Hak Asasi Manusia, yang dimaksud dengan hak asasi manusia adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh Negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
5) Presiden memiliki hak prerogratif untuk eksekutif. Hak prerogatif ialah hak istimewa
untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen
dan non-departemen.
Macam sistem pemerintahan selanjutnya parlementer, di mana ada presiden dan perdana
menteri yang berkuasa. Parlemen memiliki peran sangat besar dalam pemerintahan.
Beberapa negara yang melaksanakan sistem pemerintahan ini, seperti Malaysia, Jepang,
Inggris, Belanda, Singapura dan sebagainya. Parlemen memiliki wewenang dalam
mengangkat perdana menteri dan bisa menjatuhkan pemerintahan, yakni dengan
mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Posisi presiden sebagai kepala negara,
sedangkan perdana menteri menjadi kepala pemerintahan. Berikut karakteristik sistem
pemerintahan parlementer, yaitu :
b. Negara dipimpin oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan dan
kepala negara dipegang oleh presiden atau raja.
h. Pemilihan kepala pemerintahan melalui dipilih rakyat (langsung) atau parlemen (tidak
langsung).
a. Presiden memiliki hak prerogratif atau hak istimewa, dalam mengangkat atau
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
b. Negara dipimpin oleh perdana menteri sebagai kepala pemerintahan dan presiden
menjadi kepala negara.
h. Pemilihan kepala negara dipilih rakyat (langsung) atau parlemen (tidak langsung).
Sistem pemerintahan dikendalikan penuh oleh partai komunis. Macam sistem pemerintahan
yang masih hingga saat ini, yakni Korea Utara, Vietnam, Laos, Republik Rakyat Tiongkok,
Transnistia, dan Kuba. Komunisme atau Marxisme merupakan ideologi dasar yang umumnya
digunakan oleh partai komunis.
Berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi. Tujuan utamanya untuk menciptakan
masyarakat komunis dengan aturan sosial dan ekonomi berdasar kepemilikan bersama alat
produksi, serta tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara. Berikut ini karakteristik sistem
pemerintahan komunis, yaitu:
e. Seluruh alat produksi dikuasai oleh negara, swasta tidak memiliki peran.
Sistem yang diterapkan oleh Amerika Serikat, Kanada dan Britania Raya. Tetap melalui
konstitusi yang digunakan berupa sistem presidensial, republik, dan monarki konstitusional.
Berikut ini karakteristik sistem pemerintahan demokrasi liberal, yaitu:
b. Agama menjadi urusan masing-masing, sebab keyakinan beragama merupakan hak asasi
manusia yang sifatnya sangat pribadi. Baik mempercayai adanya Tuhan maupun tidak
(Atheis).
Macam sistem pemerintahan Liberal menganut pada asas kebebasan sebagai landasan
penetapan kebijakan. Pemerintah tak begitu banyak menetapkan kebijakan. Mayoritas
aktivitas pemerintahan negara dijalankan oleh pihak swasta.
Liberal atau liberalisme merupakan sebuah ideologi, pandangan filsafat, serta tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman, bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik
yang utama. Berikut ini karakteristik sistem pemerintahan liberal, yaitu:
g. Setiap individu mempunyai kesempatan sama dalam segala bidang kehidupan, baik politik,
sosial, ekonomi dan kebudayaan.
Contoh ancaman militer yang terjadi di beberapa negara, yakni sabotase, perang
saudara, hingga agresi militer. Sementara itu, contoh ancaman non militer bisa dilihat
dari perubahan ideologi, politik, hingga ekonomi di lingkungan masyarakat itu
sendiri.
Contoh ancaman militer yang di hadapi Indonesia adalah:
1. Pemberontakan bersenjata
2. Agresi militer oleh negara lain
3. Perang saudara
4. Spionase
5. Aksi teror yang menggunakan senjata berbahaya
6. Sabotase
7. Gerakan separatis
8. Gerakan makar
9. Konflik horizontal
10. Pelanggaran Wilayah
1. Asas ius sanguninis (law of the blood): Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan dan bukan atas negara tempat lahirnya.
2. Asasa ius soli (law of the soil) secara terbatas: Asas untuk menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang berpaku terbatas untuk anak-anak
sesuai dengan ketentuan yang diatur undang-undang.
3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas menentukan suatu kewarganegaraan bagi setiap
orang.
Dalam lingkungan peradilan umum, bisa dibentuk sebuah pengadilan khusus sesuai
dengan undang-undang. Dalam pengadilan khusus tersebut, bisa diangkat hakim ad
hoc. Fungsinya adalah untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara.
Susunan tim dalam Pengadilan Negeri ini terdiri dari Pimpinan Hakim Anggota,
Panitera, Sekretaris, dan Jurusita. Sedangkan dalam Pengadilan Tinggi terdiri dari
Pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, dan Sekretaris.
Peradilan umum berlaku bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya mengenai
perkara perdata dan pidana.
2. Peradilan Agama
Dalam UU Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, disebutkan Peradilan
Agama adalah salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman untuk masyarakat yang
mencari keadilan dalam beragama Islam yang sesuai dengan apa yang diatur dalam
undang-undang.
Peradilan Tata Usaha Negara mengurus perkara menyangkut sengketa Tata Usaha
Negara. Kedudukan dari Peradilan Tata Usaha Negara terdapat di ibukota
Kabupaten/Kota.
Peradilan ini terbagi menjadi dua yakni Peradilan Tata Usaha Negara di peradilan
tingkat pertama dan Peradilan Tinggi Tata Usaha di tingkat banding. Peradilan Tata
Usaha Negara ini dibentuk lewat keputusan presiden.
Susunan tim dalam peradilan Tata Usaha Negara ini terdiri atas Pimpinan, Hakim
Anggota, Panitera, dan Sekretaris. Adapun tugas dari Peradilan Tata Usaha Negara ini
berwenang untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha
Negara.
4. Peradilan Militer
Peradilan militer merupakan peradilan yang mengurus peradilan di lingkungan
militer. Peradilan Militer ini mengurus perkara yang bersangkutan dengan prajurit.
Dalam Peradilan Militer ini terdiri atas peradilan militer, peradilan militer tinggi,
peradilan militer utama dan peradilan militer pertempuran.
Tiga jenis kekuasaan yang dimaksud adalah legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Sementara itu, enam jenis kekuasaan negara saat ini adalah:
1. Kekuasaan Konstitutif
Kekuasaan konstitutif merupakan kekuasaan yang bertugas menetapkan dan
mengubah Undang-Undang Dasar. Kekuasaan ini dijalankan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), seperti terdapat pada UUD 1945 pasal 3 ayat 1,
yakni Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan
Undang- Undang Dasar.
2. Kekuasaan Eksekutif
Kekuasaan eksekutif adalah kekuasaan yang menjalankan undang-undang dan praktik
pemerintahan negara. Kekuasaan ini diselenggarakan oleh pemimpin negara, yaitu
presiden. Hal ini tertuang dalam UUD 1945 pasal 4 ayat 1, yaitu Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.
3. Kekuasaan Legislatif
Kekuasaan legislatif merupakan kekuasaan untuk membentuk undang-undang.
Kekuasaan ini dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sesuai dengan UUD
1945 Pasal 20 ayat 1 dan pasal 20A ayat 1, yakni Dewan Perwakilan Rakyat
memegang kekuasaan membentuk undang-undang dan Dewan Perwakilan Rakyat
memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan.
4. Kekuasaan Yudikatif
Kekuasaan yudikatif disebut juga dengan kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan
yang menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan.
Kekuasaan kehakiman diselenggarakan oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah
Konstitusi, seperti dijelaskan dalam UUD 1945 Pasal 24 ayat 2: