Dokumentasi :
Soal :
a) Jelaskan Kriteria sistem pemerintahan presidensial dan jelaskan apakah sistem pemerintahan yang
digunakan setelah perubahan UUD 1945 ke-4?
b) Jelaskan kriteria sistem pemerintahan parlementer dan jelaskan kelebihan serta kekurangan bagi negara
yang menganut sistem pemerintahan parlementer?
Jawab :
a.Sistem pemerintahan presidensial adalah sistem pemerintahan yang pemegang kekuasaan eksekutifnya
tidak harus bertanggung jawab kepada legislatif. Pemegang kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh
badan legislatif meskipun kebijakan yang dijalankan tidak disetujui oleh pemegang kekuasaan legislatif.
Pemegang kekuasaan eksekutif terpisah dari badan legislatif.Kemudian mengenai sistem pemerintahan
pasca perubahan UUD 1945 yang ke 4 adalah Sistem Pemerintahan Indonesia pada orde lama mengalami
tiga orde besar sepanjang sejarah kemerdekaannya. Pertama ialah orde lama yang dipimpin oleh presiden
Soekarno, kedua adalah orde baru yang dipimpin oleh presiden Soeharto dan yang terakhir hingga saat ini
ialah orde reformasi masa setelah Soeharto hingga yang berlangsung sekarang ini. Orde lama dimulai dari
kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 sampai dengan 1968 dan dipimpin oleh presiden Soekarno.
b.Sistem pemerintahan parlementer dapat memiliki seorang presiden dan perdana menteri yang berwenang
terhadap jalannya pemerintahan. Dalam sistem parlementer, presiden biasanya hanya sebagai simbol kepala
negara.
1.Menteri dalam kabinet dipilih berdasarkan suara terbanyak di parlemen. Parlemen sendiri merupakan
lembaga legislatif yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat. Hal ini memberi anggapan bahwa
kabinet tersebut dapat mewakili suara rakyat dalam pemerintahan.
2.Eksekutif dan legislatif yang berasal dari satu partai atau koalisi membuat proses pembuatan kebijakan
menjadi lebih cepat.
1.Parlemen memiliki kewenangan yang sangat besar terhadap pemerintahan. Hal ini membuat kedudukan
eksekutif menjadi tidak stabil.
2 Parlemen dapat mengangkat perdana menteri atau menjatuhkan pemerintahannya dengan mengeluarkan
semacam mosi tidak percaya.
3.Kabinet sangat bergantung pada dukungan parlemen sehingga dapat dijatuhkan sewaktu-waktu.
Kebijakan politik negara menjadi tidak stabil karena sering berganti kabinet.
4.Parlemen dapat dikendalikan oleh kabinet. Hal ini dapat terjadi jika para anggota kabinet berasal dari
partai mayoritas.