Anda di halaman 1dari 11

Bagaimana cara mengatasi kelemahan penegakan hukum?

Apakah masyarakat turut andil dalam


menyelesaikan kelemahan hukum tersebut?
1. Perlunya sistem pengawasan yang diperkuat melalui level bawah sampai level atas.
Masyarakat dan mahasiswa perlu turut andil mengontrol sistem pengawasan hukum
2. memberikan pendidikan dan penyuluhan hukum secara berkesinambungan kepada
masyarakat tentang pentingnya penegakan hukum diIndonesia sehingga masyarakat sadar
hukum dan menaati peraturan yang berlaku.
3. meningkatkan pembinaan integritas kemampuan atau ketrampilan dan ketertiban serta
kesadaran hukum dari pelaksana penegak hukum tentang tugas dan tanggungja!abnya
4. Pemberian sanksi yang tegas kepada aparat penegak hukum yang tidak menjalankan tugas
dengan semestinya

kita mengenal dua jenis yaitu sumber hukum tata negara dalam arti formal dan sumber hukum tata
negara dalam arti material. konstitusi merupakan salah satu dari sumber hukum tata negara dalam
arti formal dan menjadi salah satu sumber hukum yang penting bukan hanya di Indonesia tetapi juga
di berbagai negara. sumber hukum dalam arti formal Itu bisa diartikan sebagai sumber di mana
sebuah peraturan mendapatkan kekuatan hukum misalnya sebuah peraturan perundang-undangan.
Nah sedangkan sumber hukum dalam arti materiil itu adalah substansi atau isi yang mempengaruhi
maksud yang dituju oleh sebuah aturan hukum misalnya kebutuhan masyarakat akan eraturan
hukum. yang akan kita bahas kali ini hanya salah satu sumber hukum formal.

Dalam arti luas konstitusi itu adalah keseluruhan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang
mengatur mengenai cara penyelenggaraan suatu pemerintahan sebagai organisasi sebuah negara,
dan bagaimana lembaga negara dibentuk dan dijalankan. UUD NR 1945 adalah konstitusi tertulis
sedangkan Konstitusi yang tidak tertulis namanya konvensi. (aturan-aturan berdasarkan tradisi)

Konstitusi yang tidak tertulis namanya konvensi. (aturan-aturan berdasarkan tradisi)


Contoh konvensi (kebiasaan ketatanegaraan di Indonesia) yang merupakan aturan dasar tidak
tertulis yang timbul dan terpelihara dari kebiasaan dan diterima masyarakat indonesia dalam bertata
negara, menaati kebiasaan ketatatnegaraan itu suatu kewajiban etika dan moral
Kebiasaan harus dihormati dan dijunjung tinggi Meskipun tidak dikenai sanksi jika hal tersebut
dilanggar,Kebiasaan ketatanegaraan Indonesia tumbuh dan berkembang berdampingan sumber
hukum UUD. Kebiasaan tumbuh sesuai dengan kebutuhan negara Indonesia dan tidak boleh
bertentangan dengan undang-undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia kebiasaan ketatanegaraan bersifat melengkapi. beberapa contoh
kebiasaan ketatanegaraan yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan negara
Indonesia
● Pidato Presiden setiap tanggal 16 Agustus. setiap tanggal 16 Agustus presiden mengucapkan
pidato ketatanegaraan dihadapan sidang bersama antara DPR dan DPD. pidato berisi laporan
yang bersifat informatif mengenai pelaksanaan tugas pemerintahan dalam tahun anggaran
juga berisi kebijakan-kebijakan yang ditempuh pada tahun yang akan datang
● setiap minggu pertama bulan Januari presiden menyiapkan dan menyampaikan penjelasan
terhadap rancangan undang-undang tentang anggaran pendapatan dan belanja negara atau
APBN dihadapan DPR
● pengambilan keputusan di MPR didasarkan dari musyawarah mufakat.
● Setiap pergantian periode kepemimpinan, kabinet juga ikut berganti. Meskipun
kepemimpinan presiden yang sama.
● Contoh yang kelima dalam setiap kepemimpinan pemerintahan yang baru wajib
menyampaikan program 100 hari kerja pertamanya dalam penyambutan tamu negara selalu
disambut dengan tarian dan penyerahan cinderamata pada tamu negara
● Upacara bendera 17 agustus
● tidak dilaksanakannya pasal 17 UUD 1945 disebutkan bahwa menteri bertanggung jawab
kepada Presiden. Namun demikian keberadaan Indonesia baru merdeka yang membuat
keluarnya maklumat Wakil Presiden Nomor x tanggal 16 Oktober 1945 dan Maklumat
pemerintah tanggal 14 November 1945 yang membuat menteri-menteri tidak bertanggung
jawab kepada Presiden melainkan bertanggung jawab kepada badan pekerjaan KNIP

konstitusi mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintah di suatu negara. Bahwa
konstitusi menjadi suatu pedoman yang dapat membatasi hak penguasa agar tidak bertindak
sewenang-wenang dan fokus mengedepankan kepentingan rakyat demi kebaikan. Dengan begitu,
konstitusi menjadi alat yang dapat menyeimbangkan agar penyelenggaraan pemerintahan suatu
negara dalam berjalan dengan baik dan adil.

meialui konstltusi , suatu negara akan dapat diketahui tentang keberadaannya, baik bentuk
kedaulatan maupun sistem pemerintahannya. Oleh karena itu,negara dan konstltusi merupakan dua
hal yang tidak dapat dipisahkan. Hal inipula yang menyebabkan tidak ada satu negara pun di dunia
ini yang tidak mempunyai konstltusi

Tujuan dibentuknya konstitusi itu antara lain


● berbicara tentang deskripsi lembaga negara serta hubungan antar lembaga negara yang
satu dengan lembaga negara yang lainnya
● kemudian berbicara tentang pembatasan kekuasaan. Sebagai penyelenggara organisasi
negara,... sehingga penguasa itu bisa mengetahui batas-batas kekuasaan mereka tentang apa yang
boleh dan yang tidak boleh dilakukan dan apa yang harus dan apa yang dilarang untuk dilakukan.
● dan yang terakhir itu berbicara tentang perlindungan atau jaminan yang diberikan kepada
seluruh warga negaranya akan hak asasi yang dimilikinya

Konstitusi itu juga bs mengalami perubahan Bahkan pergantian. perubahan konstitusi itu bisa berupa
amandemen maupun pembaharuan konstitusi. amandemen konstitusi itu merupakan perubahan
yang hanya sebatas pasal-pasal tertentu tanpa mengubah keseluruhan konstitusi itu sendiri.
sedangkan pembaharuan konstitusi itu,perubahan yang dilakukan secara keseluruhan terhadap
konstitusi yang lama dan menggantinya dengan konstitusi yang baru dan sistem pembaharuan
konstitusi di Indonesia itu menganut sistem perubahan yang pertama yakni perubahan dengan cara
amandemen. tapi yang perlu kita ketahui sekalipun perubahan undang-undang Dasar 45 sebagai
konstitusi yang ada di Indonesia itu menganut sistem amandemen. Indonesia sendiri pernah
beberapa kali mengganti konstitusi nya. adanya perubahan ini karena salah satunya adanya
perubahan bentuk negara.
Indonesia melakukan amandemen sebanyak 4 x
Lantas.Apakah perlu untuk dilakukan amandemen lag? jawabannya bisa perlu atau mungkin belum
perlu karena hal ini tidak hanya bergantung kepada kebutuhan kondisi sosial masyarakat tetapi juga
bergantung kepada kondisi sosial politik di Indonesia. konstitusi yang ideal adalah hasil dari
penyesuaian dan penyempurnaan untuk mengikuti segala perkembangan, khususnya yang berkaitan
dengan keinginan hati nurani rakyat.

negara Indonesia pernah menggunakan tiga macam UUD yaitu UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, dan
UUD Sementara 1950.
Kontitusi di Indonesia
1. UUD 45
2. Konstitusi RIS
3. UUDS
4. UUD 45

Indonesia pernah menggunakan Istilah konstitusi yaitu pada tahun 1949 ketika kita menggunakan
yang namanya konstitusi RIS. jadi di dalam kurun ketatanegaraan atau sejarah politik Indonesia kita
pernah menggunakan paling tidak tiga konstitusi adalah
● undang-undang dasar 1945 yang berlaku dari tanggal 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember
1949
● pada tanggal 27 Desember 1949 itu konstitusi kita menjadi Konstitusi RIS yaitu Republik
Indonesia Serikat setelah adanya pengakuan kedaulatan oleh pemerintah Belanda dan bentuk
negara kita adalah Republik Indonesia Serikat tetapi rupanya konstitusi RIS ini tidak lama berlakunya.
Kenapa begitu karena ada aspirasi untuk mengubah bentuk negara tidak lagi Republik Indonesia
Serikat tetapi ingin kembali kepada negara kesatuan yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia
● pada tanggal 17 Agustus 1950 konstitusi RIS tidak berlaku lagi karena Indonesia kembali
kepada negara kesatuan tetapi karena pada waktu itu belum ada konstitusi yang dibuat oleh badan
semacam dewan pembentuk konstitusi atau badan pembentuk konstitusi yang akhirnya bernama
konstituante kita masih menggunakan UUDS yaitu undang-undang dasar sementara.
kita tahu Bedanya apa negara kesatuan dan negara federal atau negara serikat .yang tentu saja
perbedaan yang paling mencolok adalah karena ini untuk umum kalau negara kesatuan itu
kekuasaan itu ada di central government ada di pemerintah pusat. kekuasaan daerah atau provinsi
kabupaten kota itu di definisikan diberikan jadi sisanya semua kekuasaan negara Kekuasaan
pemerintah pusat. kalau negara federal terbalik kekuasaan itu milik pemerintah lokal
Pada tahun19 55 kita tahu bahwa kita melaksanakan Pemilu untuk pertama kalinya. Ada 2 yang
dipilih pertama adalah anggota DPR dan kedua adalah anggota konstituante. ternyata konstituante
setelah dipilih di mana tugas utamanya membentuk konstitusi tetapi tidak berhasil. Sampai akhir
tugasnya konstituante tidak menghasilkan undang-undang yang tetap. Akhirnya presiden soekarno
membuat dekrit presiden untuk kembali kepada undang-undang Dasar 1945. Membentuk MPRS
karena di dalam UUD 1945 ada MPR tetapi karena belum pemilu maka yang dibentuk MPRS terlebih
dulu lalu DPR bermimikri menjadi dpr-gr jadi ditambah unsur-unsur lain yang ditunjuk oleh Presiden
Soekarno sendiri maka
sejak 5 Juli 1959 kita kembali kepada undang-undang Dasar 1945

1. Mestikah setiap negara memiliki konstitusi? Jika ya, untuk apa konstitusi itu diperlukan?
Bagi suatu negara modern, keberadaan konstitusi mutlak diperlukan. Konstitusi bukan
hanya diperlukan untuk membatasi wewenang penguasa (limited government),
melainkan lebih dari itu yaitu untuk menjamin hak-hak warga negara/ rakyat, mengatur
jalannya pemerintahan, mengatur organisasi negara, merumuskan pelaksanaan
kekuasaan.
2. Adakah negara yang tidak memiliki konstitusi? Setiap negara memiliki konstitusi tetapi
tidak setiap negara mempunyai undang undang dasar.
3. Jika kontitusi itu sedemikian penting, bagaimana wujudnya?
4. Apa subtansi/materi muatannya? Substansi konstitusi merupakan muatan atau isi pokok
konstitusi negara. Konstitusi mempunyai materi muatan tentang organisasi negara,
HAM, prosedur mengubah UUD, kadang-kadang berisi larangan untuk mengubah sifat
tertentu dari UUD, cita-cita rakyat dan asas-asas ideologi negara.
a. Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif
dan yudikatif. 2) Wilayah negara. 3) Warga negara dan penduduk. 4) Hak-hak asasi
manusia. 5) Pertahanan dan keamanan negara. 6) Perekonomian nasional dan
kesejahteraan sosial. 7) Perubahan konstitusi.danya jaminan terhadap hak-hak asasi
manusia dan warga negara;
b. Ditetapkannya susunan ketatanegaraan yg bersifat fundamental;
c. Adanya pembagian dan pembatasan tugas kenegaraan yg juga bersifat fundamental.
d. Struktur umum negara, seperti pengaturan kekuasaan eksekutif, kekuasaan legislatif,
dan kekuasaan yudisial.
e. Hubungan – dalam garis besar – antara kekuasaan-kekuasaan tersebut satu sama
lain.
f. Hubungan antara kekuasaan-kekuasaan tersebut dengan rakyat atau warga Negara.
g. Hasil perjuangan politik bangsa di waktu yg lampau. Hal ini juga terangkum dalam
Pembukaan UUD NRI 1945 menyatakan: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak
segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur. Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya”.
Budiraharjo menjelaskan setiap UUD memuat ketentuanketentuan mengenai: a.
Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif,
eksekutif dan yudikatif. (b) Hak-hak asasi manusia. b. Prosedur mengubah UUD.
c. Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD.

5. Apakah konstitusi itu selalu tertulis? Tidak, tidak ada suatu konstitusi yang naskahnya
mencakup semua proses dan fakta konstitusional, artinya seratus persen tertulis. Begitu
pula tidak ada suatu konstitusi yang hanya terdiri dari konvensi yang tak tertulis tanpa
ada peraturan-peraturan yang tertulis. Suatu konstitusi umumnya disebut tertulis jika
merupakan satu naskah, sedangkan konstitusi tak tertulis bukan merupakan satu naskah
dan banyak dipengaruhi oleh tradisi (konvensi.) Oleh karena itu, istilah lain untuk
konstitusi tertulis adalah konstitusi bernaskah (documentary constitution), sedangkan
untuk konstitusi tak tertulis adalah konstitusi tak bernaskah (nondocumentary
constitution).
6. Jika tidak, negara manakah yang memiliki konstitusi tidak tertulis? Ada beberapa
referensi dari google yang menyebutkan bahwa inggris dan kanada, selandia baru
tidak memiliki konstutusi tertulis, akan tetapi itu tidak benar. Kerajaan Inggris tidak
memiliki konstitusi yang termuat dalam satu dokumen tunggal. Konstitusi Inggris
terdiri atas berbagai prinsip dan aturan dasar yang timbul dan berkembang. Inggris
memiliki Aturan dasar tersebut antara lain tersebar dalam Magna Charta (1215)
yakni dokumen kenegaraan yang memberi jaminan hak-hak asasi manusia, Bill of
Rights (1689), dan Parliament Act (1911), beberapa aturan (undang-undang) lain di
Inggris tertentu, antara lain: The Habeas Corpus Act 1670, The Bill Of Rights 1689,
The Act Of Settlement 1700, The parliament Act 1911, The Statute Of Westminster
1931, The Representation Of The People Act (1928, 1945, 1948), The House Of
Common Act 1944 dan The Parliament Act 1949 dan Beberapa keputusan hakim,
terutama yang merupakan tafsiran mengenai undang-undang Parlemen. Serta Konvensi-
konvensi (aturan-aturan berdasarkan tradisi) antara lain yang mengatur hubungan
antara kabinet dan parlemen. Akan tetapi di Inggris dijelaskan tidak semua konstitusinya
tertulis. konstitusi di Inggris tidak hanya terdiri dari rangaian nasah tertulis tetapi juga
hal-hal yang tidak tertulis pun tercakup di dalamnya seperti konvensi ketatanegaraan
dan pratik-praktik ketatanegaraan lainya.
Inggris merupakan Negara yang sumber utama hukumnya adalah common law.[10]
Dengan keadaan tersebut Inggris menjadi Negara yang sumber hukumnya berasal
dari adat kebiasaan, yang dipraktekkan dan diterima di tengah-tengah masyarakat.
Paton berpendapat bahwa adat kebiasaan yang digunaan di Inggris adalah ada
kebiasaan khusus yang hanya mempengaruhi suatu kelas tertentu,atau anggota-
anggota tertentu dan telah menjadi pandangan tradisional penulis-penulis Inggris
bahwa common law hanyalah adat kebiasaan umum. Ciri adat kebiasaan khusus
bahwa adat kebiasaan itu terbatas pada suatu kelas tertentu atau suatu daerah 
tertentu karenanya adat kebiasaan tersebut merupakan pengecualian dari hukum
Negara.Salah satu hasil dari sistem common law di Inggris adalah adanya sistem
pemerintahan parlementer. 
Selandia baru sama dengan inggris tidak memiliki konstitusi tertulis secara single
core akan tetapi berikut konstitusi tertulisnya.
Negara Israel tidak memiliki konstitusi tertulis. Negara Israel telah memberlakukan
beberapa Hukum Dasar Israel yang berhubungan dengan pengaturan pemerintah
dan dengan hak asasi manusia.
Lihat https://en.wikipedia.org/wiki/Basic_Laws_of_Israel

7. Mestikah setiap negara memiliki konstitusi? Jika ya, untuk apa konstitusi itu diperlukan?
Bagi suatu negara modern, keberadaan konstitusi mutlak diperlukan. Konstitusi bukan
hanya diperlukan untuk membatasi wewenang penguasa (limited government),
melainkan lebih dari itu yaitu untuk menjamin hak-hak warga negara/ rakyat, mengatur
jalannya pemerintahan, mengatur organisasi negara, merumuskan pelaksanaan
kekuasaan.
8. Adakah negara yang tidak memiliki konstitusi? Setiap negara memiliki konstitusi tetapi
tidak setiap negara mempunyai undang undang dasar.
9. Jika kontitusi itu sedemikian penting, bagaimana wujudnya?
10. Apa subtansi/materi muatannya? Substansi konstitusi merupakan muatan atau isi pokok
konstitusi negara. Konstitusi mempunyai materi muatan tentang organisasi negara,
HAM, prosedur mengubah UUD, kadang-kadang berisi larangan untuk mengubah sifat
tertentu dari UUD, cita-cita rakyat dan asas-asas ideologi negara.
h. Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif
dan yudikatif. 2) Wilayah negara. 3) Warga negara dan penduduk. 4) Hak-hak asasi
manusia. 5) Pertahanan dan keamanan negara. 6) Perekonomian nasional dan
kesejahteraan sosial. 7) Perubahan konstitusi.danya jaminan terhadap hak-hak asasi
manusia dan warga negara;
i. Ditetapkannya susunan ketatanegaraan yg bersifat fundamental;
j. Adanya pembagian dan pembatasan tugas kenegaraan yg juga bersifat fundamental.
k. Struktur umum negara, seperti pengaturan kekuasaan eksekutif, kekuasaan legislatif,
dan kekuasaan yudisial.
l. Hubungan – dalam garis besar – antara kekuasaan-kekuasaan tersebut satu sama
lain.
m. Hubungan antara kekuasaan-kekuasaan tersebut dengan rakyat atau warga Negara.
n. Hasil perjuangan politik bangsa di waktu yg lampau. Hal ini juga terangkum dalam
Pembukaan UUD NRI 1945 menyatakan: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak
segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur. Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya”.
Budiraharjo menjelaskan setiap UUD memuat ketentuanketentuan mengenai: a.
Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif,
eksekutif dan yudikatif. (b) Hak-hak asasi manusia. b. Prosedur mengubah UUD.
c. Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD.

11. Apakah konstitusi itu selalu tertulis? Tidak, tidak ada suatu konstitusi yang naskahnya
mencakup semua proses dan fakta konstitusional, artinya seratus persen tertulis. Begitu
pula tidak ada suatu konstitusi yang hanya terdiri dari konvensi yang tak tertulis tanpa
ada peraturan-peraturan yang tertulis. Suatu konstitusi umumnya disebut tertulis jika
merupakan satu naskah, sedangkan konstitusi tak tertulis bukan merupakan satu naskah
dan banyak dipengaruhi oleh tradisi (konvensi.) Oleh karena itu, istilah lain untuk
konstitusi tertulis adalah konstitusi bernaskah (documentary constitution), sedangkan
untuk konstitusi tak tertulis adalah konstitusi tak bernaskah (nondocumentary
constitution).
12. Jika tidak, negara manakah yang memiliki konstitusi tidak tertulis? Ada beberapa
referensi dari google yang menyebutkan bahwa inggris dan kanada, selandia baru
tidak memiliki konstutusi tertulis, akan tetapi itu tidak benar. Kerajaan Inggris tidak
memiliki konstitusi yang termuat dalam satu dokumen tunggal. Konstitusi Inggris
terdiri atas berbagai prinsip dan aturan dasar yang timbul dan berkembang. Inggris
memiliki Aturan dasar tersebut antara lain tersebar dalam Magna Charta (1215)
yakni dokumen kenegaraan yang memberi jaminan hak-hak asasi manusia, Bill of
Rights (1689), dan Parliament Act (1911), beberapa aturan (undang-undang) lain di
Inggris tertentu, antara lain: The Habeas Corpus Act 1670, The Bill Of Rights 1689,
The Act Of Settlement 1700, The parliament Act 1911, The Statute Of Westminster
1931, The Representation Of The People Act (1928, 1945, 1948), The House Of
Common Act 1944 dan The Parliament Act 1949 dan Beberapa keputusan hakim,
terutama yang merupakan tafsiran mengenai undang-undang Parlemen. Serta Konvensi-
konvensi (aturan-aturan berdasarkan tradisi) antara lain yang mengatur hubungan
antara kabinet dan parlemen. Akan tetapi di Inggris dijelaskan tidak semua konstitusinya
tertulis. konstitusi di Inggris tidak hanya terdiri dari rangaian nasah tertulis tetapi juga
hal-hal yang tidak tertulis pun tercakup di dalamnya seperti konvensi ketatanegaraan
dan pratik-praktik ketatanegaraan lainya.
Inggris merupakan Negara yang sumber utama hukumnya adalah common law.[10]
Dengan keadaan tersebut Inggris menjadi Negara yang sumber hukumnya berasal
dari adat kebiasaan, yang dipraktekkan dan diterima di tengah-tengah masyarakat.
Paton berpendapat bahwa adat kebiasaan yang digunaan di Inggris adalah ada
kebiasaan khusus yang hanya mempengaruhi suatu kelas tertentu,atau anggota-
anggota tertentu dan telah menjadi pandangan tradisional penulis-penulis Inggris
bahwa common law hanyalah adat kebiasaan umum. Ciri adat kebiasaan khusus
bahwa adat kebiasaan itu terbatas pada suatu kelas tertentu atau suatu daerah 
tertentu karenanya adat kebiasaan tersebut merupakan pengecualian dari hukum
Negara.Salah satu hasil dari sistem common law di Inggris adalah adanya sistem
pemerintahan parlementer. 
Selandia baru sama dengan inggris tidak memiliki konstitusi tertulis secara single
core akan tetapi berikut konstitusi tertulisnya.

Negara Israel tidak memiliki konstitusi tertulis. Negara Israel telah memberlakukan
beberapa Hukum Dasar Israel yang berhubungan dengan pengaturan pemerintah
dan dengan hak asasi manusia.
Lihat https://en.wikipedia.org/wiki/Basic_Laws_of_Israel

Dina Meishinta dengan NIM 210401110164 izin bertanya kepada kelompok 7🙏🏻.
Bagaimana cara yang dapat ditempuh agar penegakan hukum di Indonesia terlaksana adil
tidak "tumpul ke atas, runcing ke bawah"?? . Karena masih sering ditemukan kasus
penegakan hukum di Indonesia yang memberi hukuman berat kepada kaum menengah ke
bawah lalu sebaliknya memberikan hukuman ringan kepada orang kaya berada atau pejabat
negara.
Delima Agmara S. (210401110129) izin bertanya, mengenai penegakan hukum yang
berkeadilan bagaimana tanggapan kelompok 7 mengenai kasus Rachel Vennya yg sempat
ramai kemarin perihal dia lolos dari karantina wajib karena berani menyuap dan dibantu oleh
“orang dalam” tetapi saat berada di keadilan dia dinyatakan bebas karena dianggap “sopan”
oleh hakim, kasus seperti itu bisa disimpulkan bahwa masih banyak oknum yang masih tidak
taat hukum demi “uang”. lalu bagaimana caranya agar bisa setidaknya meminimalisir
beredarnya oknum tidak bertanggung jawab seperti itu
Pertanyaan ini sama jg dengan pny mbak Dina.. saya rasa mbak hamida dan mbak sylva
sudah menjawab dengan tepat dan jelas. Mngkin hanya tambahan saja, untuk mencegah
hal tersebut Perlunya sistem pengawasan yang diperkuat melalui level bawah sampai level atas.
Penegak hukum dan masyarakat perlu bersinergi untuk mengatasi kelemahan sistem penegakan
hukum di indonesia. Kalau dr level bawah: Masyarakat turut andil mengontrol sistem pengawasan
hukum. Kalau dr level atas, perlunya meningkatkan pembinaan integritas kemampuan atau
ketrampilan dan ketertiban serta kesadaran hukum dari pelaksana penegak hukum tentang tugas
dan tanggungjawannya. Serta pemberian sanksi yang tegas kepada aparat penegak hukum yang
tidak menjalankan tugas dengan semestinya

Kita sebenarnya msh perlu mempertimbangkan kebenaran soal orang


dalam kasus tersebut. Dalam kasus itu Rachel dikenai Pasal 93 UU No. 6
Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan. Hukuman dalam pasal itu paling
lama 1 tahun penjara. di dalam Pasal 14a KUHP ada ketentuan, jika ada
satu perbuatan yang dipidana paling lama 1 tahun, maka hakim dapat
menjatuhkan masa percobaan. Pidana percobaan ini biasanya dijatuhkan
ke kasus yang sifatnya ringan atau melanggar administratif aja. bisa jadi,
pertimbangan hakim mungkin disebabkan karena dinggap sifatnya ringan
dan syarat administrasi. Terkait pertimbangan hakim yang meringankan
terdakwa itu dikarenakan kewenangan yudikatif hakim

Adelia Tyas _210401110131 izin bertanya. Seperti yg kita tahu, Indonesia masih belum
terlalu terbuka dan banyak melakukan hukuman pidana mati, karena banyak kalangan yg
juga menolak karena alasan HAM. Lalu bagaimana sebaiknya?

Pro kontra penerapan pidana hukuman mati di Indonesia. akan berlangsung terus, baik di dunia
akademik, parlemen, pemerintah, penegak hukum, maupun masyarakat luas. Terdapat dua
pandangan yaitu
1. Bahwa hukuman mati tidak melanggar HAM Karena pelaku telah melanggar HAM
Korban.
2. Hukuman mati dinilai melanggar HAM karena dicabutnya hak hidup
Kita perlu mencermati dasar hukum dari kedua pendapat tersebut
Pertama, hukum positif Indonesia masih menerapkan pidana mati yang dituangkan dalam
sejumlah Undang-Undang, antara lain KUHP, Pengadilan HAM, Tindak Pidana Terorisme,Tindak
Pidana Korupsi, serta Narkotika. Pengaturan Pidana Mati di dalam Undang-Undang Hukum
Pidana yaitu dalam Pasal 104 KUHP , Pasal 111 Ayat (2) KUHP , Pasal 124 Ayat (3) KUHP, Pasal
140 Ayat (3) KUHP ,Pasal 340 ,Pasal 365 Ayat (4) KUHP ,Pasal 368 Ayat (2) KUHP dan Pasal 444
KUHP. Salah satu contoh adalah ketentuan pasal 28 I ayat (1), bahwa hak asasi seseorang itu
harus diimbangi dengan kewajiban asasi untuk menghormati hak asasi orang lain, termasuk hak
untuk hidup orang lain, sehingga kalau melanggar harus dihukum. Contoh: tindak pidana
pembunuhan yang melanggar hak atas hidup, dan pengkhianatan terhadap negara yang
melanggar kedaulatan negara, termasuk kejahatan berat.
Dalam RUU KUHP, hukuman mati masih diberlakukan. Namun pelaksanaan hukuman mati
dapat ditunda dengan masa percobaan selama 10 tahun berdasarkan alasan tertentu. Jika
terpidana selama masa percobaan bersikap dan berbuat terpuji, maka pidana mati dapat diubah
menjadi pidana seumur hidup dan pidana penjara paling lama 20 tahun
Kedua, berkaitan dengan Pendapat Hukuman mati dinilai melanggar HAM. Hak untuk hidup
juga diatur dalam Konstitusi Indonesia. Ketentuan ini ditegaskan dalam Pasal 4 Undang-Undang
No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia adalah hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak.

baik pro maupun kontra pidana mati, memiliki alasan yang cukup kuat dan logis. baik yang pro
maupun kontra semuanya menolak kejahatan tetapi berbeda pendekatan.

Dalam kasus kejahatan narkoba misalnya, kita perlu menyadari dampak besar yang akan terjadi
ketika ada seorang bandar mengimpor jutaan narkotika ke Indonesia yang akan merusak masa depan
dan membunuh anak bangsa, Bahkan ditemukan kasus terpidana kejahatan narkoba masih dapat
mengendalikan peredaran narkoba dari dalam penjara seperti yang dilakukan oleh Freddy Budiman. 
kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh belasan orang hingga pembunuhan sadis terhadap korban,
bahkan korban ada yang di bawah umur, pembantaian satu keluarga
kita perlu memahami bahwa hak asasi manusia tidak bisa hanya dilihat dari sisi pelaku tapi juga harus
dilihat dari sisi korban. Hal yang perlu diperjuangkan bukan hanya keadilan untuk pelaku tetapi juga
keadilan untuk korban. Namun disisi lain kita tentunya tidak bisa mengabaikan faktor keterbatasan
dan lemahnya penegakan hukum yang masih mungkin menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam
peradilan.
sebagai jalan tengah, Indonesia dapat mengambil kebijakan moratorium pidana mati. Artinya
Indonesia tetap mengakui adanya pidana mati dalam hukum positifnya tetapi tidak menjatuhkan
pidana mati tersebut. Bersamaan dengan dilakukannya moratorium, dana mati kalau bisa benar-benar
menjadi pilihan terakhir dan syarat pemberiannya harus diperketat. Ada pendekatan alternatives to
death penalty yang digunakan oleh penyusun RUU KUHP di mana terpidana hukuman mati tidak
langsung menjalani hukuman mati, tetapi ada masa tertentu sebelum dia dihukum. Apabila terpidana
terbukti menunjukkan suatu perbaikan dan memenuhi sejumlah syarat, pidana dapat berubah
menjadi pidana seumur hidup.
Pemerintah bisa melakukan evaluasi terhadap efektifitas sebuah pidana terhadap tingkat kejahatan.
Di samping meningkatkan kualitas penegak hukum, dan kemampuan masyarakat melawan kejahatan.

Pemerintah telah menyiapkan aturan tentang besarnya pembayaran ganti kerugian dan prosedur pembayarannya
kepada pemohon yang dikabulkan tuntutan ganti ruginya dalam “Sidang Praperadilan”. Mulai sejak diberlakukannya
Undangundang RI Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 27
Tahun 1983 yang telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 92 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 27  Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana, perubahan keduanya dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 58 Tahun 2010 tetapi tidak menyentuh
pengaturan ganti kerugian. Dalam Pasal 9 ditentukan : Besarnya ganti kerugian paling sedikit Rp500.000,00 (lima
ratus ribu rupiah) dan paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah), apabila  mengakibatkan luka berat atau
cacat sehingga tidak bisa melakukan pekerjaan, besarnya ganti kerugian paling sedikit Rp25.000.000,00 (dua puluh
lima juta rupiah) dan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah), sedangkan yang mengakibatkan mati,
besarnya ganti kerugian paling sedikit Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp600.000.000,00
(enam ratus juta rupiah). Jauh berbeda dengan sebelumnya ganti kerugian berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 77 huruf b dan Pasal 95 KUHAP paling sedikit Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah) dan paling banyak Rp
3.000.000,00 (tiga juta rupiah).

Negara
Apabila hal tersebut terjadi, maka negara berkwajiban memenuhi ganti rugi akibat kekeliruan
yang telah menyebabkan orang ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili tanpa alasan
berdasarkan undang-undang dan karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang
diterapkan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal tersebut ada dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana,
(KUHAP) Bab XII ayat 95.

Anda mungkin juga menyukai