Anda di halaman 1dari 4

Demokrasi parlementer atau demokrasi liberal adalah paham demokrasi yang menekankan pada

kebebasan individu, persamaan hukum, dan hak asasi bagi warga negaranya. Pada awal
kemerdekaannya, Indonesia menerapkan sistem pemerintahan presidensial sesuai dengan UUD
1945. Namun, kemudian Indonesia menerapkan sistem pemerintahan parlementer dengan
berpedoman pada Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945 yang isinya mengubah
sistem pemerintahan presidensial menjadi sistem pemerintahan parlementer.

Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan yang parlemennya memiliki peranan
penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat
perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara
mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem presidensial, sistem
parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang
terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensial, presiden berwenang terhadap jalannya
pemerintahan, tetapi dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer:

 Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif
berada pada satu partai atau koalisi partai.
 Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.
 Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi
berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
 Pembuatan keputusan memakan waktu yang cepat.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer:

 Kedudukan badan eksekutif atau kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen
sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.
 Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan berakhir sesuai dengan
masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.
 Masa pemilihan umum dapat berubah-ubah dengan jangka waktu tertentu.
 Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet adalah anggota
parlemen dan berasal dari partai mayoritas. Karena pengaruh mereka yang besar diparlemen dan
partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.
 Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.

Dampak Demokrasi Parlementer


 Adanya kebebasan pers dapat menginspirasi rakyat untuk mengeluarkan pikiran atau pendapat.
 Minimnya ketegangan-ketegangan antarumat beragama.
 Keberhasilan menyelenggarakan KAA telah membawa nama baik Indonesia di mata internasional.
 Cukup meningkatkan status sosial karena makin bertambahnya jumlah sekolah-sekolah.

Tujuan Demokrasi Parlementer

 Kebebasan Berpendapat.
 Menciptakan Keamanan dan Ketertiban
 Mendorong Masyarakat Aktif dalam Pemerintahan
 Membatasi Kekuasaan Pemerintahan
 Mencegah Perselisihan

Anda mungkin juga menyukai