Anda di halaman 1dari 7

Demokrasi pancasila

Asran Melayu
Najwa Azzahra
Rafi Hermawan Manik
Yuliana Marito Sitompul
Pengertian demokrasi

Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, yang berketuhanan,
berperikemanusiaan yang adil dan beradab, mempersatukan Indonesia, dan
bertujuan mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Oleh
karena itu, perwujudan demokrasi di Indonesia tidak bisa lepas dari Pancasila
sebagai dasar negara. Semua sila dalam Pancasila memiliki kedudukan yang
sama dan setara. Sehingga, keterkaitan antara silanya menjadi satu kesatuan
membentuk demokrasi.
Ciri ciri demokrasi pancasila
1. Kekuasaan Tertinggi Ada di Tangan Kedaulatan Rakyat. 4. Bersifat Kekeluargaan dan Gotong Royong. Indonesia dikenal
Layaknya demokrasi pada umumnya, satu di antara ciri utama sebagai negara yang menjunjung tinggi asas kekeluargaan dan
demokrasi Pancasila adalah kekuasaan tertinggi ada di tangan gotong royong. Hal ini memang menjadi nilai luhur bangsa
kedaulatan rakyat. Hal ini berarti rakyat memiliki kedaulatan yang Indonesia yang juga jadi ciri-ciri pemerintahan demokrasi
mutlak, termasuk untuk memilih wakil rakyat dan pejabat Pancasila yang diterapkan.
pemerintahan.
5. Menjunjung Tinggi HAM. Demokrasi Pancasila menjunjung
2. Penyelenggaraan Pemerintahan sesuai Konstitusi. Negara tinggi hak asasi manusia (HAM). Hal ini sesuai sila kedua
demokrasi Pancasila seperti Indonesia, melakukan Pancasila, yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konstitusi negara sesuai prinsip-prinsip HAM.
yang disepakati. Di Indonesia, konstitusi tertinggi yang digunakan
adalah UUD 1945 6. Melindungi Hak MinoritasDi sebuah negara, pasti ada kaum
minoritas. Ciri-ciri demokrasi Pancasila adalah melindungi hak-
3. Mengadakan Pemilihan Umum (Pemilu). Ciri-ciri demokrasi hak minoritas, baik hak pendidikan, hak berpolitik, serta hak-hak
Pancasila berikutnya adalah diadakannya pemilihan umum lain yang dimiliki tiap warga negara.
(Pemilu) yang berkesinambungan untuk memilih kepala negara
(Pilpres), kepala daerah (Pilkada) atau anggota DPR (Pileg). 7. Pengambilan Keputusan Lewat MusyawarahSesuai pengamalan
Pemilu diikuti secara langsung oleh warga negara yang sudah sila keempat Pancasila, sebisa mungkin pengambilan keputusan
memenuhi syarat. dilakukan berdasarkan lewat musyawarah untuk mencapai kata
mufakat. Jika tidak menemukan kata mufakat, baru bisa dilakukan
pengambilan suara terbanyak.
8. Proses Demokrasi Menjadi Ajang Perlombaan Ide. Proses demokrasi di negara demokrasi Pancasila dijadikan sebagai
perlombaan ide dan gagasan. Selain itu, demokrasi Pancasila dijadikan cara menyelesaikan masalah. Tujuannya adalah
menjadikan negara dan sistemnya menjadi lebih baik lagi.

9. Adanya Kebebasan Berpendapat. Kebebasan berpendapat harus dilindungi dan ditegakkan, sesuai ciri demokrasi Pancasila.
Tiap warga negara memiliki hak untuk menyampaikan gagasan dan pendapat di muka umum, tanpa dihalangi atau
dikriminalisasi.

10. Negara Berdasarkan Aturan Hukum. Demokrasi Pancasila menjunjung tinggi aturan hukum yang telah dibuat. Hal ini
berarti di Indonesia, segala permasalahan dapat diselesaikan lewat hukum, asalkan semua warga negara berposisi sama di mata
hukum.
Struktur lembaga negara sebelum amandemen UUD 1945

MPR: Sebelum amandemen, Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR


merupakan lembaga tertinggi negara yang memiliki kekuasaan tak terbatas.

DPR: Sebelum amandemen, Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR merupakan


lembaga perwakilan rakyat yang tidak bisa dibubarkan oleh presiden. Anggota DPR
adalah anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih oleh rakyat dan tidak
bertanggung jawab kepada presiden.

BPK: Badan Pemeriksa Keuangan berwenang mengawasi dan memeriksa


pengelolaan keuangan negara.

DPA: Dewan Pertimbangan Agung berfungsi memberikan masukan atau


pertimbangan kepada presiden.

MA: Kekuasaan kehakiman hanya dijalankan oleh Mahkamah Agung. MA bersifat


mandiri dan tidak boleh diengaruhi oleh kekuasaan lain.
Struktur lembaga negara sesudah amandemen UUD 1945

MPR: Setelah amandemen, kedudukan MPR menjadi setara dengan


lembaga negara lainnya di bawah UUD 1945. MPR berwenang untuk
mengubah dan menetapkan UUD, melantik, dan memberhentikan
presiden dan wakil presiden sesuai Undang-Undang atau UU.

DPR: Setelah amandemen, kedudukan DPR dalam sistem


ketatanegaraan semakin diperkuat karena DPR berwenang membuat
UU.Presiden dan Wakil Presiden: Setelah amandemen, rakyat
memiliki hak suara untuk memilih presiden dan wakil presiden secara
langsung melalui pemilu. Presiden dan Wakil Presiden memegang
kekuasaan pemerintah dan berwenang mengesahkan RUU menjadi
UU.

DPD: Dewan Perwakilan Daerah adalah perwakilan daerah dalam


sistem ketatanegaraan. DPR berwenang mengajukan RUU kepada
DPR terkait otonomi daerah.
BPK: BPK memiliki tugas dan wewenang strategis mengenai sumber dan anggaran keuangan negara. BPK
melaporkan hasil pemeriksaan kepada DPR, DPRD, dan DPD.

MA: Setelah amandemen, MA membawahi badan peradilan dalam wilayah peradilan umum peradilan militer,
peradilan agama, dan peradilan tata usaha negara.

MK: Bersama MA, MK memegang kekuasaan kehakiman yang berwenang menguji UU terhadap UUD.

KY: Komisi Yudisial merupakan lembaga negara yang bersifat mandiri dan berhak mengusulkan pengangkatan
hakim agung.

Anda mungkin juga menyukai