Anda di halaman 1dari 9

UNDANG UNDANG DASAR REPUPLIK INDONESIA

Nama Kelompok:
1. Dery Ramdhani/181051019
2. Awang Budiman/181051020
3. Singgih Kunto Setiaji/181051021
4. Putu Widi Wahyudi/181051022
5. Novantri Amelia/181051023
6. Rizkyka Angellia/181051024
7. Brilly Lutfan Qasthari/181051025
8. Esra Fransiskus Tarigan/181051028
9. Ratu Mentari Alfaina/181051029
1. Hukum Dasar Tertulis dan Hukum Dasar Tidak Tertulis

A. Hukum DasarTertulis

Hukum dasar yang tertulis inilah yang disebut dengan istilah Undang-Undang Dasar 1945.
UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus
1945. Sejak tanggal 27 Desember 1949, di Indonesia berlaku Konstitusi RIS dan sejak tanggal 17
Agustus 1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali
memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada tanggal 22 Juli
1959. Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen),
yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.

Sebelum dilakukan Perubahan, UUD 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh 16 bab, 37
pasal, 65 ayat (16 ayat berasal dari 16 pasal yang hanya terdiri dari 1 ayat dan 49 ayat berasal dari
21 pasal yang terdiri dari 2 ayat atau lebih), 4 pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat Aturan
Tambahan), serta Penjelasan. Setelah dilakukan 4 kali perubahan, UUD 1945 memiliki 16 bab, 37
pasal, 194 ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan Tambahan. Dalam Risalah Sidang
Tahunan MPR Tahun 2002, diterbitkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 Dalam Satu Naskah, Sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi Tanpa Ada Opini.
B. Hukum Dasar Tidak Tertulis

Yang dimaksud Hukum Dasar Tidak Tertulis yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan
terpelihara dalam praktek Penyelenggaraan negara, konvensi ini merupakan aturan-aturan lengkap
yang mengisi kekosongan yang timbul dalam praktek kenegaraan yang tidak terdapat daam undang-
undang dasar. Walaupun demikian konvensi itu tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang
terdapad dalam UUD, yang dimaksud Hukum Dasar Tidak Tertulis (Konvensi) yaitu kebiasaan-
kebiasan yang dilakukan terus menerus dilingkungan kelembgaan Negara. Contoh dapat diambil pada
pidato kenegaraan presideb RI setiap 16 Agustus dalam sidang DPR RI.

Hukum dasar yang tidak tertulis, ini disebut dengan istilah konvensi, artinya kebiasaan-kebiasaan
yang timbul dan terpelihara dalam pratek penyelenggaraan negara.
2. Konstitusi
A. Pengertian Konstitusi

Konstitusi sering disebut sebagai Undang-Undang Dasar, meskipun arti konstitusi itu sendiri
adalah hukum dasar yang tertulis dan tidak tertulis. Undang-Undang Dasar tergolong hukum dasar
yang tertulis, sedangkan hukum dasar yang tidak tertulis adalah aturan-aturan dasar yang timbul dan
terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis. Hukum dasar yang tidak
tertulis ini sering disebut konvensi.

Konstitusi dalam arti relatif dibagi menjadi 2 pengertian yaitu konstitusi sebagaituntutan dari
golongan borjuis agar haknya dapat dijamin oleh penguasa dankonstitusi sebagai sebuah konstitusi
dalam arti formil (konstitusi dapat berupatertulis) dan konstitusi dalam arti materiil (konstitusi yang
dilihat dari segi isinya), dalam arti positif adalah sebagai sebuah keputusan politik yangtertinggi
sehingga mampu mengubah tatanan kehidupan kenegaraan, konstitusi dalam arti ideal yaitu konstitusi
yang memuat adanya jaminan atas hak asasi serta perlindungannya.
B. Tujuan Konstitusi

Tujuan konstitusi yaitu membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang-wenang
maksudnya tanpa membatasi kekuasaan penguasa konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan bisa
saja kekuasaan penguasa akan merajalela dan bisa merugikan rakyat banyak, melindungi HAM
maksudnya setiap penguasa berhak menghormati HAM orang lain danhak memperoleh perlindungan
hukum dalam hal melaksanakan haknya, Pedoman penyelenggaraan negara maksudnya tanpa adanya
pedoman konstitusi negarakita tidak akan berdiri dengan kokoh.
3. Struktur Pemerintahan Indonesia Berdasar UUD 1945

A. Pengertian Struktur Pemerintahan

Sistem pemerintahan adalah sistem yang dimiliki suatu negara dalam mengatur
pemerintahannya. Sistem pemerintahan mempunyai sistem yang tujuan untuk menjaga suatu
kestabilan negara itu. Secara luas berarti pengertian sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan
masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan,
menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan
yang kontinu john demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan
sistem pemerintahan tersebut.
B. Sistem Presidensial

Sistem presidensial (presidensial), atau disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan
sistem pemerintahan Negara Republik di mana kekuasan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah
dengan kekuasan legislatif. Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensiil terdiri dari 3 unsur yaitu:
Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan
yang terkait. Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa saling
menjatuhkan. Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.

Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan
karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik. Namun masih ada mekanisme untuk
mengontrol presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap negara,
dan terlibat masalah kriminal, posisi presiden bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena
pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya seorang wakil presiden akan menggantikan posisinya.
Model ini dianut oleh Amerika Serikat, Filipina, Indonesia dan sebagian besar negara-negara Amerika
Latin dan Amerika Tengah.
C. Sistem Pemerintahan Indonesia

Berdasarkan UUD 1945, Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensiil. Namun dalam
prakteknya banyak bagian-bagian dari sistem pemerintahan parlementer yang masuk ke dalam sistem
pemerintahan di Indonesia. Sehingga secara singkat bisa dikatakan bahwa sistem pemerintahan yang
berjalan di Indonesia adalah sistem pemerintahan yang merupakan gabungan atau perpaduan antara
sistem pemerintahan presidensiil dengan sistem pemerintahan parlementer. Apalagi bila dirunut dari
sejarahnya, Indonesia mengalami beberapa kali perubahan sistem pemerintahan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai