dirasakan oleh Rosululloh SAW dan
generasi sahabat saja. Namun, juga senantiasa bisa dirasakan dan dinikmati oleh umat Islam
sepanjang zaman. 2

َ‫ب فَص َّْل ٰنهُ ع َٰلى ِع ْل ٍم هُدًى َّو َرحْ َمةً لِّقَوْ ٍم يُّْؤ ِمنُوْ ن‬
ٍ ‫َولَقَ ْد ِجْئ ٰنهُ ْم بِ ِك ٰت‬

Artinya : Sungguh, Kami telah mendatangkan Kitab (Al-Qur'an) kepada mereka, yang Kami
jelaskan atas dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

C. Fungsi Al Qur’an sebagai pondasi bagi manusia


Al Quran merupakan syafaat yang teristimewa dibandingkan dengan syafaat selainnya.
Sebagaimana dalam sebuah riwayat,Nabi Saw. Bersabda : “Tidak ada sesuatu yang
syfaatnya lebih utama derajatnya di hadapan Allah SWT, daripada Al- Qur’an. Tidak Nabi,
tidak malaikat, dan tidak pula lainnya.” (HR. Abdul Malik).
Allah memberikan perumpamaan bagi orang-orang yang membaca Al-Qur’an. Setiap
perumpamaan itu memberikan pelajaran bahwa mukmin yang membaca Al-Qur’an berbeda
dengan mukmin yang tidak membaca Al- Qur’an. Selain itu, perumpamaan ini juga mengajarkan
bahwa orang munafik yang membaca Al- Qur’an dan orang munafik yang tidak membaca Al-
Qur’an pun berbeda. Memahami isi Alquran memuat seorang umat Islam semakin paham akan
kebenaran yang ada. Sehingga mereka akan lebih memegang teguh ajaran Islam. Namun, iman
yang besar tetap menyeimbangkan kehidupan dunia meskipun tetap mementingkan kehidupan di
akhirat. Itulah penjelasan tentang fungsi Alquran sebagai pedoman hidup manusia agar berada di
jalan kebenaran.Keimanan merupakan pondasi dalam menjalankan amal kebaikan. Membaca Al-
Qur’an disertai keimanan akan menambahkan perasaan takut kepada Tuhan. Menjadikan hatinya
bergetar karena rasa takut menyelimuti hatinya.3 Allah senantiasa memerintahkan hambanya
untuk menyembah dengan ikhlas dalam menjalankan segala apa yang diperintahkan dan
menjauh dari apa yang telah Allah larang. Dalam Q.S Al- Bayyinah ayat 5. Allah SWT
berfirman :

‫ص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ ەۙ ُحنَفَ ۤا َء َويُقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ َويُْؤ تُوا ال َّز ٰكوةَ َو ٰذلِكَ ِديْنُ ْالقَيِّ َم ۗ ِة‬ ‫هّٰللا‬
ِ ِ‫َو َمٓا اُ ِمر ُْٓوا اِاَّل لِيَ ْعبُدُوا َ ُم ْخل‬

 Artinya : “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya
semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan
zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).”

Dalam sebuah riwayat yang menjelaskan bagaimana Al- Qur’an bisa mengangkat dan
merendahkan derajat seseorang. Al-Qur’an, selain bisa mengangkat derajat mereka yang
menjadikan Al- Qur’an sebagai petunjuk dengan selalu berpegang teguh dengan tuntunannya,
Al- Qur’an juga merendahkan derajat seseorang yang acuh tak acuh terhadap Al- Qur’an.
Membaca Alquran dapat menjadikan suasana sekitar menjadi lebih damai, tenang dan penuh
dengan keberkahan. Maka dari itu seseorang yang membaca Alquran akan mendapatkan pahala
yang berlipatganda dan kebaikan dari Allah SWT sebagai manusia yang soleh. Seseorang yang
sudah tidak menjadikan Al- Qur’an sebagai pedoman dalam hidupnya, tidak mengimani Al-
2
Ibid, hal. 129
3
Aufal Maroom WF dan M.Saifuddin Abd.Ro’uf,Al-Qur’an Hidangan dari Tuhan,(Jombang,Wasilah
buku,2009),hal:31
Qur’an sebagai kalamulloh yang mampu menjadikan wasilah (perantara) bagi seseorang untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Demikianlah, Al- Qur’an adalah kalam mulia yang bisa
menjadikan mereka yang istiqomah mengaji Al- Qur’an menjadi manusia-manusia pilihan yang
mulia lagi dimuliakan. Bukan manusia saja yang memuliakan mereka yang membawa Al-
Qur’an melainkan Allah Subhanahuwata’ala. Tuhan semesta juga memberikan penghargaan
yang luar biasa bagi mereka itu. Allah SWT. Berjanji akan meninggikan dan meningkatkan
derajatnya karena Al- Qur’an. Ketika kita melihat sejarah awal sebelum Islam, sebagaimana
masyaakat jahiliyah, mempunyai keburukan prilaku, tidak mempunyai nilai moral yang agung.
Kebobrokan masyarakat sebelum Islam, menggambarkan ketidak adanya keimanan dalam hatt
mereka. Namun, ketika Al- Qur’an turun dan mereka mengimaninya, Al- Qur’an mengangkat
mereka dengan budi pekerti yang agung. Terasa sekali sebagaimana Al-Qur’an mengangkat dan
meninggikan derajat mereka yang mengimani dan menjadikn Al-Qur’an sebagai pedoman
hidupnya.4

4
Ibid, hal. 42.
BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa al-Qur‘an adalah kitab suci dan
bagian penting dalam hidup umat Islam. Bagi kaum muslimin, Alquran adalah hukum dan
perintah, pedoman untuk berperilaku dan moral, serta berisi filosofi agama. Al Qur’an sebagai
pemisah adalah dapat memisahkan antara yang hak dan yang batil, sebagai sumber hukum yang
pertama atau antara yang benar dan yang salah.
DAFTAR PUSTAKA

M. Ulil Absor, Hamba(Yogyakarta,Bening Pustaka,2019)

Aufal Maroom WF dan M.Saifuddin Abd.Ro’uf,Al-Qur’an Hidangan dari Tuhan,(Jombang,Wasilah


buku,2009),

Anda mungkin juga menyukai