Anda di halaman 1dari 9

UJIAN AKHIR SEMESTER SISTEM POLITIK INDONESIA

NAMA : DELIA MUSTIKA SARI


NIM : 2122010682
PRODI : ADMINISTASI PUBLIK / NEGARA
STIA BAGASASI CABANG CIPARAY

JAWABAN
1. Secara umum, sistem pemerintahan dapat didefinisikan sebagai
sebuah sistem yang ada di suatu negara yang tersusun dari
berbagai jenis elemen yang dimana setiap elemen memiliki
kegunaan masing-masing yang akan membentuk sistem tersebut
menjadi suatu kesatuan dan menjadi susunan yang padat.
Sistem Pemerintahan Presidensial
Secara singkat sistem pemerintahan presidensial berasal dari kata
presiden. Dapat disimpulkan bahwa semua pemerintahan serta negara
diatur dan dikepalai oleh seorang presiden.

•Sistem Pemerintahan Parlementer


Lain halnya dengan sistem pemerintahan presidensial. Dalam sistem
pemerintahan parlementer, suatu negara memiliki dua pemimpin, yaitu
presiden dan perdana menteri.

Kelemahan Sistem pemerintahan Presidensial

 Sistem pertanggungjawaban kurang begitu jelas


 Pengawasan rakyat lemah
 Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung badan
legislatif sehingga dapat menimbulkan kekuasaan mutlak
 Pembuatan keputusan/kebijakan publikumumnya hasil tawar-
menawar antara eksekutif & legislatif sehingga dapat terjadi
keputusan tidak tegas & memakan waktu yang lama.
 Pengaruh rakyat dalam kebikajan politik negara kurang
mendapat perhatian

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial

 Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya sebab tidak


tergantung pada parlemen
 Bahwa seorang Menteri tidak dapat di jatuhkan Parlemen
karena bertanggung jawab kepada presiden.
 Pemerintah dapat leluasa karena tidak ada bayang-bayang krisis
kabinet
 Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan
eksekutif sebab dapat diisi oleh orang luar termasuk juga
anggota parlemen sendiri.
 Masa jabatan badan eksekutif lebih pasti dengan jangka waktu
tertentu. Misalkan, masa jabatan Presiden Amerika Serikat
selama empat tahun, sedangkan Presiden Indonesia lima tahun.
 Penyusun program kerja kabinet lebih mudah disesuaikan
dengan jangka waktu masa jabatannya.

Setelah anda mengetahui kelebihan dan kekurangan dari


sistem pemerintahan Presidensil sekarang kita akan membahas
mengenai kelebihan dan kekurangan dari sistem Parlementer.

Kelemahan Sistem Pemerintahan Parlementer

 Keberhasilan sangat sulit dicapai jika partai di negara tersebut


sangat banyak( banyak suara).
 Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan
eksekutif. Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen
dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi
menteri atau jabatan eksekutif lainnya
 Kabinet sering dibubarkan karena mendapatkan mosi tidak
percaya Parlemen

Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer

 Pengaruh rakyat terhadap politik yang dijalankan sangat besar


sehingga suara rakyat sangat didengarkan oleh parlemen
 Dengan adanya parlemen sebagai perwakilan rakyat maka
pengawasan pemerintah dapat berjalan dengan baik
 Pembuat kebijakan bisa ditangani secara cepat sebab gambang
terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif & legislatif. Hal
ini disebabkan kekuasaan eksekutif & legislatif berada pada
satu partai atau koalisi partai.
 Sistem pertanggungjawaban dalam pembuatan dan juga
pelaksanaan kebijakan publik sangat jelas.

2. Pemilu dari tahun 1955 sampai sekarang


1.Masa Parlementer
Pemilu di masa Parlementer diadakan pada 1955. Saat itu pertama kali
pemilu di Indonesia setelah merdeka. Pemilu 1995 diadakan pada masa
demokrasi parlementer kabinet Burhanuddin Harahap. Pemungutan
suara dilakukan dua kali, yaitu untuk memilih anggota Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) pada 29 September. Adapun pemilihan
anggota konstituante pada 15 Desember.

2. Orde Baru

Pemilu kedua baru diadakan 16 tahun setelah itu, pada 1971. Pemilu
1971, Orde Baru meredam persaingan dan pluralisme politik. Hasil
Pemilu 1971 menempatkan partai Golkar sebagai mayoritas tunggal
dengan perolehan suara 62,82 persen, diikuti Nahdlatul Ulama (NU)
sebanyak 18,68 persen, Partai Nasional Indonesia sebanyak 6,93
persen, dan Parmusi 5,36 persen.

Pemilu berikutnya tahun 1977, melalui penyederhanaan atau


penggabungan partai (fusi) 1973 peserta pemilu yang semula sepuluh
partai politik menjadi tiga. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
gabungan NU, Parmusi, Perti dan PSII. Partai Demokrasi Indonesia (PDI),
gabungan dari PNI, Parkindo, Partai Katolik, Partai IPKI dan Partai
Murba, dan Golkar. Tiga partai ini, PPP, PDI, Golkar terus dipertahankan
hingga Pemilu 1997. Golkar sebagai mayoritas tunggal terus berlanjut
pada pemilu 1982,1987, 1992 dan 1997.

3. Reformasi

Setelah runtuh Orde Baru, pemilu diadakan pada 7 Juni 1999 untuk
memilih anggota DPR, DPD, dan DPRD. Pemilu serentak di seluruh
Indonesia ini diikuti sebanyak 48 partai politik. Abdurrahman Wahid
(Gusdur) dan Megawati Soekarnoputri dipilih juga ditetapkan MPR RI
sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Setelah Gusdur mundur,
berdasarkan Sidang Istimewa MPR RI, 23 Juli 2001, melalui Ketetapan
MPR RI No. II/MPR/2001, Megawati Soekarnoputri diangkat menjadi
presiden dengan wakilnya Hamzah Haz.

Pertama kali rakyat berpartisipasi dalam pemilu pada 2004 setelah


adanya perubahan amendemen UUD 1945. Adapun isi amendemen itu,
presiden dipilih secara langsung, dibentuk Dewan Perwakilan Daerah
(DPD), hadirnya penyelenggara pemilu yang bersifat nasional, tetap dan
mandiri (Komisi Pemilihan Umum). Pemilu 2004 diadakan pada 5 April,
diikuti peserta dari 24 Partai Politik untuk memilih DPR, DPD, dan
DPRD.

Pertama kalinya juga rakyat berpatisipasi langsung dalam pemilihan


presiden. Pemilu ini diselenggarakan dalam dua putaran, pertama pada
5 Juli 2004, kedua pada 20 September. Ada lima pasangan calon. Susilo
Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla terpilih sebagai Presiden dan
Wakil Presiden RI periode 2004 hingga 2009.

Pemilu legislatif diselenggarakan pada 9 April. Adapun jumlah peserta


sebanyak 44 partai politik. Sedangkan pemilihan presiden dilaksanakan
hanya satu putaran pada 8 Juli 2009. Pesertanya terdiri atas 3 pasangan
calon. Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono terpilih sebagai
Presiden dan Wakil Presiden periode 2009 hingga 2014.

Pemilu legislatif diadakan pada 9 April 2014 untuk pemilih dalam


negeri. Pada 30 Maret hingga 9 April untuk pemilih di luar negeri.
Peserta sebanyak 15 partai politik, tiga di antaranya dari partai lokal
Aceh.

Pemilihan presiden dan wakilnya pada Pemilu 2014 dilangsungkan pada


9 Juli 2014. Ada dua pasangan calon waktu itu. Joko Widodo dan
Muhammad Jusuf Kalla ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden
periode 2014 hingga 2019.

Pemilu legislatif 2019 diselenggarakan pada 17 April serentak


dengan pemilihan presiden. Pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin
terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019 hingga
2024.

3. fungsi dan wewenang dari lembaga legislatif eksekutif dan yudikatif


- Legislatif bertugas untuk membuat undang-undang, bidang legislative
adalahDPR.
-Eksekutif bertugas menerapkan atau melaksanakan undang-undang.
Bidang eksekutif adalah Presiden dan Wakil Presiden beserta menteri-
menterinya yangmembantunya.
-Yudikatif bertugas mempertahankan pelaksanaan undang- undang.

4. ada 8 idiologi di dunia dan di Indonesia diantaranya


a. idiologi Kapitalisme

Macam ideologi yang pertama adalah ideologi kapitalisme. deologi


kapitalisme menekankan kepada penguasaan modal oleh pihak swasta
yang di mana negara tidak berhak mengatur dan membuat undang-
undang yang dapat mempersulit jalanya usaha mereka.

b.  Ideologi Liberalisme

Macam ideologi di dunia selanjutnya adalah ideologi liberalisme.


Ideologi ini menekankan kepada kebebasan setiap golongan untuk
dapat mengekspresikan keinginannya sendiri tanpa ada larangan dari
pihak lainnya, seperti dari asal katanya yaitu liberal yang berarti
kebebasan.
c. Ideologi Marxisme

Macam ideologi berikutnya adalah ideologi marxisme. Ideologi ini


merupakan salah satu bentuk perlawanan Karl Marx terhadap
ketidakadilan sistem ideologi kapitalisme. Ideologi marxisme lahir
berkat anggapan ideologi kapitalisme yang dianggap sebagai kesalahan
yang besar karena akan semakin memperkaya pemilik modal dengan
mengorbankan nasib kaum buruh yang menyedihkan.

d.  Ideologi Sosialisme

Macam ideologi di dunia berikutnya adalah ideologi sosialisme. Ideologi


sosialisme dapat diidentikkan dengan ideologi komunisme. Hal ini
karena prinsip yang mendasar yaitu sama-sama akan mengutamakan
segala kepemilikannya secara bersama-sama dan tidak mengakui
adanya kepemilikan individu.

e. Ideologi Nasionalisme

Macam ideologi di dunia yang berikutnya adalah ideologi nasionalisme.


Ideologi ini akan menitikberatkan kepada kedaulatan negara sebagai
hal yang mutlak dan tidak boleh diganggu oleh pihak manapun.

f. Ideologi Demokrasi

Macam ideologi di dunia berikutnya adalah ideologi demokrasi. Ideologi


inilah yang dianut pemerintah Indonesia sebagai sistem
pemerintahannya. Demokrasi terdiri dari dua kata yaitu demos dan
kratos. Demos berarti rakyat dan kratos berarti kekuasaan.
g. Ideologi Feminisme

Macam ideologi yang selanjutnya adalah ideologi feminisme. Ideologi


ini merupakan ideologi yang menitikberatkan kepada kesetaraan hak
serta kewajiban bagi perempuan. Kesetaraan tersebut meliputi hak
ekonomi, politik, sosial, budaya, ruang pribadi, dan ruang publik.

h. Ideologi Anarkisme

Macam ideologi yang terakhir adalah ideologi anarkisme. Ideologi ini


menganggap bahwa negara merupakan sebuah gangguan dan tidak
perlu ada. Sebagian wilayah di Spanyol menganut menganut ideologi.

Ideologi ini menitikberatkan kepada kebebasan setiap individu, di mana


sebuah tatanan negara dan politik dianjurkan untuk dibubarkan dan
digantikan dengan tindakan sukarela dari setiap warga negara.

5. Banyak sekali kasus politik di Indonesia diantaranya ;

Korupsi ,pilkada,penyuapan, jual beli dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai