Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM PELAKSANAAN DEMOKRASI DI

INDONESIA
By Vicky Dwi Priyoga

Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘demos’ yang bermakna rakyat atau khalayak,
dan ‘kratos’ yang bermakna pemerintahan. Jika digabungkan, maka demokrasi memiliki makna
‘kekuasaan rakyat’. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demokrasi adalah bentuk
atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyat turut serta memerintah dengan perantaraan
wakilnya yang terpilih.

Dengan kata lain, demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang mengizinkan dan memberi
hak kebebasan kepada warga negaranya untuk berpendapat dan turut serta dalam
pengambilan keputusan di pemerintahan. Suatu negara baru dapat dikatakan berbudaya
demokrasi apabila memiliki prinsip-prinsip demokrasi atau yang dikenal dengan soko guru
demokrasi. Filsuf politik Pakistan Abul A’la Maududi menyebutkan bahwa ada 11 soko guru
demokrasi yang menjadikan suatu negara berbudaya demokrasi:

1. Kedaulatan rakyat
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah
3. Kekuasaan mayoritas
4. Hak-hak minoritas
5. Jaminan hak asasi manusia
6. Pemilihan yang bebas dan jujur
7. Persamaan di depan hukum
8. Proses hukum yang wajar
9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional
10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik
11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerjasama, dan mufakat

 Demokrasi Pancasila pada Era Reformasi (1998-sekarang)

Perbedaan antara demokrasi pancasila pada era reformasi dengan era orde baru terletak pada
tata cara dan aturan pelaksanaannya. Kebanyakan perubahan terletak pada perbaikan
kebijakan-kebijakan yang kurang sejalan dengan konsep demokrasi. Beberapa hasil perubahan
tersebut yaitu:

 Pemilu yang benar-benar demokratis


 Tercapainya kehidupan yang lebih demokratis
 Lembaga demokrasi berfungsi dengan baik
 Setiap partai politik dapat mandiri dan tidak berat sebelah
 Memandang demokrasi Pancasila sebagai nilai-nilai budaya politik yang mempengaruhi
sikap hidup politik pendukungnya

Penerapannya dalam keseharian masyarakat sendiri juga sudah bisa terlihat, mulai dari adanya
pelaksanaan Pemilu yang luber (langsung, umum, bebas, rahasia) dan jurdil (jujur & adil),
kebebasan pers (tidak ada lagi media yang dibredel), kemudahan izin untuk mengadakan demo,
bahkan kebebasan berpendapat di media sosial.

Implementasi Pancasila pada demokrasi di Indonesia adalah dengan adanya demokrasi


Pancasila.

Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat tanpa


oposisi dalam doktrin Manipol USDEK disebut pula sebagai demokrasi
terpimpin merupakan demokrasi yang berada dibawah komando Pemimpin Besar
Revolusi kemudian dalam doktrin repelita yang berada dibawah pimpinan komando Bapak
Pembangunan arah rencana pembangunan daripada suara terbanyak dalam setiap usaha
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan, terutama dalam lembaga-lembaga Negara.

Ciri Demokrasi Pancasila :

 pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi


 adanya pemilu secara berkesinambungan
 adanya peran-peran kelompok kepentingan
 adanya penghargaan atas HAM serta perlindungan hak minoritas.
 Demokrasi Pancasila merupakan kompetisi berbagai ide dan cara untuk menyelesaikan
masalah.
 Ide-ide yang paling baik akan diterima, bukan berdasarkan suara terbanyak .

Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan mekanisme kedaulatan


rakyat dalam penyelenggaraan negara dan penyelengaraan pemerintahan berdasarkan
konstitusi yaitu Undang-undang Dasar 1945. Sebagai demokrasi pancasila terikat dengan UUD
1945 dan pelaksanaannya harus sesuai dengan UUD 1945.

Prinsip Pokok Demokrasi Pancasila :

1. Perlindungan terhadap hak asasi manusia.


2. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah.
3. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan
yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan
lain contoh Presiden, BPK, DPR, DPA atau lainnya.
4. adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk
menyalurkan aspirasi rakyat.
5. Pelaksanaan Pemilihan Umum.
6. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat 2
UUD 1945).
7. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
8. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri
sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain.
9. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
10. Pemerintahan berdasarkan hukum, dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan.

Dalam sistem pemerintahan demokrasi pancasila terdapat tujuh sendi pokok yang menjadi
landasan, yaitu:

 1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan hukum.


Seluruh tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum. Persamaan kedudukan dalam hukum
bagi semua warga negara harus tercermin di dalamnya.

 2. Indonesia menganut sistem konstitsional


Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan yang mutlak tidak terbatas). Sistem konstitusional ini lebih menegaskan bahwa
pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi oleh
ketentuan konstitusi.

 3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasaan negara yang


tertinggi
Seperti telah disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman terdahulu, bahwa
(kekuasaan negara tertinggi) ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan
demikian, MPR adalah lembaga negara tertinggi sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia.
Sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi MPR mempunyai tugas pokok, yaitu:
Menetapkan UUD;
Menetapkan GBHN; dan
Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden
Wewenang MPR, yaitu:
 Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga
negara lain, seperti penetapan GBHN yang pelaksanaannya ditugaskan kepada
Presiden
 Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris mengenai pelaksanaan
GBHN
 Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden dan Wakil
Presiden
 Mencabut mandat dan memberhentikan presiden dalam masa jabatannya
apabila presiden/mandataris sungguh-sungguh melanggar haluan negara dan
UUD;
 Mengubah undang-undang.

 4. Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi di bawah Majelis


Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi. Presiden
selain diangkat oleh majelis juga harus tunduk dan bertanggung jawab kepada
majelis. Presiden adalah Mandataris MPR yang wajib menjalankan putusan-putusan
MPR.

 5. Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan
mandat (kekuasaan pemerintah) yang dipegang oleh presiden dan DPR harus saling
bekerja sama dalam pembentukan undang-undang termasuk APBN. Untuk
mengesahkan undang-undang, presiden harus mendapat persetujuan dari DPR. Hak
DPR di bidang legislatif ialah hak inisiatif, hak amandemen, dan hak budget.
Hak DPR di bidang pengawasan meliputi :

 Hak tanya/bertanya kepada pemerintah


 Hak interpelasi, yaitu meminta penjelasan atau keterangan kepada pemerintah
 Hak Mosi (percaya/tidak percaya) kepada pemerintah
 Hak Angket, yaitu hak untuk menyelidiki sesuatu hal
 Hak Petisi, yaitu hak mengajukan usul/saran kepada pemerintah.

 6 Menteri Negara adalah pembantu presiden, Menteri Negara tidak


bertanggung jawab kepada DPR
Presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan menteri
negara. Menteri ini tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi kepada presiden.
Berdasarkan hal tersebut, berarti sistem kabinet kita adalah kabinet
kepresidenan/presidensil.
Kedudukan Menteri Negara bertanggung jawab kepada presiden, tetapi mereka
bukan pegawai tinggi biasa, menteri ini menjalankan kekuasaan pemerintah dalam
prakteknya berada di bawah koordinasi presiden.

 7 Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas


Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan diktator,
artinya kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-sungguh
suara DPR. Kedudukan DPR kuat karena tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan
semua anggota DPR merangkap menjadi anggota MPR. DPR sejajar dengan
presiden.

Adapun fungsi demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:

 Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara


Contohnya:
Ikut menyukseskan Pemilu
Ikut menyukseskan pembangunan
Ikut duduk dalam badan perwakilan/permusyawaratan.

 Menjamin tetap tegaknya negara RI


 Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang mempergunakan sistem
konstitusional
 Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila
 Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara lembaga
negara
 Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab,
Contohnya:
Presiden adalah mandataris MPR,
Presiden bertanggung jawab kepada MPR.

Anda mungkin juga menyukai