Anda di halaman 1dari 4

Assalamualaikum wr wb

Alhamdullah bla bla

Segala puji bagi Allah yang maha kuasa, pencipta alam semesta nan luar biasa, Allah yang maha pengasih
yang kasihnya dak pernh pilih kasih, allh yang maha penyang yang sayangnya tak terbilang

Tak lupa sholawat baginda nabi bla bla

Jamaah pencinta Al quran yang dirahgma oleh allah swt

Napoleon, seorang orientalis berkebangsaan Perancis mengatakan “The principle of Quran with alone of
tracking can lead man to happiness”, Al-Qur’an adalah prinsip dan merupakan satu-satunya kitab suci
yang dapat menghantarkan kepada kebahagian yang hakiki

Ungkapan tersebut hadirin, mengisyaratkan kepada kita bahwa Al-Qur’an laksana lampu penerang ha
dalam menembus liku-liku perjuangan yang panjang membentang. Al-Qur’an adalah laksana benteng
yang kokoh dalam mengcaunter puan dan godaan syetan. Al-Qur’an laksana jimat penyelamat dari
kesesatan hidup dan kehidupan. Pendek kata Al-Qur’an adalah satu-satunya kitab suci yang berisi
petunjuk dan kebahagiaan serta senan asa relevan dengan perkembangan dan situasi zaman.

Allah berfirman pada

surat yunus ayat 57:

﴾٥٧﴿ َ‫ُور وَ ُھدًى وَ رَ ﺣْ َﻣﺔ ٌ ِﻟّ ْﻠﻣُؤْ ﻣِ ﻧِﯾن‬


ِ ‫ﺻد‬‫ظﺔ ٌ ِ ّﻣن رﱠ ﺑِّ ُﻛ ْم وَ ِﺷﻔَﺎء ِﻟّﻣَﺎ ﻓِﻲ اﻟ ﱡ‬
َ ‫ﯾَﺎ أَﯾﱡﮭَﺎ اﻟﻧﱠﺎسُ ﻗَ ْد ﺟَﺎءﺗْﻛُم ﻣﱠوْ ِﻋ‬
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman.

Hadirin…Ayat tadi dalam ilmu balaghah termasuk “‫ ”ﻛﻼم ﺧﺑري او إﻧﻛﺎري‬yang meginformasikan sekaligus
menegaskan bahwa sungguh telah datang kepada manusia Al-Qur’an yang memberikan petunjuk
kepada jalan yang lurus dan mengeluarkan manusia dari kegelapan. Lalu apakah fungsi dan peran Al-
Qur’an itu hadirin dalam merancang bangun peradaban manusia? Ayat tadi sebagaimana ditafsirkan oleh
Imam Ali Ash-Shabuni dalam Shafwatut Tafasir, menjelaskan ada empat fungsi diturunkannya Al-Qur’an
yaitu:

Pertama, “‫ظﺔ ٌ ِ ّﻣن رﱠ ﺑِّ ُﻛ ْم أي ﻣوﻋظﺔ ﻣن ﺧﺎﻟﻘﻛم‬


َ ‫ ”ﻣﱠوْ ِﻋ‬Al-Qur’an sebagai pelajaran dari Tuhan yang Maha pengajar.
Berkaitan dengan hal tersebut, Imam Al-Ghazali dalam “Jawahir al-Qur’an” mengatakan seluruh cabang
ilmu pengetahuan baik yang datang terdahulu maupun kemudian, baik yang teah diketahui maupun
belum, semuanya bersumber dari Al-Qur’anul karim. Sebagai buk bukankah karena Al-Qur’an
diturunkan dengan menggunakan bahasa arab telah mendorong lahirnya ilmu tata bahasa yang
kemudian kita kenal dengan ilmu nahwu dan sharaf, bukankaj karena Al-Qur’an diturunkan dengan
menggunakan bahasa indah, retoris dan pui s dan argumenta s telah mendorong lahirnya ilmu retorika
dan sastra yang keudian kita kenal dengan ilmu balaghah dan man q, bukankah karena kita
diperintahkan untuk membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar telah mendorong lahirnya ilmu qiroaat
yang kemudian kita kenal dengna ilmu tajwid.

Bukankah karena Al-Qur’an menceritakan proses penciptaan manusia dan alam telah mendorong
lahirnya ilmu kehidupan yang kemudian kita kenal dengan biologi, bahkan bukankah karena Al-Qur’an
menceritakan karakteris k dan seluk beluk masyarakat terdahulu telah mendorong lahirnya ilmu
kemasyarakatan yang kemudian kita kenal dengan sosiologi. Dengan demikian hadirin seluruh ilmu
pengetahuan itu bersumber dari Al-Qur’an.

Kedua, ‫ﺻدُورِ أي ﯾﺷﻔﻰ ﻣﺎ ﻓﯾﮭﺎ ﻣن اﻟﺷرك واﻟﺷك واﻟﺟﮭل‬


‫ ِﺷﻔَﺎء ِﻟّﻣَﺎ ﻓِﻲ اﻟ ﱡ‬, Al-Qur’an sebagai obat penyakit bathin seper
penyakit syirik, ragu dan bodoh. Kenapa Al-Qur’an berfungsi sebagai obat penyakit bathin bukan
penyakit zhahir? Jawabannya hadirin penyakit zhahir memang berbahaya jika dak dioba , tapi jauh
lebih berbahaya jika kita punya penyakit tapi dak dioba , betul hadirin? Dengan demikian penyakit
asma, jantung, tumor memamng berbahaya dan dapat merusak tubuh manusia, tapi penyakit sombong,
iri ha , dengki, frustasi, korupsi, haus kursi, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan jabatan dan
popularitas diri jauh lebih berbahaya dan dapat merusak tatanan hidup masyarakat dan bangsa. Oleh
karena itu hadirin, Al-Qur’an turun dengan memberikan perintah dan larangan, janji dan ancaman, dan
memerintah kepada manusia untuk mentaa nya dan mengamalkan seluruh isinya. Dengan
mengamalkan Al-Qur’an Insya Allah segala penyakit ha akan terkikis habis dari diri kita. Pantas kalau
Abu Farida Muhammad Ijat dalam bukunya “Aliz Nafsaka bil Qur’an” mengatakan “Al-Qur’an adalah obat
yang sempurna bagi segala penyakit baik penyakit zhahir maupun bathin.

Ke ga, ‫ ُھدًى أي ھداﯾﺔ ﻣن اﻟﺿﻼل‬, Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia dari kesesatan. Al-
qur’an diturunkan Allah untuk memberikan petunjuk kepada manusia, membimbing dan membawanya
kepada keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.

Berkaitan dengan hal tersebut, Prof.Dr.Quraish Syihab dalam “Wawasan Al-qur’an” mengatakan seluruh
ayat yang ada dalam Al-qur’an seluruhnya berisi ajaran yang relevan dengan perkembangan dan
tuntutan zaman. Mampu memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan manusia baik yang
bersifat ibadah ritual maupun sosial termasuk di dalamnya tentang e ka kenegaraan.

Oleh karena itu, kalau manusia sudah mampu memahami isi Al-Qur’an, menjadikan petunjuk kehidupan,
serta mengamalkannya dalam hidup keseharian maka prilakunya dipas kan dak bertentangan dengan
ajaran Tuhan dan berselisih dengan tuntutan agama, siapaun dia dan apaun profesinya. Seorang pejabat
kalau sudah menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidupnya dia dak akan berbuat korupsi meskipun
rakyat dak tahu, seorang pedagang kalau sudah menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidupnya dia
dak akan curang mengurangi mbangan meskipun pembeli dak menger , seorang suami kalau sudah
menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidupnya dia dak akan berbuat selingkuh meskipun sedang
sendiri. Demikian pula seorang pemuda dan pemudi yang sedang asyik memadu kasih kalau sudah
menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidupnya dia dak akan berbuat “macam- macam” mskipun
keadaan mendukung, senyap dan sepi, betul hadirin?
Keempat, ‫رَ ﺣْ َﻣﺔٌ ِﻟّ ْﻠﻣُؤْ ﻣِ ﻧِﯾنَ أي رﺣﻣﺔ ﻷھل اﻹﯾﻣﺎن‬, Al-Qur’an berfungsi sebagai rahmat bagi insan nan beriman.
Ar nya kalau Al-Qur’an sudah kita baca isinya, dipahami ajarannya serta diamalkan petunjuknya maka ia
akan menciptakan ketenangan bagi kita, jauh dari rasa resah dan gelisah, siap menghadapi berbagai
problema ka hidup dan kehidupan serta mampu menghantarkan kita kepada kebahagiaan baik dunia
maupun di akhirat. Rasul pernah berjanji:

‫ﻣن ﺟﻌل اﻟﻘرأن إﻣﺎﻣﮫ ﺳﺎﻗﮫ اﻟﻰ اﻟﺟﻧﺔ وﻣن ﺟﻌل اﻟﻘرأن وراءه ﻗﺎده اﻟﻰ اﻟﻧﺎر‬
“Barangsiapa yang menjadikan Al-Qur’an sebagai imamnya, maka ia akan membawanya kepada surga,
sebaliknya barangsiapa yang menjadikan makmumnya maka akan mendorongnya ke jurang api neraka.”

Dengan demikian, Al-Qur’an merupakan firman Allah SWT yang berfungsi sebagai pelajaran, obat,
petunjuk dan rahmat dalam merancang bangun peradaban manusia untuk menggapai kebahagiaan baik
di dunia, terlebih lagi di akhirat. Sejarah telah membuk kan bahwa Al-Qur’an dahulu pernah melakukan
perubahan-perubahan fundamental terhadap peradaban manusia yang ada taranya. Al-Qur’an mula-
mula menjumpai bangsa Arab sebagai penyembah berhala, pemuja batu, dan pemuji kayu. Namun
dalam jangka waktu kurang dari seperempat abad, penyembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa yaitu
Allah SWT menguasai seluruh jazirah Arabia, setelah penyembah-penyembah berhala disapu bersih dari
seluruh Jazirah Arabia. Al-Qur’an menyaptu bersih segala kepercayaan takhayul dan menggan nya
dengan agama yang paling rasional. Pada masa itu Bangsa Arab sering membanggakan dirinya karena
kebodohannya, berubah menjadi bangsa yang cinta ilmu pengetahuan, mereka disulap dengan tongkat
wasiat Al-Qur’an, karena di dalamnya terdapat sumber ilmu pengetahuan. Hal demikian adalah akibat
langsungdari ajaran Al-Qur’an. Di samping itu Al-Qur’an juga membangun manusia dari ngkat yang
paling rendah ke ngkat peradaban paling ngi, hanya dalam jangka waktu rela ve singkat.

Oleh karena itu, dalam rangka menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup kita menuju
peradaban manusia yang Qur’ani, mari kita baca Al-Qur’an, kita pahami isinya, kita renungkan
maksudnya dan kita amalkan ajarannya. Sehingga dengan cara ini kita mampu hidup bahagia baik dalam
lingkungan keluarga, masyarakat, maupun Negara dan bangsa. Dan Allah pun akan menganugerahkan
keberkahan kepada kita semua penduduk bangsa ini. Allah SWT berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 96:

﴾٩٦﴿ َ‫ض وَ ﻟَـﻛِن َﻛذﱠﺑُواْ ﻓَﺄ َ َﺧ ْذﻧَﺎھُم ﺑِﻣَﺎ َﻛﺎﻧُواْ ﯾَ ْﻛ ِﺳﺑُون‬


ِ ْ‫ﺳﻣَﺎءِ وَ اﻷ َر‬
‫ت ِ ّﻣنَ اﻟ ﱠ‬
ٍ ‫ﻋﻠَ ْﯾﮭِم ﺑَرَ ﻛَﺎ‬
َ ‫وَ ﻟَوْ أ َنﱠ أ َ ْھ َل ا ْﻟﻘُرَ ى آ َﻣﻧُواْ وَ اﺗﱠﻘَواْ ﻟَﻔَﺗ َ ْﺣﻧَﺎ‬
096. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pas lah Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka
Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Hadirin wal hadirat Rahimakumullah

Dengan demikian dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an merupakan firman Allah SWT yang
berfungsi sebagai pelajaran, obat, petunjuk dan rahmat dalam merancang bangun peradaban manusia
untuk menggapai kebahagiaan baik di dunia, terlebih lagi di akhirat. Untuk itu kewajiban kita, saya,
saudara dan seluruh kita bangsa Indonesia melaksanakan apa-apa yang telah digariskan oleh Al-Qur’an
agar peradaban manusia di negara Indonesia dapat berjaya kembali di masa sekarang maupun di masa
yang akan datang. Amin.

Itulah yang dapat kami sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai