Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR TUGAS MANDIRI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG


TIRTAYASA
Jalan Jenderal Sudirman Km 3, Kotabumi, Kec. Purwakarta, Cilegon
Oleh : Salsabilah Fahra Azzahra (8881210035)

Nama : Salsabilah Fahra Azzahra


NIM : 8881210035
Prodi : Kedokteran
Mata Kuliah : Kewarganegaraan

UAS KEWARGANEGARAAN

1. Apa yang dimaksud dengan negara dan konstitusi serta jelaskan kedudukan dan sifat
Konstitusi?

Jawab : Negara merupakan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam kehidupan
masyarakat. Pada prinsipnya setiap warga masyarakat menjadi anggota dari suatu negara dan
harus tunduk pada kekuasaan negara. Melalui kehidupan bernegara dengan pemerintah yang
ada didalamnya, masyarakat ingin mewujudkan tujuan tujuan tertentu seperti terwujudnya
ketentraman, ketertiban, dan kesejahteraan masyarakat. Hampir setiap negara mempunyai
konstitusi, terlepas dari apakah konstitusi tersebut telah dilaksanakan dengan optimal atau
belum. Adapun yang dimaksud dari konstitusi adalah peraturan yang mengatur suatu negara,
baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Konstitusi memuat aturan-aturan pokok
(fundamental) yang menopang berdirinya suatu negara. Antara negara dan konstitusi
mempunyai hubungan yang sangat erat, karena melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga
melaksanakan dasar negara.

A. Pada umumnya, konstitusi dalam setiap negara di dunia memiliki kedudukan formal
yang sama, yaitu sebagai:

 Konstitusi sebagai hukum dasar, karena berisi aturan dan ketentuan tentang hal-hal
yang mendasar dalam kehidupan suatu negara. Jadi, konstitusi menjadi: a. dasar
adanya; b. Sumber kekuasaan bagi setiap lembaga negara; dan c. Dasar adanya dan
sumber bagi isi aturan hukum yang ada di bawahnya.

 Konstitusi sebagai hukum tertinggi, aturan-aturan yang terdapat dalam konstitusi,


secara hirarkis mempunyai kedudukan lebih tinggi terhadap aturan-aturan lainnya.
Oleh karenanya, aturan-aturan lain dibuat oleh pembentuk undang-undang harus
sesuai atau tidak bertentangan dengan undang-undang dasar.
B. Sifat-Sifat Konstitusi

 Konstitusi memiliki dua sifat yakni luwes (flexible) atau kaku (rigid), dan tertulis atau
tidak tertulis. Sifat luwes atau kakunya sebuah konstitusi dapat dilihat dari
kemampuannya dalam mengikuti atau menyesuaikan perkembangan jaman. Undang-
Undang Dasar 1945 dapat memiliki dua sifat yakni luwes dan kaku. Dikatakan kaku
karena untuk mengubahnya terbilang cukup sulit, ini disebabkan Pasal 37 ayat 1
UUD 1945 mengharuskan bahwa perubahan baru dapat terjadi jika disepakati
minimal 2/3 anggota MPR yang hadir. Sedangkan dikatakan luwes karena terbukti
bahwa MPR telah melakukan perubahan (Amandemen) sebanyak empat kali. UUD
1945 hanya berisi hal-hal pokok saja dimana peraturan atau hal-hal yang lebih rinci
diatur oleh perundang-undangan yang derajatnya lebih rendah.
 Sifat lainnya yakni konstitusi tertulis dan tidak tertulis. Dikatakan sebagai konstitusi
tertulis jika ditulis dalam suatu naskah. Sedangkan dinyatakan tidak tertulis yakni jika
konstitusi tidak tertulis dalam suatu naskah melainkan dalam suatu konvensi atau
Undang-Undang biasa.

2. Bagaimana pendapat saudara mengenai Demokrasi di Indonesia, jelaskan!

Jawab : Indonesia menerapkan Demokrasi Pancasila. Dimana, demokrasi Pancasila


merupakan suatu paham demokrasi yang bersumber pada pandangan hidup atau falsafah
hidup Bangsa Indonesia yang digali dari kepribadian rakyat Indonesia sendiri. Dari
falsafah hidup, Bangsa Indonesia inilah kemudian tumbuh dasar falsafah Negara kita
bernama falsafah Negara Pancasila yang tercermin dan terkandung dalam Pembukaan
UUD 1945. Sebelum menerapkan Sistem Demokrasi Pancasila, pada tahun 1945-1959
Indonesia menganut Demokrasi Liberal dan pada tahun 1959-1965 Indonesia menganut
Demokrasi terpimpin.

Indonesia merupakan Negara Demokrasi sejak awal berdirinya tanggal 17 Agustus 1945.
Dalam proses kerjanya, presiden bertanggung jawab kepada MPR. MPR merupakan
badan yang dipilih oleh rakyat. Dalam hal itu berarti, pemegang kekuasaan tertinggi
adalah rakyat karena pemimpinnya dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilu. Pada
tahun 1956, diadakan pemilu untuk pertama kali di Indonesia. Demokrasi ini yaitu
Demokrasi Pancasila. Setelah usai Demokrasi Pancasila ini, dilanjutkan oleh masa
pemerintahan Soeharto yang menyelaraskan Demokrasi yang pertama. Dan dilanjutkan
Demokrasi yang kedua pada tahun 2004. Indonesia berpotensi menjadi contoh Negara
Demokratis di Kawasan Asia. Alasan Indonesia menjadi contoh Negara Demokratis
karena Indonesia telah menciptakan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang
tinggi. Selain itu, Indonesia juga berhasil menjadi Negara Demokrasi karena telah
melaksanakan pemilu yang komplek. Walaupun Demokrasi membawa situasi kacau dan
perpecahan. Seperti contoh pada pergantian 4 kali presiden selama periode 1998-2002,
namun Indonesia dapat mengatasinya. Indonesia adalah negara yang menganut sistem
pemerintahan. Sistem pemerintahan Indonesia ini digunakan untuk mengatur segala yang
berhubungan dengan kepemerintahan dan kenegaraan. Hal ini bertujuan agar segala
sesuatunya menjadi jelas dan terang. Untuk mengatur Negara dan pemerintahannya setiap
Negara memilih sendiri pemerintahan yang sesuai dengan negaranya, begitupun
Indonesia juga memiliki sistem pemerintahan yang dipercaya dapat mengatur segala
urusan Negara. Sistem Pemerintahan yang dianut Indonesia sejak 1959 sampai sekarang
adalah Sistem Pemerintahan Presidensil.
3. Jelaskan oleh saudara mengenai Rule of Law dan Hak Asasi Manusia dan bagaimana
implementasinya dalam kehidupan bernegara.

Jawab :
A. Hak asasi manusia merupakan hak yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa
kepada setiap individu di bumi. Setiap orang wajib menjaga, melindungi serta
menghormati haknya setiap orang. HAM juga telah diatur dalam undang-undang
nomer 39 tahun 1999, menjelaskan bahwa hak asasi manusia merupakan seperangkat
haknya telah melekat pada setiap individu sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
dan wajib dijunjung tinggi, dihormati dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah
dan setiap orang. Hak-hak tersebut antara lain haknya untuk hidup, keamanan, tidak
diganggu, kebebasan dari perbudakan serta penyiksaan. Jika seseorang atau
sekelompok orang tidak memberikan hak semestinya terhadap seseorang atau
sekelompok orang maka akan diberi hukum pidana penjara sementara atau paling
berat penjara seumur hidup. HAM juga telah diatur dalam undang-undang nomer 39
tahun 1999, menjelaskan bahwa hak asasi manusia merupakan seperangkat haknya
telah melekat pada setiap individu sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan wajib
dijunjung tinggi, dihormati dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap
orang. Menurut ideologi Pancasila, hak-hak asasi setiap rakyat Indonesia pada
dasarnya diimplementasikan secara bebas, akan tetapi kebebasan tersebut dibatasi
dengan hak asasi orang lain. Sehingga walaupun terdapat kebebasan, namun
kebebasan tersebut harus bertanggung jawab dengan memperhatikan dan tidak
mengganggu hak asasi orang lain. Dalam upaya pengimplementasian HAM di
Indonesia dapat dilihat melalui usaha pemerintah yang melakukan berbagai hal,
seperti membuat undang-undang tentang HAM, membentuk Komisi Nasional HAM
(Komnas HAM), memasukkan dalam kurikulum pembelajaran, dan lainnya.

B. Pemerintah membuat berbagai macam peraturan yang bertujuan untuk melindungi


HAM. Rule of law dijadikan sebagai pembatas bagi kekuasaan pemerintah dan juga
sikap rakyat agar dapat tercipta kesejahteraan bersama. Dalam pembangunan hukum
di indonesia yang bertujuan mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia,
penegakan rule of law dan hak asasi manusia merupakan syarat yang mutlak.

 Adapun 3 unsur penting Rule Of Law


a. Supremasi Hukum (Supremacy of Law)
Hal ini bertujuan agar hukum dapat melindungi seluruh warga masyarakat tanpa
ada intervensi dari pihak mana pun dengan cara menegakkan dan menempatkan
hukum di posisi tertinggi. Dalam hal ini, setiap orang baru dapat dikenakan sanksi
hukum manakala yang bersangkutan melakukan pelanggaran.
b. Persamaan di Mata Hukum (Equality Before the Law)
Sederhananya, ini berarti setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di
mata hukum.

c. Proses Hukum Adil dan Tidak Memihak (Due Process of Law)


Unsur ini berfungsi untuk menjamin hak-hak warga negara untuk dapat diproses
hukum sesuai prosedur yang berlaku, dalam hal ini proses hukum yang adil dan
tidak memihak, layak, dan benar.

 Penerapan Rule of Law di Indonesia


a. Adanya pengakuan terhadap prinsip supremasi hukum dan konstitusi;
b. Dianutnya prinsip pemisahan dan pembatasan kekuasaan;
c. Adanya jaminan hak asasi manusia;
d. Adanya peradilan bebas dan tidak memihak yang menjamin persamaan warga
negara di hadapan hukum, dan menjamin keadilan bagi setiap orang termasuk
terhadap penyalahgunaan wewenang oleh pihak yang berkuasa.
e. Salah satu perwujudan rule of law di Indonesia dapat dilihat dari penerapan
peraturan perundang-undangan sebagai fondasi peran lembaga negara dan
pelayannya secara administrasi di Indonesia.
4. Jelaskan hubungan antara Geopolitik dengan Otonomi Daerah.
Jawab : Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam
wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau
territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan
berdampak langsung kepada system politik suatu negara.
Dalam hal ini sebuah bangsa perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar
tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai
cita-cita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah wawasan
nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut dengan wawasan
nusantara. Kepentingan nasional yang mendasar bagi bangsa Indonesia adalah upaya
menjamin persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa, dan segenap aspek kehidupan
nasionalnya. Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan Negara Indonesia dapat tetap
eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang dicita- citakan.
Secara singkat bahwa hubungan antara geopolitik dengan otonomi daerah berkaitan
dengan geografis suatu wilayah dengan kewenangan daerah dalam pengelolaan
pemerintahannya sendiri sesuai dengan hukum yang berlaku pada suatu wilayah.
5. Jelaskan oleh saudara tentang adanya kelompok yang mengatasnamakan agama tetapi
akan mengganti ideologi Pancasila!
Jawab : Secara menyeluruh radikalisme agama adalah gerak keagamaan berbasis kepada
tafsiran literal hukum agama demi pemahaman dan praksis keagamaan yang lurus dan
murni, dan karena itu menolak Pancasila dan toleransi. Beberapa unsur lainnya sebagai
ciri khas gerakan ini, yaitu menolak Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI;
mempraktikan sikap takfiri yang mengafirkan rekan-rekan seagama yang berbeda
pandangan; dan terakhir menolak toleransi dan kerja sama dengan penganut agama lain.
Watak dasar radikalisme agama demikian sungguh bertolak belakang dengan Pancasila.
Sebagai pondasi dan jiwa yang mendasari bangunan bangsa dan negeri ini, kehadiran
Pancasila pertama-tama justru melindungi dan menjamin keberagaman identitas
primordial masyarakat bangsa Indonesia. Dalam arti itu, Pancasila menuntun bangsa ini
untuk bersikap inklusif, moderat dalam menampilkan identitas kesukuan dan keagamaan
kita, toleran dan gotong royong sebagai kepribadian khas bangsa Indonesia yang
takdirnya adalah majemuk. Oleh Pancasila, keberagaman tidak dibungkan dan
disamakan, melainkan dibiarkan hidup berkembang. Hal itu terlihat nyata pada kebijakan
negara yang menjamin hak beragama dan beribadah setiap warganya sesuai dengan nilai
agama dan kepercayaannya masing-masing. Dan apapun latar belakang primordial warga
bangsa ini, setiap orang memiliki kesetaraan di hak dan kewajiban dihadapan hukum
negara.

Anda mungkin juga menyukai